Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terbelalak Peninggalan Siberia Yang Menakjubkan

Siberia adalah nama dari kawasan luas yang terletak di Asia bagian utara. Kawasan ini sekarang berstatus sebagai wilayah milik Rusia. Kendati luas, Siberia memiliki kepadatan penduduk yang amat rendah akibat iklimnya yang amat dingin. Di sisi lain, iklim dingin Siberia menyebabkan peninggalan-peninggalan di wilayah ini bisa tetap berada dalam kondisi baik hingga beribu-ribu tahun lamanya. Berikut ini adalah beberapa contoh peninggalan menakjubkan yang pernah ditemukan di Siberia.

Patung Kayu Tertua

Shigir Idol

Manusia sudah lama diketahui menguasai keterampilan memahat dan mengukir. Namun dari sekian banyak hasil ukiran yang pernah dibuat oleh manusia, hasil ukiran yang masih bertahan hingga sekarang umumnya merupakan hasil ukiran yang terbuat dari batu atau tulang.

Oleh karena itulah, ketika ilmuwan pada akhirnya berhasil menemukan ukiran kayu yang usianya mencapai ribuan tahun, ukiran tersebut dipandang dengan begitu istimewa oleh para ilmuwan.

Pada akhir abad ke-19, tim arkeolog menemukan patung kayu di Siberia bagian barat. Patung kayu yang ditemukan di bawah timbunan lumpur tersebut diketahui sudah berusia 11.000 tahun. Usianya tersebut sekaligus menjadikan patung kayu Siberia sebagai patung kayu tertua yang pernah ditemukan oleh manusia. 

Patung kayu ini memiliki tinggi 2,8 meter, namun tinggi aslinya dipercaya mencapai 5 meter lebih. Patung ini dibuat dari kayu pinus yang sudah berusia 157 tahun saat dipahat memakai peralatan yang terbuat dari batu. 

Normalnya benda yang terbuat dari kayu tidak akan bisa bertahan terlalu lama akibat penguraian dan pelapukan. Namun patung yang satu ini tetap berada dalam kondisi baik sesudah ribuan tahun karena terlindung oleh suhu dingin di Siberia.

Patung ini nampak menyerupai sosok manusia yang badannya penuh dengan wajah-wajah kecil dan garis-garis. Sejumlah ilmuwan berpendapat kalau wajah dan garis tersebut menyimbolkan wilayah-wilayah tertentu. Sahabat anehdidunia.com ada pula yang berpendapat kalau mungkin patung ini memiliki fungsi yang serupa dengan patung pemujaan totem yang biasa didirikan oleh suku Indian di Amerika.

Penyakit Kanker Tertua

Kanker Tertua

Kanker merupakan penyakit yang timbul akibat adanya pembelahan sel yang tidak terkendali. Pada awalnya kanker dianggap sebagai penyakit modern yang tercipta akibat semakin seringnya manusia terpapar oleh zat-zat kimia hasil industri. Sementara manusia yang hidup pada zaman pramodern sempat diduga tidak pernah terserang kanker berkat pola hidupnya yang dekat dengan alam dan giat melakukan aktivitas fisik.

Namun penemuan fosil yang satu ini mengubah total pandangan tersebut. Pasalnya fosil manusia yang ditemukan pada tahun 2014 ini diketahui memiliki kanker prostat saat meninggal. Sahabat anehdidunia.com fosil ini sendiri diketahui sudah berusia 4.500 tahun sehingga fosil ini menunjukkan kalau sejak ribuan tahun yang lalu, manusia sudah rentan terserang kanker.

Fosil ini ditemukan di sebuah kuburan kecil di kawasan Cis-Baikal, Siberia. Sebagian besar fosil manusia yang ditemukan di kawasan tersebut nampak ditemukan dengan peralatan berburu dan memancing di punggungnya. Namun tidak demikian halnya dengan fosil penderita kanker ini. Pasalnya fosil yang bersangkutan nampak sedang berada dalam posisi meringkuk dengan sendok tulang di sampingnya.

Ilmuwan pun menduga kalau fosil ini ditemukan dalam kondisi demikian karena semasa hidupnya, ia hidup terpisah dari penduduk lain yang tidak memiliki kanker. Namun ada juga yang berspekulasi kalau posisi fosilnya yang nampak sedemikian rupa aslinya menyimbolkan kematiannya yang berlangsung secara lambat.

Baju Zirah Tulang

Baju Zirah Tulang

Baju zirah bukan hanya bisa dibuat dari logam. Saat manusia belum mengenal teknik pembuatan logam, manusia diketahui juga bisa membuat baju zirah yang terbuat dari tulang. Di dekat Omsk, Siberia, tim arkeolog berhasil menemukan baju zirah yang terbuat dari tulang belulang.

Baju zirah yang berusia 3.900 tahun ini terbuat dari tulang hewan yang masih belum diketahui dan ditemukan terpisah dari fosil yang diduga sebagai pemilik baju zirahnya. Menurut perkiraan ilmuwan, baju zirah ini berasal dari suku Samus-Seyminskaya, suku yang awalnya menetap di Pegunungan Altai sebelum kemudian bermigrasi ke arah barat daya.

Baju zirah ini ditemukan berada dalam kondisi yang amat baik sehingga ilmuwan menduga kalau baju zirah ini tidak dimaksudkan untuk perang, tetapi untuk disimpan. Ilmuwan juga masih belum yakin mengenai asal usul dari baju zirah unik ini. 

Ada yang berpendapat kalau baju zirah ini merupakan hadiah atau hasil barter. Ada pula yang berspekulasi kalau baju zirah ini merupakan semacam harta rampasan perang. Dengan melihat kondisi baju zirahnya, ilmuwan menduga kalau pemilik baju zirah ini di masa lampau memiliki kedudukan tinggi dalam komunitasnya. 

Sepasang Bangkai Anak Singa

Sepasang Bangkai Anak Singa

Pada tahun 2015, ilmuwan menemukan dua bangkai anak singa di lapisan es Siberia. Kedua bangkai anak singa yang sudah berusia 57.000 tahun tersebut oleh ilmuwan kemudian diberi nama Dina dan Uyan. Karena keduanya ditemukan terjebak dalam lapisan es, bangkai keduanya ditemukan dalam kondisi masih memiliki kulit dan organ dalam.

Dina dan Uyan teridentifikasi sebagai singa gunung, sejenis singa purba yang mengalami kepunahan 10.000 tahun yang lalu. Mereka diperkirakan berusia antara 1 hingga 2 minggu saat gua yang mereka tinggali mengalami keruntuhan dan kemudian mengubur keduanya hidup-hidup. 

Saat bangkai keduanya diperiksa secara seksama, ilmuwan menemukan adanya cairan keputihan di perut mereka. Ilmuwan meyakini kalau cairan putih tersebut aslinya adalah susu yang dikeluarkan oleh induknya.

Saat masih hidup, singa gunung memiliki populasi yang tersebar di Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Ilmuwan berharap penemuan Dina dan Uyan bisa memberikan petunjuk mengenai apa yang menyebabkan kepunahan singa gunung di masa lampau. Ilmuwan sendiri pada umumnya menduga kalau singa gunung mengalami kepunahan akibat diburu secara besar-besaran untuk diambil bulunya.

Dina dan Uyan ditemukan dalam kondisi sudah mati. Namun ilmuwan yang hidup di masa kini berharap kalau mereka bisa membuat kloningan hidupnya. Untuk tujuan tersebut, ilmuwan berupaya memastikan agar jasad Dina dan Uyan tetap berada dalam kondisi awet selama mungkin.

Tengkorak yang Berlubang

Tengkorak yang Berlubang

Pada tahun 2015, tim arkeolog menemukan sebuah fosil tengkorak manusia di Nefteprovod II, Siberia. Apa yang membuat fosil tengkorak ini nampak lain daripada yang lain adalah karena fosil ini memiliki lubang di bagian ubun-ubunnya. Sahabat anehdidunia.com lubang tersebut diketahui tercipta akibat dilubangi secara sengaja untuk keperluan pembedahan.

Penemuan fosil berusia 3.000 tahun ini sekaligus menunjukkan kalau manusia sudah mengenal operasi otak sejak masa lampau. Berdasarkan pemeriksaan yang lebih dalam, pemilik tengkorak ini diketahui berusia antara 30 hingga 40 tahun saat meninggal. 

Adanya jejak penyembuhan pada lempeng tulangnya menunjukkan kalau sesudah menjalani operasi, pemilik tengkorak ini masih tetap hidup. Namun operasi yang bersangkutan diketahui tetap membawa dampak negatif padanya karena pemilik tengkorak ini diperkirakan meninggal akibat infeksi sesudah operasi.

Di masa lampau, tanaman narkotik macam opium lazim digunakan sebagai obat bius dalam pengobatan. Namun karena di Siberia tidak ada tanaman opium, penduduk setempat pun menggunakan alternatif lain seperti tanaman mariyuana, jamur, atau juniper.

refrensi:
https://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-3212829/World-s-oldest-wooden-statue-TWICE-old-pyramids-New-analysis-reveals-Shigir-Idol-ancient-thought.html
https://listverse.com/2016/11/26/10-incredible-secrets-of-siberia/