Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Hal Bencana Nuklir Bukanlah Akhir Dunia

Semua orang pasti tidak mau jika dunia yang ditinggalinya sekarang sampai mengalami perang nuklir. Alasannya sederhana saja. Jika perang nuklir sampai terjadi, jutaan atau bahkan milyaran orang bakal menjadi korban. Namun sedahsyat-dahsyatnya bencana yang bakal ditimbulkan oleh perang nuklir, perang nuklir tidak akan sampai menimbulkan kehancuran total bagi Planet Bumi dan seisinya. Berikut ini adalah alasannya.

1. Ledakan Nuklir Tidak Akan Menghancurkan Bumi
Ledakan Nuklir Tidak Akan Menghancurkan Bumi
Ledakan Nuklir Tidak Akan Menghancurkan Bumi via boombastis.com
Kita sering mendengar bahwa jika perang nuklir sampai terjadi, maka itu bakal menjadi akhir bagi dunia. Alasannya sederhana saja. Nuklir merupakan salah satu senjata terkuat yang pernah diciptakan oleh manusia.

Amerika Serikat (AS) dan Rusia adalah 2 dari sedikit negara di dunia yang memiliki senjata nuklir dalam jumlah besar. Jika AS meledakkan bom nuklir terkuatnya di wilayah padat penduduk, maka jumlah korban yang tercipta bisa mencapai jutaan orang. 

Hal serupa juga berlaku untuk bom nuklir terbesar milik Rusia. Bisa dibayangkan kan bagaimana jadinya jika semua senjata nuklir milik kedua negara tadi sama-sama diledakkan? Akibatnya bisa sangat buruk bagi setiap penghuni permukaan Bumi.

Meskipun begitu, menyebut kalau senjata nuklir bakal menjadi akhir bagi dunia beserta kehidupan di atasnya adalah klaim yang sebenarnya terlalu dilebih-lebihkan jika ditinjau dari sisi ilmiah.

Jauh sebelum manusia menghuni permukaan Bumi, pernah ada asteroid kecil bernama Chicxulub yang jatuh ke bumi dan menjadi penyebab punahnya dinosaurus. Saat Chicxulub menghantam permukaan Bumi, Chicxulub diperkirakan melepaskan energi 10 milyar kali lebih hebat dibandingkan bom atom yang meledak di Hiroshima.

Meskipun begitu, bencana yang ditimbulkan oleh Chicxulub tidak sampai menghancurkan dunia ataupun memunahkan setiap makhluk hidup yang ada di Bumi. Sebanyak kurang lebih 25 persen dari total makhluk hidup pada masa itu diperkirakan sukses bertahan hidup dari bencana yang ditimbulkan oleh hantaman asteroid Chicxulub.

Di dunia ini diperkirakan ada setidaknya 14.500 senjata nuklir. Jika semua senjata tadi diledakkan bersama-sama, dampak ledakannya diperkirakan masih belum sehebat dampak hantaman asteroid Chicxulub.

2. Ledakan Nuklir Tidak Akan Memunahkan Seluruh Makhluk Hidup
Ledakan Nuklir Tidak Akan Memunahkan Seluruh Makhluk Hidup via today.line.me
Planet Bumi yang kita tinggali sekarang diperkirakan sudah berusia lebih dari 4 milyar tahun. Selama perjalanannya, Bumi pernah berkali-kali dihantam bencana. Namun nyatanya Bumi masih tetap utuh hingga sekarang.

Sepanjang perjalanan sejarahnya, ada begitu banyak makhluk hidup yang menghuni permukaan Bumi. Bencana hebat yang beberapa kali menimpa Bumi berdampak pada timbulnya kepunahan massal sejumah makhluk hidup. Namun semua bencana yang tercipta tidak ada yang sampai mengubah Bumi menjadi planet yang tidak bisa ditinggali.

Jika kiamat nuklir sampai terjadi, maka akan tetap ada hewan yang bisa bertahan hidup seusai bencana. Kecoa misalnya, serangga tersebut diperkirakan justru malah akan mendominasi permukaan Bumi karena kecoa dikenal mudah beradaptasi dan memiliki ketahanan tinggi terhadap radiasi. Hewan kecil macam beruang air atau tardigrada juga diketahui bisa bertahan hidup saat berada dalam kondisi ekstrim.

Dalam jangka panjang, timbulnya bencana nuklir juga bakal memicu timbulnya makhluk-makhluk baru yang lebih tahan terhadap paparan radiasi. Sahabat anehdidunia.com di bekas lokasi bencana nuklir Chernobyl, Ukraina, ilmuwan menemukan sejenis jamur yang tumbuh subur dari radiasi di sekitarnya.

Bukan hanya hewan dan tumbuhan yang diperkirakan bakal sanggup bertahan hidup dari kiamat nuklir. Kendati kiamat nuklir pada tewasnya jutaan atau bahkan milyaran manusia, akan tetap ada sebagian kecil manusia yang sanggup bertahan hidup.

Selain karena adanya bunker tahan nuklir di sejumlah tempat di dunia (misalnya di Korea Selatan), ledakan nuklir sendiri tidak selalu langsung menimbulkan kematian pada manusia. Saat bom atom dijatuhkan di Hiroshima, seorang warga setempat dilaporkan tetap selamat meskipun hanya berjarak 170 meter dari lokasi jatuhnya bom.

Manusia yang sukses bertahan hidup dari bencana nuklir ini kemudian akan membentuk peradaban baru dengan sisa-sisa teknologi yang ada. Dengan belajar dari pengalaman mereka sebelum timbulnya kiamat nuklir, manusia yang membangun peradaban baru diharapkan tidak akan mengulangi kesalahan para pendahulunya.

3. Radiasi Nuklir Tidak Bersifat Permanen
Radiasi Nuklir Tidak Bersifat Permanen
Radiasi Nuklir Tidak Bersifat Permanen via tecnoaldebran.blogspot.com
Hal paling ditakuti dari senjata nuklir adalah munculnya jejak radiasi yang bisa bertahan begitu lama. Jika manusia sampai terpapar radiasi, maka tubuh manusia akan mengalami mutasi dan kelainan. Mulai dari tidak bisa memiliki keturunan, hingga menderita penyakit berbahaya semisal kanker.

Meskipun ledakan nuklir memang bakal meninggalkan jejak radiasi, radiasi dari nuklir sendiri tidak bersifat abadi. Saat suatu bom nuklir meledak, sebagian besar radiasinya bakal menghilang dalam hitungan detik. Yang tersisa kemudian adalah sisa-sisa bahan radioaktif yang jumlahnya jauh lebih kecil, namun radiasinya bisa bertahan jauh lebih lama.

Kasus bom atom yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki menunjukkan kalau tempat yang baru saja menjadi lokasi meledaknya bom nuklir bisa dihuni kembali oleh manusia dengan aman dalam kurun waktu puluhan tahun pasca ledakan. Dan karena kadar radiasi antar lokasi berbeda satu sama lain, akan tetap ada tempat di dunia yang bisa dihuni dengan aman oleh manusia tidak lama sesudah terjadinya ledakan.

4. Bom Nuklir Membantu Mencegah Timbulnya Gempa Dahsyat
Bom Nuklir
Bom Nuklir via kompasiana.com
Permukaan Bumi terdiri dari lempengan-lempengan batuan yang saling berdempetan. Ketika bagian pertemuan antar lempeng ini mengalami gesekan yang kasar, yang terjadi kemudian adalah timbulnya gempa tektonik di permukaan Bumi. Semakin kasar gesekannya, maka semakin dahsyat pulalah gempa tersebut. Dalam kasus-kasus tertentu, gempa bumi bisa menimbulkan ribuan korban tewas.

Meledakkan nuklir di bawah tanah sendiri ternyata menjadi satu dari sedikit cara yang bisa digunakan untuk mengurangi kemungkinan timbulnya gempa dahsyat. Korea Utara pernah melakukannya pada tahun 2017.

Di tahun tersebut, Korea Utara meledakkan bom nuklir yang kemudian memicu timbulnya gempa lokal berskala 6,3 skala Richter. Ledakan nuklir tersebut dimaksudkan untuk mengurangi beban tekanan antar lempeng sehingga bencana gempa dahsyat bisa dihindari dalam waktu dekat. Jika di kemudian hari terjadi ledakan nuklir secara massal di kawasan perbatasan lempeng aktif, ledakan yang tercipta diperkirakan akan membantu menstabilkan kondisi geologi Bumi.

5. Ledakan Nuklir Membantu Menghilangkan Polusi Udara
Ledakan Nuklir Membantu Menghilangkan Polusi Udara
Ledakan Nuklir Membantu Menghilangkan Polusi Udara via rahmadhanimulvia.wordpres.com
Selama berabad-abad, teknologi manusia mengalami kemajuan yang begitu pesat. Kian majunya teknologi dan industri membuat kehidupan manusia menjadi kian praktis. Namun maraknya kemajuan industri juga menimbulkan dampak negatif yang tidak diharapkan. 

Saat mesin-mesin beroperasi, mesin tersebut melepaskan gas buang ke udara. Saat jumlah gas tersebut semakin lama semakin banyak, terciptalah polusi yang mencemari udara dan menimbulkan pemanasan global. 

Mesin-mesin tertentu semisal khusus juga melepaskan senyawa gas khusus yang bernama klorofluorkarbon (CFC). Selain menimbulkan polusi udara, bahaya lain yang ditimbulkan oleh CFC adalah gas ini bisa merusak lapisan ozon yang berperan penting dalam menangkal radiasi cahaya Matahari.

Ledakan nuklir sendiri ternyata bisa membantu mengurangi kadar polusi di udara. Bagaimana caranya? Jadi, ketika bom nuklir meledak, ledakannya juga akan menciptakan petir besar. akibat terjadinya ionisisasi udara di sekitar lokasi ledakan. Petir tersebut kemudian akan memecah partikel-partikel beracun di udara, khususnya CFC.

Meskipun begitu, ledakan nuklir tetaplah bukan solusi untuk mengatasi masalah polusi udara dan pemanasan global karena ledakan nuklir juga turut meninggalkan jejak radiasi. Namun jika bencana kiamat nuklir sampai benar-benar terjadi, dunia yang tercipta sesudahnya bukanlah dunia yang benar-benar kotor. Hancurnya pabrik-pabrik akibat nuklir juga membantu menghilangkan sumber polusi itu sendiri.

Sumber :
https://listverse.com/2018/08/22/10-reasons-why-a-nuclear-war-could-be-good-for-everyone/