Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tokoh Negara Yang Selamat Dari Percobaan Pembunuhan Karena Hal Unik

Pembunuhan merupakan salah satu cara yang lazim digunakan untuk menunjukkan rasa tidak suka pada suatu tokoh negara. Harapannya begitu tokoh tersebut tewas, maka negara yang bersangkutan akan mengalami kekacauan atau melakukan perubahan kebijakan. Namun tidak jarang upaya pembunuhan yang dilakukan harus berakhir dengan kegagalan. Berikut ini adalah contoh kasus-kasus percobaan pembunuhan yang berakhir dengan kegagalan akibat adanya kejadian yang unik dan tak terduga.

Selamat Berkat Ayat Suci

Raja Hassan II
Raja Hassan II  via moroccoworldnews.com
Raja Hassan II menjadi pemimpin Maroko sejak tahun 1961. Masa pemerintahannya jauh dari kata mulus karena ia pernah beberapa kali menjadi sasaran percobaan kudeta dan pembunuhan, termasuk dari anggota militer Maroko sendiri.

Satu dari sekian banyak percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh anggota militer Maroko terjadi pada tanggal 10 Juli 1971. Di tanggal tersebut, ketika Hassan sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-42, mendadak sebanyak 2.000 tentara pembangkang menyerbu ke istana tempat digelarnya pesta dan menembaki para hadirin.

Sebanyak 100 orang dikabarkan tewas akibat serangan ini. Namun hebatnya, Hassan yang menjadi target utama pembunuhan ini justru malah tetap selamat. Hassan dilaporkan bisa selamat karena saat serangan terjadi, Hassan mendekati pemimpin percobaan kudeta ini dan memintanya supaya menatap mata Hassan.

Hassan kemudian mengucapkan ayat-ayat suci Al-Quran sambil menatap mata sang pemimpin percobaan kudeta. Entah karena dia menyadari tindakannya atau ada sebab-sebab lain, orang tersebut merasa gentar dan tidak mau lagi menembak sang raja.

Setahun berselang, Hassan lagi-lagi menjadi sasaran percobaan kudeta. Saat ia tengah menaiki pesawat dari Perancis ke Maroko, mendadak pesawatnya dikepung oleh 4 pesawat tempur Maroko. Mereka kemudian menembaki pesawat Hassan hingga sejumlah bagian pesawat mengalami kerusakan serius.

Hassan yang memiliki pengalaman sebagai pilot kemudian menghubungi pilot pesawat tempur tadi lewat radio dan mengelabui mereka dengan berkata kalau Hassan sudah tewas. Karena pilot-pilot pesawat tempur tadi tidak tahu kalau Hassan sedang berada di kokpit pesawat, mereka pun kemudian pergi dan membiarkan pesawat yang dinaiki Hassan melanjutkan perjalanan. Pesawat Hassan sendiri akhirnya berhasil mendarat di bandara kota Rabat dengan selamat.

Selamat Karena Baju Musim Dingin

raja Perancis Louis XV

Pada tanggal 5 Januari 1757, raja Perancis Louis XV menjadi sasaran percobaan pembunuhan oleh Robert-Francois Damiens dengan memakai pisau. Saat pembunuhan terjadi, ia baru saja menjenguk putrinya yang sedang sakit.

Percobaan pembunuhan itu sendiri terjadi saat Louis sedang dalam perjalanan pulang ke istana. Akibat tusukan yang dilancarkan oleh Damiens, Louis mengalami pendarahan dan sempat mengira kalau ajalnya sudah dekat. Saat ia akhirnya tiba di kamar tidurnya, ia meminta maaf kepada istrinya dan meminta supaya istrinya memaafkan dosa-dosa Louis.

Ajaibnya, Louis akhirnya ternyata berhasil selamat. Kendati ia memang terluka, namun lukanya tidak sampai mematikan. Percobaan pembunuhan ini diperkirakan berakhir dengan kegagalan karena saat peristiwa terjadi, Louis sedang memakai pakaian musim dingin yang tebal. Karena lapisan dari baju meredam hujaman dari pisau, hanya bagian ujung pisau yang berhasil mencapai tubuh Louis dan tidak sampai menimbulkan luka serius. 

Selamat Karena Bermain Kucing-Kucingan di Pilar Istana

Qin Shi Huang

Qin Shi Huang adalah nama dari kaisar Cina Kuno yang bertahta pada tahun 220 hingga 210 Sebelum Masehi. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh terpenting dalam sejarah Cina karena ia berhasil menundukkan negara-negara setempat yang sedang berperang dan kemudian mengangkat dirinya sendiri sebagai kaisar. Qin juga menjadi sosok yang merintis pembangunan Tembok Besar Cina yang termahsyur untuk menangkal invasi bangsa-bangsa pengembara dari sebelah utara negaranya.

Upaya Qin untuk melakukan penyatuan Cina sendiri tidak berjalan lancar sepenuhnya akibat adanya konflik dengan bawahannya sendiri. Jenderal Fan adalah orang tersebut. Akibat berselisih dengan Kaisar Qin, Fan pun kemudian melarikan diri ke negara Yan, salah satu negara yang ingin ditaklukkan oleh Qin.

Kedatangan Jenderal Fan ke Yan disambut secara negatif oleh putra mahkota Yan. Bukan karena ia tidak mempercayai Fan, tapi karena ia khawatir kalau Qin kelak bakal mengirim pasukan untuk menginvasi Yan demi mengejar Jenderal Fan. Maka, ia pun kemudian menyusun rencana untuk membunuh Kaisar Qin.
Jing Ke menjadi orang yang dipercaya untuk membunuh Kaisar Qin. Supaya Jing memiliki alasan kuat untuk masuk ke dalam istana dan berhadapan langsung dengan kaisar, Jenderal Fan setuju untuk melakukan bunuh diri supaya kepalanya kemudian bisa dibawa ke hadapan Kaisar Qin.

Saat Jing akhirnya tiba di istana, Kaisar Qin merasa sangat senang begitu melihat kepala Jenderal Fan di hadapannya. Namun rasa senangnya seketika berubah menjadi kepanikan setelah Jing secara tiba-tiba mengeluarkan pisau dari balik bajunya. Jing awalnya enggan membunuh Kaisar Qin karena ia berharap bisa memaksa Qin melakukan perundingan damai.

Momen tersebut lalu dimanfaatkan oleh Qin untuk melarikan diri ke balik pilar. Aksi kucing-kucingan pun terjadi antara Jing dengan Qin di ruangan istana. Prajurit pengawal istana tidak bisa membantu Kaisar Qin karena adanya keyakinan kalau seorang prajurit tidak boleh mengangkat senjatanya di dekat kaisar.

Di tengah-tengah kekacauan ini, dokter pribadi Qin melemparkan tas ke arah Jing untuk mengalihkan perhatiannya. Momen tersebut lalu dimanfaatkan oleh Kaisar Qin untuk mengeluarkan pedangnya dan menusuk kaki Jing. Para prajurit istana kemudian membunuh Jing setelah Kaisar Qin menjauh dari Jing.  

Selamat Karena Terlalu Sering Bolak Balik

Adolf Hitler

Selama menjadi pemimpin Jerman, Adolf Hitler sudah berulang kali menjadi sasaran percobaan pembunuhan. Satu dari sekian banyak percobaan pembunuhan tersebut dilakukan oleh Maurice Bavaud pada tahun 1938. Awalnya Bavaud mencoba membunuh Hitler saat ia sedang menghadiri parade di kota Nurnberg.

Hitler memang hadir di parade tersebut. Namun saat Bavaud hendak menembak Hitler, orang-orang di sekitarnya beramai-ramai memberikan salam kepada Hitler dengan cara mengangkat lurus tangannya ke depan. Karena terhalang oleh tangan-tangan tersebut, Bavaud terpaksa mengurungkan niatnya menembak Hitler untuk sementara waktu.

Bavaud lantas pergi menaiki kereta menuju Berchtesgaden karena Hitler dikabarkan bakal menghadiri parade di kota tersebut. Namun di tengah perjalanan, ia berganti kereta dan bergegas menuju kota Muenchen karena ia kini mendengar kabar kalau Hitler sedang ada di sana. Namun kemudian ia malah memperoleh informasi baru kalau Hitler kini sedang dalam perjalanan menuju Berchtesgaden.

Karena Bavaud sudah tidak punya uang lagi, ia pun terpaksa mendekam di stasiun kereta. Saat itulah polisi kemudian menangkap Bavaud dan menggeledahnya. Dalam pemeriksaan, Bavaud diketahui membawa pistol dan surat untuk Hitler. Bavaud pun kemudian dinyatakan bersalah dan dihukum mati pada tahun 1941.

Selamat Karena Pelaku Meledakkan Bom di Anus

Abdullah Al-Asiri
Abdullah Al-Asiri via telegraph.co.uk
Abdullah Al-Asiri adalah nama dari anggota kelompok militan di Arab Saudi yang sedang menjadi buronan aparat. Suatu hari, Abdullah menyatakan kalau dirinya berniat menyerahkan diri jika ia diperbolehkan berbicara dengan Nayef Bin Abdul-Aziz Al Saud, putra mahkota Arab Saudi yang saat itu juga bertugas sebagai kepala keamanan Arab Saudi.

Nayef  tanpa curiga menerima ajakan tersebut. Namun ia tidak tahu kalau Abdullah secara diam-diam menyelipkan bom di sela-sela bokongnya dan berniat meledakkannya saat ia sudah berada dekat dengan Nayef.

Saat Abdullah sudah berhadap-hadapan langsung dengan Nayef, Abdullah langsung meledakkan dirinya sendiri. Namun karena bom tersebut berada di bagian bawah tubuhnya, ledakannya malah mengarah ke bawah. Abdullah tewas dalam peristiwa percobaan pembunuhan ini, sementara Nayef sendiri hanya menderita luka ringan. 

referensi:
https://listverse.com/2019/04/27/10-weird-ways-people-escaped-assassination/
https://www.telegraph.co.uk/news/newstopics/howaboutthat/6212908/Terrorist-hid-explosives-in-his-bottom.html