Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Gaya Hidup Sehat Ala Ordo Ksatria Templar

Templar adalah nama dari ordo ksatria Kristen yang pernah berdiri pada Abad Pertengahan. Ordo ini mendapatkan namanya dari Kuil Raja Salomo (Temple of Solomon King), bangunan kegamaan megah yang dipercaya pernah berdiri di Yerusalem. Awalnya ordo Templar didirikan untuk melindungi orang-orang Kristen Eropa yang ingin berziarah ke Yerusalem. Namun dalam perkembangannya ordo ini tumbuh menjadi organisasi dengan jaringan dan kekuatan ekonomi yang kuat. 

kesatria Templar

Dalam kurun waktu hampir 2 abad, ordo Templar diketahui berhasil menjaring 15.000 anggota yang tersebar di seantero Eropa. Mayoritas dari mereka berasal dari golongan ksatria dan prajurit profesional. Namun akibat beredarnya kabar kalau para anggota Templar sudah menyimpang jauh dari agama, ordo itu pun kemudian ditetapkan sebagai organisasi terlarang dan para anggotanya diburu secara besar-besaran di Eropa. 

Kendati ordo Tempar di masa kini memang sudah tidak lagi eksis, hal-hal terkait ordo ini tetaplah menarik untuk dibahas.Salah satu hal yang cukup menarik mengenai Templar adalah para anggota ordo ini memiliki rentang usia yang lebih panjang jika dibandingan dengan usia harapan hidup rata-rata orang Eropa pada masa itu. 

Banyak anggota Templar yang baru meninggal pada usia lebih dari 60 tahun. Padahal orang-orang Eropa pada masa itu – termasuk yang berasal dari golongan kaya – umumnya sudah meninggal saat baru berusia kurang dari 50 tahun akibat maraknya perang dan masih terbatasnya pengetahuan manusia pada masa itu mengenai konsep kebersihan serta teknologi pengobatan.

Jacques de Molay contohnya. Pemimpin terakhir ordo Templar tersebut meninggal pada tahun 1314 dalam usia 70 tahun. Dan ia meninggal bukan karena penyakit, melainkan akibat dibakar hidup-hidup oleh mereka yang memusuhi ordo ini. Tokoh lain Templar yang bernama Geoffrei de Charney juga dihukum mati di tahun tersebut dalam usia 63 tahun.

Fenomena panjang umur yang dimiliki oleh orang-orang Templar lantas mengundang rasa kagum dan penasaran dari orang-orang di luar ordo mereka. Tidak sedikit yang berspekulasi kalau umur panjang yang dimiliki oleh para anggota Templar terjadi karena mereka menerima hadiah dari Tuhan. 

Beratus-ratus tahun berlalu, para ilmuwan mencoba mencari jawaban dari sudut pandang ilmiah mengenai rahasia di balik umur panjang yang dimiliki oleh para anggota Templar tersebut. Hasilnya, mereka menemukan kalau umur panjang yang dimiliki oleh para anggota Templar mungkin ada kaitannya dengan pola hidup dan asupan makan mereka.

Sebagai organisasi yang didirikan atas dasar keagamaaan, sudah barang tentu ordo Templar memiliki peraturan yang ketat mengenai cara hidup para anggotanya sebagai bukti pengabdian mereka kepada Tuhan. Para anggotanya diharuskan bersumpah kalau mereka siap hidup dalam keserderhanaan, kesucian, dan kesetiaan. Hal yang agak ironis mengingat ordo ini nantinya lebih dikenal sebagai organisasi kaya raya yang mendapatkan pemasukan dari jasa perlindungan para peziarah Kristen.

Peraturan mengenai tata cara kehidupan anggota Templar dibuat oleh kepala biarawan Bernard de Clairvaux pada tahun 1129. Peraturan yang dibuatnya dikenal dengan nama Peraturan Primitif Templar dan kemudian dijadikan patokan oleh ordo tersebut untuk mengatur pola hidup sehari-hari para anggotanya. 

Ada begitu banyak hal yang diatur dalam peraturan buatan Clairvaux tersebut. Para anggota Templar diharuskan melindungi anak yatim piatu, janda, dan gereja. Mereka juga diharuskan menjaga jarak dengan orang-orang yang sudah menerima ekskomunikasi atau pemutusan hubungan oleh Gereja Roma. Saat sudah waktunya menjalani misa, anggota Templar diminta tetap duduk saat berdoa dan menyanyi.

Namun dari sekian banyak peraturan tersebut, salah satu yang paling menarik jika ditinjau dari aspek kesehatan modern adalah bagaimana ketatnya peraturan mengenai pola makan anggota Templar. Saat sudah waktunya makan, anggota Templar diminta melakukannya secara berpasangan. Mereka juga diminta memahami sifat teman makannya supaya tidak ada anggota Templar yang merasa tidak sebahagia temannya. Prinsip ini sekaligus menjadi refleksi dari lambang ksatria Templar yang menampilkan 2 sosok penunggang kuda.

Anggota Templar juga diperbolehkan makan secara beramai-ramai. Namun saat makan, mereka tidak boleh membuat kegaduhan. Jika menginginkan sesuatu semisal garam misalnya, anggota Templar akan meminta tolong kepada orang di dekatnya dengan suara pelan. Ketika mereka sudah selesai makan, mereka akan berdoa sambil mengucap syukur dalam hati. 

Jika ada potongan roti yang belum habis termakan, potongan rotinya akan dikumpulkan dan kemudian diberikan kepada orang-orang miskin. Jika roti yang tidak termakan masih berada dalam kondisi utuh, roti-roti tersebut akan disimpan supaya bisa dimakan pada waktu makan berikutnya.

makanan kestria templar

Anggota Templar normalnya menghindari makan daging karena menganggapnya sebagai makanan yang tidak baik bagi tubuh. Namun setiap tiga kali seminggu, anggota Templar diperbolehkan memakan daging. Templar juga memiliki tradisi memakan daging sapi atau babi pada hari Minggu. Seperti halnya roti, daging yang tidak dimakan sampai habis akan dikumpulkan supaya kemudian bisa diberikan kepada orang miskin.

Saat sedang tidak makan daging, lauk pauk yang dikonsumsi oleh anggota Templar biasanya terdiri dari sayuran, telur, susu, dan keju. Untuk anggota Templar yang lebih kaya, mereka akan memakan sup yang dicampurkan dengan rempah-rempah mahal. Untuk mencukupi kebutuhan makanannya secara mandiri, Templar memiliki kebun sayurnya sendiri di mana mereka juga menggunakan kebun tersebut untuk menanam kacang almond, buah ara, dan gandum.

Hari Jumat merupakan salah satu hari di mana semua anggota Templar tidak mengkonsumsi makanan berbahan hewan darat sama sekali. Entah itu daging, telur, dan susu sekalipun. Pasalnya di hari tersebut, anggota Templar menjalani puasa khusus yang dikenal sebagai puasa pra-Paskah. Meskipun bernama demikian, para anggota Templar menjalani puasa ini setiap hari Jumat sepanjang tahun.

Pada hari Jumat, makanan yang dikonsumsi oleh anggota Templar biasanya terdiri dari ikan dan susu berbahan kacang almond. Namun jika kebetulan ada anggota Templar yang sedang sakit atau sudah terlalu tua, mereka diperbolehkan mengkonsumsi daging dan tidak menjalani puasa supaya kesehatannya tidak memburuk.

Anggota Templar juga memiliki hobi minum anggur, namun mereka hanya diperbolehkan mengkonsumsi anggur dalam jumlah seperlunya karena minum anggur sampai mabuk dianggap “merusak kebijaksanaan”. Saat sedang berada di Tanah Suci (Palestina), anggota Templar akan mencampur minuman anggurnya dengan ekstrak lidah buaya, rami, dan daun palem. Campuran ini dikenal dengan nama Eliksir Yerusalem dan dipercaya memiliki khasiat bagi tubuh.

Peraturan Primitif Templar bukan hanya mengatur soal jenis-jenis makanan yang boleh dikonsumsi oleh anggota Templar. Peraturan tersebut juga mengatur perihal tata cara anggota Templar saat hendak makan. Setiap kali hendak makan dan berdoa, anggota Templar diharuskan mencuci tangannya supaya bersih. Anggota Templar yang baru saja menjalani aktivitas luar ruangan juga bakal dilarang untuk ikut serta dalam kegiatan menyiapkan makanan.

Kebiasaan tadi beserta menu makan Tempar yang sehat lantas diduga kuat menjadi penyebab mengapa anggota Templar memiliki usia harapan hidup rata-rata yang jauh lebih panjang dibandingkan orang Eropa pada masa itu. Oleh karena itulah, tidak berlebihan jika ordo Templar dianggap memiliki gaya hidup yang jauh lebih maju di Eropa pada masanya. Sayang memburuknya hubungan antara ordo Templar dengan Gereja Roma dan raja-raja Eropa menyebabkan ordo tersebut pada akhirnya harus menemui ajalnya secara tragis.

referensi
https://www.atlasobscura.com/articles/what-the-templar-knights-ate
https://www.theguardian.com/uk/the-northerner/2011/jun/27/whatever-happened-to-the-knights-templar