4 Pemimpin Negara Modern yang Jasadnya Masih Awet Hingga Sekarang
Hidup manusia cepat atau lambat pasti akan berakhir. Namun di sejumlah negara, kendati pemimpinnya sudah meninggal dunia, jasadnya diusahkan tetap berada dalam kondisi awet untuk menghormati jasa besar dan kerja keras sang pemimpin saat masih hidup.
Praktik macam ini umumnya ditemukan di negara-negara komunis yang mengagung-agungkan pemimpinnya bak sosok tanpa cela. Berikut ini adalah 4 tokoh pemimpin yang sudah meninggal, namun jasadnya masih berada dalam kondisi awet seolah-olah masih hidup.
1. Vladimir Lenin (Rusia)
Vladimir Lenin via wartaekonomi.co.id |
Jika bicara soal tokoh komunis, maka nama Vladimir Lenin bakal menjadi salah satu nama yang seketika muncul di benak banyak orang. Pasalnya dialah sosok di balik berdirinya Uni Soviet, negara komunis terbesar yang pernah berdiri. Sebelum Uni Soviet berdiri, Rusia awalnya merupakan negara dengan bentuk pemerintahan kekaisaran.
Lenin lahir pada tahun 1870 di Ulyanovsk, Russia, dengan nama Vladimir Ilich Ulyanov. Sejak muda, Lenin menaruh rasa tidak suka kepada pemerintah Rusia yang menurutnya bersikap terlalu otoriter. Sebagai contoh, ayah Lenin yang berprofesi sebagai pengawas sekolah dipaksa pensiun dini karena pemerintah Rusia merasa tidak percaya dengan sistem pendidikan.
Rasa tidak suka kepada Lenin semakin menjadi setelah pada tahun 1887, kakaknya dihukum mati setelah ketahuan mencoba membunuh kaisar Rusia. Lenin pun kemudian mengabdikan hidupnya untuk mempelajari tulisan-tulisan bertema politik dan filsafat, khususnya yang dibuat oleh Karl Marx (pencetus paham komunisme atau Marxisme).
Lenin sempat ditangkap dan dibuang ke Siberia karena pemerintah Rusia merasa curiga akan aktivitas politiknya. Setelah bebas, Lenin kemudian pergi ke luar Rusia dan sempat bertemu dengan tokoh-tokoh lain yang juga mendukung paham Marxisme.
Lenin baru pulang ke Rusia pada tahun 1917 di tengah-tengah berlangsungnya Perang Dunia I. Ia kemudian mengajak penduduk setempat untuk melakukan revolusi dan mendirikan negara komunis. Setelah berhasil mengalahkan rival-rivalnya dalam perang saudara Rusia, Lenin kemudian mengumumkan berdirinya Uni Soviet pada tahun 1922.
Uni Soviet berdiri saat kondisi kesehatanan Lenin tengah menurun. Tahun 1924, Lenin akhirnya meninggal akibat stroke. Mayatnya kemudian diawetkan dan dipajang dalam makam transparan yang terletak di tengah-tengah Lapangan Merah Moskow.
Begitu hebatnya teknik pengawetan yang digunakan sehingga jasad Lenin yang tersimpan di dalamnya nampak seperti orang yang sedang tidur. Makam Lenin terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi oleh siapapun, kecuali pada hari Minggu, Senin, dan Jumat.
2. Ho Chi Minh (Vietnam)
Ho Chi Minh via history.com |
Vietnam kerap dijuluki sebagai Negeri Paman Ho. Pasalnya jika bukan karena Ho Chi Minh, Vietnam mungkin masih menjadi wilayah jajahan Eropa hingga sekarang. Saat Ho meninggal, kota Saigon kemudian diubah namanya menjadi Ho Chi Minh City sebagai bentuk penghormatan atas kerja kerasnya dalam memperjuangkan Vietnam.
Ho Chi Minh lahir pada tanggal 19 Mei 1890 dengan nama Nguyen Sinh Cung. Saat ia lahir, Vietnam masih berstatus sebagai daerah jajahan Perancis. Saat mengenyam pendidikan di Akademi Nasionai di kota Hue, Ho dikeluarkan dari kampus akibat terlibat aksi protes menentang penjajahan Perancis.
Ho kemudian bekerja sebagai koki di kapal milik pelaut Perancis sejak tahun 1911. Pada tahun 1919, Ho menetap di Perancis dan kemudian bergabung dengan partai komunis setempat pada tahun 1920.
Tahun 1941, Ho pulang kembali ke Vietnam. Ia kemudian memimpin perjuangan rakyat Vietnam untuk mengakhiri penjajahan Perancis sejak tahun 1946. Perjuangannya berhasil, namun Vietnam sesudah itu merdeka menjadi 2 negara akibat campur tangan Amerika Serikat.
Peristiwa tersebut lantas menjadi titik awal meletusnya Perang Vietnam antara Vietnam Utara yang dipimpin oleh Ho melawan Vietnam Selatan yang didukung oleh AS dan sekutu-sekutunya.
Vietnam Utara pada akhirnya berhasil memenangkan perang pada tahun 1975, namun Ho keburu meninggal lebih dulu pada tahun 1969. Jasad Ho kemudian diawetkan dan dipajang dalam peti mati kaca yang terletak di kota Hanoi.
3. Mao Zedong (Cina)
Mao Zedong via dw.com |
Inilah tokoh di balik berdirinya Republik Rakyat Cina, salah satu negara komunis terbesar di dunia. Kendati sekarang Cina tidak lagi melarang sistem ekonomi kapitalisme, Cina sekarang masih diperintah oleh Partai Komunis Cina (PKC) yang salah satu pendirinya adalah Mao.
Mao lahir pada tanggal 26 Desember 1893 di Shaoshan, Cina. Sesudah menempuh pendidikan keguruan, Mao kemudian pergi ke Beijing untuk bekerja di perpustakaan kampus. Selama bekerja di sana, ia membaca karya-karya berbau komunisme sehingga ia mulai tertarik akan paham tersebut.
Tahun 1921, Mao dan rekan-rekannya kemudian mendirikan Partai Komunis Cina. Namun pada tahun 1927, Mao dan tokoh-tokoh PKC terpaksa melarikan diri ke Cina selatan karena kelompok Kuomintang pimpinan Chiang Kai-shek menganggap PKC sebagai kelompok pesaing yang berbahaya.
PKC dan Kuomintang sempat berdamai sejak tahun 1937 menyusul invasi militer Jepang ke Cina. Saat Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Dunia II, konflik antara PKC dan Kuomintang kembali meletus. Kali ini kubu PKC yang berhasil keluar sebagai pemenang, sementara sisa-sisa anggota Kuomintang terpaksa melarikan diri ke Pulau Taiwan.
Mao mengumumkan berdirinya Republik Rakyat Cina pada tanggal 1 Oktober 1949. Untuk memajukan sektor industri dan pertanian Cina, Mao meluncurkan progam khusus yang bernama Great Leap Forward. Program tersebut ternyata malah menjadi kegagalan besar dan menimbulkan bencana kelaparan di seluruh Cina.
Tahun 1966, Mao meluncurkan program baru yang bernama Revolusi Budaya. Selama berlangsungnya revolusi, banyak peninggalan bersejarah Cina yang menjadi sasaran pengrusakan. Sebanyak lebih dari 1 juta orang juga meninggal dalam Revolusi Budaya.
Menjelang akhir hayatnya, Mao mencoba memperbaiki hubungan Cina dengan Amerika Serikat. Mao akhirnya benar-benar meninggal dunia pada tahun 1976. Mayatnya kemudian diawetkan dan dipajang di dalam peti mati kaca yang terletak di Lapangan Tiananmen, Beijing. Jasadnya nampak mengenakan setelan jas berwarna abu-abu dengan bendera palu arit menyelimuti dirinya.
4. Kim Il Sung (Korea Utara)
Kim Il Sung via dailymail.co.uk |
Korea Utara dikenal sebagai salah satu negara paling misterius di dunia karena tidak sembarang orang bisa keluar masuk negara ini. Kim Il Sung adalah tokoh di balik berdirinya negara tetangga Korea Selatan ini.
Kim lahir pada tanggal 15 April 1912 saat Korea sedang berada di bawah penjajahan Jepang. Tahun 1920, Kim kecil beserta kedua orang tuanya pindah ke Manchuria yang sekarang terletak di Cina utara. Saat berada di Manchuria inilah, Kim mulai terlibat dalam perjuangan menentang penjajahan Jepang.
Kim menjadi anggota Partai Komunis Cina pada tahun 1931. Tahun 1945, Kim kembali ke Korea menyusul kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Kim lalu mengumumkan berdirinya negara Korea Utara di tahun yang sama dan menobatkan dirinya sendiri sebagai kepala pemerintahan.
Tahun 1950, pasukan Korea Utara menginvasi Korea Selatan sehingga dimulailah Perang Korea yang berlangsung hingga tahun 1953. Tahun 1968, Korea Utara sempat mengirim pasukan khusus ke Korsel untuk membunuh presiden Korsel, namun gagal.
Tahun 1994, Kim meninggal dunia. Jasadnya kemudian diawetkan dan ditempatkan dalam kotak kaca di Istana Matahari Kumsusan yang terletak di kota Pyongyang. Warga negara asing yang sedang berada di Korea Utara diperbolehkan melihat langsung jasad Kim jika mereka sudah membungkuk 3 kali terlebih dahulu untuk menghomati mendiang Kim.
Sumber :
https://regionweek.com/get-to-know-5-world-leaders-whose-embalmed-bodies-are-tourist-attractions/
https://www.history.com/topics/russia/vladimir-lenin
https://www.history.com/topics/vietnam-war/ho-chi-minh-1
http://www.bbc.co.uk/history/historic_figures/mao_zedong.shtml
https://www.thoughtco.com/kim-il-sung-195634