Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hal Aneh Ditemukan Manusia di Antartika Kutub Selatan

Antarktika adalah nama dari benua yang terletak di Kutub Selatan. Karena lokasinya yang terpencil dari benua-benua lain dan iklimnya tidak menunjang untuk dihuni oleh manusia secara mandiri, kawasan Kutub Selatan sekarang menjadi salah satu kawasan paling misterius di planet ini. Berikut ini adalah  hal aneh yang pernah ditemukan oleh manusia di Kutub Selatan.

Perahu di Pulau Bouvet

Perahu di Pulau Bouvet

Bouvet adalah nama dari sebuah pulau kecil yang terletak di perairan Kutub Selatan. Pertama kali ditemukan pada tahun 1739 oleh pelaut asal Perancis, pulau ini sejak tahun 1927 berstatus sebagai wilayah seberang lautan milik Norwegia.

Karena pulau ini memiliki ukuran yang begitu kecil, iklim yang amat dingin, dan jauh dari daratan manapun, pulau ini pun tidak dihuni oleh manusia. Hingga kemudian pada tahun 1964, terjadilah salah satu peristiwa paling misterius di Kutub Selatan yang belum benar-benar terpecahkan hingga sekarang.

Pada tahun tersebut, sekelompok peneliti dari kapal Afrika Selatan dan Inggris mendarat di Pulau Bouvet dengan memakai helikopter untuk melakukan survei di pulau tersebut. Setibanya mereka di sana, mereka sungguh terkejut karena mendapati ada sebuah perahu kecil terapung di danau yang terletak di tengah-tengah pulau.

Tidak diketahui siapakah pemilik asli perahu tersebut. Demikian pula mengenai bagaimana perahu tersebut bisa sampai ada di sana mengingat Pulau Bouvet hanya bisa dijamah dengan memakai helikopter atau kapal bermotor. Sahabat anehdidunia.com setelah mengambil beberapa sampel batu dan melakukan pemetaan, tim ilmuwan tersebut kemudian pergi meninggalkan Pulau Bouvet.

Misteri mengenai perahu Pulau Bouvet hanya semakin membingungkan setelah pada tahun 1966, tim ilmuwan lain yang tiba di Pulau Bouvet tidak menemukan perahu di danau yang sama. Seolah-olah ada yang sengaja mengambil perahu tersebut. Atau mungkinkah ada rahasia pada perahu tersebut yang tidak boleh diketahui oleh orang banyak?

Antena Eltanin

Antena Eltanin

Pada tanggal 29 Agustus 1964, kapal USNS Eltanin melakukan pelayaran di suatu lokasi yang berjarak lebih dari 1.600 km di sebelah barat Cape Horn, Kutub Selatan. Dengan menggunakan kamera yang terhubunng pada kabel, kapal tersebut melakukan pemotretan pada perairan berkedalaman 3.904 meter dengan maksud ingin mempelajari kondisi dasar laut perairan Kutub Selatan.

Apa yang ditemukan oleh kapal tersebut sungguh di luar dugaan siapapun. Mereka menemukan struktur aneh setinggi kurang lebih 60 cm. Sahabat anehdidunia.com struktur tersebut berbentuk menyerupai tiang dengan sejumlah ranting atau palang menjulur di sekitarnya. Bagian puncak struktur aneh tersebut juga nampak berbentuk bulat.

Karena struktur tersebut nampak seperti antena, struktur itu pun kemudian dijuluki “Antena Eltanin”. Saat temuan mereka dimuat dalam surat kabar New Zealand Herald pada tanggal 5 Desember 1964, spekulasi dan perdebatan panas pun langsung bermunculan mengenai benda atau makhluk apa itu sebenarnya.

Mereka yang meyakini keberadaan alien menduga kalau Antena Eltanin aslinya adalah benda buatan alien yang sengaja ditempatkan di sana. Spekulasi lain menyebut kalau Antena Eltanin adalah bagian dari proyek rahasia Uni Soviet. 

Ada pula yang menduga kalau Antena Eltanin aslinya adalah sejenis tumbuhan laut yang masih belum teridentifikasi manusia. Namun dugaan tersebut diragukan karena Antena Eltanin ditemukan di lokasi yang tidak bisa ditembus oleh cahaya matahari.

Pakar biologi laut menduga kalau apa yang disebut Antena Eltanin mungkin aslinya hanyalah sejenis spons laut dari spesies Cladorhiza concrescens. Jika membandingkan wujud Antena Eltanin dengan spons tadi, keduanya memang memiliki kemiripan. 

Namun kendala dari spekulasi ini adalah C. concrescens biasanya ditemukan menggerombol dalam jumlah besar di tempat yang sama. Sementara Antena Eltanin hanya ditemukan sendirian di tengah-tengah hamparan sepi dasar laut Kutub Selatan. Hingga sekarang, identitas asli dari Antena Eltanin masih menjadi misteri dan sumber perdebatan.

Fosil Tengkorak Manusia

Sampel oleh scientist australia

Antarktika bukanlah tempat yang bisa dihuni oleh sembarang manusia. Iklimnya yang amat dingin dan tanahnya yang nyaris tidak bisa ditumbuhi oleh tanaman menyebabkan benua ini hanya bisa dihuni oleh manusia jika manusia tersebut membawa perbekalan sendiri dari luar.

Oleh karena itulah, saat beredar kabar kalau ada fosil tengkorak manusia yang ditemukan di Antarktika, kalangan ilmuwan pun langsung merasa takjub dan penasaran. Pada tahun 1985, ilmuwan menemukan tengkorak manusia di Pulau Shetland Selatan. 

Berdasarkan pemeriksaan pada tengkorak tersebut, tengkorak yang bersangkutan diketahui berasal dari seorang wanita yang meninggal dalam usia 20-an. Wanita tersebut diperkirakan meninggal antara tahun 1819 hingga 1825. Sahabat anehdidunia.com fosil tengkorak ini sekaligus menjadi fosil manusia tertua yang pernah ditemukan di Kutub Selatan.

Tidak diketahui bagaimana fosil wanita tersebut bisa ada di sana. Demikian juga mengenai apakah ia meninggal karena tidak sengaja terdampar di sana, atau dari awal ia memang tinggal di sana. Menurut ilmuwan, sosok pemilik tengkorak ini mungkin aslinya adalah pemburu anjing laut yang berasal dari Chili selatan.

Bloop

bloop

Jika bicara soal suara misterius, maka Bloop adalah hal yang cukup banyak disinggung. Bloop adalah suara yang tidak sengaja terekam oleh detektor suara bawah laut milik ilmuwan NOAA pada tahun 1997.

Bloop begitu menarik perhatian ilmuan karena suaranya sama sekali tidak terdengar seperti suara bawah laut yang pernah mereka dengar sebelumnya. Bloop menunjukkan karakteristik yang serupa dengan hewan-hewan laut semisal paus. 

Permasalahannya adalah jika Bloop memang ditimbulkan oleh makhluk hidup, maka makhluk tersebut adalah makhluk yang berukuran luar biasa besar dan belum pernah dijumpai oleh manusia sebelumnya. Spekulasi liar pun lantas bermunculan mengenai siapa pemilik suara Bloop sebenarnya.

Ada yang menduga kalau Bloop adalah suara monster laut atau hewan raksasa yang tinggal di kedalaman laut Kutub Selatan. Ada pula yang berspekulasi kalau Bloop mungkin aslinya ditimbulkan oleh proyek militer rahasia di bawah laut. Ilmuwan sendiri berpendapat kalau Bloop mungkin aslinya bukanlah suara makhluk laut, melainkan suara yang ditimbulkan oleh gunung es yang sedang retak.

Air Terjun Darah

Air terjun Darah Antartika

Antarktika adalah benua yang letaknya paling selatan di Bumi. Jadi bukan hal yang aneh kalau benua ini penuh dengan lapisan es yang berwarna putih. Namun pemandangan berbeda dapat ditemukan di Gletser Taylor yang bermuara di Danau Banney. Pasalnya di danau tersebut, terdapat air terjun yang berwarna merah darah.

Air Terjun Darah pertama kali ditemukan pada tahun 1911. Awalnya tim ilmuwan yang melihat air terjun tersebut mengira kalau warna merah pada Air Terjun Darah disebabkan oleh alga merah. Namun belakangan diketahui kalau warna merah pada Air Terjun Darah bukan berasal dari alga, melainkan dari senyawa logam yang banyak terdapat pada gletser.

Gletser Taylor juga memiliki keunikan karena di glester atau sungai es ini, terdapat mikroba yang bisa hidup dalam kondisi tanpa cahaya dan miskin oksigen. Akibat keberadaan lapisan es yang menghalangi cahaya matahari dan pertukaran gas, mikroba yang hidup di Gletser Taylor sudah teradaptasi sedemikian rupa untuk hidup dari senyawa logam dan mineral di sekitarnya.

referensi :
http://mysteriousuniverse.org/2019/12/the-strange-mystery-of-the-eltanin-antenna/
https://www.bbc.com/future/article/20181019-the-bones-that-could-shape-antarcticas-future
https://mysteriousuniverse.org/2019/05/the-mysterious-boat-at-the-edge-of-the-world/
https://oceanservice.noaa.gov/facts/bloop.html
https://www.atlasobscura.com/places/blood-falls