Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ngeri, Jadikan Simpanse Sebagai Peliharaan, 3 Orang Ini Alami Hal Tragis

Simpanse sejatinya merupakan hewan primata yang seharusnya tinggal dan memiliki habitat yang damai di hutan hijau berbagai negara. Namun sayangnya, kebenaran ini tampaknya tidak dipedulikan oleh beberapa orang di dunia.

Dengan berbagai alasan tertentu, mulai dari terlalu kaya, hingga menginginkan hewan peliharaan yang tidak hanya eksotis namun juga anti mainstream, orang-orang ini pun dengan santainya membeli simpanse di pasar hewan ilegal dan memeliharanya layaknya kucing dan anjing.

Walaupun memiliki kemungkinan untuk menjadi hewan peliharaan – bahkan singa juga memiliki kemungkinan sejenis – simpanse yang tumbuh dan berkembang menjadi simpanse dewasa bukanlah sesuatu yang cukup aman untuk dibiarkan tinggal dan menjadi anggota keluarga di sebuah pemukiman manusia.

Biasanya, tingkat agresif seekor simpanse akan terus bertambah seiring dengan tumbuh kembangnya. Karena itulah memelihara simpanse hingga usia dewasanya dapat dikategorikan sebagai hal yang cukup berbahaya.

Berikut kami telah merangkum deretan kisah nyata mereka yang harus membayar harga mahal dengan darah dan rasa sakit akibat nekat memelihara simpanse.

1. Simpanse bernama Travis merobek wajah dan tangan teman keluarga pemiliknya

Simpanse bernama Travis merobek wajah dan tangan teman keluarga pemiliknya
Simpanse bernama Travis merobek wajah dan tangan teman keluarga pemiliknya via merdeka.com

Travis si simpanse tumbuh bersama keluarga Herold di Stamford. Bagaimanapun, simpanse satu ini cukup mirip dengan manusia jika dilihat dari berbagai aspek. Travis terbiasa minum anggur, menikmati bisbol dan es krim, menggunakan kunci untuk membuka pintu, menonton iklan TV, dan bahkan dapat mengendarai mobil. 

Kelebihannya ini pun mendapat tempat tersendiri di hati Sandra Herold, pemilik Travis.

Tetapi pada satu hari yang aneh di bulan Februari 2009, Travis berhasil melarikan diri dari rumahnya dan salah seorang teman Sandra, Charla Nash, datang untuk membantu Sandara mencari dan membawa Travis kembali ke rumah. 

Ketiganya berhasil menemukan dan membawa Travis kembali pulang ke rumah dengan menggunakan mobil, namun saat Nash keluar dari mobilnya, Travis tiba-tiba saja langsung menyerang, menggigit dan mencakar wajah dan tangannya.

Sandy mencoba membantu temannya dengan menelepon polisi, dirinya bahkan sempat menusuk Travis berkali-kali dengan pisau. Namun entah kenapa, hal itu tampak sia-sia. 

Pada akhirnya ketika petugas polisi berhenti, Travis membuka salah satu pintu mobil patroli dan ditembak mati di tempat oleh petugas di dalam mobil. Akibat kejadian tersebut, Nash harus menjalani operasi untuk berbagai lukanya, termasuk menerima transplantasi wajah dan tangan di Rumah Sakit Wanita di Brigham dan di Boston.

2. Moe yang berubah menjadi agresif

Moe yang berubah menjadi agresif
Moe yang berubah menjadi agresif via thecno.id

Kisah satu ini berawal dari pasangan James dan LaDonna Davis yang telah menjadi sepasang kekasih sejak masih SMA. Keduanya diketahui telah merencanakan untuk melakukan pernikahan tepat setelah lulus SMA – namun rencana tersebut nyatanya tidak berjalan lancar karena James meninggalkan LaDonna dan kemudian meninggalkan kota untuk menuju ke Afrika.

Pda saat kepulangannya dari Afrika, James tidak sendiri, dia membawa Moe, seekor simpanse yang baru lahir yang diselamatkan olehnya dari alam liar, untuk kemudian kembali ke rumah bersamanya. Setelah itu, James dan LaDonna pun resmi menikah.

Selama bertahun-tahun, pasangan manusia dan seekor simpanse ini tinggal bersama di West Covina, California, di pinggiran kota sekitar 20 mil sebelah timur Los Angeles. Keluarga kecil nan unik ini makan, tidur, dan menonton TV bersama. Ketiganya bahkan mendapatkan ketenaran lokal, ketika Moe berhasil tampil sebagai tamu di acara TV setempat.

Namun semua masa-masa indah tersebut harus berakhir ketika Moe berusia 30-an. Pada saat itu, simpanse ini mulai menunjukkan perilaku agresif. Setelah melalui hari yang panjang hingga harus melalui penggerebekan oleh polisi dan pengawas hewan, Moe akhirnya dibawa pergi oleh negara.

Setelah kepergian Moe, perselisihan hukum terjadi pun seringkali terjadi, namun pada akhirnya Moe diberi hak untuk tinggal di tempat perlindungan kera, dimana keluarga Davise masih dapat mengunjunginya.

Keadaan bertambah parah hingga mencekam pada suatu hari yang jauh dari dugaan. Waktu itu keluarga Davises berencana mengunjungi Moe di tempat perlindungan untuk ulang tahunnya yang ke-39.

Tragisnya, saat itu ada dua ekor simpanse yang kabur dari kandangnya. Cemburu dengan perhatian Davises terhadap Moe, salah satu simpanse tersebut langsung mengejar LaDonna, menggigit jempolnya dan berusaha mengerubungi wanita malang tersebut.

Melihat istrinya diserang James langsung terjun untuk melakukan penyelamatan, walaupun heroik, Aksi James malah membuatnya menjadi korban utama penyerangan dari para simpanse yang tadinya menyerang istrnya. Setelah lima menit dalam pergumulan hewan-manusia tersebut, teriakan LaDonna pun berhasil menarik perhatian putra pemilik cagar alam tersebut. 

Penjaga cagar alam itu langsung datang dengan senapan untuk menolong, dua tembakan jitu berhasil melumpuhkan kedua simpanse tadi. Namun akibat penyerangan tersebut James mengalami cacat yang cukup parah. 

Bertahun-tahun setelah memulihkan lukanya, pasangan itu kembali untuk mengunjungi Moe hanya untuk menemukan bahwa Simpanse tersebut telah menghilang secara misterius.

3. Keluarga yang menjadi pelayan simpanse peliharaannya

Keluarga yang menjadi pelayan simpanse peliharaannya
Keluarga yang menjadi pelayan simpanse peliharaannya via qoura.com

Berbeda dengan memelihara kucing, sekalipun orang-orang menganggap bahwa sang pemiliklah yang menjadi budak dari si kucing, namun tetap tidak ada hal yang lebih parah, atau yang membuat sang pemilik menjadi lepas tangan.

Namun hal yang sama sekali berbeda terjadi di keluarga Annie Butor. Kisahnya dimulai pada tahun 1960 ketika penyanyi Prancis terkenal Leo Ferré memutuskan untuk memiliki hewan peliharaan eksotis berupa simpanse yang diberinama Pépée.

Leo tampak sangat menyayangi simpanse satu ini, bahkan dirinya pernah membuat lagu yang ditulis khusus untuk Pépée. Namun sebelum simpanse tersebut resmi menjadi anggota keluarganya, hal aneh telah dimulai.

Tepat, sebelum keluarga Ferré membawa Pépée pulang ke puri mereka, pelatih simpanse tersebut memperingatkan dengan tajam. 

"Saya bercerai tiga kali karena simpanse ini, maka hati-hati!" 

Walaupun terdengar skeptis dan cukup aneh, namun nyatanya peringatan dibenarkan beberapa tahun setelahnya. Hal tersebut bahan diakui oleh Annie Butor, putri keluarga tersebut, yang menulis memoar atau kenangan tentang pengalaman hidup bersama simpanse mengerikan tersebut.

Kurang lebih isinya adalah sebagai berikut :

Pépée punya kamar tidur sendiri, mainannya, dia makan bersama kami, tidur siang, mengemudikan mobil di pangkuan Léo. Di malam hari, sebelum mengenakan piyamanya, dia akan dengan sopan meminum infusnya sebelum memeluk kami dengan lembut dan sangat erat.

Namun diluar hal yang tampak normal dan manusiawi tersebut, Annie kerap menggambarkan Pépée layaknya sebagai seorang tuan yang kasar, bahkan ketika hewan primata tersebut harusnya menjadi peliaharaan.

Dalam memoar kenangan itu, Annie menceritakan kebiasaan buruk Pépée yang melepas pakaian dan barang berharga para tamu, menggigit mereka yang membuatnya kesal, dan bahkan membawa bayi seseorang ke atap.

Tidak terhitung berapa kali Simpanse peliharaan itu menggigit banyak anggota keluarga dan pelayan di rumah tersebut. Akibatnya, banyak pelayan yang merasa tidak tahan memilih berhenti secara massal.  

Segera setelah berbagai kejadian menyeramkan itu, Annie dan ayahnya meninggalkan rumah keluarga, dan tidak lupa mengatakan bahwa simpanse itu telah membuat hidup mereka menjadi tak tertahankan.

Sumber : https://www.ranker.com/list/pet-chimpanzee-incidents/lee-emjay?ref=browse_list&l=1