Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep Teknologi Unik yang Hak Patennya Dimiliki Google

Google dikenal sebagai salah satu raksasa teknologi dunia. Supaya Google tidak mengalami kemunduran akibat perkembangan zaman, perusahaan ini pun senantiasa mencari inovasi baru supaya bisa beradaptasi dengan keinginan terbaru konsumen. Untuk itulah, Google menciptakan banyak konsep terkait teknologi informasi dan mendaftarkannya ke lembaga hak paten. Namun akibat beragam alasan, tidak sedikit dari konsep-konsep tersebut yang pada akhirnya tidak pernah diwujudkan. Berikut ini adalah 7 inovasi unik yang hak patennya dimiliki oleh Google:

Update Status Media Sosial Lewat Komik

Update Status Media Sosial Lewat Komik

Salah satu alasan kenapa media sosial masih banyak digandrungi hingga sekarang adalah karena situs ini bisa digunakan oleh penggunanya untuk menginformasikan kegiatan yang sedang ia lakukan sembari pamer kepada teman-temannya. Sebagai contoh, ketika anda sedang bepergian ke Hawaii, anda tinggal menuliskan status di akun media sosial anda kalau sedang berada di Hawaii.

Namun seiring perkembangan zaman, update status dengan tulisan semata dianggap terlalu monoton. Hal itulah yang mendorong Google untuk mendaftarkan hak paten mengenai aplikasi pembuat komik strip di media sosial. Menurut deskripsi patennya, pengguna mula-mula akan memilih suatu tema, lalu aplikasinya akan menawarkan komik tertentu yang judul dan tulisannya bisa disesuaikan dengan keinginan pengguna.

Google akhirnya berhasil mengamankan hak paten atas konsep ini di tahun 2013. Namun mereka belum pernah mewujudkannya hingga sekarang. Sahabat anehdidunia.com mungkin karena pada waktu itu mereka ingin lebih fokus di Google Plus (yang sayangnya tutup pada tahun 2019).

Pembangkit Listrik Tenaga Ombak Terapung

Pembangkit Listrik Tenaga Ombak Terapung

Di era seperti sekarang, keberadaan listrik sudah seperti kebutuhan pokok bagi manusia. Hal tersebut juga berlaku untuk Google. Jika server mereka sampai kehabisan pasokan listrik, maka mereka tidak akan bisa lagi menyediakan layanan internet dan aktivitas publik di dunia maya bisa dipastikan bakal lumpuh.

Untuk itulah, pada tahun 2008 Google mendaftarkan hak paten mengenai pembangkit listrik tenaga ombak terapung. Mekanismenya adalah sebuah kapal kargo raksasa bakal dioperasikan di tepi laut sambil menyerap ombak yang menerpanya. Tenaga dari hempasan ombak tersebut kemudian akan diolah menjadi listrik yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk memasok tenaga listrik bagi mesin-mesin server Google.

Konsep dari proyek ini memang masih belum terwujud sampai sekarang. Namun Google diperkirakan tengah menempuh langkah supaya konsep ini benar-benar terwujud. Dasarnya adalah karena pada tahun 2013, Google membangun bangunan bertingkat misterius di atas Teluk San Francisco untuk tujuan yang masih dirahasiakan.

Kacamata dengan Keyboard Virtual



Salah satu produk ciptaan buatan Google yang cukup inovatif adalah Google Glass (Kacamata Google), sebuah benda menyerupai tangkai kaca mata yang bekerjanya berdasarkan instruksi suara dari pemakainya. Meskipun produk ini terlihat lebih ringkas dibandingkan laptop, Google Glass tetap memiliki kelemahan. 

Sebagai contoh, jika pemakai Google Glass sedang berada di lingkungan yang berisik, maka mereka jadi lebih sulit memberikan perintah kepada program dalam perangkatnya. Sahabat anehdidunia.com orang-orang yang lebih terbiasa melakukan segala hal dengan keyboard juga bakal merasa kagok saat terpaksa harus beralih memakai Google Glass.

Untuk itulah, pada tahun 2013 Google mendaftarkan hak paten mengenai perangkat masukan virtual. Berdasarkan deskripsinya, Google Glass nantinya bakal menciptakan semacam keyboard dan layar sentuh virtual di atas tangan penggunanya. 

Mikrofon Tenggorokan Berbentuk Tato

Mikrofon Tenggorokan Berbentuk Tato

Pernah membayangkan jika tato yang ada di kulit sebenarnya bukanlah tato biasa, melainkan perangkat elektronik yang terpasang pada kulit? Itulah inti dari konsep teknologi Google yang satu ini. Pada tahun 2012, saat Motorola masih berada di bawah naungan Google, Motorola mendaftarkan hak paten mengenai mikrofon mini berbentuk tato yang bisa dipasang pada tenggorokan. Khusus untuk mereka yang enggan memiliki tato, mikrofon mini ini juga bisa disamarkan menjadi kalung atau kerah baju.

Keunikan dari mikrofon ini belum berhenti sampai di sana. Mikrofon yang sama juga dilengkapi dengan teknologi nirkabel supaya suara yang terekam dari tenggorokan bisa dialihkan ke ponsel milik pengguna. Bukan hanya itu, mikrofon ini juga direncanakan bakal menyala setiap kali otot penggunanya mengerut, serta dilengkapi dengan sensor kebohongan.

Detektor Iklan Berdasarkan Suhu

Detektor Iklan Berdasarkan Suhu

Google dikenal dengan konsepnya yang selektif saat menampilkan iklan. Sebagai contoh, jika seseorang membuka situs yang membahas soal ponsel, maka iklan Google Adsense yang ada di situsnya memiliki kecenderungan lebih besar untuk menampilkan iklan yang ada hubungannya dengan ponsel. Hal ini dimaksudkan agar orang menjadi lebih tertarik untuk memperhatikan produk yang ditawarkan dalam iklan.

Namun Google ternyata masih enggan berhenti sampai di sana. Pada tahun 2008, Google mendaftarkan konsep mengenai penawaran iklan berdasarkan kondisi cuaca. Dalam konsep ini, ponsel seseorang bakal dilengkapi dengan semacam sensor untuk mendeteksi suhu, kelembaban, keramaian, cahaya, dan komposisi bahan kimia di sekitar pengguna.

Data yang dikumpulkan dari ponsel pengguna kemudian dikirim ke server Google dan dijadikan pedoman untuk menampilkan iklan yang tepat. Sebagai ilustrasi, jika seseorang sedang berada di tempat yang panas, maka iklan mengenai AC menjadi iklan yang bakal dimunculkan di ponsel orang tersebut.

Detektor Iklan Berdasarkan Tatapan Mata

Detektor Iklan Berdasarkan Tatapan Mata

Bagaimana cara mengukur tingkat ketertarikan seseorang terhadap suatu iklan? Jika kita bertanya kepada Google, maka jawabannya adalah berdasarkan seberapa lama seseorang menatap iklan tersebut. Permasalahannya adalah karena sulit mengetahui arah tatapan seseorang ketika melihat sesuatu, maka sulit untuk memastikan apakah seseorang sedang melihat iklan atau ternyata sedang melihat hal lain yang kebetulan lokasinya ada di dekat iklan.

Solusi dari masalah tersebut nampaknya sudah didapat oleh Google pada tahun 2013. Pada tahun tersebut, Google mendapatkan hak paten mengenai detektor tatapan mata. Jadi berdasarkan konsep ini, ketika seseorang memakai Google Glass, maka arah pandangannya juga akan direkam. Sistem piranti lunak kemudian akan mencatat seberapa lama seseorang menatap iklan tertentu dan dampaknya terhadap perubahan emosional orang tersebut.

Asisten Virtual untuk Memposting Komentar Facebook

Asisten Virtual untuk Memposting Komentar Facebook

Di masa sekarang, media sosial menjadi lahan baru yang kerap digunakan untuk melakukan percakapan dengan banyak orang sekaligus. Tidak jarang seseorang dengan sengaja meninggalkan komentar dan balasan pada postingan pengguna Facebook lain supaya orang lain tahu kalau ia memiliki ketertarikan tersendiri akan topik yang diangkat.

Google mengetahui hal tersebut dan kemudian memanfaatkannya untuk menciptakan inovasi baru. Pada tahun 2011, Google mendaftarkan konsep inovasi mengenai semacam piranti lunak menyerupai bot yang bakal memberikan postingan sesuai dengan topik yang dibahas. 

Jadi program ini bakal melihat topik yang berseliweran di beranda, melihat postingan terdahulu pemilik akun, dan kemudian mengambil postingan yang sesuai dengan topik untuk dijadikan balasan. Untuk memastikan bahwa sang pemilik akun memang berminat membuat postingan tersebut, program yang bersangkutan bakal meminta persetujuan terlebih dahulu kepada pemilik akun.

Sumber :
https://electronics.howstuffworks.com/future-tech/10-weird-patents-that-google-owns.htm/printable