Aneh Upacara Pemakaman Ini Dilakukan Bukan Untuk Manusia
Ditinggalkan orang yang dicintai jelas merupakan hal yang amat menyedihkan. Itulah sebabnya saat seseorang meninggal, orang-orang dekatnya akan menggelar upacara pemakaman sebagai cara untuk memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah.
Namun dalam perkembangannya, pemakaman ternyata bukan hanya dilangsungkan untuk manusia yang baru meninggal, tetapi juga untuk benda-benda yang notabene bukan makhuk hidup. Berikut ini adalah contoh-contoh upacara pemakaman yang dilakukan bukan untuk manusia.
Kapal Laut
Sebagai negara adidaya dengan kepentingan global, sudah barang tentu AS pun memiliki kapal militer yang jumlahnya begitu banyak. Terhitung sejak tahun 1775, sudah lebih dari 15.000 kapal militer milik Angkatan Laut AS dinonaktifkan karena sudah tidak layak lagi digunakan untuk keperluan militer.
Meskipun begitu, menonaktifkan kapal militer tidaklah semudah membuang kotak minuman ke tempat sampah. Pasalnya kendati kapal militer pada dasarnya adalah benda mati, kapal ini menyimpan begitu banyak kenangan bagi para awak kapalnya. Sahabat anehdidunia.com tidak sedikit awak kapal yang menganggap kapal militer yang selama ini dinaikinya sebagai sahabat sekaligus rumah keduanya.
Oleh karena itulah, setiap kali sebuah kapal militer dinonaktifkan, kapal tersebut akan menjalani upacara perpisahan layaknya seseorang yang baru saja meninggal dan hendak dimakamkan.
Kapal USS Rodney M. Davis merupakan satu dari sekian banyak kapal militer AS yang sudah dinonaktifkan. Kapal yang bersangkutan mendapatkan namanya dari seorang sersan yang gugur dalam Perang Vietnam.
Pada tahun 2015 lalu, kapal ini menjalani upacara perpisahannya. Upacara tersebut dihadiri oleh para awak kapal terakhirnya beserta sejumlah awak kapal yang dulunya juga pernah mengawaki USS Rodney M. Davis. Selain mereka, para anggota keluarga almarhum Davis juga turut menghadiri upacara ini dan sempat diajak untuk menjelajahi bagian dalam kapal.
Boneka
Menurut kepercayaan Shinto dan Buddha Jepang, setiap benda di dunia memiliki jiwanya masing-masing. Oleh karena itulah, jika suatu benda hendak dihancurkan, maka jiwa yang bersemayam dalam benda itu harus diperlakukan secara terhormat layaknya manusia yang baru saja meninggal dunia.
Hal itulah yang menjadi penyebab kenapa pada tahun 2017 lalu, seorang pemuka agama Buddha yang didampingi oleh 20 orang menggelar upacara pemakaman untuk boneka dan hewan yang sudah diawetkan. Rencananya sesudah menjalani upacara pemakaman, boneka-boneka tersebut akan dibuang ke tempat sampah.
“Kami percaya jika ada jiwa-jiwa yang hidup dalam boneka. Jadi kami menggelar upacara untuk mengeluarkan jiwa-jiwa yang bersemayam di dalamnya sambil mengucapkan rasa terima kasih kami kepada mereka,” kata biksu Shingyo Goto yang memimpin upacara pemakaman ini.
“Setiap benda memiliki jiwanya masing-masing tanpa peduli benda apakah itu. Entah itu jarum, gunting, atau telur. Kami memberikan ucapan terima kasih kepada benda-benda tersebut. Kita harus memiliki sikap menghargai kepada segala macam benda,” tambahnya.
Bukan hanya boneka yang memiliki upacara pemakamannya sendiri di Jepang. Jarum juga memiliki upacara pemakamannya sendiri. Praktik menggelar upacara pemakaman untuk jarum diketahui sudah berlangsung sejak masa Heian (abad 8-12). Sejak itu, setiap tahunnya upacara pemakaman digelar di Jepang untuk menghormari jarum-jarum yang patah saat digunakan oleh manusia dalam aktivitas sehari-harinya.
Selain dihadiri oleh pemuka agama, upacara pemakaman ini lazimnya dihadiri oleh para penjahit dan ibu rumah tangga yang sehari-harinya memang kerap berurusan dengan jarum. Sahabat anehdidunia.com upacara ini sekaligus menjadi contoh mengenai bagaimana masyarakat tradisional Jepang memandang pentingnya penghormatan terhadap benda-benda yang sudah membantu kehidupan mereka selama ini.
Jika benda yang bersangkutan sudah tidak layak lagi digunakan, maka benda tersebut harus disingkirkan dengan cara yang terhormat alih-alih dibuang begitu saja. Layaknya memberikan penghormatan kepada orang-orang dekat yang baru saja meninggal. Saat upacara ini digelar, sejumlah wanita yang mengenakan pakaian tradisional akan menari untuk menghormati Orihime, sosok yang dipercaya sebagai penjahit di khayangan.
Sejumlah kertas yang diyakini bakal membawa keberuntungan juga dibagi-bagikan kepada mereka yang menghadiri upacara. Saat peserta upacara hendak memasuki kuil, mereka dianjurkan mengambil jarum yang disediakan di altar dan kemudian menancapkannya di agar-agar konyaku saat berdoa.
Robot AIBO
Anjing dikenal sebagai sahabat manusia. Sudah tidak terhitung banyaknya cerita-cerita mengenai anjing yang menunjukkan kesetiaan luar biasa kepada majikannya, misalnya seperti kisah anjing Hachiko yang tetap setiap menunggu kedatangan majikannya kendati majikannya sudah wafat. Anjing juga bisa dilatih untuk melakukan tugas-tugas seperti mencari jejak dan menjaga rumah.
Namun hal tersebut tidak lantas membuat anjing menjadi hewan yang pasti dipelihara oleh manusia. Ada orang yang enggan memelihara anjing atas dasar keagamaan. Ada juga orang yang tidak mau memelihara anjing karena hewan ini harus diberi makan secara teratur dan kerap buang air di sembarang tempat.
Bagi mereka yang tidak mau memelihara anjing akibat faktor-faktor tadi, raksasa teknologi Sony memiliki solusinya. Pada tahun 1999, Sony meluncurkan robot anjing yang mereka beri nama AIBO. Robot ini diprogram untuk bisa melakukan hal-hal yang sering dilakukan oleh anak anjing semisal menari dan menggoyang-goyangkan ekornya.
AIBO tergolong sebagai mainan yang amat mahal karena berdasarkan standar ekonomi di masa kini, satu unit AIBO memiliki harga jual mencapai lebih dari 40 juta rupiah. Namun hal tersebut tidak lantas membuat AIBO sepi peminat. Saat baru pertama kali diluncurkan, 3.000 unit pertama AIBO dilaporkan habis terjual hanya dalam kurun waktu 20 menit.
Kabar buruk terkait AIBO sayangnya muncul di tahun 2006 setelah Sony mengumumkan kalau pihaknya tidak akan memproduksi AIBO. Kemudian pada tahun 2014, muncul lagi kabar duka kalau Sony tidak akan menyediakan layanan perbaikan dan penjualan suku cadang kepada pemilik AIBO.
Namun tidak semua pihak mau menyerah pada nasib. Seorang pemilik AIBO yang bernama Nobuyuki Norimatsu mendirikan perusahaan perbaikan khusus AIBO dengan nama A-Fun. Karena suku cadang AIBO tidak lagi diproduksi oleh Sony, maka A-Fun hanya bisa memperbaiki AIBO dengan cara mengambil suku cadang dari unit AIBO lain yang sudah tidak terpakai.
Untuk menghormati unit-unit AIBO yang suku cadangnya dipreteli supaya bisa digunakan untuk memperbaiki AIBO lain, upacara pemakaman untuk unit-unit AIBO pun digelar secara berkala. Menurut biksu Bungen Oi yang dipercaya untuk memimpin upacara pemakaman AIBO, kendati AIBO pada dasarnya adalah benda yang tidak memiliki perasaan, AIBO tetap harus diperlakukan secara layak di akhir hayatnya karena AIBO merupakan cerminan perasaan manusia.
Walter White bukanlah orang yang benar-benar nyata, melainkan karakter fiksi dari serial televisi Breaking Bad (BB). Dalam serial tersebut, White diceritakan sebagai seorang guru kimia yang didiagnosis menderita kanker stadium lanjut yang tidak bisa disembuhkan. Supaya keluarganya bisa tetap memiliki uang saat White akhirnya meninggal, White pun kemudian nekat berjualan narkoba.
Kisah hidup White tersebut ternyata begitu menyentuh para penonton. Maka, ketika White akhirnya ditampilkan meninggal dalam serialnya, para penggemar beramai-ramai mengumpulkan dana untuk membeli batu nisan dan petak lahan kuburan di Albuquerque, AS, (tempat di mana cerita BB berlangsung).
Karena White hanyalah karakter fiksi, maka tempat yang dimaksudkan sebagai kuburan White pada dasarnya hanyalah makam kosong. Selain membuatkan makam untuk White, para penggemar juga menyumbangkan uang senilai 17.000 dollar untuk menyantuni orang-orang Albuquerque yang tidak memiliki rumah.
referensi:
https://edition.cnn.com/2013/10/21/showbiz/tv/breaking-bad-funeral-walter-white/index.html
https://edition.cnn.com/2013/10/21/showbiz/tv/breaking-bad-funeral-walter-white/index.html
https://listverse.com/2019/08/22/10-funeral-ceremonies-for-something-other-than-humans/