Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Michelle Lyons, Wanita Telah 280 Kali Menyaksikan Seramnya Eksekusi Mati

Jodoh, rezeki dan maut adalah 3 dari sekian banyak hal yang diatur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Tiga hal yang diatur Tuhan ini pun sifatnya masih misteri alias rahasia illahi. Tidak ada seorangpun makhluk hidup di dunia ini yang bisa memprediksi kapan jodohnya menghampiri, darimana rezekinya akan datang dan kapan kematian akan menjemput. Semua sudah ditentukan, semua sudah digariskan dan semua sudah dipastikan oleh Sang Pencipta Yang Maha Esa.

Tapi bagaimana jika diantara sahabat anehdidunia.com ada yang memiliki pengalaman seperti Michelle Lyons. Yup, Michelle Lyons adalah seorang wanita dari Amerika Serikat yang memiliki pengalaman cukup aneh di dunia. Menyaksikan kematian seseorang! Sebanyak 280 kali wanita ini telah menyaksikan sendiri bagaimana 280 orang meregang nyawa dihadapannya. Pengalaman yang tak banyak bisa “dinikmati dan dirasakan” orang lain ini didapatkan oleh Michelle Lyons selama kurang lebih 11 tahun!


Walls Unit, Huntsville adalah salah satu nama penjara di Amerika Serikat tempat Michelle Lyons bekerja. Bukan sebagai sipir atau kepala rutan, wanita berusia lebih dari 40 tahun ini bekerja sebagai juru bicara penjara tersebut. Karirnya pun dimulai di usianya yang terhitung masih cukup muda, yakni kurang dari 22 tahun.

Di penjara ini jugalah Michelle Lyons mendapat begitu banyak pengalaman dan pelajaran yang sangat mencengangkan. Mengawali karirnya sebagai juru bicara, Michelle Lyons diketahui pertamakali menyaksikan langsung para eksekutor mengeksekusi narapidana yang dihukum mati ketika berumur 22 tahun. Namun kala itu, dia menyaksikannya sebagai salah satu jurnalis yang sedang meliput para narapidana terhukum mati.

Yup, Michelle Lyons memang berkarir sebagai jurnalis sebelum akhirnya menjadi orang kepercayaan di penjara Walls Unit, Huntsville, Texas dan dipekerjakan sebagai juru bicara. Lyons, panggilan akrabnya mengaku bahwa dari total 280 narapidana yang ia saksikan dihukum mati lebih dari setengahnya tidak pernah ia ketahui namanya.

Wanita tengah baya inipun banyak mengungkap pengalamannya selama bekerja dan telah menyaksikan lebih dari ratusan kematian orang yang dieksekusi mati. Michelle Lyons mengaku bahwa tak banyak hal menyenangkan saat melihat orang-orang tersebut mati dieksekusi. Namun ia mengaku salah satu pengalaman yang membuat ia cukup lega adalah saat menyaksikan eksekusi mati terhadap narapidana narkoba yang menembak mati anak kandungnya sendiri.


Namun diantara 280 kejadian kematian para terpidana mati yang ia saksikan tersebut tentu saja banyak menyimpan memori yang kurang baik. Diantaranya adalah dimana ia akan selalu melihat para terpidana mati digiring ke bangsal eksekusi dan diikat serta ditutup matanya. Sebelum akhirnya disuntik dengan zat kimia mematikan, Michelle Lyons akan melihat para terpidana mati tersebut menyampaikan pesan-pesan terakhirnya. Ada kalanya para terpidana mati tersebut menyampaikan permohonan maaf dan penyesalan yang setulus-tulusnya. Tak jarang juga yang masih mengomel dan keukeh tak mengaku bersalah penuh dengan luapan emosi dan lain sejenisnya. Semua terpidana menyampaikan isi hatinya sebelum ajal menjemputnya.

Michelle Lyons pun berujar, hal lain paling mencekam dan menakutkan saat melihat terpidana mati meregang nyawa adalah bagaimana ia dengan jelas melihat proses perubahan warna pada tubuh terpidana mati tersebut setelah disuntik oleh zat kimia. Tubuh mereka akan berubah menjadi ungu hingga kemudian menjadi pucat karena terbujur kaku. Dalam kurun waktu kurang lebih 20 menit itulah, proses menuju kematian hingga mati akan dirasakan oleh sang terpidana mati. Umumnya setelah eksekutor menyuntikkan zat kimia pada tubuh narapidana, maka ia akan menunggu selama beberapa menit sampai akhirnya memanggil dokter untuk memastikan bahwa terpidana tersebut benar-benar telah mati.

Hal yang sering bertentangan dengan hati nuraninya juga ialah momen dimana ia harus menyaksikan para keluarga terpidana mati terpukul dan hanya bisa berurai mata meihat anggota keluarganya mati diatas bangsal eksekusi. 11 tahun pun dirasa Michelle Lyons cukup untuk mengakhiri karirnya di Texas Department of Criminal Justice sebagai juru bicara. Disisi lain karena memang ia memiliki track record masalah dengan atasannya dan membuat ia memutuskan untuk mundur dari karirnya sebagai juru bicara penjara pada tahun 2012.

Sahabat anehdidunia.com hal lain yang bisa diambil dari pengalaman Michelle Lyons adalah semua pekerjaan memang selalu ada resikonya. Sebesar apapun resiko yang diambil, setiap pekerjaan harus dilakukan semaksimal, sebaik dan seprofesional mungkin. Tidak semua pekerjaan bisa dinikmati dengan perasaan yang happy, tidak semua!

referensi:
http://wartakota.tribunnews.com/2018/05/05/begini-perasaan-wanita-yang-saksikan-280-eksekusi-mati-dalam-11-tahun?page=all