Hal Unik yang Pernah Dilakukan oleh Manusia di Gurun Pasir
Gurun adalah tempat terkering di dunia. Dengan melihat hal tersebut, nampaknya tidak banyak hal yang bisa dilakukan oleh manusia di gurun. Namun sejarah menunjukkan kalau nyatanya, ada banyak hal dan kegiatan mencengangkan yang pernah dilakukan oleh manusia di gurun. Berikut ini adalah contoh dari hal-hal tersebut.
Menambang Garam
Menambang Garam di gurun via liputan6.com |
Garam adalah benda yang tidak terpisahkan bagi
kehidupan sehari-hari manusia. Jika makanan tidak dibumbui garam, maka makanan
tersebut bakal terasa hambar. Garam yang mengandung yodium juga amat dibutuhkan
oleh tubuh supaya tidak sampai menderita sakit gondok.
Laut merupakan tempat di mana manusia
memperoleh garam. Itulah sebabnya air laut terasa asin jika dicicipi. Untuk
mendapatkan garam dari laut, manusia akan menempatkan genangan air laut dalam
wadah khusus, kemudian menguapkan airnya. Garam yang tidak ikut menguap
kemudian dikumpulkan oleh manusia.
Garam sendiri ternyata bukan hanya bisa
didapatkan dari laut, tetapi juga di tengah-tengah gurun. Taoudenni adalah nama
dari lokasi tambang garam yang terletak di tengah-tengah Gurun Sahara.
Sekarang, Taoudenni termasuk dalam wilayah negara Mali.
Garam yang ada di Taoudenni terkubur di bawah
lapisan tanah dan harus digali terlebih dahulu. Saat lubang galiannya sudah
mencapai timbunan garam, bongkahan garam tersebut bisa diambil dalam wujud
lempengan batu. Garam-garam tersebut kemudian diangkut memakai unta untuk
dijual di tempat lain.
Mungkin ada di antara anda yang
bertanya-tanya. Bagaimana bisa ada timbunan garam di tengah gurun mengingat
lokasinya jauh dari laut? Garam pada dasarnya adalah serpihan batu mineral yang
terkikis oleh air dan kemudian larut bersama-sama dengan air.
Laut menjadi salah satu tempat di mana garam
menumpuk karena sungai-sungai yang membawa serpihan mineral umumnya bermuara ke
laut. Selain di laut, ada pula sungai yang bermuara di danau.
Taoudenni sendiri di masa lalu aslinya merupakan danau. Saat danaunya mengering, serpihan mineral garamnya tetap tertinggal di dasar danau dan kemudian tertimbun oleh lapisan tanah gurun.
Bertani
Bertani di gurun via agronet.com |
Gurun pasir dikenal sebagai tempat yang
gersang. Oleh karena itulah, rasanya sulit membayangkan kalau di tempat macam
ini, bakal ada lahan pertanian yang dipenuhi oleh tanaman hijau.
Namun berkat kemajuan teknologi, bertani di
tengah-tengah gurun pasir bukan lagi menjadi hal yang mustahil. Arab Saudi
adalah contoh negara yang berhasil melakukannya.
Arab Saudi memang tergolong sebagai negara
kaya karena wilayahnya kaya akan minyak yang bernilai tinggi. Untuk mencukupi
kebutuhan pangannya, Arab Saudi pun memanfaatkan uang hasil penjualan minyak
bumi untuk mengimpor pangan.
Namun Arab Saudi tidak mau terus menerus
bergantung pada impor. Oleh karena itulah, Arab Saudi berusaha memberdayakan
wilayahnya untuk sektor pertanian.
Air merupakan kebutuhan terpenting untuk
sektor pertanian. Untuk mendapatkan air yang dibutuhkannya, Arab Saudi
melakukan pengeboran ke cadangan air yang terletak di lokasi yang amat dalam.
Cadangan air tersebut merupakan cadangan air
yang sudah ada sejak masa ribuan tahun yang lalu, namun baru dimanfaatkan
sekarang. Air itulah yang digunakan untuk menyirami tanaman pertanian di Arab
Saudi.
Lahan pertanian di Arab Saudi juga berbeda dari lahan pertanian biasa. Pasalnya alih-alih berbentuk kotak, lahan-lahan pertanian di Arab Saudi justru berbentuk lingkaran. Tujuannya adalah supaya pipa-pipa irigasi yang terpasang di atas lahan bisa melakukan penyiraman dengan gerakan berputar.
Membuat Ukiran Raksasa
Membuat Ukiran Raksasa di gurun via teras.id |
Nazca adalah nama dari padang gurun yang
terletak di Amerika Selatan, tepatnya di negara Peru. Di gurun pasir inilah,
terdapat peninggalan kuno yang amat menakjubkan. Garis Nazca adalah peninggalan
yang dimaksud di sini.
Garis Nazca adalah sebutan untuk pola-pola
ukiran raksasa yang terletak di Gurun Nazca. Ukiran tersebut dibuat dengan cara
menggali tanah dalam rute tertentu supaya jalur hasil galiannya nampak
membentuk pola.
Ada beberapa Garis Nazca yang sudah diketahui
oleh manusia. Pola-pola yang nampak tercetak pada Garis Nazca amatlah
bervariasi. Mulai dari pola yang bentuknya menyerupai laba-laba, manusia,
pohon, anjing, dan masih banyak lagi.
Semua Garis Nazca sudah berusia lebih dari
1.000 tahun. Karena Garis Nazca dibuat di kawasan gurun yang notabene kering
dan jarang dihuni manusia, Garis Nazca pun tetap terawetkan hingga berabad-abad
kemudian.
Pesona Garis Nazca masih belum berhenti sampai
di sana. Semua Garis Nazca memiliki ukuran yang amat besar. Garis Nazca yang
terbesar panjangnya diketahui mencapai 1 kilometer lebih. Akibat ukurannya yang
besar, Garis Nazca harus dilihat dari udara atau dari puncak bukit supaya
keseuluruhan polanya bisa terlihat.
Keberadaan Garis Nazca sudah diketahui sejak
abad ke-16. Namun karena teknologi penerbangan pada waktu itu masih belum
ditemukan, orang-orang pada awalnya mengira kalau Garis Nazca mungkin aslinya
hanyalah reruntuhan biasa atau sisa-sisa jalan dari masa lampau.
Baru pada abad ke-20, orang-orang akhirnya
mengetahui kalau Garis Nazca aslinya adalah jalur bekas galian yang dibentuk
sedemikian rupa hingga nampak membentuk pola-pola raksasa. Sejak itulah,
ilmuwan pun terus berdatangan ke lokasi Garis Nazca untuk mempelajari
simbol-simbol raksasa ini.
Karena Garis Nazca nampak begitu besar
sekaligus detail, sejumlah orang berspekulasi kalau Garis Nazca mungkin aslinya
bukanlah buatan manusia, namun buatan alien. Namun spekulasi tersebut dibantah
oleh ilmuwan karena secara teoritis, Garis Nazca mungkin-mungkin saja dibuat
oleh manusia dengan memakai teknologi pada masa itu.
Meskipun ilmuwan yakin kalau Garis Nazca
adalah buatan manusia yang hidup di masa lampau, ilmuwan masih belum yakin apa
sebenarnya fungsi dari Garis Nazca dan mengapa Garis Nazca harus dibuat dalam
ukuran sebesar itu.
Menurut salah satu teori, Garis Nazca mungkin aslinya dibuat untuk keperluan keagamaan. Ada pula yang berteori kalau Garis Nazca di masa lampau pernah terisi air dan airnya mungkin digunakan sebagai sumber air oleh penduduk setempat di masa itu.
Menjadi Astronot
Gurun Dhofar via cnnindonesia.com |
Mars adalah planet yang letaknya berada tepat
di dekat Bumi. Karena lokasinya yang dekat, manusia sudah lama menaruh
ketertarikan akan planet ini. Sudah banyak penelitian mengenai Planet Mars yang
dilakukan oleh ilmuwan. Bahkan ada yang meyakini bahwa Mars kelak bakal menjadi
tempat hunian manusia di masa depan.
Planet Mars diyakini memiliki permukaan yang
dipenuhi pasir dan batuan layaknya gurun pasir. Atas dasar itulah, ilmuwan pun
melakukan simulasi di gurun pasir supaya bisa mendapatkan gambaran mengenai apa
saja permasalahan yang kelak bakal dihadapi oleh manusia saat benar-benar
berada di Planet Mars.
Gurun Dhofar yang terletak di negara Oman
menjadi lokasi yang dipilih oleh ilmuwan untuk simulasi tersebut. Foto-foto
yang dirilis pada tahun 2018 menunjukkan bagaimana sejumlah ilmuwan yang
mengenakan pakaian astronot berjalan-jalan di permukaan Gurun Dhofar.
Gurun Dhofar merupakan salah satu tempat
paling ekstrim di dunia. Tidak banyak hewan dan tumbuhan yang bisa hidup di
gurun yang terletak di Jazirah Arab tersebut. Pada siang hari, suhu Gurun
Dhofar bisa mencapai 51 derajat Celcius.
Foto yang dikirim oleh Curiosity – mobil robot
milik NASA di Planet Mars – menunjukkan bagaimana miripnya permukaan Gunung
Sharp di Planet Mars dengan permukaan Gurun Dhofar. Itulah sebabnya gurun
tersebut yang dipilih sebagai tempat untuk melakukan simulasi.
https://en.wikipedia.org/wiki/Taoudenni https://en.wikipedia.org/wiki/Nazca_Lines https://www.nationalgeographic.com/environment/article/saudi-arabia-water-use https://worldurbanplanning.com/south-africa-desert-round-field/ https://www.voanews.com/middle-east/mars-earth-simulation-tests-remote-desert-oman