Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Doti Ilmu Hitam Ganas Suku Kajang Yang Terkenal Menyeramkan

Untuk sejumlah orang, keberadaan nama suku Kajang masih belum terlalu familiar di telinga, dan juga belum terlalu populer apabila dibandingkan dengan nama-nama suku pedalaman lainnya yang ada di wilayah Indonesia, seperti halnya suku Dani dan juga suku Asmat. Suku Kajang sendiri ada berada di daerah Bulukumba, yang masih masuk dalam teritori Sulawesi Selatan. Menurut kabar yang sudah tersebar, orang-orang dari suku Kajang ini memang sangat terkenal memiliki ilmu santet atau ilmu guna-guna yang sangat sakti dan mengerikan, yaitu bernama ilmu doti.

Pada umumnya ilmu santet itu dikirim dikarenakan urusan pribadi, seperti persoalan dendam dan beragam masalah pribadi lainnya, ilmu hitam doti ini ternyata tidak bisa digunakan secara sembarangan. Kesaktian dan keampuhan ilmu Doti ini terkenal dapat dikirim dari jarak yang sangat jauh sekalipun, bahkan dapat melahap lebih dari satu korban sekaligus, dan yang ngerinya ternyata juga dapat menjadi senjata makan tuan yang sangat mematikan untuk pengirimnnya yang mengalami kegagalan dalam menggunakan ilmu doti ini. 

Siapa Suku Kajang itu Sebenarnya?


Sahabat anehdidunia.com masyarakat adat suku Kajang terletak di Kabupaten Bulukumba, provinsi Sulawesi Selatan. Bulukumba merupakan sebuah kabupaten yang berada di ‘kaki’ Pulau Sulawesi, kurang lebih 200 km arah selatan Kota Makassar, ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Secara geografis dan administratif, masyarakat adat Kajang terbagi atas Kajang Dalam dan Kajang Luar. Hanya masyarakat yang tinggal di kawasan Kajang Dalam yang masih sepenuhnya berpegang teguh kepada adat Ammatoa. Mereka memraktekkan cara hidup sangat sederhana dengan menolak segala sesuatu yang berbau teknologi. Bagi mereka, benda-benda teknologi dapat membawa dampak negatif bagi kehidupan mereka, karena bersifat merusak kelestarian sumber daya alam. Komunitas yang selalu mengenakan pakaian serba hitam inilah yang kemudian disebut sebagai masyarakat adat Ammatoa.

Suku Kajang Sangat Menjaga Tradisi Para Leluhurnya


Perkembangan peradaban dan zaman yang semakin pesat ternyata sama sekali tidak membuat orang-orang dari suku Kajang menjadi mengesampingkan adat serta tradisi asli dari para leluhurnya. Meskipun memang sudah ada sejumlah orang dari suku kajang yang telah menggunakan peralatan-peralatan elektronik, namun itu sama sekali tidak mengusik nilai-nilai dan tradisi asli dari warisan para nenek moyang mereka. 

Apalagi, sebagai salah satu suku yang paling tua di Indonesia, maka tidak heran jika suku ini memang amat sangat berpegang teguh pada prinsip dan tradisi asli warisan para nenek moyang mereka. Mungkin, bisa jadi itulah kenapa mereka sangat erat dengan dunia mistis, salah satunya adalah keberadaan ilmu Doti yang sampai sekarang masih mereka jaga serta lestarikan. Daerah Kajang juga sangat terkenal dengan aturan dan hukum adatnya yang amat kental, serta masih berlaku sampai detik ini. 

Warna Hitam Adalah Simbol Penting Bagi Suku Kajang 


Apabila sahabat anehdidunia.com datang berkunjung ke kehidupan mereka, dan melihat secara langsung kehidupan asli orang-orang suku Kajang, maka pakaian yang harus anda kenakan adalah pakaian yang berwarna hitam pekat. Bagi masyarakat Kajang, warna hitam itu mempunyai makna persamaan, kemudian mewakili persatuan di dalam segala aspek, dan semangat kesederhanaan dalam menjalani hidup. Warna hitam dalam tradisi asli Kajang juga menunjukkan sebuah kekuatan dan juga derajat hidup di mata sang empunya jagat raya. Filosofi kesamaan yang terkandung di dalam warna hitam buat mereka juga merupakan sebuah sikap dalam memperlakukan lingkungan, yang terutama adalah kelestarian hutan. 

Apa Itu Ilmu Doti?


Setelah membahas sedikit mengenai siapa itu suku Kajang, sekarang kita akan membahas mengenai apa sebenarnya ilmu doti itu. Ilmu Doti adalah sejenis ilmu magis yang mirip ilmu santet, dan memang digunakan khusus untuk menciderai bahkan juga untuk membunuh seseorang dari jarak jauh dengan cara magis. Ritual ilmu menyantet dari doti ini sendiri cukup hanya dengan menggunakan media sederhana berupa foto yang telah bertuliskan nama sang calon korban, kemudian harus dilengkapi satu ekor ayam berwarna putih, dan juga segelas air putih biasa. 

Proses pertama yang dilakukan adalah dengan menaruh foto sang calon korban tepat di bawah gelas yang berisi air putih. Kemudian sang praktisi magis kajang, alias sang dukun kajang akan memegang kepala ayam lalu dihadapkan di depan gelas sambil membacakan mantera. Ilmu itu akan dikatakan sukses dilaksanakan jika sang ayam menjadi mati seketika, dan air putih di dalam gelas tiba-tiba menjadi tadi berubah warna merah.

Namun mereka tidak menggunakan ilmu ini sembarangan. Ilmu ini akan dikeluarkan salah satunya jika ada yang mencuri di daerah mereka. Cukup dengan menggunakan linggis yang di pasakan dengan bara api, lalu masyarakat disana akan memegang linggis tersebut. Yang tidak mencuri tidak akan merasa panas, sedangkan yang mencuri, hmmm dia akan merasakan sensasi dahsyat akan seramnya ilmu ini.

Kedahsyatan yang Diakibatkan Oleh Ilmu Doti 


Mengenai keganasan dari ilmu doti ini memang sudah sangat melekat kuat dan juga sudah menjadi legenda yang telah tersematkan pada suku Kajang. Ilmu Doti ini tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang, namun harus ada beberapa orang-orang pilihan khusus yang dapat menerapkan ilmu hitam tersebut. Bagi mereka yang sudah terkena serangan ilmu santet doti ini, maka mereka akan mengalami cacat secara permanen terhadap ingatannya, kepala melunak dan disertai rasa nyeri yang sangat luar biasa, hingga dapat berakibat kematian secara mendadak. Yang paling mengerikan lagi, ilmu doti ini tidak hanya bisa menyerang satu orang saja, namun juga dapat menyerang serta membunuh satu keluarga dalam waktu bersamaan. 

Konsekuensi Berat Saat Ilmu Doti Gagal Dilakukan


Karena tidak semua orang dari suku Kajang itu dapat mempraktikkan ilmu doti, maka sang dukun yang ternyata gagal melakukan ilmu doti ini, dia akan mendapatkan sebuah konsekuensi yang sangat berat. Biasanya, jika serangan santet yang diterjunkan itu gagal, maka serangan itu akan kembali ke si dukun, dan akan membuat sang dukun menjadi meninggal saat itu juga. Tidak hanya sampai di situ saja, efek dari santetnya itu juga dapat merembet pada keturunan-keturunan sang dukun. Kendati suku Kajang memiliki tradisi ilmu hitam yang sangat terkenal mematikan, namun orang-orang asli Suku Kajang merupakan suku yang sangat rendah hati, karena mereka langsung berguru pada sang alam. 

Referensi :
https://ammatoa.com/guna-guna-suku-kajang-yang-mematikan-doti-benarkah-demikian/108/
http://terselubung.in/doti-ilmu-hitam-suku-kajang-yang-kesaktiannya-tak-main-main/
https://www.viva.co.id/blog/budaya/863938-doti-ilmu-hitam-suku-kajang-yang-kesaktiannya-tak-diragukan