Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Eksekusi Hukuman Mati Paling Kejam Super Sadis Di Dunia

Sebelum melanjutkan artikel kali ini, kami peringatkan bahwa gambar dan kejadian hukuman ini sangat menyeramkan, jika anda tidak kuat melihatnya, silahkan cari artikel lainnya yang lebih sesuai. Fenomena hukuman mati itu sudah ada dan diterapkan semenjak zaman peradaban manusia kuno. Eksekusi atau hukuman mati itu sengaja dilakukan pada seorang manusia yang memang sudah terbukti melakukan sebuah kesalahan atau pelanggaran besar terhadapa aturan yang sudah disepakati. Hukuman itu tentunya memiliki banyak jenis dan tingkatan, dimulai dari hukuman kurungan atau dipenjara, hingga hukuman mati yang dilakukan dengan cara-cara yang beragam serta mengerikan. Dan tahukah anda,  bahwa semenjak dulu banyak sekali jenis metode hukuman mati yang sifatnya sangatlah kejam dan sangat sadis, hingga banyak pihak yang  menyebut bahwa hukuman semacam itu tidak layak diterapkan lagi karena sifatnya yang tidak manusiawi sama sekali. Berikut eksekusi hukuman mati paling kejam super sadis di dunia versi anehdidunia.com

Digerogoti Tikus Hidup-Hidup

Digerogoti tikus hidup-hidup

Sesuai dengan namanya, penyiksaan yang satu  ini merupakan salah satu metode hukuman mati yang memanfaatkan hewan tikus guna bertujuan membunuh sang manusia tereksekusi yang masih dalam keadaan hidup. Metode hukuman yang satu ini dulunya sangat sering diterapkan saat abad-abad perrtengahan. Teknik melakukan eksekusi ini sangatlah sederhana, di mana seekor tikus besar yang masih hidup akan diletakkan di dalam sebuah kandang besi, dan kandang tersebut akan diletakkan tepat di atas perut si manusia yang akan dihukum mati. Nah, kandang tikus itu sengaja dibuatkan sebuah lubang khusus tepat di bagian bawahnya. Penyiksaannya akan segera dimulai pada saat si tikus yang ada di dalam kandang itu dibuat marah dan kegerahan, karena di bagian atas kandang tersebut sengaja diberi arang yang membara panas. Secara otomatis tikus yang merasa marah itu secara naluriah akan menggerogoti perut si manusia itu, dan si tikus itu akan perlahan merobek perut sang korban hingga tewas kehabisan darah. 

Manusia yang Direbus Hidup-hidup


Hukuman yang satu ini memang sangat kerap dilakukan di banyak wilayah Eropa, yaitu sebagai salah satu metode hukuman mati untuk para penjahat atau tahanan yang sudah melakukan tindak kriminal berat. Mula-mula, si calon terpidana mati akan ditelanjangi bulat-bulat, kemudian dia akan didudukkan tepat di dalam sebuah bak atau kuali besi besar yang sudah berisi air yang siap direbus di atas bara api. Kadang di dalam kuali itu tidak hanya diisi air mendidih saja, tetapi juga cairan asam yang keras, hingga juga cairan minyak yang sangat panas.

Hukuman “Lingchi”


Lingchi merupakan sebuah kata asal Cina yang artinya mengacu pada “Kematian Seribu Potongan”. Hukuman mati yang satu ini merupakan sebuah metode hukuman mati yang sangat kejam dan dulunya sangat banyak diterapkan orang-orang asli Tionghoa di era tahun 900 Masehi. Secara teknis, eksekusi yang kejam ini akan mengiris-iris tubuh dan daging sang korban di banyak area tubuhnya hingga harus mati secara perlahan dengan rasa sakit yang tak terkira. Saat korban mengalami pingsan karena rasa sakit itu, para algojo kemudian menusuk organ jantung dan organ hati sebagai sebuah sentuhan akhir dari ekseskusi sadis ini. Hingga akhirnya memasuki tahun 1905, metode hukuman mati ini dilarang keras pemerintah, karena memang dianggap sangat sadis dan kejam.  

Hukuman Gergaji


Eksekusi mati yang satu ini merupakan sebuah metode hukuman mati yang juga tergolng sangat kejam dalam sejarah peradaban manusia. Karena memang secara teknis metode ini akan memotong-motong tubuh sang korban yang masih hidup hingga dia harus mati secara perlahan karena rasa sakit dan kehabisan darah. Metode yang satu ini memang dulunya banyak dipakai saat masa peradaban kuno guna mengeksekusi para kaum budak serta narapidana dengan pelanggaran yang berat. Sang korban akan diikat secara terbalik dan akan dipotong organ genitalnya, kemudian pemotongan dilanjutkan pada organ-organ yang lainnya dengan menggunakan sebuah gergaji khusus.

Dikuliti hidup-hidup


Anda mungkin tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya dikuliti hidup-hidup, namun pada kenyataannya hukuman yang satu ini memang benar-benar ada dan pernah dilakukan dulu. Hukuman sadis ini merupakan salah satu metode hukuman mati yang dulunya sering diterapkan di wilayah Timur Tengah serta juga di wilayah Afrika, diperkirakan sekitar dua ribu tahun yang lalu. Metode hukuman mati yang satu ini tidaklah tebang pilih, karena akan dilakukan kepada semua jenis pembunuh, tentara yang melanggar aturan, bangsawan yang kriminal, hingga para budak-budak. Para pelaku kejahatan itu pertama-tama dipaku di atas sebuah meja khusus, dan para algojo akan memulai menguliti sang korban secara perlahan dan tanpa ampun, hingga semua lapisan kulit terlepas dari tubuh sang korban. Tidak cukup itu, konon katanya setelah sekujur tubuh sang korban sudah selesa dikuliti, maka sang algojo akan menabuti garam serta air cuka dengan tujuan sang korban bisa merasakan rasa sakit yang berlipat ganda. 

Diinjak oleh Gajah Hingga Tewas


Eksekusi mati yang menggunakan bantuan seekor gajah ini dulu memang sangat terkenal di wilayah India dan juga wilayah Asia Selatan. Ide gila di balik hukuman mati ini adalah untuk dapat memberikan tekanan besar pada kepala sang korban, hingga dapat menghancurkan kepala sang korban sampai benar-benar remuk tanpa bentuk. Jenis gajah yang digunakan pun merupakan gajah yang sudah terlatih dengan baik untuk membantu melakukan eksekusi sadis ini. 

The Colombian Necktie


“The Colombian Necktie” merupakan sebuah metode hukuman mati yang juga tergolong sangat brutal serta paling sadis di dunia. Sejarah kekejaman dalam hukuman yang satu ini yaitu pernah menelan korban hingga mencapai 200.000 orang lebih, di mana para korbannya itu mula-mula diikat dengan menggunakan semacam tabung karet khusus pada bagian leher mereka, kemudian dilanjutkan lagi dengan menggorok bagian tenggorokan para korban hingga mati secara perlahan. Gagasan gila di balik hukuman ini yaitu supaya lidah para korbannya bisa menjulur keluar melalui bekas luka di bagian lehernya. Para korban sudah dipastikan akan tewas perlahan karena akan kehabisan darah dengan rasa sakit yang luar biasa.  

Hukuman “Skafisme”


Hukuman skafisme ini juga terkenal dengan sebutan “kapal yang dilubangi”. Hukuman mati yang satu ini merupakan sebuah metode eksekusi mati yang sangat kejam dan sadis, karena mereka melibatkan proses pengupasan tubuh sang korban, kemudian menyatukan tubuh sang korban dengan tubuh perahu, khususnya bagian kepala, kaki, dan juga bagian tangan.  Nah, selanjutnya, tubuh sang korban akan dilumuri dengan cairan madu serta cairan susu guna bisa menarik banyak serangga untuk datang dan menyerang bagian tubuh sang korban. Dari situlah, serangga-serangga tersebut akan secara brutal menggerogoti tubuh sang korban hingga tanpa ampun. 

Referensi :
https://www.brilio.net/serem/10-eksekusi-mati-yang-paling-kejam-dan-mengerikan-sepanjang-sejarah-1707217.html
https://www.anehdidunia.com/2012/11/hukuman-mati-kuno-yang-paling.html