Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fakta Menarik Plus Mengejutkan Tentang Tinja Tanpa Menjijikan

Kotoran atau tinja, atau feses, atau dalam bahasa kasar disebut “tai” adalah produk buangan saluran pencernaan yang dikeluarkan melalui anus. Manusia dan hewan sudah pasti mengeluarkan tinja. Antara manusia dan hewan, atau bahkan antarhewan itu sendiri memiliki karakteristik tinja yang berbeda-beda.

Tinja disebut kotoran karena pada umumnya tinja hanyalah limbah hasil dari pencernaan yang sudah tidak berguna lagi. Tetapi seperti kita ketahui, tinja bukan lagi dianggap sebagai limbah. Sebagian tinja bisa memiliki kegunaan atau manfaat tertentu. Contohnya tinja hewan yang bisa digunakan untuk membuat pupuk. Selain itu, ternyata terdapat fakta-fakta mengejutkan lain tentang tinja yang banyak belum kita ketahui.

Monyet Mandrill Menggunakan Tinja untuk Social Distancing

Monyet Mandrill Menggunakan Tinja untuk Social Distancing
 Monyet Mandrill Menggunakan Tinja untuk Social Distancing via depositphotos.com

Di tengah pandemi covid-19, semua orang diminta untuk menerapkan social distancing, atau jaga jarak sebagai upaya untuk mengurangi penularan virus ini. Ternyata, menjaga jarak dengan tujuan untuk mengurangi penularan penyakit sudah dipraktikkan oleh monyet mandrill. Mereka sudah menerapkan ini selama berabad-abad. Monyet mandrill hidup dalam kelompok yang sangat besar. Ketika terjangkit virus atau penyakit, maka itu akan mengubah aroma tubuh dan aroma tinja mereka. 

Jadi ketika ada mandrill yang memiliki aroma tinja yang berbeda, mandrill lain akan langsung jaga jarak terhadap mandrill itu agar tidak tertular penyakit. Walaupun begitu, kelompol mandrill tetap akan mengurus individu yang sakit. Tetapi mereka sebisa mungkin menjauhi bagian anus, karena mereka tahu bahwa dari sanalah kemungkinan tertular penyakit yang paling besar. 

Bayi Burung Membuang Tinja untuk Dimakan oleh Induknya

Bayi Burung Membuang Tinja untuk Dimakan oleh Induknya
 Bayi Burung Membuang Tinja untuk Dimakan oleh Induknya via youtube

Banyak bayi burung altricial (burung yang membutuhkan perawatan di sarangnya) memilki apa yang disebut kantung tinja. Usus mereka membungkus tinja mereka dalam selaput yang kuat, hampir seperti kantong kotoran di dalamnya. Sahabat anehdidunia.com ketika salah satu dari bayi burung ini buang air besar, mereka mengarahkan anus mereka ke arah induknya sehingga induknya dapat mencabutnya dari belakang untuk dimakan, atau diterbangkan untuk menjaga kebersihan sarang.

Ketika bayi burung masih sangat muda, sistem pencernaannya terlalu lemah untuk mencerna banyak dari apa yang mereka makan. Sehingga tinja mereka menyimpan banyak nutrisi yang tidak tercerna. Intinya, dengan buang air besar, mereka membuat camilan sehat untuk induknya. Namun, seiring bertambahnya usia bayi burung, bakteri di dalam usus mereka menjadi lebih kuat, sehingga induknya berhenti memakan tinja anak-anaknya. Meskipun beberapa spesies memakan tinja bayi mereka selama periode bersarang. 

Bayi Hewan yang Butuh Memakan Tinja Induknya

Bayi Hewan yang Butuh Memakan Tinja Induknya
Bayi Hewan yang Butuh Memakan Tinja Induknya via mesinpencacahrumput.com

Jika kamu memiliki kelinci peliharaan, kamu mungkin pernah melihatnya memakan tinjanya sendiri. Mereka terkenal suka mengemil tinja sendiri karena saluran pencernaan mereka tidak cukup kuat untuk mendapatkan semua nutrisi makanan sekaligus. Jadi, saat kelinci memakan tinjanya sendiri, mereka hanya memastikan bahwa nutrisi di dalam tinjanya tidak terbuang percuma. Tetapi masalah yang dihadapi beberapa peternak kelinci adalah induk kelinci sering memberi makan tinjanya sendiri kepada bayinya.

Namun, dalam kasus ini, para peneliti percaya bahwa itu mungkin bukan nutrisi, tetapi masalah bakteri pencerna makanan. Bayi kelinci, seperti panda dan kuda nil, mendapat manfaat dari memakan tinja induknya. Jadi dalam tinja induknya terdapat bakteri yang berguna untuk mencerna makanan. Akses satu-satunya yang dimiliki bayi hewan ke bakteri yang mereka butuhkan adalah tinja induknya. Jadi, mereka memakan tinja induknya sampai bioma usus mereka cukup kuat untuk mencerna makanan mereka sendiri.

Penguin Menembakkan Tinja Sejauh 1,2 Meter dan Menghasilkan Gas Tawa

Penguin Menembakkan Tinja Sejauh 1,2 Meter dan Menghasilkan Gas Tawa
Penguin Menembakkan Tinja Sejauh 1,2 Meter dan Menghasilkan Gas Tawa via suara.com

Jika beberapa burung memiliki kantung kotoran untuk menjaga sarangnya tetap bersih setelah buang air besar, penguin punya cara yang lain. Para ilmuwan telah melakukan studi tentang tekanan dubur penguin dan menemukan bahwa penguin dapat mengeluarkan tinjanya dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga, secara teoritis, mereka dapat menembakkan tinjanya sendiri sejauh empat kaki atau sekitar 1,2 meter. Menurut ilmuwan, kecepatan tinja penguin saat ditembakkan mencapai 7,2 kilometer per jam.

Tinja penguin juga mengandung banyak nitrogen karena makanan mereka. Saat mereka membuang tinja ke tanah, bakteri mengubahnya menjadi dinitrogen oksida (nitrous oxide). Seperti yang banyak kita ketahui dinitrogen oksida dikenal sebagai gas tawa. Jumlah gas yang hasilkan pun cukup banyak.

Tinja Hewan Menjadi Kertas

Tinja Hewan Menjadi Kertas
Tinja Hewan Menjadi Kertas via nationalgeographic.grid.id

Panda menghabiskan sepanjang hari untuk makan, yang berarti mereka juga menghabiskan banyak waktu untuk buang air besar. Panda dapat menghasilkan tinja hingga 10kg per hari. Untuk pusat konservasi panda dan kebun binatang, membuang kotoran dalam jumlah besar bisa menjadi mahal. Mereka pun mencari cara untuk mengurangi biaya produktif panda.

Sementara itu, gajah menghasilkan tinja sebanyak 50 kg per hari, dan sebagian besar merupakan bahan tanaman berserat. Setelah kotorannya dibersihkan, seratnya dapat dengan mudah diubah menjadi kertas, dan kemudian dijual. Karena komposisi tinja panda yang 70% bambu juga tidak dapat dicerna, maka tinja panda juga dapat dibuat menjadi berbagai produk, termasuk toilet dan kertas tisu. 

Tinja Kudanil yang Membunuh Banyak Ikan

Tinja Kudanil yang Membunuh Banyak Ikan
Tinja Kudanil yang Membunuh Banyak Ikan via bincangsyariah.com

Seperti kita ketahui, Kudanil menghabiskan banyak waktu di air. Mereka sering bermain di air pada siang hari untuk menghindari sinar matahari. Saat bermain di dalam air inilah, kudanil sering buang air besar.  Para ilmuwan yang mempelajari kuda nil di sungai Mara, di perbatasan Tanzania dan Kenya, menghitung bahwa empat ribu populasi kuda nil yang kuat membuang sekitar 8.500 kilogram tinja sehari ke dalam perairan. Sampah terakumulasi di dasar sungai, dan selama musim kemarau, air jadi tercemar dengan bahan kimia beracun yang berasal dari tinja.

Bakteri yang berasal dari tinja tersebut memakan semua nutrisi yang ada di air. Kemudian bakteri-bakteri itu juga menghabiskan oksigen yang dibutuhkan ikan untuk bernapas. Jika turun hujan yang sangat lebat, maka hal itu dapat mengaduk lumpur kotoran di bagian bawah sungai dan mengirimkannya ke hilir dan dapat mengenai ikan dalam jumlah besar. Setidaknya itulah teorinya.

Tarian Buang Air Besar Kungkang

Tarian Buang Air Besar Kungkang
Tarian Buang Air Besar Kungkang via fimela.com

Kungkang merupakan hewan yang dikenal dengan gerakannya yang sangat lambat. Ternyata kelambatan itu juga terjadi di saluran pencernaannya. Karena itulah, kungkang hanya perlu buang air besar satu kali dalam seminggu. Ketika buang air besar, kungkang akan langsung kehilangan sepertiga dari berat tubuhnya. Itu sama dengan rata-rata manusia yang buang air besar seberat dua puluh kilogram dalam sekali duduk. 

Cara buang air besar kungkang inilah yang cukup aneh. Mereka akan turun dari pohon dan menuju ke tanah. Setelah itu, mereka menggali lubang di tanah untuk tempat mereka buang air besar. Kemudian mereka kan buang air besar dengan cara berdiri tegak. Setelah selesai mereka akan menutupi lubang sambil melakukan sebuah pergerakan mirip tarian. Mereka melakukan itu seperti semacam ritual.

Tinja Wombat Berbentuk Kubus dan Bisa Jadi Alat Komunikasi

Tinja Wombat Berbentuk Kubus dan Bisa Jadi Alat Komunikasi
 Tinja Wombat Berbentuk Kubus dan Bisa Jadi Alat Komunikasi via twitter.com

Wombat adalah hewan marsupial yang berasal dari Australia. Hewan ini jadi terkenal karena bentuk tinjanya yang aneh. Ya, mereka memiliki tinja yang berbentuk kubus. Para ilmuwan masih melakukan penelitian tentang bagaimana bisa tinja wombat berbentuk seperti itu. Tak hanya itu, ternyata tinja wombat juga digunakan oleh mereka sendiri sebagai alat komunikasi.

Wombat akan menumpuk tinja kubus mereka di dekat sarang, dan itu memiliki pesan yang ingin disampaikan kepada wombat lain. Pemandangan tumpukan tinja wombat akan mirip dengan tembok yang dibentuk dari batu bata. Biasanya, ketika wombat menumpuk tinjanya, itu berarti dia ingin memberitahu keberadaan mereka. Itu akan sangat berguna ketika musim kawin tiba. 

referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Wombat https://dunia.tempo.co/read/1363212/lakukan-social-distancing-saat-bertemu-penguin-kenapa/full&view=ok https://listverse.com/2021/04/13/10-really-weird-facts-about-poop/