Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Misteri Hilang Massal Hewan-Hewan Peliharaan di Amerika Utara

Kasus manusia yang menghilang secara misterius akibat diculik atau menjadi korban pembunuhan sudah tidak terhitung banyaknya. Namun kasus demikian ternyata bukan hanya bisa terjadi pada manusia. Hewan peliharaan juga bisa menjadi korban penculikan atau pembunuhan misterius. 

Kendati kasus hilangnya hewan peliharaan seringkali dipandang remeh oleh manusia, kasus-kasus tertentu tetap bisa menarik perhatian sebagai akibat dari banyaknya hewan yang menjadi korban dan kronologi kasusnya yang terkesan tidak wajar sekaligus misterius. Berikut ini adalah kasus-kasus penculikan dan pembunuhan misterius yang melibatkan hewan peliharaan dan mengambil tempat di Amerika Utara :

Pembunuhan Massal Anjing untuk Ritual Gaib(?)

Anjing dibunuh Misterius
Anjing dibuang seperti sampah credit Photo express.co.uk
Magic Valley adalah nama dari sebuah kawasan pedesaan yang terletak di negara bagian Idaho, Amerika Serikat. Pada tahun 2013 lalu, daerah ini menjadi lokasi terjadinya fenomena misterius. Dalam rentang waktu beberapa bulan, hewan-hewan peliharaan di Magic Valley dan sekitarnya secara misterius menghilang tanpa jejak. 

Banyaknya hewan yang menghilang lantas membuat polisi akhirnya ikut dilibatkan. Namun polisi yang menangani kasus ini juga sama bingungnya dan tidak bisa mendapatkan informasi memadai mengenai siapa pelaku penculikan hewan-hewan tersebut, serta bagaimana hewan-hewan tadi bisa dibawa pergi tanpa meninggalkan jejak ataupun saksi mata.

Jika kasus hilangnya hewan tadi sudah cukup membuat bingung, maka hal tersebut belumlah seberapa dibandingkan apa yang muncul kemudian. Beberapa bangkai anjing nampak tergeletak di jalan raya Magic Valley tanpa ada yang tahu siapa yang menaruhnya. 

Saat bangkai-bangkai tadi diperiksa, sebagian dari bangkai anjing tersebut diketahui dibunuh dengan cara dipukul memakai benda tumpul. Selain dipukul dengan benda tumpul, bangkai lain menunjukkan adanya bekas luka tembak di bagian kepala. Lalu pada salah satu bangkai, ada kain berwarna ungu yang menyelimuti bangkainya. 

Kendati polisi masih belum tahu siapa pelaku pembunuhan anjing-anjing ini, polisi memperkirakan kalau pelakunya bukanlah bagian dari sindikat adu anjing karena bangkai-bangkai anjing yang ditemukan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda bekas perkelahian antar anjing. Polisi pun lantas menduga kalau anjing-anjing ini mungkin diculik dan dibunuh sebagai bagian dari ritual gaib. 

Jika dugaan tersebut memang benar adanya, maka hal tersebut bisa menjelaskan kenapa ada begitu banyak anjing yang menghilang dan adanya tanda-tanda kematian yang tidak wajar pada bangkai sejumlah anjing. Tidak menutup kemungkinan juga kalau anjing-anjing yang menghilang dan menjadi korban pembunuhan aslinya berjumlah lebih banyak lagi.

Hilangnya Anjing-Anjing New York dan Reading

Anjing Hilang New york 2015
Iklan anjing hilang kredit ohmidog.com
Kasus hilangnya anjing secara massal bukan hanya terjadi di negara bagian Idaho. Di St. Lawrence di sebelah utara New York, pernah terjadi kasus serupa di tahun 2015. Sebanyak 15 ekor anjing menghilang secara massal hanya dalam rentang waktu sebulan dalam wilayah beradius 26 mil. Yang lebih membingungkan lagi adalah ada anjing yang menghilang meskipun sebelumnya berada dalam kondisi dirantai.

Menurut laporan sejumlah saksi mata, mereka sempat melihat ada orang berbaju gelap dan mobil berwarna hitam di tempat-tempat yang menjadi lokasi hilangnya anjing-anjing tadi. Namun polisi tidak berhasil memanfaatkan laporan saksi mata tersebut untuk menemukan pelakunya. Identitas maupun motif pelaku dalam melakukan penculikan anjing tetap tidak terungkap. 

“Ada beberapa kasus di mana pemilik anjing menempatkan anjingnya di balik pagar, sehingga tidak mungkin anjingnya bisa keluar dengan sendirinya. Namun nyatanya mereka tetap menghilang. Dalam kasus lain, ada anjing yang menghilang meskipun sudah dirantai oleh pemiliknya,” kata petugas yang bernama James McConkey. 

Polisi pun lantas menduga kalau penculikan massal anjing-anjing ini dilakukan oleh sindikat pencuri anjing. Kendati tidak ada bukti maupun petunjuk yang bisa mendukung teori tersebut, banyaknya anjing yang menghilang di suatu lokasi dan begitu sedikitnya jejak yang ditinggalkan menyebabkan polisi meyakini kalau kasus ini hanya bisa dilakukan oleh mereka yang terlatih dan berpengalaman.

Masih di tahun 2015, kasus serupa juga terjadi pada anjing-anjing peliharaan di kota Reading, negara bagian Pennsylvania. Hanya dalam rentang waktu kurang dari 12 bulan, sebanyak hampir 60 ekor anjing kecil menghilang dan tidak pernah ditemukan lagi. Sebanyak 15 ekor di antaranya diketahui menghilang hanya dalam rentang waktu 1 bulan.

“Pasti ada seseorang yang menculik anjing-anjing tersebut. Terlalu banyak jika anjing-anjing tersebut menghilang secara alamiah hanya dalam kurun waktu sebulan,” kata seorang warga lokal yang berspekulasi mengenai penyebab menghilangnya anjing-anjing di Reading. “Seseorang menculik anjing-anjing itu, dan mereka membiakkannya (untuk dijual).”

Raibnya Kucing-Kucing di Kanada

Kucing Mati
Kucing Mati karena makanan? kredit gambar www.pictures-of-cats.org
Bukan hanya anjing yang menjadi korban pembunuhan misterius. Di kota Guelph, negara bagian Ontario, Kanada, sejumlah besar kucing dilaporkan menghilang secara misterius hanya dalam rentang waktu beberapa bulan di tahun 2014. Pada awalnya orang-orang menduga kalau kucing-kucing tersebut menghilang akibat menjadi korban serangan coyote, sejenis hewan mirip serigala yang memang banyak ditemukan di Amerika Utara.

Namun dugaan tersebut kemudian dimentahkan karena jika coyote memang memakan kucing-kucing tersebut, maka seharusnya sisa-sisa tubuh kucing tersebut masih dapat ditemukan. Bukan hanya itu, kendati banyak kucing yang menghilang pada periode tersebut, hal serupa justru tidak terjadi pada hewan-hewan lain macam kelinci atau tupai yang notabene juga rentan menjadi mangsa dari coyote. 

Sebanyak 3 di antara kucing-kucing yang menghilang tadi akhirnya berhasil ditemukan, namun dalam kondisi yang mengenaskan dan sudah tidak bernyawa. Salah satu bangkai bahkan sudah berada dalam kondisi tanpa badan alias hanya kepalanya saja yang ditemukan. 

Spekulasi pun merebak kalau kucing-kucing tadi menghilang akibat diculik oleh manusia sebelum kemudian dibunuh secara sadis. Namun jika pelakunya memang manusia, apa yang membuatnya melakukan hal tersebut? Bagaimana ia bisa menangkap begitu banyak kucing yang notabene terkenal akan kelincahannya? Lalu yang lebih penting lagi, apakah pelaku penculikan kucing-kucing ini memiliki kaitan dengan kasus penculikan anjing yang terjadi di Amerika Serikat?

Tidak semua orang meyakini kalau kucing-kucing tersebut menghilang akibat ulah manusia. Pasalnya jika kucing-kucing tersebut memang menghilang akibat ditangkap oleh seseorang, maka pasti ada saksi mata yang pernah melihat orang membawa paksa kucing atau bertingkah mencurigakan di dekat kucing.

“Mengenai apakah fenomena ini dilakukan oleh manusia atau hewan liar, tidak ada yang tahu pasti. Namun yang sekarang menjadi kekhawatiran adalah ada begitu banyak kucing yang menghilang, kira-kira sebanyak 30 ekor,” kata seorang petugas setempat yang menangani kasus ini.

Masih belum diketahuinya penyebab menghilangnya kucing-kucing tersebut pada gilirannya menyebabkan warga lokal meningkatkan kewaspadaannya. Sebuah plakat bahkan sengaja dipasang oleh petugas setempat supaya mereka yang memiliki kucing tidak membiarkan hewan peliharaannya berkeliaran di luar rumah tanpa pengawasan.

Bak kalimat horor “datang tak dijemput, pulang tak diantar”, kasus hilangnya kucing-kucing ini juga kemudian berakhir secara misterius. Setelah periode mencekam selama beberapa bulan, tidak ada lagi kasus menghilangnya kucing secara massal di kota Guelph sesudah itu. Entah karena pelakunya pergi ke tempat lain, atau karena pelaku tidak tertarik lagi melanjutkan aksinya.

Referensi:
https://mysteriousuniverse.org/2019/06/strange-cases-of-mass-pet-vanishings/