Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fenomena Aneh yang Menurut Orang Jepang Disebabkan oleh Hantu

Kendati Jepang dikenal sebagai salah satu negara termaju di dunia, masyarakat Jepang juga masih memegang teguh tradisi dan keyakinannya, termasuk yang sifatnya gaib dan klenik. Sebagai contoh, penduduk Jepang hingga sekarang tidak mau tinggal di suatu rumah jika di rumah tersebut pernah terjadi kasus bunuh diri. 

Mereka percaya kalau arwah korban masih bergentayangan di sana dan akan mengusik manusia jika ada yang nekat tinggal di rumah tersebut. Selain keyakinan tersebut, berikut ini adalah contoh lain mengenai hal-hal aneh yang diyakini merupakan hasil kerja hantu dan makhluk gaib.

Tersesat Berhari-Hari di Malam Hari

Tersesat Berhari-Hari di Malam Hari

Pada masa lampau, malam hari merupakan waktu yang mencekam bagi orang Jepang saat harus menempuh perjalanan jauh. Selain adanya ancaman serangan dari penjahat, alasan lain mengapa orang Jepang senantiasa merasa was-was adalah karena adanya kekhawatiran kalau mereka bakal diserang oleh hantu.

Hantu yang dimaksud di sini adalah nurikabe. Menurut cerita, nurikabe bisa mengubah wujudnya menjadi seperti tembok. Nurikabe biasanya nampak tidak terlihat oleh manusia. Namun begitu mulai beraksi, nurikabe akan nampak seperti tembok yang menghalangi jalan yang hendak dilintasi oleh pengembara.

Jika pengembara memutuskan untuk pergi menempuh jalur lain, tembok nurikabe akan terlihat memanjang atau berpindah tempat. Menurut cerita, jika seseorang sampai berpapasan dengan nurikabe, ia bisa tersesat dan berjalan berputar-putar hingga berhari-hari lamanya.

Penulis komik supranatural GeGeGe no Kitaro adalah satu dari sekian banyak orang yang mengaku pernah berjumpa dengan nurikabe. Uniknya, ia mengaku bertemu dengan nurikabe bukan saat berada di Jepang, melainkan saat ia bertugas di Papua Nugini sebagai tentara. 

Suara Langkah Kaki dari Ruangan Kosong

Suara Langkah Kaki dari Ruangan Kosong

Jika anda gemar menonton film atau anime yang bersetting di Jepang pada era feudal, maka anda tentunya sudah tahu seperti apakah penampakan bagian dalam rumah orang Jepang. Rumah Jepang biasanya terdiri dari ruangan besar yang dipisahkan oleh tembok kertas besar (shoji).

Jika ada ruangan yang dibiarkan kosong dalam waktu lama, maka ruangan tersebut konon akan ditempati oleh arwah yang bernama zashiki-warashi (anak kamar tamu). Jika mereka menampakkan diri, maka orang yang tinggal di rumah tersebut  akan mendengar suara langkah kaki dari suatu ruangan meskipun ruangan tersebut sedang tidak ada penghuninya.

Zashiki-warashi dideskripsikan sebagai hantu anak berusia 12 tahun. Meskipun kemunculan mereka akan mengundang rasa takut dan terkejut bagi mereka yang tidak familiar, zashiki-warashi diceritakan bakal membawa nasib baik bagi sang pemilik rumah. Zashiki-warashi tidak memiliki tempat tinggal yang tetap dan akan tinggal di ruangan kosong manapun selama ia merasa nyaman.

Cerita baik mengenai zashiki-warashi sayangnya hanya berhenti sampai di sana. Jika zashiki-warashi memutuskan untuk pergi dari rumah yang ditinggalinya, maka nasib buruk akan langsung menimpa penghuni rumah tersebut.

Menurut cerita, ada suatu keluarga yang mendadak kaya raya begitu zashiki-warashi memasuki kediamannya. Namun begitu zashiki-warashi pergi meninggalkan mereka, hampir seluruh anggota keluarga tersebut meninggal setelah pelayan tanpa sengaja menghidangkan makanan yang mengandung jamur beracun.

Karena zashiki-warashi diceritakan bisa mengubah nasib bagi pemilik rumah yang didatanginya dalam kesejap, zashiki-warashi kerap dipandang sebagai biang keladi atas muncul dan binasanya keluarga-keluarga kaya raya di Jepang.

Anak-Anak Menghilang Tanpa Jejak

Anak-Anak Menghilang Tanpa Jejak

Masing-masing daerah memiliki ceritanya sendiri mengenai hantu penculik anak. Di Indonesia, kita mengenal hantu yang bernama wewe gombel. Kalau di Jepang, hantu tersebut adalah ubume.

Menurut keyakinan masyarakat kuno Jepang, jika anak-anak di suatu daerah menghilang secara misterius, maka anak tersebut mungkin diculik oleh ubume. Ubume dideskripsikan sebagai makhluk yang wujud aslinya menyerupai burung. Jika bulunya tercabut, ubume akan berubah menjadi wanita dan kemudian menculik anak-anak.

Menurut cerita, ubume berasal dari arwah seorang wanita yang meninggal saat melahirkan atau saat masih mengandung bayinya. Saat arwahnya bangkit kembali, ia terobsesi untuk menculik anak-anak yang ditemuinya supaya ia sendiri bisa memiliki anak.

Ubume juga diceritakan bisa berubah wujud menjadi wanita yang bertelanjang dada sambil menggendong bayi – layaknya wanita yang sedang menyusui anaknya. Saat matahari terbenam, ubume akan menampakkan diri di tepi jembatan atau persimpangan jalan.

Ketika ada orang yang melintas, ubume kemudian akan meminta orang tersebut untuk menggendongkan bayinya. Namun saat orang tersebut menggendong bayinya, ubume akan pergi menghilang dan bayi yang digendongnya terasa semakin berat. 

Satu-satunya cara supaya orang yang menggendong bayi ubume terbebas adalah dengan membacakan doa dalam agama Buddha. Setelah doa dibacakan, ubume akan mengucapkan terima kasih kepada orang tersebut karena ia sudah bersedia mengantarkan bayinya ke dunia orang-orang yang masih hidup.

Diawasi di Rumah Kosong

Diawasi di Rumah Kosong

Jika seseorang sedang menempuh perjalanan jauh dan terkena cuaca buruk di tengah perjalanan, berteduh di rumah terdekat merupakan solusi yang lazim ditempuh oleh orang-orang. Jika kebetulan rumah tempatnya berteduh adalah rumah kosong, maka orang tersebut mungkin juga akan tidur di rumah tersebut untuk melepas lelah sebelum melanjutkan perjalanan.

Namun di Jepang pada masa lampau, menginap sembarangan di rumah kosong dianggap tidak ada bedanya dengan mengundang hal-hal yang tak diharapkan. Orang yang menginap di rumah kosong konon bakal merasa kalau gerak-geriknya senantiasa diawasi meskipun tidak ada orang lain di rumah tersebut.

Orang Jepang percaya bahwa jika ada yang memiliki perasaan macam itu, maka itu berarti ia sedang diawasi oleh mokumokuren, hantu berwujud rumah tua yang konon memiliki ratusan mata yang bakal mengawasi siapapun yang memasuki dirinya. 

Mokumokuren sendiri biasanya diceritakan tidak berbahaya, namun penuh dengan rasa penasaran. Meskipun begitu, karena manusia pada dasarnya tidak akan merasa nyaman saat diawasi oleh sesuatu yang tidak mereka pahami, keberadaan mokumokuren tak pelak menyebabkan orang yang tanpa sengaja memasuki dirinya bakal senantiasa dirundung rasa takut yang tak terjelaskan.

Ketindihan

Ketindihan

Pernahkah anda merasa tidak bisa bergerak saat sedang berada di atas ranjang meskipun saat itu anda merasa sepenuhnya sadar? Menurut kalangan medis, fenomena aneh macam itu disebut sleep paralysis dan terjadi akibat tidak sinkronnya syaraf dalam tubuh seseorang ketika berada dalam kondisi setengah sadar.

Kalau bagi mereka yang meyakini hal-hal gaib, fenomena ketindihan tersebut disebabkan oleh makhluk halus yang menindihi manusia. Orang-orang Barat meyakini kalau ketindihan disebabkan oleh hantu succubus. Kalau di Jepang, kasus ketindihan diyakini disebabkan oleh hantu yang bernama kanashibari (terikat oleh logam). 

Menurut mereka yang pernah mengalaminya, mereka pada awalnya merasa tidak bisa bergerak di atas ranjang kendati sedang tidak tidur. Kemudian saat melihat ke atas, mereka melihat ada sosok misterius yang sedang berada di atas tubuh mereka. 

Hantu kanashibari konon akan mendatangi anak-anak jika sang anak tidur dengan punggung menghadpa ke ranjang, atau tidur dengan ditemani oleh hewan yang sudah diawetkan. Sementara bagi mereka yang sudah berumur, kanashibari akan mendatangi seseorang jika orang tersebut belajar terlalu keras, atau pernah melakukan tindakan yang tidak terpuji sebelumnya.

Kendati fenomena ketindihan sudah ada penjelasan ilmiahnya, tetap ada yang meyakini kalau fenomena tersebut juga disebabkan oleh makhluk gaib. Pasalnya kemunculan kasus ketindihan yang begitu mendadak dan menyebabkan lumpuh di tempat bakal senantiasa mendatangkan rasa horor bagi mereka yang mengalaminya dan tidak tahu harus berbuat apa.

referensi:
https://listverse.com/2014/07/05/10-crazy-japanese-superstitions/