Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mereka Ini Tewas Akibat Dibanjiri Makanan

Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Jika tidak ada makanan, maka manusia bisa meninggal akibat kelaparan. Meskipun makanan menjadi sumber kehidupan bagi banyak orang, dalam kasus-kasus tertentu makanan justru bisa menjadi pencabut nyawa. Berikut ini adalah 5 contoh peristiwa tewasnya orang-orang akibat terhimpit oleh makanan dan minuman.

Tertimbun Kacang
Kelley Bean Company
ilustrasi Kelley Bean Company via laist.com
Raymond Segura adalah nama dari seorang pria berusia 56 tahun yang sudah bekerja selama 12 tahun di Kelley Bean Company yang terletak di Colorado, Amerika Serikat. Selama bekerja di perusahaan kacang tersebut, Segura tidak pernah mengalami insiden berarti. Namun sayang, karir panjang pria berusia 56 tahun tersebut harus berakhir secara tragis akibat insiden yang tidak diharapkan oleh siapapun.

Suatu hari di tahun 2012, Segura seperti biasanya mengawasi kacang-kacang yang sedang dipindahkan memakai ban berjalan. Namun akibat adanya kerusakan pada mesin, ban berjalan tersebut memindahkan kacang dalam jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan biasanya.

Dampak dari insiden itu sungguh fatal. Segura tertimpa oleh timbunan kacang tanpa bisa menyelamatkan diri. Para pegawai lainnya baru menyadari kalau Segura menjadi korban musibah saat Segura tidak memberikan tanggapan saat diminta melaporkan statusnya.

Begitu melihat timbunan kacang yang menjulang di hadapan mereka, sebanyak lebih dari 50 orang petugas penyelamat yang dibantu oleh sejumlah narapidana dari penjara setempat beramai-ramai memindahkan kacang. Butuh waktu satu jam bagi mereka untuk mengeluarkan Segura dari bawah timbunan kacang.

Sayangnya nasi sudah menjadi bubur. Karena Segura sudah terlalu lama berada di bawah timbunan kacang, ia sudah keburu berada dalam kondisi meninggal dunia saat akhirnya berhasil dikeluarkan dari timbunan kacang. Penyelidikan kemudian dilakukan oleh polisi dan pihak perusahaan untuk mengetahui penyebab gangguan pada ban berjalan yang merenggut nyawa Segura.

Tenggelam Dalam Minuman Keras
Glenfiddich Distillery
Glenfiddich Distillery via barleymania.com
Brian Ettles adalah nama dari seorang pria berusia 46 tahun asal Skotlandia, Inggris. Selama 22 tahun, Ettles bekerja di perusahaan Glenfiddich Distillery yang memproduksi minuman keras. Kehidupannya nampak normal-normal saja sebelum kemudian ia melakukan tindakan yang membuat otang-orang dekatnya tidak habis pikir.

Sehari sesudah merayakan ulang tahun istrinya, Ettles nekat memanjat tangki penyulingan wisky setinggi 5 meter. Sesampainya di atas, Ettles kemudian nekat menceburkan diri ke dalam tangki yang berisikan 50.000 liter wisky tersebut.

Saat tindakan Ettles tersebut akhirnya diketahui, petugas penyelamat langsung dipanggil ke lokasi. Namun saat mereka sudah berhasil mengeluarkan Etlles, pria tersebut sudah berada dalam kondisi tak bernyawa. Ettles pun dinyatakan meninggal akibat tenggelam.

Penyelidikan yang dilakukan oleh polisi menemukan kalau Ettles meninggal akibat bunuh diri, namun masih belum diketahui apa alasan Ettles nekat mengakhiri hidupnya sendiri karena ia tidak meninggalkan pesan wasiat. Perilaku Etlles juga nampak normal-normal saja sebelum ia melakukan tindakan naasnya ini.

Tertimpa Kotak Ikan
Interfish di Plymouth
Interfish di Plymouth via fis.com
Tomas Suchy adalah seorang pria kelahiran Slovakia yang berstatus sebagai mahasiswa sebuah universitas di Inggris. Selain kuliah, pria berusia 22 tahun tersebut juga bekerja sambilan sebagai tenaga kasar di sebuah pabrik makanan laut milik perusahaan Interfish di Plymouth.

Pekerjaannya pada awalnya lancar-lancar saja sebelum kemudian insiden mengerikan menimpa dirinya pada tahun 2015. Pada awalnya, Suchy yang dibantu oleh 3 pegawai lainnya sedang menumpuk kotak-kotak berisi ikan beku ke dalam gudang beku. Kotak-kotak tersebut diketahui memiliki berat mencapai 25 kilogram.

Saat mereka tengah sibuk bekerja, mendadak salah seorang di antara mereka berteriak kencang dan menyuruh supaya rekan-rekannya bergegas lari. Tidak lama kemudian, tumpukan kotak berisi ikan nampak roboh ke bawah dan menimpa Suchy di bawahnya. Pria malang itupun kemudian dinyatakan meninggal akibat mengalami cedera pada kepalanya.

Kendati insiden tersebut nampak sebagai murni insiden kecelakaan, Tom Reid menyatakan kalau insiden macam ini sebenarnya bisa dihindari. Pasalnya menurut pengakuan bekas pegawai Interfish tersebut, perusahaan tempatnya dulu bekerja kurang memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan pegawainya.

Reid menjelaskan kalau ia dulu pernah mengalami cedera pada bahunya akibat tertimpa kotak ikan. Ia juga mengaku pernah mengeluh kepada manajer kalau timbunan kotak ikan tersebut berada dalam kondisi kurang layak. Namun bukannya mendengarkan keluhan pegawainya, manajer Reid hanya menyuruh Reid supaya bekerja sebaik mungkin.

Pengakuan Reid tersebut diamini oleh Emma O’Hara yang bekerja di lembaga pengawas keselamatan. Menurut pengamatannya, banyak kotak yang ditumpuk secara kurang rapi dan terlalu tinggi sehingga tumpukan kotaknya bisa rubuh sewaktu-waktu. Sejumlah kotak juga nampak berada dalam kondisi rusak.

Tewas Dalam Mesin Adonan 
ilustrasi adonan kue pabrik
ilustrasi adonan kue pabrik via dream.co.id
Jika kita membuat kue untuk konsumsi pribadi, maka kita bisa mengaduk adonannya dengan hanya menggunakan tenaga tangan atau mixer kecil. Namun di pabrik makanan berskala besar, menggunakan mixer saja tentunya tidaklah cukup. Untuk itulah, mereka menggunakan mesin-mesin berukuran besar untuk mengaduk adonan.

Hal itulah yang dilakukan oleh Ng Sew Kuang, pria berusia 73 tahun yang berprofesi sebagai pemilik pabrik kue Seng Confectionery di Singapura. Namun nampaknya ia tidak akan pernah menyangka kalau mesin yang selama ini menghidupi keluarganya kelak bakal menjadi mesin yang bakal mengakhiri hidupnya.

Peristiwa naas tersebut terjadi di tahun 2018 ketika Ng sedang mengecek mesin yang digunakan untuk membuat pasta kacang. Namun entah kenapa, ia terjatuh ke dalam adonan saat mesinnya sedang menyala. Akibatnya, Ng pun tewas dalam adonan akibat terkena hantaman mesin tersebut.

Nasib tragis yang dialami Ng baru diketahui setelah ia meninggal saat pekerjanya menyadari kalau ada abu aneh yang tercium dari adonan. Polisi yang menyelidiki kasus ini menyatakan kalau Ng meninggal akibat kecelakaan.

Ditelan Cokelat Panas
ilustrasi pabrik coklat
ilustrasi pabrik coklat via mix.co.id
Cokelat merupakan makanan yang amat digemari oleh penduduk di berbagai belahan dunia. Meskipun cokelat memiliki rasa yang enak, cokelat idealnya tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan karena bisa menyebabkan kegemukan. Cokelat juga bisa menimbulkan sakit gigi jika seseorang gemar mengkonsumsi cokelat tanpa menyikat giginya secara teratur seusai makan.

Namun bagi Vincent Smith, bahaya yang dimiliki oleh cokelat ternyata lebih dari itu. Pasalnya makanan ini justru menjadi penyebab kenapa ia harus kehilangan nyawanya. Semuanya bermula ketika pada tahun 2009, Smith bekerja di pabrik cokelat milik Lyons and Sons di Camden, New Jersey, Amerika Serikat.

Tugas Smith adalah menambahkan cokelat ke dalam bak berisi adonan cokelat panas. Namun saat ia tengah bekerja, mendadak ia tergelincir dan jatuh ke dalam adonan. Saat Smith akhirnya berhasil dikeluarkan dari adonan, Smith sudah keburu meninggal akibat terhantam mesin pengaduk cokelat dan terpanggang cokelat panas.

Polisi yang menyelidiki kasus ini menyimpulkan kalau Smith meninggal akibat kecelakaan, namun perusahaan tempat Smith bekerja tetap diusut karena perusahaan tersebut ternyata beroperasi tanpa mengantongi izin. Perusahaan tersebut juga dianggap tidak menerapkan standar keamanan yang memadai bagi para pegawainya.

Sumber :
https://listverse.com/2019/02/19/10-unfortunate-deaths-caused-by-food/
https://www.dailymail.co.uk/news/article-2957977/Food-factory-worker-killed-one-ton-wall-frozen-fish-pallets-fell-tried-rebuild-stack-toppled-earlier.html