Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kaisar Romawi yang Meninggal Secara Tragis dan Mengejutkan

Romawi semasa perjalanan sejarahnya pernah beberapa kali mengalami perubahan sistem pemerintahan. Terhitung sejak tahun 31-SM, Romawi berubah menjadi negara kekaisaran yang berarti Romawi kini dipimpin oleh kaisar. Menjadi kaisar Romawi bukanlah pekerjaan yang mudah karena selain harus mempertahankan Romawi dari bangsa-bangsa yang memusuhinya, ia juga beresiko menjadi korban intrik politik oleh sesama orang Romawi sendiri. Berikut ini adalah 5 kaisar Romawi yang mengalami nasib tragis di akhir hayatnya.

Vitellius (Tahun 69)

Vitellius
Vitellius via id.wikipedia.org

Dalam sejarah Romawi Kuno, tahun 69 Masehi juga dijuluki sebagai “tahun empat kaisar”. Pasalnya dalam rentang waktu sesingkat itu, ada 4 orang berbeda yang pernah menyandang gelar kaisar Romawi. Namun mereka semua hanya menduduki singgasananya selama beberapa bulan sebelum kemudian tewas secara mengenaskan.

Vitellius adalah satu dari empat kaisar yang pernah bertahta dalam periode tersebut. Saat ia bertahta, Vitellius langsung menghadapi ancaman perpecahan ketika Vespasian mengangkat dirinya sendiri sebagai kaisar tandingan di Romawi timur. Sahabat anehdidunia.com untuk menegaskan klaim tahtanya tersebut, Vespasian dan pasukannya sampai jauh-jauh datang ke kota Roma.

Dalam situasi sulit tersebut, para pengikut Vitellius beramai-ramai meninggalkannya. Bahkan pelayan Vitellius tidak mau lagi berada di istana yang sama dengannya karena tidak mau ikut menjadi korban. Melihat situasi tersebut Vitellius menyatakan kalau dirinya siap melepas tahtanya dengan damai.

Para tentara yang menentang kepemimpinan Vitellius ternyata masih belum puas melihat sosok yang mereka benci mundur secara baik-baik. Mereka kemudian masuk ke kompleks istana Vitellius dan menyeretnya keluar secara paksa.

Seolah ingin mempermalukan Vitellius di akhir hayatnya, mereka menyeret Vitellius dalam kondisi setengah telanjang dan tangan terikat ke tempat pertemuan Roma (Forum). Saat ia diarakan, penduduk kota Roma beramai-ramai melemparinya dengan tinja. Ia akhirnya menemui ajalnya pada tanggal 22 Desember setelah lehernya dipenggal oleh tentara pendukung Vespasian.

Valentinian (364-375)

Valentinian
Valentinian via twitter.com

Pohon yang tinggi akan senantiasa diterpa oleh angin kencang. Hal itu juga berlaku untuk Romawi. Sebagai negara terbesar di Eropa pada masanya, Romawi senantiasa dikelilingi oleh musuh-musuh di dalam dan luar wilayahnya. Oleh karena itulah, selain memiliki militer yang kuat, para petinggi Romawi harus pandai bernegosiasi.

Saat Valentinian bertahta, ia sempat terlibat konflik dengan suku Quadi di Eropa Tengah. Pada awalnya, suku Quadi merasa gusar karena Romawi membangun benteng di wilayah suku Quadi tanpa meminta izin kepada pihak Quadi lebih dulu.

Romawi lantas meminta perwakilan suku Quadi untuk melakukan jamuan makan dengan Romawi sambil merundingkan masalah ini. Permintaan tersebut diterima dan suku Quadi pun kemudian mengirimkan wakilnya. Namun sesampainya di sana, Romawi malah membunuh perwakilan suku Quadi.

Suku Quadi yang marah kemudian menjalin persekutuan dengan suku-suku bangsa lain yang juga memusuhi Romawi. Akibatnya,timbullah pemberontakan di Provinsi Pannonia Valeria (sekarang termasuk wilayah Hongaria) pada tahun 373.

Begitu mendengar kabar pemberontakan tersebut, Valentinian dan pasukannya kemudian melakukan penyerbuan ke wilayah kekuasaan suku Quadi. Suku Quadi yang merasa terpojok kemudian kembali terlibat perundingan dengan Romawi. Berdasarkan perundingan ini, Romawi setuju untuk berhenti memerangi suku Quadi jika Quadi bersedia mengirimkan sejumlah penduduknya untuk menjadi tentara Romawi.

Di akhir perundingan, perwakilan Quadi menyalahkan Valentinian sebagai penyebab meletusnya konflik antara Romawi dengan Quadi. Valentinian merasa begitu marah atas tuduhan tersebut. Saking marahnya, ia mengalami stroke dan tewas di tempat pada tanggal 17 November 375.

Elagabalus (218-222)

Elagabalus
Elagabalus via dailymail.co.uk

Agama senantiasa menjadi topik yang sensitif, tak terkecuali di masa Romawi. Elagabalus adalah kaisar Romawi yang harus menemui ajalnya begitu dini akibat kebijakan kontroversialnya terkait agama. 

Nasib naas dari Elagabalus secara tidak langsung mungkin disebabkan oleh dirinya yang harus naik tahta lebih dini. Ia diketahui sudah diangkat menjadi kaisar Romawi pada usia 14 tahun. Kaisar muda tersebut mendapatkan namanya dari Elagabalus, semacam aliran kepercayaan dari wilayah Suriah yang saat itu sedang dikuasai oleh Romawi.

Aliran yang dianut oleh Elagabalus dan keluarganya tersebut bertentangan dengan agama mayoritas rakyat Roma. Meskipun begitu, Elagabalus tetap bisa naik tahta karena ia memiliki hubungan darah dengan kaisar pendahulunya.

Begitu mulai bertahta, Elagabalus langsung menunjukkan sikap yang tidak lazim. Ia kerap berdandan seperti wanita dan bahkan mengadakan sayembara kepada siapapun yang bisa membuatkan alat kelamin wanita untuk dirinya. Sahabat anehdidunia.com Elagabalus juga memiliki hubungan sesama jenis dengan seorang pria yang bernama Hierocles.

Saat nenek Elagabalus melihat kalau popularitas cucunya sudah merosot, ia kemudian menyiapkan cucunya yang lain, Severus Alexander, sebagai kaisar pengganti Elagabalus. Tanggal 11 Maret 222, Elagabalus ditangkap oleh tentara bawahannya sendiri setelah ia menyebarkan kabar bohong kalau Alexander sedang sekarat.

Elagabalus dan ibunya kemudian dipenggal dalam kondisi saling berpelukan. Mayat mereka berdua lalu ditelanjangi dan diarak ke seluruh kota Roma. Sementara mayat ibunya dibuang entah ke mana, mayat Elagabalus dihanyutkan ke Sungai Tiber.

Caligula (37-41)

Caligula
Caligula via britannica.com

Inilah salah satu kaisar paling kontroversial dalam sejarah Romawi. Lahir sebagai putra dari panglima militer Germanicus, Caligula dan ibunya kemudian diasingkan setelah Germanicus meninggal. Saat ibunya meninggal, Caligula kemudian diadopsi oleh kaisar Tiberius dan diangkat sebagai ahli warisnya.

Saat Tiberius meninggal, Caligula naik tahta menggantikan ayah angkatnya. Tidak lama setelah ia mulai bertahta, Caligula menderita sakit keras. Saat ia sembuh kembali, perilaku Caligula dikabarkan berubah menjadi aneh. Ia pernah menyatakan perang kepada dewa laut Neptunus. Caligula juga digosipkan pernah berhubungan badan dengan saudarinya sendiri dan kerap berselingkuh dengan istri-istri sekutunya. 

Kegilaan Caligula belum berhenti sampai di sana. Ia pernah memerintahkan ratusan kapal Romawi untuk berlabuh di Teluk Bauli supaya ia menggunakannya sebagai jembatan. Caligula juga membuatkan rumah mewah untuk kuda peliharaannya dan bahkan berencana mengangkat kudanya sendiri sebagai pejabat tinggi Romawi.

Para tentara dan senator Romawi yang merasa geram atas kepemimpinannya lantas merancang siasat untuk membunuh Caligula. Pada bulan Januari 41, ia dicegat dalam perjalanan pulang menuju istana dan kemudian ditusuk hingga tewas.

Valerian (253-260)

Valerian (253-260)
Valerian via painterest

Saat Romawi dan Persia masih berdiri, kedua kekaisaran tersebut merupakan musuh bebuyutan yang senantiasa terlihat peperangan untuk memperebutkan wilayah. Saat Valerian bertahta sebagai kaisar Romawi, negara yang dipimpinnya tersebut juga sedang terlibat konflik dengan Persia.

Buruknya hubungan antara Romawi dengan Persia di masa pemerintahan Valerian akhirnya memuncak menjadi pertempuran di Edessa (sekarang terletak di Turki) pada tahun 260. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Persia yang dipimpin langsung oleh kaisarnya, Shapur, berhasil mengalahkan pasukan Romawi.

Pasukan Persia juga berhasil menangkap Valerian hidup-hidup dalam pertempuran tersebut. Untuk mempermalukan lawannya tersebut, Shapur menjadikan Valerian sebagai budaknya sendiri. Ia bahkan kerap menggunakan Valerian sebagai pijakan kaki untuk menaiki kudanya. 

Valerian meninggal saat ia masih diperbudak oleh Persia. Menurut satu versi, Valerian meninggal setelah dipaksa meminum emas cair yang masih panas. Sesudah meninggal, mayatnya kemudian dikuliti dan kulitnya dijadikan pajangan di kuil Persia. Sebuah akhir yang tragis bagi sosok yang pernah memerintah salah satu kekaisaran terkuat pada masanya.

Sumber :

https://listverse.com/2020/11/09/top-10-horrible-ends-of-roman-emperors/

https://en.wikipedia.org/wiki/Elagabalus

https://en.wikipedia.org/wiki/Valentinian_I

https://en.wikipedia.org/wiki/Vitellius

https://en.wikipedia.org/wiki/Valerian_(emperor)

https://www.history.com/topics/ancient-history/caligula