Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fakta Mencengangkan Wu Zetian, Kaisar Wanita Pertama Dalam Sejarah China

Era Kekasisaran China merupakan sebuah Dinasti yang sangat tua dan merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Dinasti kekaisaran China sudah ada sejak abad ke 3 dan terus bertahan hingga akhir abad ke 20 tepatnya pada awal tahun 1900an setelah di gulingkan oleh gerakan revolusi Xinhai.

Selama 17 abad dinasti ini berdiri, kerajaan China terkenal sebagai kerajaan yang sangat kuat dan bahkan sempat menguasai semenanjung Cina. Sepanjang sejarahnya kerajaan China dikenal memiliki raja-raja yang hebat dan sangat disegani karena taktik perang mereka yang ciamik.

Namun banyak yang tak tahu jika, Dinasti China juga pernah punya seorang Kaisar Wanita. Dia adalah  Wu Zetian, seorang wanita  biasa yang berhasil menembuh maskulinitas dalam lingkup kerajaan China dan berhasil menjadi Kaisar wanita dalam sejarah kerajaan China.

Sayangnya meski tergolong mengukirkan prestasi yang luar biasa karena mampu menjadi kaisar wanita pertama di China, Wu Zetian justru dikenang sebagai orang yang kejam dan licik. Untuk bisa meraih posisi sebagai kaisar, Wu Zetian dikenal tak ragu untuk melakukan apapun termasuk hal yang kejam dan licik. Sepanjang hidupnya Wu Zetian terkenal sebagai orang yang manipulatif dan mampu menggunakan statusnya sebagai wanita yang "lemah" untuk memanipulasi orang-orang di sekitarnya.

Karena kesan buruk ini nama Wu Zetian bahkan sempat dihapuskan dalam sejarah kerajaan China, karena dianggap sebagai aib oleh sejarawan pada masanya. Baru ribuan tahun setelah kematianya, nam Wu Zetian kembali dikenal setelah beberapa ahli sejarah menemukan prasasti tentang kaisar wanita pertama di China ini.

Lalu seperti apa kisah wanita yang terkenal sangat cantik dan cerdas ini, hingga ia bisa menduduki posisi sebagai Kaisar China, berikut ini adalah beberapa fakta menarik perjalanan Wu Zetian hingga bisa menjadi Kaisar China yang berhasil anehdidunia rangkum dari berbagai sumber..

Terlahir Sebagai Gadis Yang Sangat Cantik Dan Cerdas


Terlahir dengan nama Wu Zhao pada tahun 624 Masehi pada masa kekuasaan dinasti Tang, Zetian merupakan putri dari keluarga kaya yang cukup berkuasa di wilayah Laouyang. Namun sedikit berbeda dengan putri keluarga kaya pada umumnya yang hanya dilatih untuk menyulam atau melukis, Zetian mendapat pendidikan yang cukup komplit. Semasa mudanya Zetian diajari berbagai macam hal mulai dari menulis hingga ilmu sastra, suatu hal jarang diterima oleh wanita pada zaman itu.

Ayah Zetian yang merupakan pejabat di pengadilan, rupanya melihat potensi pada diri putrinya dan cukup berfikiran terbuka hingga terus mendorong Zetian untuk mempelajari banyak hal. Alhasil sejak muda Zetian terkenal sebagai gadis yang cerdas, saat remaja Zetian bahkan mulai menjadi buah bibir di kota Laouyang karena kecerdasan dan kecantikan yang ia punya.

Kabar tentang gadis cantik dan cerdas ini akhirnya sampai pada telinga Kaisar Dinasti Tang saat itu Taizong yang kemudian mendatangi kota Laouyang dengan dalih berburu untuk melihat kecantikan Zetian. Saat melihat Zetian, Kaisar Taizong langsung terpukau dengan kecantikan gadis 14 tahun yang ia lihat. Kaisar Taizong bahkan segera mengangkat Zetian sebagai selir dengan gelar "Carin" (selir pelingkat kelima) dan memberikan julukan "Mei-Niang" yang berarti cantik atau mempesona.

Sejak saat itu Zetian mulai tinggal di istana, disinilah keistimewaan Zetian mulai terlihat. Bebeda dengan selir lainya, Zetian sedikit memiliki kebebasan yang lebih karena ia merupakan kesayangan dari kaisar Taizong. Sahabat anehdidunia.com semasa menjadi selir, Zetian diberikan kebenasan untuk belajar di perpustakaan kerajaan, ia bahkan di ijinkan untuk mengajar seni dan musik di istana.

Kegemaran Zetian untuk terus belajar inilah yang membuatnya menjadi istimewa dan membedakanya dari selir lain yang ada di istana. Hal ini kemudian membuat kaisar Taizong kemudian memberikan kepercayaan yang lebih pada Zetian dengan menjadikanya sebagai sekertaris kerajaan. Selama tak kurang dari 10 tahun, Zetian menjadi sekertaris kaisar Taizong ia mulai belajar tentang tatanan kerajaan. Zetian juga mulai mempelajari dokumen-dokumen kerajaan, hal inilah yang di kemudian hari menjadi bekal Zetian untuk lebih mencari celah untuk menguasai pemerintahan.

Terlibat Perselingkuhan Dengan Anak Taizong


Dalam aturan istana, jika seorang raja tutup usia maka seluruh selirnya akan menjadi biarawan dan tinggal di kuil yang ada di pegunungan untuk terus mendoakan raja yang telah meninggal seumur hidup mereka. Hal inilah yang seharusnya juga dialami oleh Zetian, setelah pada tahun 649 masehi, Kaisar Taizong meninggal dunia. Namun Zetian nampaknya punya rencana lain untuk masa depanya dan ia akhirnya menemukan solusi untuk masalah ini pada sosok Li Zhi anak kesembilan Taizong yang pada masa depan akan dikenal sebagai Kaisar Gaozong.

Zetian melihat kesempatan ini, saat Li Zhi datang ke Kuil Ganye untuk melakukan penghormatan untuk jenazah ayahnya. Saat itu dengan kecantikanya Zetian berhasil mencuri perhatian Li Zhi dan mulai merayunya untuk membawa Zetian kembali ke istana bersamanya. Sahabat anehdidunia.com pada awalnya Li Zhi sempat ragu, karena tentu merupakan hal yang tabu untuk memiliki selir milik mendiang ayahnya.

Namun pesona Zetian akhirnya membuat Li Zhi takluk dan menghentikan upacara pencukuran kepala Zetian dan mengentikanya untuk menjadi biarawati. Setelah itu Li Zhi bahkan membawa kembali Zetian ke istana dan secara resmi menunjuknya sebagai selir. Hebatnya Zetian tak sekedar menjadi selir biasa karena ia diangkat sebagai "Zhaoyi" atau selir peringkat kedua di bawah permaisuri Wang, istri dari Li Zhi.

Memanfaatkan Kematian Anaknya Untuk Menjadi Ratu


Kedatangan Zetian ke istana ini secara tak langsung mengancam posisi dari permaisuri Wang, yang memang tengah berada di ujung tanduk, setelah hubunganya dengan Kaisar Gaozong yang mulai renggang akibat Wang yang tak bisa melahirkan anak. Hubungan antara Raja dan Ratu yang sudah retak ini kemudian kian diperparah dengan masuknya Zetian yang langsung mencuri seluruh perhatian kaisar Gaozong.

Tak lama setelah masuk ke istana Zetian bahkan langsung bisa melahirkan dua anak yaitu Li Hong pada tahun 652 masehi dan Li Xian 653 masehi. Hal ini tentu kian mengancam posisi permaisuri Wang, namun karena dukungan keluarga permaisuri Wang yang kuat di kerajaan meski tak bisa memiliki anak, posisi Wang tetap aman sebagai seorang permaisuri.

Meski begitu kabar tentang ketidaksukaan permaisuri Wang, terhadap Zetian bukanlah rahasia lagi di istana. Keduanya diketahui berselisih untuk memperebutkan posisi ratu Dinasti Tang, di satu sisi permaisuri wang berusaha untuk mempertahankan posisinya sebagai ratu, sedangkan di sisi lain Zetian berusaha mengingkirkan Wang agar bisa menjadi ratu dan menjamin keamananya dan juga anak-anaknya.

Kesempatan bagi Zetian untuk menyingkirkan Wang, akhirnya muncul pada tahun 654 saat bayi perempuan yang baru saja ia lahirkan secara misterius ditemukan meninggal karena di cekik di atas tempat tidurnya. Sahabat anehdidunia.com meski tak diketahui dengan pasti siapa yang membunuh bayi malang ini, Zetian langsung menuduh permaisuri Wang sebagai pelaku pembunuhan anaknya. Zetian menuduh Wang iri padanya karena bisa melahirkan anak hingga tega membunuh.

Tak hanya menuduh permaisuri Wang, Zetian bahkan juga menuduh Ibu (Ratu Xiao) dan keluarga permaisuri Wang lainya menggunakan ilmu sihir untuk mencelakai ia dan anak-anaknya. Akibat tuduhan ini Kaisar Gaozong yang kala itu tengah murka akibat kematian anaknya, langsung mencabut posisi Wang sebagai permaisuri dan mengusir seluruh keluarganya dari istana.

Setelah permaisuri Wang dan ibunya Xiao meninggalkan istana, Zetian yang saat itu telah merebut posisi permaisuri langsung memerintahkan keduanya untuk dihabisi. Menurut kisah yang ada pembunuhan ini dilakukan dengan cara yang cukup keji, yaitu dengan memotong tangan dan kali keduanya sebelum akhirnya keduanya dimasukan dalam kandang hewan dan ditenggelamkan di danau. Cara keji Zetian dalam menghabisi permaisuri Wang dan Ibunya secara tak langsung menjadi peringatan bagi orang-orang yang bersebrangan denganya dan membuat nyali mereka sedikit menciut.

Sementara itu pembunuh anak Zetian sendiri tak pernah benar-benar terungkap, hanya saja menurut beberapa ahli sejarah Tiongkok Kuno, sebenarnya Zetian sendirilah yang membunuh putrinya agar bisa memanfaatkanya untuk menggulingkan permaisuri Wang dan merebut posisinya sebagai ratu dinasti Tang.

Menjadi Ratu Yang Keji


Setelah berhasil menjadi permaisuri, Zetian mulai menunjukan sisi kejamnya, demi menjaga posisinya sebagai ratu, Zetian membentuk sebuah pasukan khusus untuk mengawasi orang-orang yang menentangnya dan juga segala pergerakan dari kelompok yang dirasa bisa mengancam posisinya sebagai Ratu baru dinasti Tang. Pasukan rahasia ini bahkan memiliki kekuasaan untuk  untuk menangkap siapapun yang dianggap berbahaya tanpa memperdulikan status sosial mereka. Zetian juga sering menggunakan pasukan rahasia ini untuk menghabisi lawan - lawan politik yang biasanya merupakan kalangan bangsawan yang tak menyetujui pengangkatan Zetian sebagai permaisuri.

Salah satu contoh eksekusi rahasia yang dilakukan oleh pasukan khusus bentukan Zetian ini adalah kematian Zhangsun Wuji, saudara ipar Kaisar Taizong, sekaligus paman dan sekutu terdekat Kaisar Gaozong. Wuji yang selalu vokal dengan ketidaksetujuanya pada pengangkatan Zetian sebagai permaisuri, merupakan salah satu ancaman serius bagi posisi Zetian. Karena itu dengan menggunakan pasukan rahasia miliknya, Zetian mulai merancang sebuah konspirasi untuk menuduh Wuji sedang merancang upaya penghianatan terhadap kerajaan.

Dengan bantuan Xu Jingzong (Gubernur Gaoyang), salah satu dewan istana yang merupakan sekutunya, Zetian berhasil mengfitnah Wuji sebagai penghianat dan memaksanya untuk bunuh diri. Peristiwa ini sekaligus menjadi titik balik perpindahan kekuasaan di kerajaan Tang, karena tak lama kemudian Kaisar Gaozong yang terpukul dengan kabar penghianatan Wuji yang merupakan kerabat sekaligus orang kepercayaanya jatuh sakit. Penyakit ini bahkan membuat Kaisar Gaozong menjadi lumpuh dan buta hingga ia tak bisa lagi menjalankan tugas negara.

Saat inilah Zetian mulai mengambil alih kekuasaan di istana dengan menangani segala urusan administratif dan pengambilan keputusan di istana. Sahabat anehdidunia.com peralihan kekuasaan ini akhirnya mulai disadari oleh Kaisar Gaozang yang kemudian untuk menyingkirkan Zetian dengan  merekrut menteri seniornya dari Zhongshu Sheng (departemen legislatif), Shangguan Yi, untuk menggulingkan permaisuri. Namun sayangnya upaya ini gagal setelah pasukan rahasia milik Zetian berhasil mengendus pergerakan yang dilakukan oleh Yi. 

Tak berselang lama Yi kemudian di eksekusi dan Kaisar Gaozong mulai mendapatkan isolasi di istana, segala pergerakanya di awasi hingga akhir hayatnya pada tahun 683 masehi. Kematian Kaisar Gaozong ini sendiri oleh banyak ahli sejarah diduga kuat merupakan ulah Zetian yang secara perlahan memberikan racun untuk memperburuk kondisi kesehatan Gaozong hingga akhirnya ia meninggal.

Menggulingkan Putranya Sendiri Dari Tahta


Setelah meninggalnya Kaisar Gaozong, Zetian segera mengangkat putra tertuanya Li Hong (Kaisar Zongzong) untuk naik tahta dan menjadi Raja dengan harapan bisa mengontrol putranya dibalik layar. Namun rencana ini berjalan sedikit kurang lancar karena ternyata Li hong lebih menuruti perkataan istrinya Ratu Wei. Setelah naik tahta atas permintaan ratu Wei, Li Hong mulai menempatkan seluruh anggota keluarga Wei dalam posisi penting di kerajaan. Wei bahkan mulai merangcang rencana untuk menyingkirkan Zetian dari istana agar tak mengganggu kekuasaan yang tengan ia bangun.

Namun upaya kudeta ini dengan cepat di sadari oleh Zetian yang kemudian dengan cepat memutuskan untuk menggulingkan putranya sendiri dari tahta. Zetian yang rupanya belum kehilangan kekuasaanya di istana dengan mudah menyingkirkan Li Hong dari tahta dan mengasingkan putra dan menantunya.

Tak lama kemudian Zetian menunjuk anak keduanya Li Dan (Kaisar Ruizong) untuk menggantikan kakaknya sebagai Raja baru kerajaan Tang. Tapi hal ini tak berlangsung lama, karena Zetian yang sudah tak lagi mempercayai orang lain sebenarnya hanya menjadikan Li Dan sebagai Raja boneka yang ia gunakan untuk mengulur waktu saat Zetian memperkuat kekuasaanya, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk naik tahta. Pada masa transisi ini, Zetian juga merubah nama dinasti Tang menjadi dinasti Zhou dengan maksud untuk menghapuskan segala ikatan dengan dinasti Tang sekaligus meminimalisir upaya pemberontakan yang muncul.

Tahun 690 masehi setelah merasa kekuasaanya cukup, Zetian kemudian memaksa Li Dan untuk turun tahta dan memberikan kekuasaanya pada Zetian. Sahabat anehdidunia.com sejak itulah Zetian secara resmi menjadi Kaisar wanita pertama dalam sejarah China. Periode ini juga merupakan saat dimana ia mulai meresmikan namanya menjadi Wu Zetian yang kurang webih berarti "Mawar yang Menguasai Langit."

Menganggap Dirinya Sebagai Inkarnasi Budha


Meski telah berhasil naik tahta dan menjadi Kaisar ke dua dalam dinasti Zhou sekaligus wanita pertama dalam sejarah China yang berhasil menjadi pimpinan tertinggi di sebuah kerajaan. Namum Zetian sepertinya belum berpuas diri dengan posisi dan kedudukan yang ia punya, keberhasilanya dalam menembus dominasi pria dalam tatanan kekuasaan kerajaan rupanya membuat Zetian sedikit jumawa.

Setelan menjadi Kaisar, Zetian mulai mengklaim dirinya sebagai inkarnasi Budha yang turun ke bumi dan membuat patung dirinya yang dibuatvsedemikian rupa hingga terlihat seperti patung bodhisattva. Zetian nampaknya menganggap dirinya sebagai "Mailtrea" atau reinkarnasi Budha yang turun ke bumi sebagai juru selamat bagi orang-orang yang menderita. Kepercayaan ini juga ia tunjukan dengan menyebut dirinya sebagai Ratu Shensen yang kurang lebih berarti "Ratu dengan Jiwa yang Suci."

Sangat Percaya Dengan Ilmu Sihir


Selalu Menjalani kehidupan yang penuh dengan ketakutan dan kewaspadaan terhadap orang-orang di sekitarnya, membuat Zetian menjadi orang yang sangat paranoid. Hal ini tetap tak berubah meski ia telah berhasil menjadi Kaisar dan memiliki kekuasaan yang mutlak. Zetian selalu merasa curiga terhadap semua orang dan khawatir mereka akan menggulingkanya dari tahta. Karena itu selain memiliki pasukan khusus yang bertugas untuk mengawasi orang-orang yang dianggap berbahaya, ia juga sering menggunakan ramalan untuk memprediksi masa depan.

Zetian sering kali melakukan berbagai upacara untuk mendapatkan pertanda dari langit tentang apa yang terjadi. Namun anehnya ia hanya mempercayai intuisinya sendiri dan seringkali justru mengabaikan saran dari orang-orang yang justru bisa membaca pertanda alam. Dan jika sampai ada orang yang menentang kepercayaanya ini maka orang itu bisa dihukum atau bahkan dibunuh. 

Salah satu contohnya dalah ketika seorang menteri yang meramalkan pemerintahan Zetian tak akan berlangsung lama setelah sebuah gunung muncul tak berselang lama setelah bencana gempa bumi terjadi. Secara umum di China munculnya gunung baru sering di identikan dengan akan munculnya pemimpin baru. Namun zetian menentang keras anggapan ini dan mempercayai jika kemunculan gunung baru ini merupakan pertanda buruk bagi pemerinahanya. Sahabat anehdidunia.com menteri yang memberikan ramalan buruk ini sendiri akhirnya di usir dari istana oleh Zetian karena dianggap sebagai penyihir yang mengancam kekuasaanya.

Turun Tahta Akibat Skandal Asmara


Saat berhasil menjadi Kaisar pada tahun 685 usia Zetian sejatinya sudah menginjak 60 tahun lebih. Namun hal ini bukan berarti sudah tak lagi tertarik dengan pria. Bahkan di usianya yang sudah cukup senja nyatanya Zetian masih tetap mampu menaklukan hati pria. Selama ia menjadi Kaisar Zetian tercacat pernah benerapa kali terlibat skandal asmara yang cukup panas. Salah satu yang paling terkenal adalah skandal panas Zetian bersama seorang biarawan muda bernama Huayi. Sahabat anehdidunia.com peristiwa ini tentu memicu kemarahan kalangan bangsawan dan juga petinggi kerajaan Zhou, karena Zetian seharusnya sudah tak boleh berhubungan lagi dengan statusnya sebagai janda dari seorang Raja, selain itu hubungan asmara ini juga dijalin dengan seorang biarawan yang seharusnya sudah menjauhi urusan dunia. Peristiwa ini sekaligus merupakan pemicu mulai munculnya gerakan pemberontakan pada dinasti Zhou.

Selain skandal asmara pada masa pemerintahanya Zetian juga dikenal sebagai pemimpin yang terlalu mementingkan keluarganya. Hal ini terlihat dengan posisi-posisi penting di pemerintah yang kebanyakan dikuasai oleh kerabat dekat Zetian. Hal ini memang membuat pemerintahan yang ia jalankan menjadi solid dan kuat, namun disisi lain kekuasaan yang terkonsentrasi dalam satu tempat saja justru membuat banyak benih pemberontakan yang muncul. Puncaknya terjadi paada tahun 705 setelah sebagian besar dewan Istana memutuskan untuk melakukan kudeta terhadap Zetian, Kudeta ini diawali dengan pembunuhan terhadap saudara-saudara Zetian secara serempak, setelah tak lagi memiliki dukungan dari keluarganya Zetian yang terpojok akhirnya terpaksa turun dari tahta dan harus rela untuk diasingkan. Dalam pengasinganya inilah Zetian akhirnya tutup usia pada umur 81 tahun, sekaligus mengakhiri era dinasti Zhou.

Dihormati Oleh Wanita Dan Rakyat Jelata


Meski pada masa akhir masa pemerintahanya Zetian terkenal sebagai Kaisar yang hobi foya-foya dan hanya bersenang-senang serta terbibat dalam berbagai skandal asmara. Namun ia tetap menjadi sosok yang sangat dihormati khususnya oleh wanita dan rakyat jelata. Mereka menganggap Zetian sebagai raja yang baik sekaligus tokoh yang idolakan karena merupakan wanita pertama yang berhasil menjadi raja. Selain itu pada masa awal pemerintahnya Zetian sebenarnya melakukan kebijakan yang pro rakyat. Kebijakan ini diantaranya dengan mengfokuskan pembangunan pada sistem irigasi dan juga menurunkan pungutan pajak untuk rakyat.

Selain itu ia juga fokus pada peningkatan hak-hak perempuan, pada masa pemerintahan Zetian wanita bisa hidup dengan sedikit lebih bebas dan bahkan menempati beberapa posisi di pemerintahan. Hal ini tentu merupakan hal yang terhitung sangat mewah bagi kaum hawa pada masa itu. Karena hal inilah Zetian menjadi tokoh yang banyak di kagumi oleh mayoritas rakyat pada masa dinasti Zhou. Selain itu kebanyakan orang pada saat itu juga belum menyadari perubahan yang ada pada perangai Zetian dari Raja yang baik menjadi Raja yang buruk karena dinasti Zhou keburu digulingkan. Karena itu tak heran kebanyakan rakyat yang lahir pada era dinasti Zhou menganggap Zetian sebagai raja yang baik dan banyak menuliskan literartur berisi pujian dan kisah kebaikan Zetian.

Batu Nisanya Kosong


Setelah kematianya pada 16 Desember 705, sesuai dengan permintaan terakhirnya Zetian tak ingin disebut sebagai permaisuri yang turun tahta melainkan Permaisuri Dasheng atau "Permaisuri Pelindung." Dan sesuai dengan perintah putranya Kaisar Zhongzong yang kembali naik tahta usia Zetian lengser, Ibunya tersebut akan dimakamkan di Mausoleum Qianling, komplek pemakaman yang juga digunakan untuk menguburkan Kaisar Gaozong. 

Sayangnya meski berhasil membuat ibunya dimakamkan ditempat yang layak, namun Kaisar Zhongzong harus merelakan makam ibunya kosong dan tak memiliki nama. Hal ini karena kebanyakan orang di Istana menganggap Zetian tak layak untuk dimakamkan di area pemakaman keluarga kerajaan. Terlepas dari prestasi Zetian dan perubahan baik yang ia hasilkan pada masa pemerintahanya. Sahabat anehdidunia.com banyak orang yang menganggap Zetian sebagai Raja yang kejam dan tamak. Karena itu namanya dianggap tak layak untuk tertulis di area pemakanam kerajaan. Jadi meski Zetian dimakamkan di sana namun batu nisanya harus tetap kosong.

Referensi:
http://listverse.com/2018/07/01/10-interesting-facts-about-the-first-female-emperor-of-china/
https://en.wikipedia.org/wiki/Wu_Zetian