Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Operasi Bernhard, Saat Nazi Mencetak Uang Palsu untuk Memenangkan Perang

Perang bukan melulu soal adu senjata. Melumpuhkan perekenomian lawan juga menjadi hal yang tak kalah penting dalam perang supaya musuh tidak memiliki cukup sumber daya untuk memperbarui kekuatannya. Normalnya tujuan ini dilakukan dengan cara menghancurkan bangunan-bangunan ekonomi yang vital semisal pabrik atau penampungan bahan bakar. Namun semasa Perang Dunia II, Nazi Jerman memiliki caranya sendiri untuk melumpuhkan perekonomian lawannya.

Operasi Bernhard adalah nama dari operasi yang dilakukan Nazi untuk melumpuhkan perekonomian Inggris, musuh Jerman dalam Perang Dunia II. Nama dari operasi ini sendiri diambil dari nama Bernhard Krueger, perwira badan keamanan SS yang memimpin operasi. Dalam Operasi Bernhard, Jerman mencetak uang poundsterling palsu dalam jumlah yang amat banyak, di mana uang tersebut rencananya bakal diselundupkan ke Inggris supaya negara yang bersangkutan terkena inflasi ekonomi parah akibat terlalu banyaknya uang yang beredar.

Operasi Benhard Nazi

Semuanya bermula di kota Berlin pada tanggal 18 September 1939 di gedung yang pada masa itu berfungsi sebagai kantor Kementerian Keuangan.  Sahabat anehdidunia.com awalnya Arthur Nebe mengusulkan agar Jerman mencetak uang poundsterling palsu dalam jumlah besar dan menyebarkannya ke Inggris lewat udara. Para peserta rapat pada waktu itu beramai-ramai menyatakan dukungannya. Namun tidak demikian halnya dengan Walther Funk. Menurut Funk, mencetak uang palsu dalam jumlah besar nantinya malah bakal mempersulit upaya Jerman dalam melakukan perluasan wilayah. Joseph Goebbels selaku Menteri Propaganda Jerman tidak hadir dalam rapat, namun ia juga meragukan efektifitas rencana tersebut dan menduga kalau usulan Nebe justru bisa menjadi senjata makan tuan bagi Jerman sendiri.

Meskipun begitu, rencana yang diusulkan oleh Nebe toh tetap dijalankan karena dianggap tetap memiliki kelebihan. Inggris pada masa itu masih memiliki banyak wilayah jajahan di seluruh dunia. Jika nilai tukar poundsterling sampai ambruk, maka dampaknya tentu bakal langsung dirasakan oleh Kekaisaran Inggris beserta wilayah-wilayah penyusunnya.

Rapat di mana Operasi Bernhard pertama kali diusulkan dibuat serahasia mungkin sampai-sampai informasi mengenai rapat ini tidak diketahui oleh publik hingga setengah abad kemudian. Jumlah nilai uang palsu yang diproduksi dalam Operasi Bernhard sendiri bervariasi. Menurut estimasi terbesar, uang palsu yang dicetak oleh Jerman nilainya mencapai lebih dari 300 juta poundtserling. Banyaknya uang yang dicetak lantas menjadikan Operasi Bernard sebagai kegiatan pencetakan uang palsu terbesar sepanjang masa.

Saat rencana ini mulai dijalankan, pada awalnya yang ditempatkan di pos-pos penting adalah orang yang tidak memiliki keterampilan di bidangnya. Sebagai akibatnya, upaya untuk membuat uang palsu yang mirip dengan uang poundsterling asli sempat berulang kali tersendat. Situasinya mulai berubah setelah Bernhard Krueger yang kebetulan memiliki pemahaman di bidang tekstil menemukan cara untuk meniru kualitas cetakan dan desain uang poundsterling asli.

Supaya bisa menjalankan idenya, Krueger memerlukan sumber daya manusia. Atas perintah dari petinggi SS Heinrich Himmler, ia kemudian memanfaatkan tenaga orang-orang Yahudi yang sedang ditahan oleh Jerman di kamp konsentrasi Sachsenhausen. Supaya memiliki tenaga kerja yang cukup, sebagian dari mereka bahkan sampai didatangkan dari kamp konsentrasi Auschwitz di Polandia. SS juga berencana membunuh semua pekerja yang terlibat dalam operasi jika operasinya sudah usai demi memastikan kerahasiaan operasi ini.

Para tahanan yang dijadikan pekerja sendiri sudah mengetahui kalau mereka bakal dibunuh begitu mereka selesai bekerja. Hal tersebut lantas mendatangkan dilema bagi mereka. Jika mereka bekerja seperti biasanya, maka pekerjaan akan lebih cepat selesai dan mereka juga bakal dieksekusi lebih cepat. Namun jika mereka mencoba memperlambat pekerjaan atau melakukan sabotase, mereka tetap beresiko dibunuh setelah sebelumnya disiksa terlebih dahulu. Bagi Krueger sendiri, dengan menjadi pemimpin operasi ini, ia bisa memastikan dirinya tidak dikirim ke Front Timur yang notabene merupakan front paling berdarah dalam Perang Dunia II.

Operasi Benhard

Antara tahun 1942 hingga 1945, nilai uang palsu yang dicetak oleh Jerman melebihi nilai semua cadangan uang yang dimiliki oleh Inggris. Estimasi minimum menyebut kalau Jerman sudah mencetak setidaknya uang palsu senilai 132 juta pound. Jika memakai kurs di masa kini sebagai pembanding, nilai tersebut kurang lebih setara dengan tujuh milyar dollar atau hampir 100 trilyun rupiah.

Jumlah total uang palsu tadi kurang lebih setara dengan 15 persen uang asli yang sedang beredar di pasaran. Banyaknya uang palsu yang beredar pada gilirannya cukup untuk memunculkan keraguan dari para pelaku ekonomi global untuk berpikir matang-matang mengenai apakah mereka sebaiknya menggunakan mata uang Inggris.

Memasuki tahun 1943, angkatan udara Jerman berada dalam kondisi kepayahan akibat harus bertempur di banyak front. Sahabat anehdidunia.com sebagai akibatnya, Operasi Bernhard pun mengalami perubahan. Jika dalam rencana awal uang-uang tadi rencananya bakal dijatuhkan ke Inggris memakai pesawat supaya publik meragukan uang Inggris, maka uang palsu tadi justru malah digunakan oleh SS untuk mendanai aktivitasnya sendiri.

Tindakan SS tersebut pada akhirnya ketahuan oleh Hitler sendiri. Namun bukannya melakukan tindakan untuk menghentikan kegiatan SS tadi, Hitler justru memilih untuk mengabaikannya. Uang-uang palsu yang digunakan untuk transaksi oleh SS lantas mulai meluber ke seantero Eropa. Ketika jumlah uang palsu yang beredar di pasar gelap sudah begitu banyak, kepercayaan publik akan mata uang Inggris pun menurun dengan sendirinya.

Inggris sendiri sadar akan keberadaan uang palsu tersebut. Maka, untuk mencegah uang palsu tersebut masuk ke wilayah Inggris dan menimbulkan dampak seperti yang diinginkan oleh penggagas Operasi Bernhard, Inggris pun memberlakukan blokade total terhadap uang poundsterling yang berasal dari luar Inggris. Intelijen Inggris juga melakukan operasi secara intensif untuk memastikan kalau uang palsu tadi tidak ada yang berhasil masuk ke wilayahnya.

Operasi Benhard Nazi Jerman

Memasuki tahun 1945 yang juga merupakan tahun terakhir Perang Dunia II, Jerman berada dalam kondisi yang kian terdesak. Hal tersebut juga turut berpengaruh pada jalannya Operasi Bernhard. Pada akhir bulan Februari, kegiatan pencetakan uang palsu dihentikan secara total. Timbunan uang dan mesin-mesin yang digunakan kemudian dipindahkan ke kamp konsentrasi lain yang terletak di Austria.

Krueger pada awalnya berencana melanjutkan kembali kegiatan pencetakan uang palsu. Namun sebagai akibat dari semakin menyempitnya wilayah yang masih berada di bawah kendali Jerman, rencana tersebut terpaksa dibatalkan. Sahabat anehdidunia.com untuk menutupi jejak, timbunan uang yang sudah terlanjur dibuat kemudian diperintahkan untuk dihancurkan. Sementara mesin beserta timbunan uang lainnya dipindahkan ke Danau Toplitz dan Grundsee untuk ditenggelamkan di sana.

Pasca berakhirnya perang, uang-uang palsu yang sudah terlanjur digunakan untuk transaksi masih beredar di pasaran. Sebagai akibatnya, Bank Inggris sempat berhentik mencetak uang kertas dengan pecahan 20 pound hingga tahun 1970-an. Di luar Inggris, uang palsu ini sempat digunakan oleh orang-orang Yahudi untuk membiayai warganya ke Palestina dan membeli persenjataan untuk tentara Israel yang belum lama didirikan. Sekarang, uang pound palsu yang masih belum hancur menjadi barang buruan para kolektor benda antik.

referensi
http://www.lawrencemalkin.com/kruegers-men-the-story.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Operation_Bernhard
https://www.telegraph.co.uk/history/world-war-two/8029844/Nazi-fake-banknote-part-of-plan-to-ruin-British-economy.html