Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Olahan Makanan Laut Paling Menjijikan Kalian Pasti Tidak Mau Mencicipi

Bagi manusia, laut menjadi cara bagi mereka untuk mencukupi kebutuhannya. Hal tersebut juga berlaku untuk masalah pangan. Banyak makanan yang dibuat dengan menggunakan hewan laut sebagai bahan bakunya. Meskipun makanan laut kerap dianggap sebagai makanan yang menyehatkan, ada pula makanan laut yang dianggap menjijikan atau bahkan berbahaya akibat metode penyajiannya yang unik. Berikut ini adalah contoh-contoh dari makanan laut tersebut.

Shiokara

Shiokara

Jepang dikenal sebagai salah satu konsumen hewan laut tertinggi di dunia. Hal yang cukup wajar mengingat sebagai negara kepulauan, sudah barang tentu masyarakat Jepang pun menjadi sangat akrab dengan hidangan laut. Shiokara adalah contoh dari hidangan tersebut. Namun tidak seperti hidangan macam sushi atau tempura, hidangan ini bukanlah hidangan yang cocok bagi mereka yang berperut lemah.

Jadi, apakah siokara itu sebenarnya dan apa yang membuat makanan ini tidak bisa dikonsumsi oleh sembarang orang? Shiokara pada dasarnya adalah kaldu yang terbuat dari sotong. Sahabat anehdidunia.com apa yang membuat shiokara begitu unik adalah shiokara disajikan dalam kondisi sudah mengalami pembusukan.

Untuk membuat shiokara, pembuatanya akan memotong sotong menjadi kecil-kecil, kemudian menggaraminya dan mencampurkannya dengan isi perut sotong itu sendiri. Sesudah itu, campuran sotong tersebut akan didiamkan selama 1 bulan supaya mengalami pembusukan dan fermentasi.

Jika 1 bulan sudah berlalu, campuran sotong tersebut sekarang sudah nampak seperti gumpalan daging lengket yang berwarna kecoklatan dan berbau menyengat. Karena rasanya yang terasa menusuk, makanan ini idealnya langsung ditelan dalam sekali lahap sambil ditemani dengan minuman keras. Selain sotong, ada pula shiokara yang terbuat dari hewan laut lain seperti bulu babi, kepiting, cumi-cumi, hingga teripang.

Surstromming

Surstromming

Bangsa Indonesia punya jengkol untuk hidangan dengan bau yang amat menyengat. Kalau untuk bangsa Swedia, mereka punya hidangan yang bernama surstromming. Surstromming adalah sejenis makanan yang terbuat dari ikan haring mentah, khususnya ikan haring yang perutnya membuncit karena hendak bertelur.

Setelah ditangkap, ikan haring kemudian akan dipotong-potong dan ditempatkan dalam kaleng berisi air asin. Sesudah itu, ikan tersebut akan didiamkan selama sebulan supaya mengalami pembusukan dan fermentasi dengan sendirinya. Sahabat anehdidunia.com enzim yang terdapat pada tulang ikan menjadi bahan yang digunakan oleh bakteri untuk melakukan fermentasi. 

Jika proses fermentasi sudah selesai, yang tercipta kemudian adalah hidangan dengan bau yang amat menyengat dan bisa membuat orang muntah. Saking kuatnya bau yang ditimbulkan oleh surstromming, makanan ini hanya boleh dikonsumsi di luar ruangan supaya bau busuknya tidak mengumpul.

Surstromming tergolong sebagai makanan dengan sejarah yang panjang karena makanan ini sudah ada sejak abad ke-16. Surstromming sendiri pada awalnya tercipta sebagai cara bagi penduduk Swedia pada masa itu untuk menyimpan hidangan selama musim dingin berlangsung.

Menurut mereka yang sudah pernah mencoba surstromming, makanan ini terasa pedas sekaligus masam. Surstromming biasanya dikonsumsi bersama-sama dengan roti, kentang, serta minuman beralkohol. 

Kendati baunya amat menyengat dan rasanya terkesan aneh, nyatanya makanan ini menjadi semacam magnet bagi turis-turis asing yang merasa penasaran ingin mencicipinya langsung. Kota Alfta yang terletak di Swedia utara bahkan memiliki festival khusus setiap bulan Agustus.

Hakarl

Hakarl

Islandia adalah nama dari suatu negara yang terletak di sebelah utara Inggris. Karena letaknya yang berada di tengah-tengah laut, penduduk Islandia pun memiliki hidangan laut khasnya sendiri. Hakarl adalah contoh dari hidangan tersebut. Namun hidangan ini bukanlah hidangan yang bisa dinikmati oleh sembarang orang.

Hakarl terbuat dari hiu Greenland, sejenis ikan hiu yang habitatnya memang terletak di perairan sekitar Pulau Greenland. Saat hiu sudah tertangkap, hiu tersebut selanjutnya akan dipotong kepalanya dan dimasukkan ke dalam sebuah lubang. Lubang tadi kemudian ditutupi dengan tumpukan batu dan didiamkan selama 6 hingga 12 minggu.

Alasan mengapa bangkai hiu harus disimpan dalam lubang selama beberapa minggu adalah karena daging hiu Greenland mengandung racun yang berbahaya bagi manusia. Dengan menaruh daging hiu dalam lubang dan menindihnya dengan batu, racun tersebut akan keluar dari tubuh hiu. 

Jika racun pada daging hiu tersebut sudah selesai dikeluarkan, daging hiu selanjutnya akan dijemur selama beberapa bulan. Daging hiu tersebut baru akan dikonsumsi saat dagingnya sudah terlihat kering, berwarna kecokelatan, dan berbau menyengat akibat pembusukan. 

Hakarl pada awalnya tercipta sebagai cara bagi bangsa Viking yang bermukim di Islandia untuk bertahan hidup dengan sumber daya yang tersedia. Sekarang hidangan ini diakui sebagai makanan khas Islandia.

Shirako

Shirako

Jepang dikenal memiliki banyak hal yang bersifat aneh dan hal tersebut juga berlaku untuk hidangan khas mereka. Shirako adalah contoh dari makanan khas Jepang yang juga kerap disebut-sebut sebagai salah satu makanan paling aneh yang pernah ada. 

Shirako sendiri pada dasarnya adalah makanan yang terbuat dari alat kelamin ikan. Ikan yang digunakan untuk membuat shirako bervariasi, mulai dari kod, buntal, hingga salmon. Shirako paling lazim dibuat pada musim dingin karena pada musim tersebut, jumlah air mani yang dihasilkan oleh ikan berada dalam fase tertingginya sehingga shirako diklaim akan terasa lebih lezat.

Shirako sendiri bisa disajikan dan dikonsumsi dengan berbagai cara. Ada shirako yang dikonsumsi dalam kondisi mentah. Sahabat anehdidunia.com ada pula shirako yang disajikan dalam kondisi setengah matang dan nampak penuh dengan cairan kental. Untuk mereka yang tidak terbiasa dengan shirako, makanan ini bisa dicampurkan dengan hidangan lain semisal tempura.

Orang Jepang menganggap alat kelamin ikan sebagai salah satu bagian paling lezat dari ikan. Sebagai akibatnya, shirako pun tergolong sebagai hidangan yang mahal. Satu porsi kecil shirako bisa dihargai hingga lebih dari 1 juta rupiah.

Tepa

Tepa

Alaska di masa silam terkenal sebagai sumber kemakmuran karena negara bagian AS ini tanahnya mengandung minyak mentah dan emas. Namun Alaska bukan hanya terkenal dengan barang tambangnya. Dari daerah ini pulalah, terdapat tepa yang kerap disebut-sebut sebagai salah satu makanan laut teraneh yang pernah ada.

Untuk membuat tepa, mula-mula pembuatnya akan menangkap ikan salmon dan memotong-motongnya. Bagian kepala dan isi perut salmon selanjutnya dimasukkan dalam ember kayu, ditutupi dengan karung, dipendam dalam tanah, dan dibiarkan mengalami pembusukan selama 1 minggu. 

Jika proses penguburan sudah selesai, yang tercipta kemudian adalah hidangan berwujud kepala ikan yang dipenuhi oleh lendir hasil fermentasi. Kendati hidangan ini oleh kalangan awam dipandang sebagai makanan yang menjijikan, penduduk asli Alaska justru memandang tepa sebagai hidangan tradisional yang lezat.

Salah satu alasan mengapa manusia sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan busuk adalah karena makanan tersebut sudah terkontaminasi oleh bakteri berbahaya. Hal itu pulalah nampaknya yang menjadi penyebab kenapa penduduk Alaska memiliki jumlah kasus keracunan makanan yang tergolong amat tinggi untuk ukuran negara maju. 

Sebagai cara untuk mengurangi kasus keracunan makanan, penduduk Alaska pun mengembangkan teknik baru yang dipercaya bisa membuat seseorang dapat mengkonsumsi tepa tanpa jatuh sakit. Meskipun begitu, realita di lapangan menunjukkan kalau kasus keracunan makanan di antara penduduk asli Alaska masih banyak terjadi. 

referensi:
https://listverse.com/2017/11/06/10-disgusting-delicacies-from-around-the-world/
https://watchingtheswedes.com/2013/11/08/the-top-5-most-disgusting-swedish-foods/
https://visitsweden.com/fermented-herring/