Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kuliner Paling Langka Hanya Untuk Acara Tertentu

Bicara tentang kuliner dari seluruh dunia tak akan ada habisnya. Tiap negara kebudayaan, dan daerah memiliki ragam kuliner yang berbeda. Bahkan hidangan yang sama pun bisa memiliki variasi yang berbeda. Biasanya perbedaan itu berasal dari perbedaan bumbu yang digunakan keluarga satu dengan keluarga lainnya. Meski demikian, tak semua kuliner dari seluruh dunia ini bisa dirasakan oleh generasi muda. Pasalnya, ada kuliner yang tak mampu bertahan dengan makanan lainnya yang lebih populer, serta sudah banyak dimodifikasi, sehingga kuliner aslinya tak terdengar lagi, bahkan di ambang punah. Berikut ini adalah kuliner yang paling langka dari seluruh dunia, karena bahan pembuatnya sulit didapatkan, dan pembuatannya juga tergolong rumit.

Otoro tuna sirip biru, Jepang

Otoro tuna sirip biru

Kuliner paling langka yang pertama datang dari Negeri Sakura Jepang, yaitu otoro tuna sirip biru. Toro sendiri adalah bagian berlemak pada perut ikan tuna, sementara otoro adalah bagian paling berlemaknya. Toro juga menjadi bahan utama sashimi atau sushi. Otoro biasanya dihargai paling mahal, karena dianggap paling lezat, karena tuna sirip biru saja harganya selangit dan tak semua orang bisa membelinya.

Sashimi otoro tuna sirip biru bisa dibilang sebagai santapan mewah bagi para jutawan. Kegemaran memakan masakan ini ditularkan oleh tentara Amerika Serikat pada Perang Dunia II. Awalnya warga Jepang lebih suka menyantap daging tuna biasa, namun orang Amerika ternyata lebih suka menyantap steak berlemak. Hal itu membuat kaum aristokrat dan pejabat Jepang mulai mengembangkan kegemaran baru menyantap ikan dengan lemak yang meleleh di mulut.

Otoro tuna sirip biru menjadi kuliner langka karena ikan tuna sirip birunya sendiri juga termasuk hewan langka, dan tergolong hewan terancam punah. Namun karena kelangkaannya itu pula, ikan tuna sirip biru menjadi semakin mahal dan semakin dicari para penikmat kuliner.

Keju Ambaree, Lebanon

Keju Ambaree, Lebanon

Dari Jepang, kita beralih ke Lebanon. Konon, di sana ada satu kuliner langka yang cukup legendaris, yaitu keju ambaree. Ambaree adalah keju paling sulit dicari di seluruh dunia. Resep pembuatan keju ini diwariskan secara turun-temurun di kota Baalbek dan dijajakan hingga ke Beirut.

Konon, keju ini sudah berumur kurang lebih 2 ribu tahun, dan umum dibuat untuk camilan musim dingin. Teksturnya tidak padat, lebih mirip cream cheese. Pembuatannya juga berbeda dengan keju biasa. Ambaree dibuat di gentong-gentong tanah liat. Caranya yaitu susu disimpan di dalam gentong selama berbulan-bulan, sampai air dan dadihnya terpisah. Kemudian air dialirkan melalui lubang di bagian bawah gentong. Kemudian gentong diisi susu dan garam seminggu dua kali sampai menjadi keju yang memenuhi leher wadah.

Keju ini sebenarnya disukai warga Lebanon, terutama jika keju ini dioleskan di roti saj atau pitta, kemudian dipanggang di oven tungku tradisional. Sayangnya, karena pembuatannya yang cukup rumit dan membutuhkan waktu yang sangat lama, akhirnya hanya sedikit orang yang mau repot-repot membuat keju ambaree ini. Bahkan gentong yang digunakan untuk membuatnya pun kini sangat mahal. Tak banyak lagi perajin barang pecah belah yang bersedia membuatnya. Jadi, jika kalian kebetulan menemukan keju ini saat sedang jalan-jalan ke Lebanon, jangan lupa untuk mencicipinya, karena siapa tahu kalian tak akan bisa memakannya lagi di masa-masa yang akan datang.

Kolak ayam, Indonesia

Kolak ayam, Indonesia

Nah, untuk yang satu ini, kulinernya berasal dari negeri kita sendiri, Indonesia. Mungkin kalian bingung, kolak itu biasanya berisikan bahan-bahan makanan yang manis seperti pisang atau ubi, namun kolak yang satu ini malah diisi daging ayam. Wajar jika kalian baru mendengar kuliner yang satu ini, karena memang sudah langka ada di Indonesia.

Meski terlihat aneh, kolak dicampur dengan daging ayam, namun kuliner ini sebenarnya memang sajian bercitarasa gurih yanng jadi kuliner tradisional khas Gresik. Kolak ayam termasuk makanan langka karena tak dijual bebas layaknya kolak pisang, dan hanya disajikan di Desa Gumeno pada tanggal 22 Ramadan atau malam 23 Ramadan.

Resep makanan ini merupakan warisan dari Sunan Dalem dalam sebuah peristiwa sejarah yang oleh penduduk setempat diberi nama Sanggring. Sanggring, yang berarti sang pembesar sedang sakit, adalah saat di mana Sunan Dalem menderita sakit yang cukup parah dan tak menemukan obat untuk menyembuhkannya. Setelah meminta petunjuk kepada Tuhan, Sunan Dalem pun mendapatkan mimpi, yang memintanya untuk memasak kolak ayam. Setelah menyantap kolak ayam, sang wali pun akhirnya bisa sembuh dari penyakitnya tersebut. Sejak itu, kolak ayam menjadi tradisi rutin di Desa Gumeno setiap Ramadan, dengan harapan agar siapa saja yang memakan kolak itu akan terbebas dari penyakit.

Lalu, apa saja bahan pembuat kolak ayam ini? Kolak ayam dibuat dari santan, suwiran daging ayam jago, daun bawang utuh, gula jawa, dan jintan. Uniknya, kolak ayam ini tak boleh dimasak oleh wanita, dan harus dimasak oleh pria, sesuai dengan wasiat Sunan Dalem. Setelah itu kolak disantap bersama oleh warga desa dan peziarah yang mampir di masjid.

Su Filindeu, Italia



Bicara tentang kuliner Italia, tentu tak bisa lepas dari yang namanya pasta. Sebagian besar kuliner Italia dibuat dari pasta, seperti misalnya spaghetti, atau lasagna. Selain kuliner yang sudah disebutkan tadi, ada lagi satu kuliner yang dibuat dengan pasta, namun pastanya sudah tergolong langka. Kuliner ini bernama Su Filindeu. Bukan tanpa alasan jika su filindeu disebut sebagai pasta terlangka di dunia. Teknik pembuatannya sangat sulit dipelajari. Bahkan para chef ternama dari seluruh dunia pun gagal untuk bisa membuat pasta ini dengan sempurna. Sampai saat ini, hanya ada tiga wanita dari kota Nuoro, Italia yang bisa membuatnya.

Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang ekstra untuk membuat su filindeu ini. Adonan semolina gandum harus dibuat menjadi benang-benang halus, kemudian disusun menjadi tiga lapis pasta yang terdiri dari 256 helaian. Karena kelangkaannya, tak banyak pula orang yang bisa mencicipi pasta ini, bahkan untuk orang Italia sendiri. Menurut tradisi, su filindeu hanya disajikan kepada para peziarah yang sudah menempuh perjalanan puluhan kilometer di festival San Fransesco. Biasanya pasta ini disajikan bersama sup kentang hangat dan keju pecorino.

Ortolan, Prancis

Ortolan, Prancis

Ortolan adalah sejenis burung penyanyi dari genus Emberiza. Yang membuat burung ini langka adalah karena banyak diburu dan kemudian dijadikan bahan makanan aneh tapi mewah di Prancis. Selain langka, proses pengolahan makanan dari ortolan juga dianggap kontroversial. Burung yang sudah ditangkap lalu dikurung di dalam kandang yang tertutup rapat, kemudian diberi makan berlebihan agar berat badannya naik dalam waktu singkat. Setelah itu, ortolan ditenggelamkan di dalam armagnac, sejenis minuman keras hingga mati dan dimasak selama 8 menit.

Ortolan yang sudah masak itu nantinya disajikan utuh, bukan dipotong seperti ayam. Mereka yang hendak menyantapnya harus mematuhi ritual tertentu, yaitu menutupi kepala dengan serbet lebar agar tidak terlihat saat menyantap daging ortolan yang bertulang. Pada tahun 1997, pemerintah Prancis membuat aturan tentang pelarangan perburuan dan perdagangan burung ortolan. Aturan ini mulai benar-benar diterapkan sejak tahun 2007. Banyak pecinta kuliner dan chef masakan Prancis yang menyayangkan aturan ini karena mereka menganggap ortolan sebagai salah satu warisan paling berharga dalam kuliner negara tersebut. Namun di sisi lain, populasi dari ortolan makin menurun, dan harus dilestarikan agar tak punah.

Dari kelima kuliner tersebut, mana yang pernah kalian makan, atau bahkan jadi favorit kalian?

referensi 
https://www.merdeka.com/gaya/7-masakan-langka-dari-seluruh-dunia-ini-terancam-punah-apa-saja.html