Peristiwa Unik Mengejutkan Seputar Hewan Mabuk
Hewan dan manusia ternyata memiliki lebih banyak kemiripan dibandingkan dengan apa yang hanya terlihat secara sepintas. Untuk urusan alkohol misalnya, ternyata bukan hanya manusia yang mengkonsumsinya. Hewan pun juga melakukannya, di mana masing-masing hewan menunjukkan respon yang berbeda seusai mengkonsumsi alkohol. Berikut ini adalah contoh peristiwa unik yang terjadi saat mengkonsumsi makanan berbahan alkohol:
Penjara untuk Rakun Mabuk
Pada bulan November 2018, badan kepolisian Milton menerima panggilan telepon yang tidak terduga dari warga negara bagian West Virginia, AS. Mereka meminta polisi segera datang ke lokasi tinggal mereka karena ada beberapa ekor rakun yang berperilaku aneh dan beringas di dekat mereka. Warga pun menduga kalau rakun-rakun tersebut mungkin sedang terjangkit penyakit rabies yang bisa menular ke manusia.
Polisi pun kemudian datang ke lokasi yang dimaksud. Tidak lama berselang, polisi akhirnya menemukan penyebab di balik sifat beringas yang ditunjukkan oleh rakun-rakun tersebut. Mereka bersikap agresif bukan karena sedang terjangkit penyakit rabies atau semacamnya, tapi karena mabuk usai memakan apel yang mengalami fermentasi.
Kebanyakan buah-buahan bakal mengalami fermentasi secara alamiah saat ada jamur ragi atau bakteri di sekitarnya. Untuk kasus yang menimpa rakun-rakun ini, apel-apel tadi mengalami pembusukan dan fermentasi sebelum kemudian dikonsumsi oleh para rakun yang lapar.
Saat apel yang dimakan jumlahnya terlalu banyak, rakun-rakun tersebut perilakunya menjadi semakin beringas dan terkendali. Hal itulah yang mendorong warga lokal untuk melapor kepada polisi. Untungnya polisi tidak menembak mati rakun-rakun tersebut, namun hanya sekedar menangkap dan mengurung mereka. Setelah kondisi mereka membaik, rakun-rakun tersebut kemudian dilepas oleh polisi di tepi hutan.
Serbuan dari Udara
Perubahan cuaca yang drastis merupakan hal yang cukup sering terjadi di Kanada pada musim semi. Jika hal tersebut sampai terjadi, maka buah beri yang tumbuh di sana akan mengalami fermentasi secara alamiah. Proses tersebut terjadi ketika suhu lingkungan secara berangsur-angsur meningkat. Dampaknya, kandungan gula yang ada di dalam buah beri mengalami fermentasi dan berubah menjadi alkohol.
Hal ini lantas mendatangkan masalah bagi burung-burung yang memakan buah beri karena mereka tanpa sadar jadi ikut mengkonsumsi alkohol yang ada di dalamnya. Mabuk merupakan masalah yang sangat berbahaya bagi burung karena jika seekor burung sampai, maka burung tersebut bakal kewalahan menjaga arah dan keseimbangannya saat terbang.
Terganggungnya keseimbangan burung saat terbang lantas turut berdampak pada manusia. Penduduk di Kanada melaporkan kalau burung-burung tersebut tanpa sengaja menabrak jendela, tembok, hingga mobil. Tidak jarang burung-burung tersebut mengalami cedera fatal dan tewas akibat tabrakan. Di sejumlah tempat, polisi sampai harus mengeluarkan peringatan kepada warga lokal supaya waspada dengan burung yang terbang di dekat mereka.
Sebagai tanggapan atas fenomena mabuk massal yang menimpa burung-burung tersebut, sejumlah tangki mabuk mini lantas didirikan di kota Yukon. Tangki itu sendiri pada dasarnya adalah kandang burung kecil yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa supaya burung yang mabuk bisa beristirahat untuk sementara di dalamnya hingga kondisinya membaik.
Muntah di Tepi Pantai
Pada bulan Juni 2018, lembaga perlindungan hewan RSPCA menerima informasi kalau beberapa ekor burung camar terlihat muntah-muntah di pantai selatan Inggris. Selain muntah, burung-burung camar tersebut juga dilaporkan terlihat sempoyongan, kebingungan, dan kesulitan berdiri.
Saat para ahli melakukan penyelidikan, mereka menyatakan kalau camar-camar tersebut mungkin menunjukkan gejala demikian akibat mengkonsumsi limbah yang dibuang oleh pabrik minuman keras setempat. Ada juga yang berpendapat kalau burung-burung camar tersebut menunjukkan tanda-tanda mabuk usai mengkonsumsi minuman kaleng sisa yang dibuang di pantai.
Walaupun terlihat lucu, peristiwa ini tetap bisa dipandang sebelah mata karena memiliki konsekuensi yang serius. Mayoritas di antara burung-burung mabuk tersebut pada akhirnya memang bisa pulih seperti sedia kala. Namun sebagian kecilnya harus mati akibat terlalu banyaknya kadar racun alkohol yang mengendap dalam tubuhnya.
Dokter hewan yang menangani burung-burung camar ini lantas meminta kepada pabrik-pabrik minuman keras untuk memperketat sistem pembuangan limbahnya. Ia juga memberi saran kepada dokter-dokter hewan yang lain untuk tidak langsung memberikan suntik mati kepada burung camar yang menunjukkan tanda-tanda keracunan alkohol berat.
Mengacau di Rumah-Rumah Penduduk
Setiap musim semi, kawanan rusa kutub akan berkeliaran masuk ke dalam kota, menyantap apel-apel yang sudah mengalami fermentasi, dan kemudian mengusik penduduk setempat. Selama bertahun-tahun, media-media Swedia memberitakan aneka kegaduhan yang ditimbulkan oleh kawanan rusa setiap kali mereka masuk ke dalam pemukiman penduduk.
Dalam salah satu kasus, rusa yang mabuk usai menyantap apel menyerang ayunan anak-anak karena mengiranya sebagai rusa atau hewan lain. Akibatnya, ayunan tersebut bergeser dari tempat awalnya hingga sejauh 240 meter. Dalam kasus lain, seorang pria melihat 3 ekor rusa mabuk saling (maaf) berhubungan badan usai menyantap setumpuk buah busuk.
Cerita-cerita konyol seputar rusa mabuk di Swedia masih belum berhenti sampai di situ. Di Gotherburg, seekor rusa sampai tersangkut di batang pohon dan harus ditolong oleh manusia supaya bisa membebaskan diri. Ada juga laporan di mana seekor rusa nampak begitu mabuk hingga akhirnya tercebur di kolam renang.
Begitu ramainya pemberitaan mengenai perilaku konyol rusa-rusa mabuk ini lantas membuat majalah National Geographic berspekulasi kalau kasus pembunuhan misterius seorang wanita yang terjadi di tahun 2008 aslinya dilakukan oleh rusa. Saat polisi menyelidiki ulang kasus ini, polisi menyimpulkan kalau wanita tersebut memang terbunuh oleh rusa kendati masih belum dapat dipastikan apakah rusanya berada dalam kondisi mabuk.
Mabuk Akibat Gagal Memiliki Jodoh
Bagi mereka yang tidak memiliki pantangan soal minum alkohol, mabuk-mabukan kerap menjadi jalan pintas untuk melepas stres dan penat akibat beratnya tekanan hidup. Namun ternyata bukan hanya manusia yang memiliki kebiasaan macam itu. Lalat buah ternyata juga memiliki perilaku yang serupa.
Berdasarkan hasil penelitian yang dirilis pada tahun 2012, ilmuwan menemukan kalau lalat buah jantan yang gagal memperoleh pasangan kawin memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengkonsumsi makanan berunsur alkohol dibandingkan lalat jantan yang berhasil mendapatkan pasangan kawin.
Penelitian yang sama juga menemukan kalau lalat jantan yang baru saja melakukan perkawinan akan memiliki kadar neuropeptide F yang lebih tinggi. Neuropeptide F adalah senyawa kimia di otak yang jumlahnya meningkat saat lalat mendapatkan kepuasan semisal seks.
Ilmuwan lantas berpendapat kalau lalat yang tidak berhasil kawin mencoba mendapatkan kepuasannya sendiri dengan cara mengkonsumsi makanan berunsur alkohol. Saat lalat jantan yang belum kawin diberikan suntikan neuropeptide F, lalat yang bersangkutan jadi cenderung menjauhi makanan berunsur alkohol.
Namun alasan lalat buah mengkonsumsi makanan berunsur alkohol ternyata bukan hanya itu. Lalat betina yang hendak bertelur akan mencari buah yang mengandung alkohol untuk menaruh telur-telurnya.
Saat larva menetas, alkohol yang dikonsumsinya akan membunuh larva tawon parasit yang menjangkiti tubuhnya. Jika larva lalat buah tidak mengkonsumsi alkohol, maka larva tawon parasit akan berkembang tanpa gangguan dan larva lalat buah akan mati karena tubuhnya digerogoti oleh larva tawon parasit dari dalam.
Bonus, Tontonlah video binatang mabuk akibat buah marula ini
kredit referensi :
https://listverse.com/2018/12/18/10-unusual-stories-involving-drunk-animals/