Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makan Korban Jutaan Jiwa, Ini Perang Paling Mengerikan Sepanjang Sejarah

Yang namanya perang, sudah pasti akan memberikan ketakutan pada warga sipil yang tak ikut berperang, karena mereka bisa juga jadi korban meskipun tak berperang secara langsung. Selain itu, yang namanya perang, pasti akan memakan korban dari ratusan bahkan jutaan jiwa. Meskipun sudah tahu kerugian perang adalah banyak manusia meninggal, namun perang tetap saja terjadi. Di antara semua perang yang sudah terjadi, berikut ini adalah perang paling mengerikan sepanjang sejarah karena memakan korban sampai jutaan jiwa.

Perang Saudara di Tiongkok

Perang Saudara di Tiongkok

Perang Saudara di Tiongkok ini terjadi selama 20 tahun, yaitu pada tahun 1927 sampai tahun 1950. Kubu yang berperang adalah pasukan yang loyal kepada pemerintah Republik Tiongkok pimpinan Kuomintang (KMT), dan pasukan yang loyal kepada Partai Komunis Tiongkok (PKT). Perang ini mengakibatkan terbentuknya Republik Rakyat Tiongkok di Tiongkok daratan dan Republik Tiongkok di pulau Taiwan. Dari perang tersebut pula, sebanyak 8 juta jiwa jadi korban, baik itu dari militer maupun warga sipil.

Sebenarnya perang ini adalah perang ideologi, di mana satu kubu mengharapkan ideologi komunis, sementara kubu yang satu lagi mengharapkan ideologi nasionalis. Sepuluh tahun setelah perang dimulai, yaitu pada tahun 1937, kedua belah pihak pun setuju untuk bersatu sementara membentuk Front Persatuan Kedua, dan berjuang melawan Jepang. Hal itu dilakukan agar Jepang tak memperluas invasi yang sudah masuk sebelumnya ke Manchuria pada tahun 1931.

Sayangnya, bukannya terus bersatu, kedua belah pihak kembali melakukan perang skala penuh pada tahun 1946. Perang pun berakhir empat tahun kemudian dengan terbentuknya Republik Rakyat Tiongkok yang mengendalikan Tiongkok daratan (termasuk Hainan), dan Republik Tiongkok terbatas untuk Taiwan, Penghu, Kinmen, Matsu dan beberapa pulau terpencil. Meski perang sudah terhenti, tak ada gencatan senjata atau perjanjian tertulis resmi yang pernah ditandatangani, dan kedua belah pihak bisa dibilang masih musuhan hingga saat ini, meskipun memiliki hubungan ekonomi yang erat.

Pemberontakan Taiping

Pemberontakan Taiping

Masih dari Tiongkok, kali ini perang mengerikan sepanjang sejarah adalah Pemberontakan Taiping. Peristiwa ini terjadi dari tahun 1850 sampai tahun 1864. Pemberontakan Taiping sendiri termasuk perang saudara, antara Dinasti Qing yang dipimpin oleh suku Manchu dan gerakan Kristen dari Kerajaan Surgawi Taiping (Perdamaian). Dengan kata lain, perang ini adalah perang agama, dimana Kerajaan Surgawi Taiping, yang dipimpin oleh Hong Xiuquan, menginginkan Tiongkok jadi negara Kristen.

Kerajaan Surgawi Taiping mencoba untuk melaksanakan beberapa reformasi sosial, seperti pemisahan seks yang ketat, penghapusan tradisi mengikat kaki, sosialisasi tanah, dan "penekanan" perdagangan pribadi. Mereka berusaha untuk menghapus ajaran Konfusianisme, Buddha, dan kepercayaan tradisional Tionghoa dengan ajaran Kristen, di mana Hong Xiuquan sendiri mengakui dirinya sebagai adik laki-laki Yesus Kristus.

Diketahui, perang ini terjadi di provinsi Jiangsu, Zhejiang, Anhui, Jiangxi, dan Hubei. Meski demikian, Kerajaan Surga Taiping ternyata telah memasuki semua provinsi yang ada di Tiongkok, kecuali Gansu, selama perang berlangsung. Perang ini bisa dibilang sebagai salah satu perang paling berdarah sepanjang sejarah manusia, serta perang saudara paling banyak memakan korban jiwa. Diperkirakan korban meninggal akibat perang ini mencapai 20 juta jiwa, baik itu dari sisi militer maupun warga sipil.

Kerajaan Surgawi Taiping sendiri tak bertahan lama dan runtuh saat ibukota Nanjing berhasil direbut kembali oleh tentara Qing pada tahun 1864. Hong Xiuquan sendiri juga meninggal pada tahun yang sama, namun penyebab kematian Hong masih simpang siur. Beberapa sumber menyatakan Hong keracunan makanan akibat memakan tanaman liar karena persediaan makanan dalam kota sudah habis. Namun sumber lain mengatakan bahwa ia bunuh diri dengan cara menelan emas batangan yang menghancurkan ususnya hingga tewas.

Ekspansi Mongol

Ekspansi Mongol

Ekspansi Mongol jadi perang paling mengerikan sepanjang sejarah berikutnya. Ekspansi ini dimulai pada tahun 1206 sampau dengan tahun 1405. Karena ekspansi ini, Mongol jadi bisa menguasai sebagian besar Eurasia. Negara-negara yang berhasil ditaklukkan oleh Mongol adalah Rusia, Tiongkok, Burma (Myanmar), Korea, seluruh Asia Tengah, India, Iran, Irak, Turki, Bulgaria, Hungaria dan Polandia.

Ekspansi yang dipimpin oleh Genghis Khan ini dilakukan pertama kali dengan menyasar orang Tartar (Azerbaijan). Mereka pun ditaklukkan dengan mudah. Ekspansi berikutnya, Mongol mengarah ke selatan, yaitu Tiongkok. Tiongkok sendiri berada pada zaman Dinasti Song, yang pada saat itu sedang berada di ambang kehancuran, sehingga mudah menjadi sasaran jarahan bagi orang-orang Mongol. Tahun 1214, Mongol sukses menduduki sebagian besar wilayah Tiongkok, dan mendirikan Dinasti Yuan.

Setelah sukses di Asia, tahun 1219, Mongol pun bergerak ke Eropa. Tujuan penyerangan mereka adalah ke daerah-daerah yang belum mengetahui kabar mengenai invasi mereka. Karena kekuatan yang luar biasa, Mongol pun sukses mengalahkan Rusia, menghancurkan Kekaisaran Persia, mencaplok Polandia dan Hongaria serta mengancam seantero Eropa. Selama 8 tahun berikutnya Genghis menciptakan kekaisaran berdampingan terbesar yang belum pernah ada sebelumnya.

Ekspansi Mongol yang dilakukan Genghis Khan ini terbilang brutal, karena dia akan membunuh siapa saja yang berada di depannya, tanpa pandang bulu. Selain itu, tujuannya melakukan ekpansi bukanlah untuk bisa menguasai atau memerintah daerah yang berhasil dia taklukkan, namun untuk menjarah, memerkosa, dan menculik gadis-gadis untuk mereka bawa ke negerinya. Ekspansi Mongol ini menjadi salah satu perang dengan korban jiwa terbanyak. Tak ada angka pasti mengenai korban jiwa dari ekspansi ini, namun diperkirakan korban jiwa akibat ekspansi ini mencapau lebih dari 60 juta jiwa.

Perang Dunia I

Perang Dunia I

Perang Dunia I adalah perang yang dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918.  Sesuai namanya, perang ini melibatkan berbagai negara dari seluruh dunia. Kubu yang berperang dalam Perang Dunia I adalah pihak Sekutu (Inggris, Prancis, dan Kekaisaran Rusia) dan pihak Sentral (Jerman dan Austria-Hungaria). Selain negara tersebut, di tengah berlangsungnya perang bergabung pula negara lain seperti Amerika Serikat, Italia, dan Jepang yang bergabung dengan Sekutu, serta Turki dan Bulgaria yang masuk ke kubu Sentral.

Perang ini menjadi perang kedua dengan korban jiwa terbanyak, dan juga menjadi salah satu perang paling berdarah. Pertempuran Somme misalnya, mengakibatkan korban kurang lebih 620 ribu jiwa di pihak Anglo-Prancis. Korban dari pihak Jerman diperkirakan mencapai 450 ribu jiwa. Total sekitar 1,7 juta jiwa melayang hanya dalam satu pertempuran.

Sementara itu, pertempuran lainnya selama Perang Dunia I, seperti Pertempuran Marne Pertama, juga memakan korban jiwa yang tak sedikit. Korban dari pihak Prancis diperkirakan mencapai 263 ribu jiwa, sedangkan pihak Jerman mencapai 220 ribu jiwa. Total sekitar 483 ribu jiwa menjadi korban dalam pertempuran ini. Perang yang berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu ini setidaknya telah menewaskan lebih dari 30 juta orang dan melibatkan hampir 70 juta orang tentara dari berbagai negara.

Perang Dunia II

Perang Dunia II

Perang Dunia II bisa dibilang merupakan lanjutan dari Perang Dunia I, yang terjadi pada tanggal 1 September 1939 sampai tanggal 2 September 1945. Perang Dunia II sudah diprediksi akan terjadi sejak berakhirnya Perang Dunia I. Perang Dunia II diketahui disebabkan oleh perseteruan Polandia dan Jerman yang berasal dari kubu berbeda. Kubu yang berperang dalam Perang Dunia II ini masih sama, yaitu kubu Sekutu dan kubu Sentral atau Poros. Negara yang bergabung dengan kubu Sekutu antara lain adalah Uni Soviet (sekarang Rusia), Inggris, Amerika Serikat, Polandia, dan Tiongkok. Sementara kubu Poros terdiri dari Jerman, Jepang, Italia, dan Thailand.

Makin banyak negara yang berpartisipasi, jelas makin banyak korban yang nyawanya hilang. Perkiraan jumlah korban yang ditimbulkan selama Perang Dunia II bervariasi, namun diperkirakan perang ini menimbulkan lebih dari 60 juta orang, baik dari militer maupun sipil. Ada yang memperkirakan bahwa total korban jiwa dari Perang Dunia II mencapai 100 juta jiwa mengingat banyak pula kematian yang tak tercatat. Karena jumlahnya yang sangat besar, perang ini menjadi perang paling berdarah dan paling mengerikan sepanjang sejarah.

Semoga, di masa depan tak akan terjadi lagi yang namanya perang, karena perang tak akan menghasilkan apa pun kecuali darah dan tangisan.

referensi 
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Saudara_Tiongkok
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_Taiping
https://www.kaskus.co.id/thread/528dd069a3cb175c69000004/pemberontakan-taiping-ketika-china-nyaris-jadi-negara-kristen/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Marne_Pertama
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Somme
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II#Korban_dan_kejahatan_perang