Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fakta Manhattan Project, Proyek Rahasia Ciptakan Senjata Terdahsyat Yang Pernah Ada

Bagi kalangan awam, nama Proyek Manhattan mungkin terdengar asing. Kenyataannya, Proyek Manhattan merupakan salah satu proyek militer terpenting dalam kurun waktu seabad terakhir. Pasalnya dari proyek inilah, tercipta senjata dahsyat dalam wujud bom atom yang kelak dikembangkan lebih jauh menjadi senjata nuklir. Berikut ini adalah 5 fakta menarik mengenai proyek rahasia yang dijalankan oleh militer AS tersebut.

Proyek Manhattan Aslinya Tidak Berlangsung di Manhattan

Proyek Manhattan Aslinya Tidak Berlangsung di Manhattan

Kendati memiliki nama Proyek Manhattan, pengerjaan proyek ini sebagian besarnya tidak dilakukan di Manhattan. Sebagian besar proyek ini justru paling sering mengambil tempat di Tennesse dan New Mexico (keduanya merupakan negara bagian AS). 

Saat Proyek Manhattan dimulai, proyek ini awalnya diberi nama Pengembangan Material Pengganti. Namun karena nama tersebut dianggap terlalu jelas untuk proyek militer yang bersifat rahasia, akhirnya nama proyek tersebut diganti menjadi Distrik Manhattan. 

Nama Manhattan sendiri dipilih karena awalnya Jenderal Leslie R. Groves selaku pemimpin proyek ini menggunakan Manhattan sebagai markas penelitian sekaligus tempat untuk merekrut tenaga-tenaga ahli dari Korps Insinyur untuk membantu pengembangan proyek.

Seiring berjalannya waktu, Proyek Distrik Manhattan berkembang menjadi semakin besar sehingga markas dan laboratorium yang ikut terlibat dalam proyek ini menjadi semakin banyak. Untuk memastikan kalau proyek ini tetap bersifat rahasia, Groves pun lantas memerintahkan supaya pengembangan proyek ini dipindahkan keluar Manhattan.

Kendati proyek ini tidak lagi mengambil tempat di Manhattan, nama Proyek Distrik Manhattan tetap digunakan untuk menamai proyek ini. Lambat laun, supaya terdengar lebih ringkas, proyek ini kemudian dikenal dengan nama Proyek Manhattan saja.

Proyek Manhattan Tercipta Berkat Pengaruh Albert Einstein

Proyek Manhattan Tercipta Berkat Pengaruh Albert Einstein

Jika diminta menyebutkan sosok ilmuwan paling terkenal di abad ke-20, maka nama Albert Einstein bakal menjadi salah satu nama yang paling sering disebut. Ilmuwan kelahiran Jerman ini begitu terkenal berkat teori relativitas yang dicetuskannya. Einstein juga memiliki andil dalam lahirnya Proyek Manhattan.

Semuanya bermula ketika pada tahun 1939, Leo Szilard mengirimkan surat kepada presiden AS, Franklin D. Roosevelt. Sahabat anehdidunia.com dalam surat yang ditandatangani oleh Einstein tersebut, Szilard menceritakan hasil pertemuannya dengan pakar-pakar fisika seperti Eugene Wigner dan Edward Teller.

Szilard dalam suratnya menjelaskan kalau senjata berdaya rusak dahsyat dapat dikembangkan dari penelitian yang mendalam mengenai atom-atom berat. Ia lantas memperingatkan bahwa jika hasil penelitian ini dikembangkan menjadi senjata, akan tercipta senjata yang daya rusaknya belum pernah ada sebelum di dunia.

Atas pertimbangan tersebut, Szilard lantas memperingatkan kalau senjata macam ini jika sampai berada di tangan Nazi dapat menimbulkan dampak yang amat berbahaya. Ia menambahkan kalau Nazi sedang dalam proses mengembangkan senjata ini karena ia mendapat kabar jika Nazi sedang menimbun uranium di Cekoslovakia.

Begitu membaca surat tersebut, Roosevelt langsung bergerak cepat dan membentuk lembaga khusus yang bergerak di bidang penelitian uranium. Pembentukan lembaga ini sekaligus menjadi titik awal dari penelitian yang dilakukan oleh AS mengenai uranium. Proyek Manhattan sendiri baru dimulai pada tahun 1942 alias sekuar 3 tahun setelah Szilard mengirimkan suratnya tersebut.

Proyek Manhattan Disusupi oleh Agen Rahasia Uni Soviet

Klaus Fuchs

Karena Proyek Manhattan bertujuan untuk menciptakan senjata terdahsyat yang pernah ada di muka Bumi, badan intelijen AS berusaha sekuat tenaga agar pengembangan proyek ini tidak diketahui oleh negara-negara musuh AS seperti Jepang dan Jerman. 

Menariknya, kendati AS dan Uni Soviet semasa Perang Dunia II berstatus sebagai sekutu, AS juga mencoba merahasiakan proyek ini dari Uni Soviet karena AS khawatir jika kelak Uni Soviet bisa memiliki senjata versinya sendiri jika Proyek Manhattan sampai bocor ke tangan Soviet. 

Kendati AS sudah berusaha keras supaya Proyek Manhattan luput dari pantauan negara-negara lain, Uni Soviet dengan kelihaian badan intelijennya tetap berhasil mengorek informasi mengenai Proyek Manhattan. 

Dari sekian banyak agen rahasia Uni Soviet yang ditugaskan untuk mengorek informasi mengenai Proyek Manhattan, Klaus Fuchs adalah salah satu yang berhasil memperoleh informasi berharga mengenai proyek rahasia ini. Sahabat anehdidunia.com Fuchs sendiri merupakan ilmuwan yang ikut terlibat dalam Proyek Manhattan dan secara diam-diam berafiliasi dengan Uni Soviet.

Selama terlibat dalam Proyek Manhattan. Fuchs ditempatkan di laboratorium Los Alamos untuk membantu menciptakan desain bomnya. Informasi yang sudah didapatnya selama terlibat dalam penelitian kemudian dikirimkan kepada Uni Soviet secara sembunyi-sembunyi.

Namun layaknya pepatah “sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya akan jatuh juga”, pihak intelijen AS akhirnya berhasil mengetahui kedok asli Fuchs dan menangkapnya sesudah perang. Namun selain Fuchs, tidak diketahui apakah ada agen rahasia lain yang juga terlibat dalam Proyek Manhattan dan kemudian membocorkan informasinya kepada Soviet.

Proyek Manhattan Memakan Korban Tewas

Proyek Manhattan Memakan Korban Tewas

Sebagai proyek penciptaan senjata rahasia, Proyek Manhattan juga memakan korban jiwa dalam perjalanannya. Dilaporkan ada setidaknya 24 orang yang kehilangan nyawanya selama terlibat dalam Proyek Manhattan. Harry Daghlian dan Louis Slotin adalah 2 contoh nama yang menjadi tumbal dari Proyek Manhattan.

Daghlian adalah nama dari ilmuwan yang sedang mengembangkan inti nuklir ketiga (inti nuklir pertama dan kedua sudah digunakan dalam bom atom yang dijatuhkan di Jepang) pada tanggal 21 Agustus 1945. Namun saat penelitian tengah berlangsung, Daghlian tanpa sengaja menjatuhkan bata karbit tungsten ke dalam penyangga inti plutonium sehingga intinya mengalami kelebihan muatan.

Situasi tersebut untungnya tidak sampai berubah menjadi bencana yang lebih besar setelah Daghlian dengan sigap mengambil bata karbit tadi dari inti. Namun sebagai akibatnya, Daghlian menerima dosis radiasi dalam jumlah yang mematikan dan akhirnya meninggal sebulan sesudah peristiwa ini.

Setahun kemudian atau tepatnya pada tanggal 21 Mei 1946, Louis Slotin sedang mengutak atik pemantul neutron yang terletak di atas penyangga inti. Namun Slotin tanpa sengaja menjatuhkan obeng ke dalam inti sehingga dirinya terpapar cahaya biru yang mengandung dosis radiasi amat tinggi.

Slotin pada akhirnya berhasil memperbaiki pemantul neutron supaya radiasinya tidak menyebar lebih jauh. Namun karena ia sudah terlanjur terpapar oleh sinar radioaktif, kondisi kesehatannya menurun drastis sebelum akhirnya ia meninggal kurang dari 2 minggu kemudian. Sahabat anehdidunia.com karena inti plutonium ini bertanggung jawab atas tewasnya 2 ilmuwan sekaligus, inti yang sama kemudian memperoleh julukan “inti iblis” (demon’s core).

Proyek Manhattan Menghasilkan Senjata Paling Kontroversial di Dunia

Proyek Manhattan Menghasilkan Senjata Paling Kontroversial di Dunia

Kendati Proyek Manhattan mengalami banyak masalah dalam perjalannya, Proyek Manhattan pada akhirnya dinyatakan sebagai proyek yang sukses karena AS berhasil mendapatkan bom atom untuk mengalahkan Jepang lewat proyek ini. Ketika bom atom akhirnya benar-benar dijatuhkan di atas kota Hiroshima dan Nagasaki, setidaknya 150.000 orang kehilangan nyawanya akibat bom tersebut.

Sejumlah orang berpendapat kalau bom atom benar-benar perlu dijatuhkan supaya Perang Dunia II lebih cepat berakhir dan lebih banyak nyawa tentara yang dapat diselamatkan. Namun tidak sedikit pula yang bersikap sinis dengan menyatakan kalau penggunaan bom atom tergolong sebagai tindakan amoral yang bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang.

Kontroversi terbesar mengenai penggunaan bom atom adalah selain karena bom ini bisa menciptakan korban jiwa yang begitu besar, bom ini meninggalkan jejak radioaktif yang bisa tetap bertahan dalam jangka waktu yang lama. Dalam jangka panjang, bom atom juga menjadi pemicu dimulainya perlombaan senjata nuklir antara AS, Uni Soviet, beserta negara-negara pemilik senjata nuklir lainnya.  

referensi:
https://www.newyorker.com/tech/annals-of-technology/demon-core-the-strange-death-of-louis-slotin
https://www.thoughtco.com/the-manhattan-project-timeline-4051979
https://listverse.com/2019/06/07/10-fascinating-facts-about-the-manhattan-project/