Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis Puasa Kejawen Dan Manfaatnya

Selama ini jika mendengar kata puasa, yang akan terlintas dibenak kita adalah sebuah ibadah yang biasa dilakukan oleh umat Muslim saat bulan puasa. Namun sebenarnya ibadah yang berbentuk nyaris serupa dengan puasa, hampir bisa kita temui di berbagai macam ajaran agama, mulai dari Hindu, Budha dan juga Kristen. Tapi tentu saja dalam pelaksanaanya ibadah puasa ini memiliki tata cara dan juga aturanya masing-masing. Selain pada agama, konteks berpuasa ini juga kita bisa temui dalam aliran kepercayaan, salah satu contohnya adalah pada aliran kepercayaan yang dimiliki orang Jawa tempo dulu yaitu Kejawen. Meskipun kini sudah jarang tergengar gaungnya, namun sejatinya kehidupan masyarakat Jawa sangatlah sulit untuk dilepaskan dari praktik kejawen, baik itu untuk menentukan hari-hari penting seperti pernikahan dan membuka usaha, hingga penentuan jodoh yang pas bagi seseorang, nyaris semuanya masih menggunakan perhitungan hari menggunakan metode Kejawen.

Dan salah satu praktik kejawen yang bisa dibilang cukup eksis hingga saat ini adalah Puasa Kejawen. Puasa ini sejatinya merupakan bagian dari sebuah Tirakat yang dimaksudkan untuk meraih suatu keinginan. Puasa ini juga memiliki berbagai macam jenis dan syarat-syarat khusus sesuai dengan jenis dan manfaat yang dituju. Dan berikut ini adalah Jenis Puasa Kejawen Dan Manfaatnya, versi anehdidunia.com


Puasa Mutih



Sahabat anehdidunia.com, jika membicarakan tentang puasa kejawen, kita tentu harus memulainya dari jenis puasa kejawen yang paling umum dan terkenal di kalangan masyarakat yaitu puasa mutih. Sesuai dengan namanya dalam seseorang yang menjalankan ritual puasa mutih, hanya diperbolehkan untuk mengkonsumsi segala jenis makanan yang berwarna putih. Tetapi walaupun disebut dengan segala jenis makanan yang berwarna putih sejatinya, yang boleh di konsumsi oleh orang yang menjalankan puasa mutih hanyalah, nasi putih dan juga air putih saja, tanpa tambahan apapun bahkan jika itu hanya garam saja.

Hal ini dimaksudkan agar orang yang menjalankan puasa mutih dapat membersihkan jiwa dan raganya dengan hanya memakan makanan dan minuman yang bersifat murni saja, ini dilakukan untuk mempermudah ilmu kebatinan dapat merasuk ke dalam raga orang yang menjalankan puasa mutih. Ini juga sejalan dengan maksud dari puasa mutih itu sendiri yang memang merupakan tirakat dari seseorang untuk meraih ilmu batiniah yang bisa menunjangnya untuk meraih kesuksesan. Sedangkan untuk aturanya, puasa mutih tak terikat waktu layaknya puasa pada umumnya. Durasi hari untuk melaksanakanya pun beragam, namun biasanya berkisar antara 3 sampai 40 hari sesuai dengan besarnya ilmu kebatinan yang ingin di kuasai seseorang.


Puasa Ngebleng



Sesuai dengan namanya yaitu "Ngebleng" atau yang kurang lebih jika diartikan dalam bahasa Indonsia berarti Kosong. Maka orang yang mejalankan puasa Ngebleng selain harus tak makan dan minum juga harus benar-benar harus mengkosongkan segala aktifitas kesehariannya. Dalam menjalankan ritual puasa ngebleng, seseorang harus mengisolir dirinya dari aktivitas sehari-hari dengan tak keluar dari rumah ataupun kamar, tak melakukan aktivitas sexual apapun, mengurangi waktu tidur dan tentunya tak makan dan minum. Untuk durasi tak makan dan minumnya pun tak seperti ritual puasa pada umumnya yang akan di mulai saat subuh dan diakhiri ketika kumandang adzan magrib. Seseorang yang menjalani puasa ngebeng di haruskan untuk tak makan selama 24 jam hingga 3 hari penuh sesuai dengan niat yang Ia utarakan.

Menurut para praktisinya, segala kesulitan dalam ritual puasa Ngebleng ini bertujuan untuk menguatkan sukma atau jiwa dari orang yang menjalankanya. Dalam ritual puasa ngebleng juga di sarankan untuk mengurangi cahaya yang masuk kedalam ruangan agar tak mengganggu semedi yang dilakukan oleh orang yang sedang berpuasa Ngebleng, Karena itu tak jarang orang berpuasa ngebleng memilih menjalankan ritualnya di sebuah gua yang jauh dari keramaian. Diharapkan dengan menjalankan semua ini orang yang menjalankan puasa ngebleng bisa menekan nafsu duniawi. Orang yang menjalankan puasa ngableng sendiri biasanya memiliki tujuan agar jalan untuk meraih keinginanya dimudahkan.


Puasa Weton



Dari sekian banyak puasa kejawen yang ada, puasa weton mungkin adalah salah satu yang paling populer dan dianggap normal dalam tatanan masyarakat. Tapi sebelum mulai menilik lebih dalam tentang puasa weton ada baiknya kita mengerti dulu arti Weton itu sendiri. Weton yang kurang lebih jika diartikan dlam bahasa Indonesia berarti hari kelahiran. Hari ini merupakan hari dimana seseorang lahir ke dunia ini. Dalam penanggalan Jawa, dikenal 5 hari Weton yaitu, Pahing - Pon - Wage - Kliwon dan Legi, yang kesemuanya di sesuaikan dengan hari-hari pasaran yang ada di Jawa. Hari-hari weton ini biasanya akan dikombinasikan dengan hari-hari pada penangkalan masehi yaitu senin - minggu. Sebagai contoh jika seseorang lahir di hari senin pada hari pasaran pahing, maka weton orang tersebut adalah Senin - Pahing. Dan karena Jumlah hari dalam satu minggu adalah 7 hari sedangkan jumlah hari weton ada 5. Maka siklus weton orang jawa, akan berulang setiap 35 hari sekali.

Sedangkan untuk puasa weton sendiri biasanya dilakukan pada hari yang mengapit hari weton itu sendiri, yaitu jika weton kita adalah Senin-Pahing, maka kita harus berpuasa sejak hari Minggi-Legi hingga Selasa-Pon. Pada kasus tertentu misalkan seseorang lahir di hari selasa ataupun rabu maka puasa ini juga biasa di kombinasikan dengan puasa senin-kamis. Untuk tata caranya sendiri, puasa ini hampir sama dengan puasa pada umumnya yang dilakukan dari subuh hingga maghrib. Manfaat puasa weton bagi orang Jawa dipercaya sebagai tolak bala dan mencegah kesialan. Hal ini berhubungan dengan kepercyaan orang Jawa yang menganggap hari weton, merupakan masa terlemah seseorang, hingga Ia rawan mengalami kesialan dan mudah diserang secara gaib. Dengan berpuasa weton, seseorang dipercaya dapat memperkuat energi batinya yang berfungsi unntuk menangkal kesialan dan juga menperkuat tameng dari serangan gaib.


Puasa Pati Geni



Sahabat anehdidunia.com, mungkin selama ini kita lebih mengenal ritual pati geni, sebagai ritual yang biasa dilakukan ole Umat Hindu di Bali ketika perayaan hari Nyepi. Namun selain di Bali ritual pati geni juga terdapat di Jawa, hanya saja di Jawa yang disebut sebagai Pati Geni, merupakan sebuah ritual puasa kejawen. Sama halnya dengan puasa mutih dan puasa ngebleng, orang yang menjalankan puasa pati geni guna memiliki tujuan agar jalanya untuk meraih keinginan bisa dimudahkan. Sedangkan perbedaanya dengan puasa utih dan puasa ngebleng adalah konon katanya hajat atau keinginan yang bisa dikabulkan dengan melakukan puasa pati geni, sangatlah besar dan biasanya merupakan hal-hal yang sangat penting.

Dan tentu saja sesuai dengan khasiatnya yang besar, syarat-syarat untuk menjalankan puasa pati geni juga tergolong Ekstrim. Hampir sama dengan puasa Ngebleng, orang yang menjalankan puasa pati geni biasanya akan mengurung diri disebuah rungan yang minin pencahayaan dan juga dilarang untuk keluar dari tempat itu untuk alasan apapun, meskipun itu untuk buang hajat. selama menjalankan ritual puasa pati geni seseorang diwajibkan untuk mengfokuskan pikiranya hanya untuk menamjatkan doa agar keinginanya terwujud dan menghindari higar bingar dunia luar. Selama berpuasa pati geni seseorang tentunya juga di larang untuk makan, sedangkan lamanya durasi puasa pati berkisar antara 24 jam hingga satu minggu penuh, bergantung pada niatan dan besarnya hajat yang ingin diraih orang yang menjalankan ritual puasa pati geni ini.


Puasa Ngeluwang



Untuk jenis puasa kejawen yang satu ini, selain dibutuhkan kekuatan fisik dan tekad yang kuat, dibutuhkan juga nyali yang sangat besar. Sesuai dengan namanya puasa ngeluwang merupakan puasa yang di lakukan dalam "luwangan," atau dalam bahasa Indonesia berarti "di dalam sebuah lubang". Puasa yang bertujuan untuk mendapatkan kesaktian serta dibukanya mata batin seseorang ini, biasanya di lakukan di dalam sebuah area pekuburan yang sepi dengan mengubur sebagian badan hingga menyisakan kepala saja. Dan konon katanya saat seseorang menjalankan puasa ngeluwang, selama Ia sedang dikubur hidup-hidup akan muncul berbagai macam, makhluk-makhluk mengerikan yang akan menguji mental dari orang yang menjalankan ritual Ekstrim ini. Namun sesuai dengan resiko dan ujian yang harus dihadapi oleh orang yang berpuasa ngeluang, konon jika berhasil menjalani puasa ini sampai akhir, Orang yang menjalankan puasa ngeluang akan mendapatkan kesaktian yang cukup besar dan sepadan dengan penderitaan yang harus di alaminya.

Untuk menjalankan puasa ini pun terdapat sebuah niatan yang harus di ucapkan sebelum memasuki area pekuburan, yang kurang lebih berbunyi :

" Niat ingsun ngelowong, anatupi badan kang bolong siro mara siro mati, kang nganggu mang jiwa insun, lebur kaya dene banyu, krana Allah ta'ala."

Sahabat anehdidunia.com, Jik ingin mempraktekan salah satu, puasa kejawen yang ada di atas sebaknya jangan sembarangan dan didampingi oleh orang yang benar-benar mengerti dengan ritual kejawen, jika tidak mungkin bisa terjadi hal-hal yang tak dinginkan.

Referensi :
http://langit9.blogspot.co.id/2013/05/17-macam-puasa-kejawen-mitos-pengertian.html
http://www.boombastis.com/jenis-puasa-kejawen/74429