Kisah Hantu yang Konon Benar-Benar Membunuh Manusia di Dunia Nyata
Hantu membunuh manusia bukan hanya ada di film-film. Di dunia nyata pun, ada kasus-kasus kematian yang diyakini sebagai hasil kerja hantu. Berikut ini adalah contoh dari kasus-kasus tersebut.
Hantu Lubang Alcatraz
Hantu Lubang Alcatraz via liputan6.com |
Alcatraz adalah nama dari sebuah pulau kecil yang terletak di lepas pantai barat Amerika Serikat. Walaupun kecil, pulau ini amatlah terkenal karena pulau ini pernah digunakan sebagai penjara terpencil untuk menampung tahanan-tahanan kelas kakap.
Kompleks penjara Alcatraz terbagi menjadi beberapa blok tahanan. Satu dari sekian banyak blok tersebut adalah D-Block. Di blok inilah, terdapat sel tahanan soliter yang dikenal dengan julukan “The Hole” (Lubang).
The Hole merupakan tempat sel dengan kondisi terburuk yang ada di Alcatraz. Pasalnya The Hole memiliki suhu yang dingin dan hanya dilengkapi dengan kloset sebagai tempat untuk buang air.
Pada malam hari, tahanan akan diberikan matras untuk tidur. Namun saat matahari sudah terbit, matras tersebut akan diambil. Tahanan juga tidak diberikan buku bacaan apapun sehingga mereka yang ditahan di sini bakal merasa bosan sekaligus tersiksa.
The Hole juga ditakuti karena sel ini pernah menjadi lokasi pembunuhan misterius. Pada awalnya, ada seorang tahanan di dalam The Hole yang berteriak-teriak ketakutan karena ia mengaku ada sosok dengan mata menyala yang berada satu sel dengannya.
Para penjaga di Alcatraz awalnya membiarkan tahanan tersebut berteriak-teriak sendiri. Hingga kemudian memasuki tengah malam, teriakan tersebut tidak lagi terdengar. Penjaga mengira kalau tahanan tersebut mungkin sudah lelah berteriak dan akhirnya tertidur lelap.
Keesokan paginya, penjaga merasa kaget begitu melihat kalau tahanan yang berteriak di malam sebelumnya kini sudah meninggal dunia. Tahanan tersebut diketahui meninggal akibat dicekik karena ada bekas cengkeraman pada lehernya.
Pada awalnya orang-orang mengira kalau tahanan tersebut mungkin dicekik hingga tewas oleh penjaga yang sudah muak mendengar teriakannya. Namun saat penyelidikan dilakukan, tidak ada penjaga penjara yang terbukti melakukannya.
Spekulasi pun merebak kalau tahanan tersebut mungkin dibunuh oleh hantu yang bergentayangan di Alcatraz. Menurut kesaksian orang-orang yang pernah melihatnya, hantu tersebut digambarkan mengenakan baju tahanan dari abad ke-19.
Hantu Campo Lane
Hantu Campo Lane via wikipedia.org |
Pada abad ke-19, Hannah Ralinson dan suaminya pindah ke kota Sheffield, Inggris. Di sana, mereka berkenalan dengan seorang wanita yang bernama Harriet Ward. Suatu hari, Harriet berteriak-teriak sambil menuruni tangga di rumah keluarga Ralinson dengan tergesa-gesa.
Harriet kemudian menjelaskan bahwa ia baru saja melihat penampakan wanita yang bersimbah darah. Penampakan itu bukan hanya muncul sekali, namun hingga 5 kali dalam rentang waktu 24 jam.
Hannah dan suaminya yang penasaran kemudian mengajak rekan-rekannya dari kongregasi Mormon untuk menyelidiki masalah ini. Mereka lantas menduga kalau hantu tersebut mungkin berasal dari mayat korban pembunuhan yang terkubur di bawah rumah.
Untuk mermbuktikan dugaan tersebut, pondasi rumah itu pun kemudian digali. Hannah kemudian masuk ke dalam lubang galian. Namun saat ia turun ke bawah, ia mendadak tergelincir dan terjatuh ke bawah hingga pingsan.
Saat Hannah siuman kembali, Hannah mengaku kalau ada hantu wanita putih yang terbang ke arahnya dan kemudian menghilang. Hannah juga mengaku kalau ia masih bisa melihat hantu tersebut. Hantu yang bersangkutan digambarkan mengenakan gaun dengan bercak darah.
Keesokan harinya, Hannah dinyatakan meninggal dunia akibat terlalu ketakutan. Hantu yang meneror rumah Hannah diyakini sebagai arwah dari Elizabeth Johnson, wanita yang tewas dibunuh oleh keponakannya sendiri di rumah tersebut sekitar satu abad yang lalu.
Kutukan Raja Tut
Kutukan Raja Tut via liputan6.com |
Pada tahun 1922, makam Firaun Tutankhamun atau Raja Tut dibongkar oleh sekelompok arkeolog yang dipimpin Howard Carter, arkeolog asal Inggris. Makam tersebut berada di Lembah Para Raja, kompleks pemakaman raja-raja Mesir Kuno yang diketahui berasal dari abad ke-16 SM.
Penemuan makam tersebut langsung menarik perhatian media-media internasional. Namun hanya masalah waktu sebelum suasana penuh gegap gempita yang menaungi penemuan makam ini berubah menjadi mencekam.
James Breasted adalah salah satu orang yang ikut terlibat dalam pembongkaran makam Raja Tut. Tidak lama setelah hari pembongkaran makam, James mendengar sayup-sayup suara yang terdengar seperti tangisan manusia.
Saat James tiba di rumahnya, ia terperanjat begitu melihat kalau ada ular kobra yang memakan burung kenari miliknya di dalam sangkar. Kobra tersebut diyakini sebagai Uraeus, kobra yang ada di mahkota Firaun.
Bulan Maret 1923, Lord Carnarvon yang juga ikut terlibat dalam pembongkaran makam digigit oleh nyamuk. Saat ia sedang mencukur janggutnya, pisau cukurnya tanpa sengaja mengenai bekas gigitan nyamuk hingga membuatnya berdarah. Carnarvon pun kemudian jatuh sakit akibat infeksi dan meninggal dunia.
Carnarvon bukanlah orang terakhir yang meninggal setelah memasuki makam Raja Tut. Pada bulan Mei 1923, George Jay Gould meninggal usai menderita demam. Gould meninggal tidak lama setelah ia melakukan kunjungan ke makam Raja Tut.
Tahun 1928, giliran A.C. Mace yang meninggal akibat keracunan arsenik. Mace adalah anggota tim arkeolog yang ikut serta dalam penggalian makam Raja Tut. Tahun 1929, Richard Bethell meninggal dunia akibat dicekik oleh sosok yang identitasnya tidak jelas. Bethell bekerja sebagai asisten Carter.
Carter selaku pemimpin tim arkeolog ini sendiri meninggal pada tahun 1939. Meskipun ia meninggal lebih dari satu dekade setelah pertama kali membongkar makam Raja Tut, kematiannya diduga masih ada kaitannya dengan kutukan makam Raja Tut.
Hantu Kuburan Carl Pruitt
Hantu Kuburan Carl Pruitt via kumparan.com |
Pada tahun 1938, Carl Pruitt memergoki istrinya sedang berselingkuh dengan pria lain. Carl yang marah lantas mencekik istrinya memakai rantai hingga tewas sebelum kemudian membunuh dirinya sendiri.
Pruitt kemudian dimakamkan di Kentucky. Setelah beberapa lama, batu nisan pada kuburan Pruitt berubah warna hingga nampak seperti warna rantai. Sejak itulah, terjadi rangkaian peristiwa misterius terkait makam Pruitt.
Peristiwa pertama adalah ketika seorang pemuda melempari batu nisan Pruitt dengan batu. Saat pemuda tersebut pulang ke rumah, mendadak rantai sepedanya putus. Pemuda tersebut lantas meninggal akibat terlilit oleh rantai sepedanya sendiri.
Ibu pemuda tersebut merasa sedih sekaligus marah atas kematian anaknya. Ia pun melampiaskan amarahnya dengan cara menghujamkan kapak ke batu nisan Pruitt. Keesokan harinya, wanita tersebut meninggal akibat tercekik oleh pakaiannya sendiri.
Beberapa waktu kemudian, seorang petani yang sedang menaiki kereta kuda menembakkan senapannya ke arah batu nisan Pruitt. Karena merasa panik mendengar suara tembakan, kuda tersebut mendadak tidak bisa dikendalikan. Petani tersebut kemudian meninggal akibat terlilit tali kekang kudanya.
Pasca rangkaian kematian ini, dua orang polisi pergi ke makam Pruitt dan berfoto di depannya. Saat mereka pergi meninggalkan makam dengan menaiki mobil, mobil mereka mengalami kecelakaan. Salah seorang di antara mereka tewas dalam kecelakaan tersebut dengan kepala yang nyaris terpisah dari badannya.
Semakin banyaknya insiden kematian ini menyebabkan publik semakin yakin kalau makam Pruitt memang dikutuk. Untuk menghilangkan kutukan tersebut, batu nisan di makam Pruitt dihilangkan secara permanen.
Sumber :
https://listverse.com/2018/09/11/10-gruesome-deaths-that-have-been-attributed-to-ghosts/ https://en.wikipedia.org/wiki/Curse_of_the_pharaohs#Opening_of_King_Tutankhamun's_tomb