Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gangguan Kesehatan Seperti Kisah Dongeng, Namun Ternyata Benar Ada

Dongeng identik dengan hal-hal yang bersifat fantasi dan khayal. Pasalnya cerita dongeng banyak disisipi dengan hal-hal yang tidak masuk akal sehingga apa yang ada dalam dongeng nampaknya tidak akan bisa terjadi di dunia nyata. Namun di dunia nyata ini, ternyata ada sejumlah fenomena kesehatan yang gejala-gejalanya sungguh tidak wajar sehingga sepintas nampak seperti dongeng. Berikut ini adalah 4 contoh dari sindrom atau fenomena kesehatan tersebut:

1. Sindrom Alice di Negeri Dongeng
sindrom Alice in Wonderland
sindrom Alice in Wonderland via tvnet.lv
Pernahkah anda membaca dongeng atau menonton film fantasi yang berjudul Alice in Wonderland (Alice di Negeri Dongeng)? Di dalam kisahnya, Alice tanpa sengaja terbawa masuk ke dalam dunia khayalan saat masuk ke dalam lorong kelinci ajaib. Sesampainya di sana, Alice mengalami hal-hal aneh seperti berubah menjadi sebesar raksasa dan sekecil tikus sesudah memakan hidangan yang berasal dari dunia tersebut.

Saat ukuran Alice berubah, maka secara otomatis benda-benda yang ada di sekitarnya terlihat seolah-olah menjadi semakin kecil atau semakin besar. Sahabat anehdidunia.com kisah yang dialami Alice tersebut memang merupakan fiksi. Namun di dunia medis sendiri, ternyata ada gangguan kesehatan yang membuat penderitanya mengalami seolah-olah seperti yang dialami oleh Alice.

Gangguan kesehatan yang dimaksud di sini adalah sindrom Alice in Wonderland (AWS). Mereka yang mengalami sindrom ini akan merasa kalau benda yang ada di sekitarnya seolah-olah berubah ukuran serta jaraknya. Saat berada di dalam ruangan misalnya, penderita AWS bakal merasa kalau ruangan yang ditempatinya seolah-olah membesar atau mengecil. Kemudian saat melihat perabotan, penderita AWS akan merasa kalau perabotan di sekitarnya menjauh atau mendekat dengan sendirinya.

AWS sendiri terjadi bukan akibat halusinasi atau gangguan penglihatan. Tetapi karena otak mengalami perubahan dalam menanggapi informasi yang diterima dari panca indra. Selain mempengaruhi apa yang dilihat oleh penderitanya, AWS juga bisa mempengaruhi indra-indra lain seperti sentuhan dan pendengaran. 

Selain dengan nama AWS, sindrom yang sama juga dikenal dengan nama sindrom Todd karena sindrom ini pertama kali diidentifikasi oleh psiakater Inggris yang bernama John Todd. Todd pulalah yang memberikan nama sebutan AWS untuk sindrom ini karena menurutnya, sindrom yang bersangkutan memiliki kemiripan dengan cerita Alice di Negeri Dongeng.

Yang menarik, Lewis Carroll selaku penulis cerita Alice in Wonderland nampaknya juga merupakan penderita AWS. Pasalnya menurut pengakuan Carroll di buku hariannya sendiri, setiap kali ia terkena sakit kepala sebelah (migren), benda-benda di sekitarnya nampak terlihat lebih besar dan lebih kecil dari yang seharusnya.

AWS diperkirakan terjadi akibat adanya gangguan pada aliran darah di otak, misalnya akibat sakit kepala sebelah (migren). Untungnya, gangguan penglihatan yang dialami oleh penderita AWS biasanya hanya berlangsung sementara waktu. Saat kondisi penderita membaik, penglihatannya akan kembali normal dengan sendirinya.

2. Tangan dan Kaki yang Bergerak Sendiri
sindrom tangan alien
sindrom tangan alien via idntimes.com
Bagaimana jadinya jika anda tidak bisa mengendalikan tangan atau kaki anda sendiri? Membayangkannya saja sudah membuat ngeri, terlebih lagi jika tangan anda sedang memegang benda tajam. Namun tahukah anda kalau fenomena macam itu benar-benar ada di dunia nyata.

Fenomena tersebut di dunia medis dikenal dengan sebutan sindrom tangan alien. Mereka yang menderita sindrom ini memang tetap bisa menggunakan tangan dan kakinya, namun kadang-kadang tangan atau kakinya tersebut bakal bertindak di luar kehendaknya. Lantas, apa yang menyebabkan seseorang bisa menderita sindrom menakutkan ini?

Untuk mengetahui jawabannya, maka anda harus memahami cara kerja otak terlebih dahulu. Seperti yang kita tahu, otak manusia terdiri dari otak kanan dan otak kiri. Di antara kedua belahan otak tersebut, terdapat bagian penghubung yang bernama corpus callosum. 

Sindrom tangan alien tercipta ketika ada kerusakan yang dialami oleh corpus callosum. Akibat kerusakan tersebut, otak kiri dan kanan tidak bisa lagi bekerja secara kompak sehingga dampaknya turut dirasakan oleh anggota badan yang lain. Sahabat anehdidunia.com bagian kanan dan kiri orang yang bersangkutan terlihat seperti bekerja sendiri-sendiri.

Karen Byrne adalah contoh nyata orang yang mengalami sindrom tangan alien. Setelah ia menjalani operasi otak untuk menyembuhkan epilepsi yang dideritanya, hal-hal aneh kemudian terjadi pada Karen. 

Saat ia mengancing baju memakai tangan kanannya, tangan kirinya akan membuka kembali kancing tersebut. Kemudian saat Karen berjalan-jalan sambil membawa tas, tangan kirinya akan mengambil dan membuang sendiri barang-barang yang ada dalam tasnya.

Kejanggalan tersebut bukan hanya ada pada tangannya. Saat Karen sedang berjalan, kadang-kadang kaki kirinya bergerak sendiri ke arah lain sehingga ia pun berjalan berputar-putar sendiri. Hingga sekarang sindrom tangan alien ini memang belum bisa disembuhkan. Namun efeknya bisa dikurangi dengan memakai obat-obatan khusus.

3. Manusia Serigala
sindrom werewolf
sindrom werewolf via dailymail.co.uk
Kisah mitos mengenai werewolf atau manusia serigala merupakan kisah monster setengah manusia yang begitu terkenal. Pasalnya kisah yang berasal dari Eropa ini kerap diangkat dalam karya-karya fiksi seperti film, novel, hingga game. 

Menurut cerita mitosnya, werewolf dalam keadaan biasa akan terlihat layaknya manusia normal. Namun saat bulan purnama muncul, orang tersebut akan berubah menjadi monster serigala yang bakal menyerang siapapun yang ada di dekatnya. Werewolf diceritakan tidak bisa dibunuh dengan memakai senjata biasa dan hanya bisa dilukai dengan memakai peluru yang terbuat dari perak.

Kisah tentang manusia yang bisa berubah jadi monster serigala pada malam bulan purnama memang merupakan kisah mitos semata. Namun di dunia nyata, manusia yang penampilannya nampak seperti monster serigala ternyata memang benar-benar ada. Oleh para ilmuwan, fenomena tersebut dikenal dengan istilah sindrom werewolf atau hipertrikosis. Sahabat anehdidunia.com mereka yang memiliki sindrom ini bakal memiliki tubuh yang penuh dengan rambut lebat layaknya monster serigala.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan asal Cina yang bernama Xue Zhang, sindrom werewolf disebabkan oleh adanya kelebihan gen pada kromosom X yang terletak di dalam inti sel manusia. Zhang mencetuskan hal tersebut dengan melakukan analisa pada seorang pria lokal yang memiliki sindrom werewolf. Akibat gen tersebut, orang yang bersangkutan menumbuhkan rambut lebih banyak dibandingkan manusia normal.

4. Manusia Batu
fibrodysplasia ossificans progressiva
sindrome fibrodysplasia ossificans progressiva via happidoc.com
Anda semua pasti sudah akrab dengan dongeng Malin Kundang. Dalam dongeng asal Sumtra tersebut, Malin Kundang diceritakan sebagai seorang pria yang awalnya hidup miskin, namun berubah menjadi kaya raya sesudah pergi merantau. Ketika ibu Malin Kundang pergi untuk menemui anaknya, Malin merasa malu akan penampilan lusuh ibunya dan enggan mengakuinya sebagai ibu kandungnya sendiri.

Ibu Malin yang merasa sakit hati kemudian berdoa supaya Malin menerima ganjarannya. Sesudah berdoa, kapal yang dinaiki Malin terkena badai sehingga kapal tersebut hancur, sementara Malin sendiri berubah menjadi batu. Walaupun kisah mengenai manusia yang berubah menjadi batu hanya ada dalam dongeng semata, fenomena manusia yang berubah menjadi kaku layaknya patung batu ternyata benar-benar ada.

Fenomena tersebut di kalangan para ilmuwan dikenal dengan istilah sindrom manusia batu atau fibrodysplasia ossificans progressiva (FOP). Mereka yang menderita sindrom ini bagian otot dan persendiannya akan berubah menjadi tulang yang kaku sehingga tidak bisa lagi digerakkan. 

Ashley Kurpiel adalah salah satu contoh penderita sindrom manusia batu. Akibat sindrom tersebut, Ashley tidak bisa lagi menggunakan tangan kanannya secara normal. Untuk mengatasinya, dokter pun memotong tangan kanannya dan menggantinya dengan tangan robot.

Menurut ilmuwan dari Universitas Pennsylvannia, Amerika Serikat, sindrom manusia batu disebabkan oleh gen ACVR1 yang mengalami mutasi sehingga perkembangan tulangnya menjadi tidak terkontrol. Sindrom manusia batu tergolong sebagai sindrom yang amat langka dan hanya menimpa sekitar 800 dari sekian milyar orang di dunia.

referensi :
https://www.livescience.com/55366-unbelievable-medical-conditions.html
https://www.livescience.com/14430-werewolf-disorder-gene-discovered-excess-hair.html
https://www.livescience.com/40542-fop-stone-man-syndrome-bionic-arm.html
https://www.bbc.com/news/uk-12225163
http://www.bbc.com/future/story/20150225-secrets-of-alice-in-wonderland