Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Hal Unik yang Pernah Dilakukan Manusia pada Babi

Anehdidunia.com - Babi bukanlah hewan yang banyak dikonsumsi di Indonesia karena faktor agama. Namun lain halnya kalau di luar negeri sana. Babi merupakan salah satu hewan yang paling banyak dimakan oleh manusia. Namun selain untuk dimakan, manusia juga pernah menggunakan babi untuk keperluan lain. Berikut ini adalah hal-hal unik yang pernah dilakukan oleh manusia pada babi.

Diajak Bergulat

Diajak Bergulat
Diajak Bergulat via postcrescent.com

Babi dikenal sebagai hewan yang cukup enerjik. Hal itulah nampaknya yang mendorong munculnya praktik gulat babi atau tangkap babi. Gulat babi adalah sebutan untuk permainan tradisional yang melibatkan babi sebagai fokus utamanya.

Dalam gulat babi, akan ada satu ekor babi atau lebih yang dilepas ke tengah-tengah arena. Babi tersebut selanjutnya harus ditangkap oleh orang-orang yang berada di dalam arena. Supaya babinya makin licin dan sulit ditangkap, babi tersebut bakal disirami dengan minyak sayur.

Selain mengharuskan para peserta menangkap babi, peraturan dalam permainan ini sendiri bisa berbeda-beda. Ada permainan yang mengharuskan pemainnya memasukkan babi yang sudah berhasil ditangkap ke dalam tong. Ada pula permainan yang mengharuskan pemainnya membawa babi yang sudah berhasil ditangkap ke lokasi tertentu.

Permainan ini bisa digelar dalam beberapa ronde sesuai dengan jumlah peserta. Satu ronde bisa diikuti oleh 4 orang peserta. Biasanya kelompok yang berhasil menyelesaikan permainan dalam waktu paling singkat bakal dinobatkan sebagai pemenang. Sementara babi yang digunakan dalam permainan ini boleh dibawa pulang oleh pemenang.

Permainan menangkap babi ini merupakan permainan yang lazim dimainkan di kawasan pedesaan di Amerika Serikat. Biasanya permainan ini digelar sebagai bagian dari acara festival setempat.

Dilombakan Dalam Olimpiade

Dilombakan Dalam Olimpiade
Dilombakan Dalam Olimpiade via strorywarren.com

Olimpiade adalah nama dari ajang olah raga dunia yang melombakan banyak cabang olah raga sekaligus. Bukan hanya manusia yang mengikuti turnamen Olimpiade. Babi pun ternyata memiliki turnamen Olimpiade-nya sendiri.

Pig Olympics (Olimpiade Babi) adalah nama dari ajang Olimpiade khusus babi tersebut. Pesertanya merupakan babi-babi yang berasal dari berbagai negara seperti Rusia, Ukraina, Afrika Selatan, dan lain sebagainya.

Turnamen Olimpiade babi merupakan hasil gagasan dari Sport Pig Federation yang memiliki 100 orang anggota. Edisi pertama turnamen ini dilaksanakan di Beijing, China. Setahun kemudian, giliran Moskow (Rusia) yang bertindak sebagai tuan rumah.

Layaknya ajang Olimpiade khusus manusia, ada beragam ajang olah raga yang dilombakan dalam turnamen ini. Mulai dari sepak bola, balap lari, hingga renang.

Dalam ajang sepak bola khusus babi contohnya, babi-babi tersebut akan dibagi ke dalam 2 tim yang masing-masingnya berisikan 5 pemain. Kedua tim tersebut berdasarkan warna kostumnya dibedakan menjadi tim biru dan tim merah.

Begitu permainan dimulai, masing-masing babi berusaha menggelindingkan bola ke dalam gawang memakai moncongnya. Supaya babi-babi tersebut bersedia menggelindingkan bola, bola yang digunakan dalam permainan ini diolesi dengan minyak ikan.

Diikutkan Dalam Kontes Kecantikan

Diikutkan Dalam Kontes Kecantikan
Diikutkan Dalam Kontes Kecantikan via austincronicle.com

Babi kerap dipandang sebagai hewan yang jelek dan rakus. Sampai-sampai orang yang memiliki sifat serakah kerap disamakan dengan hewan babi. Namun tidak semua orang sependapat dengan pandangan tersebut. Bagi sebagian orang, babi bukanlah hewan yang buruk rupa.

Atas dasar itulah, mereka menggelar kontes kecantikan khusus babi. Pada bulan Maret 2020, kelompok pecinta babi Central Texas Pig Rescue menggelar kontes kecantikan khusus babi di Austin, negara bagian Texas, Amerika Serikat.

Karena acacaranya bertema kontes kecantikan, babi-babi yang mengikuti kontes ini pun didandani dengan beragam aksesoris berwarna warni seperti baju, pita, hingga gelang leher. Hasilnya, babi-babi tersebut nampak jauh lebih lucu dibandingkan babi yang biasa dijumpai di peternakan.

Tujuan digelarnya acara ini sendiri bukan sekedar untuk mengadu kecantikan antar babi, tapi juga sebagai cara untuk menambah wawasan pengunjung mengenai babi. Harapannya setelah mengikuti acara ini, pengunjung menjadi lebih paham mengenai babi dan tidak lagi memandang babi sebelah mata.

Penyelenggara acara ini juga berharap kalau meningkatnya kesadaran pengunjung akan membuat mereka merasa tertarik untuk memiliki babi peliharaannya sendiri. Namun penyelenggara juga mewanti-wanti pengunjungnya untuk memahami karakteristik babi supaya babi yang dipelihara kemudian tidak berada dalam kondisi terlantar.

Acara ini sendiri tidak hanya diikuti oleh para pecinta babi. Pasalnya organisasi-organisasi pelindung hewan lainnya juga turut menghadiri acara ini. Sebagai contoh, organisasi Austin Bat Refuge dilaporkan turut membawa beberapa ekor kelelawar di acara ini. Tujuannya serupa, untuk meningkatkan wawasan pengunjung mengenai hewan yang bersangkutan.

Dijadikan Hewan Penunggu Toilet

Dijadikan Hewan Penunggu Toilet
Dijadikan Hewan Penunggu Toilet via floresa.co

Bagi kalangan awam, babi dipandang sebagai hewan yang jorok dan rakus karena babi merupakan satu dari sedikit hewan yang bersedia memakan kotoran manusia. Babi sendiri memang dikenal sebagai hewan yang oportunis karena mereka bersedia memakan apapun di sekitarnya supaya bisa bertahan hidup.

Meskipun kebiasaan babi memakan tinja manusia menyebabkan hewan ini dipandang secara negatif oleh manusia, ada pula yang memandang kebiasaan babi tersebut sebagai hal yang bermanfaat. Atas dasar itulah, sejumlah penduduk di Asia mendirikan toilet babi.

Toilet babi pada dasarnya tidak berbeda jauh dari toilet biasa. Di dalam toilet babi, terdapat kloset yang bisa digunakan oleh penggunanya untuk buang air.

Apa yang membedakan toilet babi dengan toilet biasa adalah lubang toilet babi tidak tersambung ke saluran pembuangan, melainkan ke kandang babi. Jadi ketika seseorang buang air besar, tinjanya akan mengalir masuk ke kandang babi. Tinja tersebut selanjutnya bisa dimakan oleh babi-babi yang menunggu di bawahnya.

Toilet babi sudah dikenal oleh penduduk China dari masa ratusan tahun Sebelum Masehi. Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kesadaran manusia akan pola hidup higienis, penggunaan toilet babi secara berangsur-angsur ditinggalkan, namun tidak sepenuhnya menghilang.

Sejumlah penduduk yang tinggal di kawasan pedesaan di China utara diketahui masih menggunakan toilet babi. Toilet serupa juga masih banyak digunakan oleh penduduk di Goa dan Kerala, India.

Dijadikan Senjata untuk Mengalahkan Gajah

Dijadikan Senjata untuk Mengalahkan Gajah
Dijadikan Senjata untuk Mengalahkan Gajah via amanahnews.com

Gajah merupakan hewan darat terbesar di dunia, sementara babi ukurannya lebih kecil dibandingkan manusia. Dengan melihat hal tersebut, rasanya sulit membayangkan kalau babi bisa digunakan untuk mengalahkan gajah.

Padahal kenyataannya, babi benar-benar pernah digunakan untuk mengalahkan pasukan gajah di masa lampau. Sejak abad ke-3 SM, pasukan Romawi dan Yunani Kuno pernah menggunakan babi saat berhadapan dengan pasukan gajah.

Menurut tulisan sejarawan Romawi Pliny, alasan kenapa babi digunakan untuk menghadapi gajah adalah karena gajah tidak tahan akan aroma babi. Saat kota kuno Megara diserbu oleh pasukan Antigonus II Gonatas, pasukan Megara menyirami babi dengan minyak, lalu membakar babinya hidup-hidup dan melepasnya ke arah pasukan Antigonus.

Saat gajah-gajah yang mengepung Megara melihat kawanan babi berlari ke arah mereka dalam kondisi terbakar, gajah-gajah tersebut spontak merasa panik. Akibatnya, gajah tersebut malah menginjak-injak pasukan Antigonus yang lain sehingga mereka terpaksa mundur.

referensi :
https://en.wikipedia.org/wiki/Pig_wrestling
https://en.wikipedia.org/wiki/Pig_Olympics
https://en.wikipedia.org/wiki/Pig_toilet
http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/4914320.stm
https://www.austinchronicle.com/news/2020-03-06/central-texas-pig-rescue-puts-on-a-pig-pageant/
https://www.thevintagenews.com/2016/09/15/ancient-rome-flaming-war-pigs-used-counter-elephants/