Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mimikri Hewan Yang Menyamar Menjadi Hewan Lain Lebih Hebat Dari Kamuflase

Di dunia binatang, aktivitas memakan dan dimakan merupakan hal yang sangat lazim terjadi. Untuk meningkatkan peluangnya bertahan hidup, masing-masing hewan pun memiliki teknik pertahanan dirinya masing-masing. Mimikri adalah contoh dari teknik bertahan diri yang dimiliki oleh hewan-hewan tertentu.

Mimikri sendiri pada dasarnya adalah semacam kamuflase di mana seekor hewan nampak memiliki penampilan yang serupa dengan hewan lain yang beracun atau berbahaya. Dengan begitu, hewan yang tadinya hendak memakannya diharapkan akan langsung mengurungkan niatnya. Berikut ini adalah 5 contoh mimikri menakjubkan yang dimiliki oleh hewan.

Laba-Laba yang Meniru Semut

mimikri semut

Myrmecomorphy atau mimikri semut adalah sebutan untuk hewan yang memiliki penampilan menyerupai semut supaya tidak bisa dibedakan dari semut yang sesungguhnya. Laba-laba adalah contoh hewan yang mempraktikkan mimikri semut. Ada sekitar 300 spesies laba-laba yang memiliki penyamaran menyerupai semut.

Laba-laba yang menyamar sebagai semut memiliki tubuh yang nampak seperti tubuh semut sungguhan. Kemudian di bagian depan tubuhnya, laba-laba semut memiliki pola mata palsu yang nampak seperti mata semut. Sahabat anehdidunia.com supaya penyamarannya kian sempurna, laba-laba semut juga memiliki kebiasaan mengangkat kaki depannya berulang-ulang supaya terlihat seperti antena semut yang sedang bergerak-gerak. 

Ada 2 alasan mengapa ada sejumlah spesies laba-laba yang menyamar menjadi semut. Alasan pertama adalah supaya semut yang berpapasan dengannya mengira kalau ia berpapasan dengan sesama semut. Alasan kedua adalah untuk mengecoh predator karena dalam banyak kasus, hewan pemangsa enggan menyerang semut yang notabene memiliki kebiasaan menyerang hewan lain secara beramai-ramai.

Untuk tujuan pertama, laba-laba semut akan berjalan menuju rute yang biasa dilintasi oleh semut. Begitu ada semut yang berada di dekatnya, laba-laba tersebut akan menyergapnya dan kemudian menyeretnya ke tempat lain supaya bisa dimakan dengan aman. Karena penampilannya amat mirip dengan semut yang sesungguhnya, semut-semut lain akan mengira kalau laba-laba tersebut adalah semut yang sedang membawa bangkai temannya.

Ngengat yang Meniru Tawon

ngengat Sesia

Tawon merupakan serangga yang lazimnya bakal dihindari oleh siapapun, termasuk manusia. Pasalnya jika merasa terganggu, tawon bisa memberikan sengatan yang amat menyakitkan. Tawon juga memiliki warna tubuh yang mencolok dan khas supaya makhluk yang pernah disengatnya enggan dekat-dekat lagi dengan serangga yang memiliki motif warna serupa.

Hal tersebut lantas dimanfaatkan oleh beberapa spesies ngengat untuk melindungi dirinya sendiri. Ngengat-ngengat yang berasal dari genus Sesia diketahui memiliki tubuh berwarna kuning dengan belang-belang hitam layaknya tawon. Ukuran tubuhnya juga tidak berbeda jauh dari tawon yang ditirunya.

Untuk membuat penampilannya kian mirip dengan tawon sungguhan, ngengat yang bersangkutan memiliki sayap transparan. Lalu saat merasakan adanya ancaman, ngengat Sesia akan terbang ke atas secara perlahan layaknya tawon. Karena penampilan dan tingkah lakunya yang mirip dengan tawon itulah, ngengat Sesia juga dikenal dengan nama ngengat tawon. 

Meskipun terlihat amat mirip, ngengat tawon dan tawon tetaplah memiliki perbedaan. Jika tawon memiliki pinggang yang ramping, maka ngengat tawon nampak memiliki pinggang yang besar karena dada dan perutnya menyatu.

Perbedaan lainnya adalah tidak seperti tawon sungguhan, ngengat tawon tidak memiliki sengat. Jadi ketika ada makhluk yang mengusiknya dan tidak peduli akan penampilannya yang serupa dengan tawon, maka yang bisa dilakukan oleh ngengat tawon hanyalah terbang menjauh supaya tidak tertangkap.

Kumbang yang Meniru Semut

Kumbang yang Meniru Semut

Laba-laba bukanlah satu-satunya hewan yang menerapkan mimikri semut. Sebanyak 12 spesies kumbang pengembara diketahui juga memiliki penampilan yang serupa dengan semut, tepatnya semut tentara. Tujuannya adalah agar kumbang ini bisa hidup sebagai parasit dari gerombolan semut yang disusupinya.

Menurut perkiraan ilmuwan, ada setidaknya 1 ekor kumbang pengembara di setiap 5.000 semut tentara. Ketika seekor kumbang sudah berhasil menyamar di antara gerombolan semut, kumbang tersebut akan menyelinap masuk ke dalam sarang dan memakan larvanya dengan aman. 

Kumbang pengembara jika dilihat secara seksama nampak tidak begitu mirip dengan semut tentara karena kepalanya nampak lebih pipih dibandingkan dengan semut tentara yang sesungguhnya. Namun bagi makhluk lain yang melihatnya secara sepintas, kumbang pengembara memang nampak serupa dengan semut.

Semut tentara sendiri aslinya memiliki penglihatan yang buruk dan mengandalkan indera penciuman serta sentuhan untuk mengenali satu sama lain. Untuk yang satu ini, kumbang pengembara juga sudah punya solusinya. Sahabat anehdidunia.com kumbang yang bersangkutan akan berpura-pura membersihkan tubuh semut lain supaya bau dari semut tersebut ikut berpindah ke tubuhnya.

Dengan begitu, ketika ada semut tentara lain yang menyentuhnya, semut tersebut akan mengira kalau ia sedang bersentuhan dengan sesama semut. Supaya semut-semut di sekitarnya tidak curiga, kumbang pengembara juga akan ikut serta dalam segala macam aktivitas semut, misalnya saat mencari makan di luar sarang.

Lalat yang Meniru Tawon

Lalat yang Meniru Tawon

Lalat apung marmalade (Episyrphus balteatus) adalah nama dari spesies lalat yang bakal membuat makhluk apapun merasa gentar duluan karena mengiranya sebagai serangga yang berbahaya. Pasalnya lalat ini memiliki penampilan yang amat serupa dengan tawon, khususnya tawon dari spesies Vespula vulgaris.

Manusia dan hewan umumnya tidak akan mau mencari masalah dengan tawon karena tawon bisa memberikan sengatan yang menyakitkan jika diganggu. Bagi sejumlah orang, sengatan tawon bahkan bisa mendatangkan kematian karena beberapa orang memiliki reaksi alergi terhadap racun tawon.

Walaupun terlihat menakutkan layaknya tawon sungguhan, lalat apung aslinya sama sekali tidak berbahaya bagi manusia. Pasalnya tidak seperti tawon, lalat ini tidak memiliki sengat. Lalat apung sendiri aslinya merupakan hewan yang bermanfaat karena serangga dewasanya membantu penyerbukan bunga, sementara larvanya merupakan pemakan kutu daun yang notabene tergolong sebagai serangga hama.

Lalat apung sendiri masih bisa dibedakan dari tawon sungguhan jika diamati dengan seksama. Mata lalat apung yang berwarna merah nampak hampir menutupi seluruh kepalanya, sementara tawon memiliki mata berwarna hitam yang ukurannya lebih kecil. Kemudian jika tawon memiliki pinggang yang ramping, maka lalat apung nampak memiliki pinggang yang besar karena dada dan abdomennya menyatu.

Ulat yang Meniru Ular


Hemeroplanes triptolemus adalah nama dari spesies ngengat elang yang habitat aslinya berada di kerimbunan hutan Amerika Tengah. Larva alias ulat dari ngengat ini memiliki cara yang unik untuk melindungi dirinya. Pasalnya ulat ini memiliki sepasang mata palsu yang berukuran besar dan kulit yang motifnya menyerupai sisik. Penampilannya tersebut lantas menjadikan ulat ini nampak seperti ular sungguhan.

Saat ulat merasa terganggu, ia akan menghadapkan kepalanya ke arah makhluk yang mengganggunya layaknya ular sungguhan. Hal berikutnya yang bakal dilakukan oleh ulat tersebut adalah menarik masuk kaki-kakinya dan menggembungkan bagian depan tubuhnya supaya nampak seperti kepala ular. 

Untuk membuat musuhnya merasa kian gentar, ulat ini juga bisa membuat gerakan cepat seolah-olah ingin menggigit lawannya. Karena merasa panik duluan, burung atau hewan lain yang tadinya ingin memakan ulat tersebut akan segera bergegas melarikan diri karena tidak ingin berurusan dengan ular.

Gurita Penyamar


Yang nomor satu jatuh pada Gurita penyamar atau mimic octopus. Binatang laut ini adalah jenis gurita yang dapat ditemui di perairan Indonesia. Sahabat anehdidunia.com sesuai dengan namanya, gurita penyamar mampu berkamuflase atau bermimikri dengan mengubah bentuk atau warna tubuhnya. Ia bisa bermimikri seperti terumbu karang, alga, dan hewan laut lainnya. Tidak tanggung-tanggung, gurita ini bisa bermimikri kurang lebih menjadi 15 makhluk laut lain yang berbeda. Gurita penyamar melakukan ini untuk mengintimidasi atau menghindari musuhnya. Inilah mengapa gurita penyamar sering disebut sebagai gurita terpintar di dunia.

Perilaku mimikri pada hewan khususnya pada mimics octopus ini salah satunya untuk melindungi diri dari predator. Dengan mengubah bentuk menjadi hewan yang beracun, maka predator atau pengganggu lainnya tidak akan berani untuk memakan atau bahkan untuk mendekati mimics octopus tersebut.

referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Mimic_octopus
https://listverse.com/2019/08/28/10-extraordinary-cases-of-biological-mimicry/