Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Urutan Orang Paling Kaya Di Dunia Dan Jumlah Uangnya

Pertanyaan yang tidak pernah hilang adalah siapakah orang terkaya di dunia? sahabat anehdidunia.com waktu kita kecil, acapkali saat penerimaan rapor, selalu ada pertanyaan dapat peringkat berapa di sekolah. Merupakan suatu kebanggaan jika kita berhasil menjadi yang paling atas setidaknya masuk 10 besar. Tak jauh berbeda dengan hal tersebut, di dunia ini orang orang mengejar untuk mendapatkan kursi orang nomor satu di dunia, salah satunya adalah menjadi yang paling kaya. Setiap tahun berbagai survey diadakan untuk mengetahui peringkat dari orang orang berduit versi dunia. Siapa sajakah orang orang itu? berikut kami liput dalam urutan orang terkaya di dunia dan jumlah uangnya.

Mark Zuckerberg Pendiri Facebook $56 miliar Sekitar Rp746,6 Triliun


Mark Zuckerberg  lahir di kawasan bernama Dobbs Ferry, Westchester County, kota New York. Anak dari pasangan Edward Zuckerberg dan  Karen Kempner. Mark Zuckerberg adalah anak kedua dari empat bersaudara.  Mark Zuckerberg atau yang memiliki nama lengkap Mark Elliot Zuckerberg adalah penemu atau pendiri dari Facebook. Keahlian Mark Zuckerberg di bidang komputer dan internet telah dimulai sejak kecil ketika ia mengotak-atik komputer. Ayahnya sendiri membelikannya komputer sejak ia beru­sia delapan tahun. Saat di Sekolah Menengah Phillips Exeter Academy, ia dan rekannya, D'Angelo, membuat plug-in untuk MP3 player Winamp. Zuckerberg dan D'Angelo membuat plug-in untuk menghimpun kesukaan orang terhadap aneka jenis lagu dan kemudian membuat play­list-nya sesuai selera mereka.

Saat melanjutkan sekolah ke perguruan ting­gi keduanya harus berpisah. D'Angelo kuliah di Caltech sedangkan Zuckerberg masuk Harvard. Di Harvard inilah Zuckerberg menemukan ide membuat buku direktori mahasiswa online karena universitasnya tidak membagikan face book (buku mahasiswa yang memuat foto dan identitas mahasiswa di universitas itu) pada mahasiswa baru sebagai ajang pertemanan di antara mereka. Namun setiap kali ia menawarkan diri membuat direktori itu, Harvard menolaknya. "Mereka mengatakan punya alasan untuk tidak mengumpulkan informasi (mahasiswa) ini," ujar Zuckerberg kemudian. Meskipun di tolak terus menerus, dengan kegigihannya bahwa Ia ingin menunjukkan kalau hal itu bisa dilakukan," lanjutnya soal kengototannya membuat direktori itu.

Kesuksesan pertamanya yaitu Ia berhasil membuat CourseMatch dengan alamat website www.coursematch.com. Website tersebut memungkinkan teman-teman sekelasnya berkomunikasi satu sama lain. Kemudian di tahun kedua kuliah di Harvard, Ia menyabot data mahasiswa Harvard dan memasukkannya ke dalam website baru yang ia buat yang bernama Facemash. Di sana, sejumlah foto rekan mahasiswanya terpampang. Pihak Harvard mengetahui hal tersebut dan sambungan internet pun diputus. Mark Zuckerberg diperkarakan karena dianggap mencuri data. Ia pun meminta maaf kepada rekan-rekan yang fotonya masuk di Facemash. Dengan kejadian tersebut, ia tak menyesali tinda­kannya. Ia pun kemudian malah membuat website baru dengan nama Facebook (www.thefacebook.com) yang diluncurkan pada tahun 2004. Facebook merupakan penyempurnaan dari Facemash.

Sasarannya tetap sebagai tempat pertemuan sesama mahasiswa Harvard. Dalam penjelasan di website-nya sekarang disebutkan bahwa Facebook adalah suatu alat sosial untuk membantu orang berko­munikasi lebih efisien dengan rekan, keluarga, atau rekan kerjanya. Dalam waktu dua minggu setelah diluncurkan, separuh mahasiswa Harvard sudah memiliki account di Facebook. Ternyata tak hanya mahasiswa Harvard yang tertarik, beberapa kampus di sekitar Harvard pun meminta dimasukkan dalam jejaring Facebook. Kondisi ini membuat Mark Zuckerberg kewalahan. Ia kemudian meminta bantuan teman sekelasnya yaitu Dustin Moskovitz, Eduardo Saverin, dan Chris Hughes untuk ikut mengem­bangkan Facebook. Dalam tempo empat bulan Facebook sudah bisa menjaring 30 kampus. Hingga akhir 2004 jumlah pengguna Facebook sudah mencapai satu juta.

Pengguna Facebook terus meningkat. Malah ada sejumlah orang yang tak lagi jadi mahasiswa atau yang masih di sekolah ingin bergabung. Tingginya desakan ini membuat Mark Zuckerberg dan kawan-kawan memutuskan Facebook membuka jaringan untuk para siswa sekolah menengah pada Sep­tember 2005. Tak lama kemudian mereka juga membuka jejaring para pekerja kantoran. Kesibukan yang luar biasa ini membuat Mark Zuckerberg harus memutuskan keluar dari Harvard. Pada Agustus 2005, Mark Zuckerberg melakukan pembenahan pertama dengan meng­ganti domain-nya dari www.thefacebook.com menjadi www.facebook.com . Jangkauan keanggotaannya diperluas menjadi internasional. Jumlah user yang melebihi satu juta membuat Facebook menggandeng Accel Part­ners, perusahaan modal ventura, untuk membiayai pengembangannya. Modal yang ditanamkan adalah US$ 12,7 juta. Ini adalah investasi kedua yang masuk ke Facebook setelah sebelumnya (Juni 2004) men­dapatkan dan dari pendiri PayPal sebesar US$ 500.000.

Meski jumlah user-nya meningkat tajam pada tahun 2005, disebutkan Facebook menga­lami kerugian sampai US$ 3,63 juta. Facebook kemudian mendapatkan dana sebesar US$ 25 juta dari Greylock Partners dan Meritech Capi­tal Partners. Dana itu digunakan untuk meluncurkan versi mobile-nya Mark Zuckerberg dan kawan-kawan kemudian mengembangkan Facebook lebih jauh lagi. Pada September 2006 Facebook membuka pendaftaran untuk jejaring umum dengan syarat memiliki email. Sejak itulah jumlah anggota Facebook melesat. Pada September 2007 Microsoft melakukan pendekatan dan menawarinya membeli 5% saham senilai sekitar US$ 300 juta hingga US$ 500 juta. Namun Microsoft akhirnya mengumumkan hanya membeli 1,6% saham Facebook dengan nilai US$ 240 juta pada Oktober 2007.

Transaksi tersebut menunjukkan nilai kapitalisasi Facebook ternyata lebih tinggi yaitu sekitar US$ 15 miliar (sekitar US$ 135 triliun). Hingga Majalah Forbes menyebutkan kekayaan Zackerberg sendiri mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun dan menobatkannya sebagai The Youngest `Self-made' Billionaire on the Planet. Mark Zuckerberg sendiri di tengah kepopuleran namanya dan jumlah kekayaan yang dimilikinya, ia tetap sederhana. Ia masih tinggal di apartemen sewaan dan di kamarnya hanya tersedia sebuah meja dan kursi. Kasurnya diletakkan di lantai. Pada saat datang ke kantornya di Palo Alto, Mark Zuckerberg sering berjalan kaki atau mengendarai sepeda, tidak tampak sebagai miliuner (dalam US$ dol­lar, tentunya) atau triliuner (dalam rupiah).

Amancio Ortega Pendiri Inditex $71,3 miliar Sekitar Rp950,6 Triliun


Amancio Ortega berasal dari keluarga yang amat miskin. Ia lahir di Busdongo de Arbas, sebuah dusun berpopulasi 60 orang di Spanyol. Ayahnya bekerja sebagai pekerja kereta api, sementara ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Rumahnya hanyalah sebuah rumah petak yang berbatasan dengan rel kereta api. Kemiskinan itu pula yang membuatnya harus berhenti sekolah di usia 13 tahun. Tak ada pilihan lain baginya saat itu selain berhenti sekolah dan bekerja untuk meringankan beban hidup orang tuanya. Maka selepas berhenti sekolah, ia pun bekerja di sebuah produsen pakaian mewah. Ia bertugas mengantarkan pesanan pakaian. Tak lama setelah itu, ia dipercaya menjadi asisten penjahit. Dia pun mulai belajar menjahit pakaian. Dari pengalaman bekerja di perusahaan tersebut ia bisa mempelajari bagaimana pakaian diproduksi hingga didistribusikan secara langsung ke konsumen. 

Setelah bekerja di perusahaan fashion tersebut, kemudian ia bersama saudaranya bekerja di sebuah toko baju sebagai salesman. Kemudian di awal tahun 1960-an Ortega menjadi manajer di toko pakaian lokal. Kemudian setelah bekerja di produsen pakaian dan toko pakaian, ia pun bersama Rosalia Mera yang kemudian menjadi istrinya, dan bersama kedua saudara kandungnya, memproduksi pakian-pakaian yang dijual dengan harga murah. Ortega bersama istrinya mulai menjahit pakaian sendiri di ruang tamu rumahnya. Kemudian dia mulai mempekerjakan orang lain untuk menjahit seluruh desainnya dan mendirikan toko pertamanya di tahun 1975. Toko itu dinamakan Zara dan didirikan di depan toko perbelanjaan paling penting di Spanyol. Dia tetap menjualnya dengan harga lebih murah namun dengan kualitas yang mewah. 

Tempat toko pertamanya berdiri merupakan tempat yang strategis. Bisnisnya pun semakin maju. Sepuluh tahun kemudian Ortega mendirikan perusahaan induk, Inditex, dan membuka gerai internasional pertamanya di Portugal, yang biaya sumber daya manusianya lebih murah daripada Spanyol. Pada 1989, Ortega tercatat telah membuka hampir 100 toko Zara di Spanyol. Dan sekarang, ada 46 toko Zara di Amerika Serikat, 347 di Cina, dan 1.938 di Spanyol. Dengan kekayaan yang diraihnya, ia bisa membeli pencakar langit tertinggi di Madrid, Spanyol, yaitu Torre Picasso. Bangunan itu memiliki tinggi 515 kaki, dan dibeli seharga US$ 536 juta. 

Dia juga memiliki The Epic Residences & Hotel di Miami, Florida yang merupakan salah satu hotel terbaik di Amerika Serikat (AS). Selain itu dia memiliki pesawat jet pribadi The Global Express BD-700 yang dirancang Bombardier, salah satu perusahaan yang memproduksi pesawat jet mewah paling unggul. Pesawat tersebut dibeli seharga US$ 45 juta. Tapi di sisi lain penampilannya amat sederhana. Ortega selalu berpakaian sangat sederhana. Dia selalu mengenakan blazer biru, kemeja putih dan celana abu-abu. Sebagai bos dia memang terkenal sangat ramah. Dia sering mendekati dan bicara dengan karyawannya. Dia memperhatikan bahkan untuk urusan hal terkecil di kantornya.

Jeff Bezos Pendiri Amazon $72,8 miliar Sekitar Rp968 Triliun


Lahir dengan nama lengkap Jeffrey Preston Bezos, pendiri Amazon.com ini dilahirkan pada tanggal 12 Januari 1964 di daerah Albuquerque, Kota New Mexico. Ketika Jeff masih berusia 2 tahun, ke dua orang tuanya tidak lagi bisa mempertahankan rumah tangga nya dan memutuskan untuk bercerai. Namun setelah berselang 3 tahun, ibu nya yang bernama Jackie Bezos  kembali menikah dengan seorang insinyur bernama Miguel Bezos. Setelah itu ia dan keluarga nya pindah ke Houston, Texas mengikuti ayah tirinya bekerja. Kehidupan masa kecil Jeff terbilang cukup menarik. Di usianya yang masih sangat kecil, ia sudah menunjukkan ketertarikan yang besar pada dunia teknik, hal itu nampak ketika pada suatu hari dirinya membedah tempat tidurnya sendiri dengan obeng. Seiring waktu dan ketika dirinya sudah mempunyai adik-adik, ketertarikannya pun berkembang dalam bidang sains dan elektro. Ketika dirinya masih duduk di sekolah dasar, ia pernah membuat alarm listrik sederhana yang dipasang di rumahnya sendiri. Dengan alarm tersebut ia bisa mengawasi adik-adiknya agar tidak keluar rumah.

Bakat dan minatnya berlanjut hingga ia memasuki bangku sekolah menengah atas. Pada waktu itu ia pernah mengikuti sebuah pelatihan sains yang diadakan di Universitas Florida, dan berkat prestasinya ia mendapatkan sebuah penghargaan yaitu Silver Knight Award. Melanjutkan studinya, akhirnya ia memutuskan untuk mengambil jurusan Computer Science and Electrical Engineering di Princeton University. Ia pun menunjukkan prestasi yang luas biasa semasa di bangku kuliah. Hal ini membuat ia cukup mudah mendapatkan pekerjaan selepas kuliah. Karir pertamanya Ia mulai dengan masuk ke dunia kerja Wall Street. Dengan berbagai capaian yang ia lakukan, ia tercatat pernah masuk ke beberapa perusahaan ternama seperti perusahaan jaringan perdagangan internasional Fitel, perusahaan jasa keuangan Banker Trust dan yang terakhir perusahaan finansial DE Shaw Company. Di perusahaan terakhir tersebutlah keinginan nya untuk mendirikan usaha sendiri semakin besar dan tak terbendung lagi.

Jeff mulai mengembangkan usaha nya sendiri pada tahun 1994. Pada waktu itu dirinya melihat potensi pada usaha ritel buku di Amerika Serikat. Meskipun telah cukup banyak perusahaan percetakan dan ritel buku, namun kekurangannya adalah mereka tidak bisa memberikan katalog lengkap dari semua buku-buku yang mereka punyai. Promosi lewat email yang cukup populer pada masa itu pun belum bisa mengakomodir kebutuhan promosi produk-produk buku para pengusaha ritel. Dari situ tercetuslah ide untuk membuat website dimana ia bisa memperkenalkan semua produk buku dengan mudah dan praktis. Hal ini tentunya dibarengi dengan perkembangan dunia internet yang sudah mulai besar pada waktu itu. Jadilah ia mulai melakukan riset pasar dan banyak menemui produsen serta pengusaha ritel buku yang ada di AS. Tidak hanya itu dirinya juga mengamati keperluan konsumen serta langkah startegis bagaimana websitenya nanti bisa dengan cepat dikenal masyarakat luas.

Setelah masa pengembangan dan telah mendapat cukup banyak pasokan buku, akhirnya ia resmi membuka website yang ia daftarkan dengan nama Amazon.com pada tahun 1999. Tidak tanggung-tanggung orang tua Jeff pun ikut mendukung usaha anaknya tersebut dengan memberikan dana pensiunya sebesar US$ 300 ribu sebagai modal usaha. Dari sini ia mulai merintis penjualan buku lewat Amazon. Dan benar saja, Amazon bisa dengan mudah dikenal oleh banyak konsumen karena dipasarkan lewat jaringan internet. Hanya dalam beberapa tahun Amazon yang dulunya bermarkas di bekas garasi rumah Jeff kini telah berkembang menjadi beberapa gudang penyimpanan super besar plus kantor pusatnya yang berada di Seattle Washington.

Setelah beberapa waktu, Jeff pun mengembangkan produk jualan Amazon agar lebih variatif. Kini Amazon menjual berbagai macam barang, seperti produk elektronik, kebutuhan rumah tangga, dan juga jasa aplikasi penyimpanan data online. Meskipun begitu produk buku dan ilmu pengetahuan masih mendominasi lokel Amazon. Dengan pencapaian Amazon yang luar biasa tersebut, kini Jeff yang merupakan CEO dari Amazon Inc. berhasil meraup kekayaan hingga lebih dari US$ 10 miliyar pada tahu 2009. Bahkan dirinya pernah masuk ke jajaran orang terkaya di dunia dengan rekor tertinggi yaitu peringkat 19 pada tahun 1999.

Warren Buffett Investor AS $75,6 miliar Sekitar Rp1008 Triliun


Warren Edward Buffett lahir di Omaha, Nebraska, AS pada tahun 1930. Berbekal gelar Master’s of Science di bidang bisnis dari Columbia University, ia kemudian bekerja sebagai salesman untuk produk-produk investasi. Karena sangat terpengaruh oleh buku ‘The Intelligent Investor’ karangan investor legendaris Benjamin Graham, pada tahun 1954 Buffett memutuskan untuk bekerja sebagai analis saham di perusahaan Graham: Graham-Newman Corp di New York. Dari sinilah ia belajar bagaimana memilih saham-saham berpotensi dan layak untuk ditradingkan. Buffett menganggap Graham sebagai guru sekaligus teman.

Setelah memulai trading sendiri dan mendapatkan keuntungan dari beberapa bisnis investasi partnership dengan para koleganya di Omaha, pada tahun 1965 Waren Buffett membeli Berkshire Hathaway textile company di New Bedford, Massachusetts. Ia segera mengubah manajemen keuangannya dan menggunakan nama perusahaan itu sebagai holding company untuk semua bisnis investasinya. Ketika bisnis tekstil tersebut kolaps di tahun 1973-1974, Buffett menggunakan perusahaan itu untuk membeli saham-saham di bidang lain, salah satunya adalah The Washington Post. Saat ini Berkshire Hathaway adalah salah satu perusahaan investasi terkemuka dunia dengan total asset dan penjualan mencapai ratusan milyar USD.
Salah satu penyebab kesuksesan Buffett adalah ketelitiannya dalam membeli atau menjual saham. Pengetahuan itu diperoleh dari sang mentor Benjamin Graham yang juga mengajarkan kesabaran dan disiplin dalam berinvestasi.  Berawal dari seorang analis dan trader, Buffett membuat aturan yang kemudian dianggapnya sebagai sebuah mantra dan selalu ditaati. Aturan pertama: jangan pernah rugi. Aturan nomor dua: jangan pernah lupa pada aturan pertama. Warren Buffett punya karakteristik saham incarannya sendiri, yaitu: perusahaan yang hutangnya sangat sedikit dengan keuntungan wajar (tidak terlalu besar), cash flow lancar, produk atau jasa yang ditawarkan mudah dimengerti dan nilai keuntungannya mudah diprediksi. Buffett selalu menolak berinvestasi pada perusahaan yang sama sekali belum diketahuinya. “Dalam berinvestasi Anda harus tahu betul apa-apa yang tidak Anda ketahui, dan berpeganglah hanya pada apa yang Anda ketahui.” demikian salah satu tip-nya kepada para investor dan entrepreneur.
Bill Gates Pendiri Microsoft $86 miliar Sekitar Rp1133.3 Triliun


Bernama lengkap William Henry Gates III, ia terlahir di kota Washington, tepatnya daerah Seatle. Berdasarkan info banyak orang, tokoh terkaya di dunia ini merayakan ulang tahunnya setiap tanggal 28 Oktober. Ayah Bill, Bill Gates Jr., adalah seorang pengacara. Sementara ibunya, Mary, adalah seorang pensiunan guru. Pasangan Bill-Mary tersebut melahirkan 3 orang anak, dengan Gates, berada di antara kakak-adiknya di silsilah keluarga.

Pada saat kecil, Bill dengan mudah melewati masa sekolah dasar dengan nilai yang tergolong sangat memuaskan. Dengan menonjolkan bakatnya di mata pelajaran IPA dan Matematika. Mengetahui fakta dan data dari sekolah tersebut, orang tua Bill memutuskan memasukkan bocah jenius ini ke sebuah sekolah swasta yang terkenal dengan pembinaan akademik yang luar biasa. Sekolah tersebut bernama “Lakeside”. Seolah berupa kebetulan, pada saat itu, Lakeside baru saja membeli sebuah komputer. Hanya dalam kurun waktu seminggu, Bill Gates, Paul Allen dan beberapa siswa lainnya (Sebagian besar nantinya menjadi programmer pertama Microsoft) menghabiskan semua jam pelajaran komputer, penuh selama setahun lamanya.

Di sekolah ini, kemampuan komputer Bill Gates telah mendapat pengakuan dari beberapa kalangan. Dimulai dengan aksinya membobol sistem komputer milik Lakeside, mengubah jadwal, dan penempatan siswa. Tahun 1968, Bill Gates, Paul Allen, dan dua hackers lainnya mendapatkan tawaran bekerja oleh Computer Center Corp. Bukan sebagai karyawan tetap, mereka berempat hanya disewa saja. Tujuan perekrutan orang-orang tersebut adalah untuk menjadi tester sistem keamanan perusahaan. Sebagai balasan, mereka diberikan kebebasan untuk menggunakan komputer perusahaan. Bill pernah mengungkapkan dalam sebuah kesempatan, bahwa saat itulah mereka benar-benar dapat menjelajah komputer. Dan disinilah mereka mulai mengembangkan kemampuan menuju pembentukan raksasa perusahaan perangkat lunak dunia, Microsoft, 7 tahun kemudian.

Selanjutnya kemampuan Bill Gates semakin terasah. Pembuatan program sistem pembayaran untuk Information Science Inc, merupakan bisnis pertamanya. Kemudian bersama Paul Allen mendirikan perusahaan pertama mereka yang disebut Traf-O-Data. Mereka membuat sebuah komputer kecil yang mampu mengukur aliran lalu lintas. Bekerja sebagai debugger di perusahaan kontrakator pertahanan TRW, dan sebagai penanggungjawab komputerisasi jadwal sekolah, melengkapi pengalaman Bill Gates.

Musim gugur tahun 1973, Bill Gates mendaftar sebagai mahasiswa Harvard University dan memilih fakultas hukum sebagai tujuan hidupnya. Bill sebenarnya mampu dengan baik mengikuti kuliah hukum tersebut, namun sama seperti ketika ia masih berada di SMA, perhatiannya lebih condong ke komputer. Pun begitu, Bill dikenal sebagai seorang jenius di Universitasnya. Bahkan salah seorang guru Bill mengatakan bahwa Bill adalah programmer yang luar biasa jenius, namun seorang manusia yang menyebalkan.

Selama di Harvard, hubungannya dengan Allen tetap dekat. Dan di bulan terakhir di tahun 1974, saat hendak mengunjungi Bill Gates, Paul Allen membaca artikel di majalah Popular Electronics yang berjudul “World`s First Microcomputer Kit to Rival Commercial Models”. Artikel ini bercerita tentang komputer mikro pertama, Altair 9090. Allen kemudian berdiskusi dengan Bill Gates. Mereka menyadari bahwa era “komputer rumah” akan segera hadir dan meledak, membuat keberadaan software untuk komputer-komputer tersebut sangat dibutuhkan. Dan ini merupakan peluang bisnis yang sangat besar bagi mereka.

Kemudian dalam beberapa hari, Gates memberikan kabar ke perusahaan pencipta Altair, MITS (Micro Instrumentation and Telemetry Systems). Dia mengatakan bahwa dia dan Allen, telah membuat BASIC yang dapat digunakan pada Altair. Tentu saja ini adalah bohong. Bahkan mereka sama sekali belum menulis satu baris kode pun. MITS, yang tidak mengetahui hal ini, sangat tertarik pada BASIC. Luar biasanya, hanya dalam waktu 8 minggu BASIC telah siap untuk dipresentasikan. Saat itu, ini adalah kali pertama bagi Allen dalam mengoperasikan Altair, ternyata BASIC dapat bekerja dengan sempurna. Setahun kemudian Bill Gates memutuskan untuk tak melanjutkan studinya di Harvard demi mendirikan Microsoft.

Kendati tanpa kendala di perkuliahan hukumnya, ia justru merasa bosan. Karena itu, Gates melamar pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan komputer di daerah Boston, dan memutuskan "DropOut" dari Universitas. Gates juga membujuk rekannya, Allen, untuk mencoba melamar sebagai pembuat program di Honey-well. Tujuan Bill melakukan tindakan tersebut tak lain adalah agar keduanya dapat melanjutkan impian mereka untuk mendirikan sebuah perusahaan perangkat lunak.

Ketika itu pula, Paul Allen melihat sampul depan majalah Popular Mechanics, terbitan Januari 1975, yaitu gambar komputer mikro rakitan baru yang revolusioner MITS Altair 8080 (Komputer kecil ini menjadi asal-usul PC di kemudian hari). Kemudian Allen bergegas segera menemui Bill dan ganti menggodanya, bahwa mereka harus menciptakan suatu bahasa yang dapat digunakan di MITS.

Kedua sahabat itu bergegas menuju ke sebuah komputer Harvard untuk menulis sebuah adaptasi dari program bahasa BASIC. Gates dan Allen yakin kalau komputer berukuran mini itu dapat melakukan sebuah fenomena. Semangat dan usaha Allen serta Gates terbayarkan. Berawal dari komputer kecil itulah, "ia" menjadi panutan dari segala macam komputansi zaman ini. Dan sekarang bisa kita amati bahwa PC telah benar-benar menjadi alat informasi. Mimpi mereka, "tersedianya sebuah komputer di setiap meja tulis dan di setiap rumah tangga", kini telah menjadi kenyataan.

Dibawah orang orang terkaya di dunia diatas, masih ada lagi nama nama seperti Carlos Slim (pengusaha Meksiko): $54,5 miliar (Rp726,6 triliun), Larry Ellison (pendiri Oracle): $52,2 miliar (Rp696 triliun), Charles Koch (pengusaha AS): $48,3 miliar (Rp644 triliun), David Koch (pengusaha AS): $48,3 miliar (Rp644 triliun), Michael Bloomberg (pendiri Bloomberg): $47,5 miliar (Rp633,3 triliun). Harta kekayaan bukanlah segalanya namun jika memiliki harta, imbangi dengan memperbanyak berbuat kebaikan dengan menolong sesama manusia.

referensi:
http://www.karyaku.web.id/2017/03/kisah-sukses-mark-zuckerberg.html
http://www.banguninspirasi.com/2016/09/kisah-sukses-pendiri-zara-amancio-ortega.html
https://www.maxmanroe.com/jeff-bezos-pendiri-amazon-com-toko-online-terbesar-di-dunia.html
http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=184289&title=menyibak_kisah_dibalik_kesuksesan_warren_buffett
http://www.aswanblog.com/2013/04/kisah-motivasi-perjalanan-karir-bill.html