Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fakta Miring Kanibalisme yang Perlu Anda Ketahui

Kanibalisme adalah suatu tindakan di mana seseorang memakan daging orang lain. Di masa modern seperti sekarang ini, kanibalisme dipandang sebagai hal yang menjijikan dan pelakunya bisa dijatuhi hukuman. Namun tidak demikian halnya di masa lampau karena prakrik kanibalisme banyak dijumpai pada masa itu. Berikut ini adalah 5 hal menarik seputar kanibalisme yang mungkin belum anda tahu.

Istilah Kanibal Berasal dari Karibia

suku Kalinago
suku Kalinago via discoverdominica.com

Karibia di masa kini dikenal sebagai daerah kepulauan dengan cuaca yang hangat dan pemandangan pantainya yang indah. Dari kawasan ini pulalah, kita mengenal aliran musik reggae yang dipopulerkan oleh penyanyi Bob Marley. Sahabat anehdidunia.com dengan melihat hal-hal tersebut, tidak mengherankan jika kemudian banyak turis dari luar Karibia yang bersedia jauh-jauh datang ke Karibia hanya untuk berlibur.

Namun jika kita mundur hingga beberapa abad sebelumnya, kondisinya ternyata jauh berbeda. Pasalnya menurut kesaksian rombongan pelaut Spanyol yang singgah di Karibia, ada suku bernama Kalinago atau Karib yang diceritakan gemar menyeberang ke pulau-pulau sekitarnya untuk menyerang dan menjarah perkampungan yang dijamahnya.

Kengerian yang ditunjukkan oleh suku Kalinago belum berhenti sampai di sana. Mereka diceritakan gemar membunuh korbannya dan bahkan memakan dagingnya. Oleh karena itulah, nama Kalinago kemudian diadopsi untuk menyebut perilaku manusia yang memakan manusia lainnya (Kanibal). 

Nasib Kalinago pada akhirnya tidak berbeda jauh dari suku-suku Indian Amerika lainnya. Karena orang-orang Eropa yang menjalin kontak dengan mereka tanpa sengaja membawa kuman penyakit, orang-orang Kalinago pun jatuh sakit. Banyak di antara mereka yang akhirnya meninggal dunia akibat tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit yang mereka derita.

Meskipun harus bersusah payah melawana wabah penyakit, Kalinago tidak samapai punah karena sisa-sisa keturunannya masih dapat dijumpai hingga sekarang di gugus kepulauan Antilles. Namun tidak seperti nenek moyangnya, mereka kini tidak lagi mempraktikkan kanaibalisme.

Suku Ini Gemar Memakan Anggota Keluarganya Sendiri

suku Fore
suku Fore via jabar.tribunnews.com

Bukan hanya Indonesia yang memiliki suku bangsa beragam. Papua Nugini yang terletak di sebelah timur Indonesia juga terdiri dari aneka macam suku meskipun wilayahnya jauh lebih kecil dibandingkan Indonesia.

Satu dari sekian banyak suku yang mendiami Papua Nugini adalah suku Fore. Suku ini begitu terkenal lewat tradisinya yang terkesan unik sekaligus menakutkan dalam memperlakukan orang-orang yang sudah meninggal. 

Suku Fore memiliki kebiasaan memakan otak sanak familinya yang sudah meninggal. Mereka percaya bahwa dengan melakukan hal tersebut, mereka membantu menyucikan arwah dari orang yang baru saja meninggal dunia.

Kebiasaan tersebut bukan saja nampak menakutkan, tetapi juga berbahaya bagi pelakunya. Otak manusia mengandung senyawa protein yang bernama prion. Jika prion dikonsumsi oleh manusia, maka orang tersebut bisa terjangkit penyakit otak bernama kuru. Mereka yang terserang kuru akan menampakkan gejala kejang-kejang hingga akhirnya meninggal.

Hal itulah yang terjadi pada suku Fore. Banyak di antara mereka yang meninggal seusai memakan otak sanak familinya. Menariknya, anggota suku Fore yang tetap bertahan hidup seusai memakan otak selanjutnya akan mengalami mutasi gen sehingga mereka menjadi lebih tahan terhadap penyakit kuru.

Ilmuwan merasa tertarik untuk meneliti gen tersebut karena gen yang bersangkutan mungkin bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit yang menyerang jaringan syaraf. Namun karena suku Fore sekarang sudah tidak lagi mempraktikkan kanibalisme, mungkin kekebalan mereka terhadap kuru sekarang sudah menghilang.

Praktik Kanibalisme Pernah Didukung oleh Presiden Negara Ini

Charles Taylor
Charles Taylor via cnn.com

Liberia hanyalah negara kecil yang terletak di pantai barat Afrika, namun negara ini cukup terkenal di Indonesia karena ada banyak pesepak bola asal Liberia yang memperkuat klub-klub Indonesia. Di luar masalah sepak bola, Liberia juga dikenal sebagai negara yang dicabik oleh perang saudara.

Salah satu tokoh Liberia yang paling menonjol semasa perang saudara adalah Charles Taylor. Taylor awalnya merupakan tokoh pemberontak Liberia yang kemudian berhasil menjadi presiden Liberia. Semasa Taylor memimpin Liberia, perang ternyata masih terus berlanjut. Perang baru berakhir setelah Taylor melarikan diri keluar Liberia dan diserahkan ke pengadilan internasional.

Saat Taylor dan orang-orang dekatnya disidang, terungkaplah informasi mengerikan kalau Taylor ternyata pernah memerintahkan anak buahnya untuk memakan daging manusia. Hal tersebut disampaikan oleh Joseph Marzah, salah satu komandan pasukan anak buah Taylor.

Marzah menjelaskan bahwa sebelum memakan daging manusia, ia bakal membunuh korbannya terlebih dahulu dengan cara menggorok lehernya. Sahabat anehdidunia.com sesudah itu, ia dan rekan-rekannya kemudian mencincang daging korban dan memasukannya ke dalam panci masak. Semua itu dilakukan atas sepengetahuan Taylor.

Pasukan anak buah Taylor diketahui bukan hanya terlibat dalam perang saudara di Liberia, tetapi juga di negara tetangganya Sierra Leone. Karena Sierra Leone kaya akan berlian, Taylor merasa tertarik untuk melebarkan pengaruhnya hingga ke sana. Selain dibunuh, banyak korban pasukan Taylor yang dibiarkan hidup, namun tangannya dipotong supaya tidak bisa membantu pihak musuh.

Orang-Orang Eropa Dulu Gemar Melakukan Kanibalisme untuk Kesehatan

Orang-Orang Eropa Dulu Gemar Melakukan Kanibalisme untuk Kesehatan
Orang-Orang Eropa Dulu Gemar Melakukan Kanibalisme untuk Kesehatan via m.caping.co.id

Kanibal di masa kini dianggap sebagai tindakan yang tidak beradab. Namun di Eropa pada Abad Pertengahan hingga abad ke-19, ternyata praktik kanibalisme cukup jamak dijumpai. Pasalnya pada masa itu,orang-orang Eropa diketahui gemar mengkonsumsi obat-obatan yang terbuat dari bagian tubuh manusia.

Adanya praktik mengkonsumsi obat-obatan yang terbuat dari bagian tubuh manusia tidak lepas dari pola pikir yang tengah berkembang pada masa itu. Jika timbul penyakit pada bagian tubuh tertentu, maka penderita harus meminum obat yang terbuat dari bagian tubuh serupa supaya bisa sembuh.

Jika ada seseorang yang mengalami masalah kebotakan misalnya, dokter akan meminta pasiennya meminum ramuan yang terbuat dari rambut manusia yang sudah ditumbuk hingga halus. Kalau ada seseorang yang mengalami masalah pada matanya, orang tersebut bakal mengoleskan obat yang terbuat dari tinja manusia pada matanya.

Mayat yang menjadi bahan baku obat-obatan pada awalnya didapat dari mumi-mumi Mesir Kuno yang dikirim ke Eropa. Namun karena jumlah mumi yang tersedia tidak sebanding dengan tingkat permintaan obat, orang-orang pun mulai beralih menggunakan mayat korban hukuman mati. 

Praktik Kanibalisme Dulu Pernah Dipraktikkan oleh Suku-Suku Indonesia

Praktik Kanibalisme Dulu Pernah Dipraktikkan oleh Suku-Suku Indonesia
Praktik Kanibalisme Dulu Pernah Dipraktikkan oleh Suku-Suku Indonesia via historia.id

Indonesia terkenal akan kebudayaannya yang amat beragam. Beragamnya kebudayaan Indonesia bukan hanya dapat dijumpai pada tarian atau pakaian khasnya, tetapi juga pada tradisi dan kepercayaan tradisional yang dianut oleh masing-masing suku.

Di abad ke-13, penduduk Sumatera bagian utara ternyata pernah mempraktikkan kanibalisme. Hal tersebut diungkapkan oleh Marco Polo saat ia melakukan perjalanan ke daerah Aceh. Menurut kesaksiannya, jika ada seseorang yang jatuh sakit dan sudah tidak mungkin lagi untuk disembuhkan, maka orang tersebut bakal dibunuh.

Mayat orang tersebut selanjutnya akan dimasak dan dimakan beramai-ramai hingga tidak ada satu pun bagian tubuh mayat yang tersisa. Sahabat anehdidunia.com jika ada bagian tubuh yang tidak termakan, maka konon bagian tubuh yang tertinggal akan mengeluarkan cacing-cacing kelaparan beserta penderitaan bagi mereka yang masih hidup.

Masih menurut Marco Polo, kanibalisme bukan hanya dilakukan pada mayat sanak famili, tetapi juga kepada orang-orang yang berasal dari pihak musuh. Saat mereka berhasil menangkap seseorang dan orang tersebut tidak bisa menebus hak pembebasan untuk dirinya, orang tersebut bakal dibunuh dan kemudian dimakan.

Praktik kanibalisme di Nusantara berlangsung selama berabad-abad. Saat Nusantara berada di bawah kekuasaan Belanda, praktik tersebut secara berangsur-angsur menghilang menyusul keluarnya larangan dari pemerintah kolonial pada abad ke-19.

referensi :

https://en.wikipedia.org/wiki/Kalinago https://www.vox.com/2015/2/17/8052239/cannibalism-surprising-facts https://www.theguardian.com/science/2015/jun/10/brains-helped-papua-new-guinea-tribe https://www.reuters.com/article/us-warcrimes-taylor-idUSL1334959020080313 https://www.atlasobscura.com/articles/corpse-medicine https://historia.id/kuno/articles/kanibalisme-di-nusantara-DWk3D/page/2