Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Seram Robert The Doll, Boneka Terkutuk Jadi Menghuni Museum

Bagi para penggemar film horor, menyaksikan boneka meneror manusia bukanlah hal yang baru. Namun bagaimana jika di dunia nyata ini, ada boneka yang benar-benar bisa meneror manusia? Inilah kisah Robert The Doll, salah satu boneka paling menyeramkan yang pernah ada. Dengan melihat penampilannya sekilas, maka orang mungkin tidak akan merasa takut dan bahkan menganggapnya sebagai boneka yang lucu. Namun jangan tertipu pada penampilannya. Pasalnya menurut kisah yang banyak beredar, Robert adalah boneka yang sudah dikutuk dan mendatangkan musibah untuk banyak orang.

Secara singkat, Robert adalah boneka anak kecil yang tengah duduk sambil mengenakan pakaian pelaut putih. Wajah Robert dibuat cukup sederhana sehingga Robert terlihat seolah-olah tidak memiliki ekspresi. Matanya berbentuk bulat dan berwarna hitam bak manik-manik. Hidungnya hanya berupa sepasang lubang kecil. Di pangkuan Robert, terdapat boneka anjing kecil yang terlihat lebih ceria dibandingkan tuannya. Matanya terlihat melotot dan lidahnya terlihat menjulur keluar.

Robert The Doll

Sejumlah jejak robekan kecil terlihat di sejumlah bagian Robert. Sebuah pertanda bahwa boneka ini sudah berusia tua. Dan memang begitulah adanya. Robert pertama kali dibuat kurang lebih 115 tahun yang lalu oleh Steiff Company, perusahaan mainan yang juga membuat boneka Teddy Bear untuk Franklin Roosevelt. Steiff Company mengklaim kalau Robert dibuat sedemikian rupa karena boneka ini memang tidak dimaksudkan untuk dijadikan boneka mainan. Namun hanya sebatas untuk dipajang di balik jendela layaknya patung manequin atau action figure.

Kisah misterius yang menaungi Robert bermula ketika dirinya berpindah tangan ke Robert Eugene Otto. Otto yang saat itu masih kecil mendapatkan boneka Robert dari kakeknya yang baru saja pulang dari Jerman. Otto merasa begitu senang dengan boneka tersebut sampai-sampai ke manapun ia pergi, ia selalu membawa Robert. Otto bahkan memakaikan pakaiannya pada Robert. Menurut pegawai Steiff Company, baju pelaut yang menempel di tubuh Robert mungkin aslinya adalah baju Otto saat masih bayi karena perusahaannya tidak pernah membuat Robert dengan pakaian demikian.

Detail boneka Robert The Doll

“Apa yang diingat oleh orang-orang adalah (Otto memiliki) hubungan yang tidak sehat dengan Robert,” kata Cori Convertito, kurator museum tempat Robert sekarang dipajang. “Dia membawanya ke mana-mana. Dia berbicara dari sudut pandang pertama seolah-olah Robert bukanlah boneka. Seolah-olah si boneka memang benar-benar hidup.”

Di sinilah keanehan demi keanehan mulai terjadi. Perabot-perabot yang ada di rumah keluarga Otto bakal berpindah tempat sendiri. Lalu setiap kali Otto ditegur oleh orang tuanya, ia selalu bersikeras kalau dirinya tidak bersalah dan mengklaim kalau Robert-lah pelaku sebenarnya. Pembelaan diri Otto tersebut awalnya jelas tidak dipercaya oleh orang tuanya. Namun seiring berjalannya waktu dan seiring bertambahnya usia Otto, hal-hal aneh terus menerus terjadi di sekitar Robert.

Dalam suatu kesempatan, seorang tukang pipa diundang ke rumah keluarga Otto untuk melakukan perbaikan di sekitar rumah. Saat ia tengah sibuk bekerja, ia mengaku mendengar suara tawa anak-anak. Padahal saat itu sedang tidak ada anak kecil di dalam rumah. Saat tukang pipa tadi menengok ke dalam ruangan, ia menyadari kalau Robert sudah berpindah tempat dari lokasi awalnya. Seolah-olah boneka tersebut bisa berjalan dan berpindah tempat sendiri.

Menurut cerita lain yang cukup dipercaya oleh para pecinta klenik, keanehan yang dimiliki oleh Robert mungkin berasal dari pembantu yang bekerja di rumah keluarga Otto. Sang pembantu yang diketahui berasal dari Bahama – suatu kepulauan di Karibia – memberikan mantera voodoo pada Robert supaya boneka tersebut bisa menghukum Otto setiap kali ia bertingkah nakal. Saat Otto sudah menginjak usia dewasa, ia kemudian pindah ke rumah baru di Key West, Florida sambil membawa Robert bersamanya. Di rumah ini, Robert tidak lagi dibawa ke mana-mana oleh Otto. Tapi ditempatkan di semacam menara kecil yang ada di atap rumah. Ia ditempatkan tepat di sebelah jendela sehingga orang-orang di bawah yang sedang lewat bisa melihat Robert di dalamnya.

Sejak Robert ditempatkan di menara rumah tersebut, orang-orang yang berlalu lalang berusaha agar mereka tidak perlu lewat di depan rumah Otto. Pasalnya menurut pengakuan mereka, mereka kerap melihat Robert menghilang dari jendela dan muncul lagi di jendela lain. Pejalan kaki yang lain mengaku kalau saat mereka melintas di depan rumah Otto, mata Robert seolah-olah mengikuti pergerakan mereka. Mereka yang mengunjungi rumah Otto juga mengaku kalau mereka pernah mendengar suara orang melangkah di loteng kendati tidak ada siapa-siapa di atas. Mereka juga kerap melihat perabotan berpindah lokasi dengan sendirinya. Ketika mereka berkata hal-hal yang buruk soal Otto, raut wajah Robert terlihat berubah.

Saat tamu Otto yang kebingungan bertanya kepada empunya rumah, Otto hanya menjawab, “Aku tidak melakukan apa-apa. Robert-lah yang melakukannya.” Jawaban yang tak pelak membuat tamu-tamu Otto menegakkan bulu kuduknya. Bukan hanya tamu-tamu Otto yang merasa terganggu dengan keberadaan Robert. Istri Otto pun merasa terusik oleh tindak tanduk boneka misterius ini. Merasa tidak tahan lagi, istri Otto pun mengunci Robert di dalam loteng.

Tahun 1974, Otto meninggal dunia. Rumah yang dulu ditempatinya kemudian ganti ditempati oleh Myrtle Reuter. Saat ia mulai menempati bekas rumah Otto, keganjilan demi keganjilan yang melibatkan Robert masih saja terjadi. Selama 20 tahun tinggal di rumah tersebut, Myrtle kerap mendengar suara-suara gaduh dari arah loteng tanpa tahu apa penyebab aslinya. Myrtle lantas menyimpulkan kalau suara gaduh tersebut disebabkan oleh Robert. Ia pun memutuskan untuk menyumbangkan Robert ke Museum Fort East Martello supaya dirinya terbebas dari gangguan Robert untuk selamanya.



Pihak museum menerima permintaan Myrtle untuk menyimpan Robert. Namun awalnya mereka tidak percaya kalau Robert adalah boneka yang dikutuk seperti yang dikatakan oleh Myrtle. Mereka mengira kalau klaim tersebut hanya sekedar bualan konyol dari wanita tua yang sedang kalut. Robert sendiri awalnya tidak langsung dipamerkan di tempat pajangan, tapi disimpan terlebih dahulu di dalam gudang. Namun tanpa diduga-duga oleh pihak museum, tempat mereka langsung diserbu oleh orang-orang yang penasaran ingin melihat Robert secara langsung. Kendati pihak museum tidak pernah mengumumkan kalau mereka sekarang memiliki Robert, masyarakat setempat entah bagaimana mendapatkan kabar kalau Robert kini berada di museum.

Mendapat tekanan antusiasme publik yang begitu tinggi, pihak museum pun melunak dan akhirnya memajang Robert di hadapan publik. Pihak museum juga mengaku semakin sering menerima kiriman surat dan bahkan makanan kecil yang ditujukan untuk Otto. Banyak dari surat tersebut berisi permintaan maaf dari mereka yang mengaku mendapat musibah sesudah mengatakan hal-hal buruk mengenai Robert. Tidak jarang ada pengunjung museum yang datang untuk memotret Robert secara langsung. Namun pengelola museum menegaskan kalau Robert hanya bisa difoto jika boneka yang bersangkutan dimintai izin terlebih dahulu. Jika Robert memiringkan kepalanya, itu berarti boneka tersebut setuju untuk difoto.

Karena Robert sudah kadung terkenal, boneka ini pun sampai memiliki akun Facebooknya sendiri, di mana akun tersebut dikelola oleh staf museum. Dan jika dalam suatu kesempatan anda bisa berkunjung langsung ke Florida, tidak ada salahnya anda turut mampir ke museum tempat Robert dipajang. Tentunya jika anda punya keberanian untuk melakukannya.

Sumber : 
https://allthatsinteresting.com/robert-the-doll
https://www.atlasobscura.com/articles/the-story-behind-the-worlds-most-haunted-doll
https://www.strangerdimensions.com/2013/03/11/the-curse-of-robert-the-doll/