Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Bentuk dan Kondisi Air Paling Unik dan Aneh yang Tidak Pernah Kamu Ketahui Sebelumnya

Anehdidunia.com - Banyak yang meyakini bahwa air hanya hadir sebagai padat, cair, atau gas, namun bagaimana jika kami beritahukan bahwa hal tersebut salah besar. Bahkan faktanya air dapat hadir di sejumlah tempat dalam bentuk dan kondisi yang benar-benar baru dan akan membuat kami tercengang takjub.

Apakah kamu percaya bahwa air bisa menjadi es panas atau bahkan bubuk? Ya, air bubuk adalah suatu hal nyata yang walaupun membingungkan namun benar-benar ada. Sekarang, sekarang ketika mungkin kamu berpikir, “Bagaimana itu mungkin?”

Mari simak fakta mencengangkan selanjutnya mengenai 7 bentuk dan kondisi air paling unik dan aneh yang tidak pernah kamu ketahui sebelumnya.

1. Es-VII atau Es dengan Suhu Panas

Es-VII atau Es dengan Suhu Panas
Es-VII atau Es dengan Suhu Panas via popsci.com

Es merupakan materi dengan suhu dingin. Tapi hal ini nyatanya tidak berlaku untuk es-VII (alias es panas), yang sebenarnya panas. Para ilmuwan menyebut es biasa yang kita miliki di Bumi ini sebagai "es Ih." Huruf "h" kecil di sana berarti "segi enam", karena atom oksigen berbaris dalam bentuk segi enam ketika air membeku di bawah tekanan normal.

Namun, Es-II menjadi es-III ketika lebih banyak tekanan diberikan, dan akan terus berlanjut hingga mencapai (atau bahkan melewati) kondisi es-VII, di mana atom oksigen tersusun dalam bentuk kubik.

Es-VII ini memiliki panas karena hanya terbentuk pada suhu dan tekanan tinggi. Di Bumi, secara teoritis kondisi es ini hanya bisa ada jauh di dalam mantel, di mana tekanannya cukup tinggi untuk memampatkan air biasa menjadi es-VII. Namun, itu tidak akan terbentuk di mantel karena suhu tinggi akan mengubah air menjadi uap sebelum tekanan dapat mengubahnya menjadi es.

Namun, Ilmuwan pun nyatanya telah mampu membuat es-VII di laboratorium. Mereka juga menemukannya dimana berlian yang terbentuk jauh di dalam mantel bumi terjadi dengan uji coba es ini.

2. Air Kering

Air Kering
Air Kering via discopera.ro

Air kering adalah hal yang akan kita dapatkan ketika kita mencampur air alami dengan silika (dengan bantuan mesin tentu saja). Air unik ini akan muncul dan berperilaku seperti padatan meskipun 95 persennya adalah air. Air kering terdiri dari butiran seperti gula bubuk, yang sebenarnya adalah tetesan air biasa yang ditutupi dengan silika.

Silika mencegah air bercampur dan menjadi cair. Air kering pertama kali dikembangkan pada tahun 1968 dan digunakan dalam kosmetik pada saat itu. Namun semua orang segera melupakannya sampai para peneliti dari University of Hull, Inggris, menciptakannya kembali pada tahun 2006.

Para ilmuwan diketahui berpikir bahwa air kering ini dapat digunakan untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Dan hal ini secara teori memang kemungkinan berhasil, mengingat air kering menyerap karbon dioksida tiga kali lebih banyak daripada air biasa saja. Selain itu, para ilmuwan juga mempertimbangkan untuk menggunakan air kering ini sebagai media untuk penyimpanan dan transportasi bahan kimia berbahaya.

3. Air Superkritis

Air Superkritis
Air Superkritis via painterest.com

Suatu zat mencapai keadaan superkritis ketika suhu dan tekanannya menjadi sangat tinggi sehingga tidak ada perbedaan antara keadaan cair dan gasnya. Air pada titik ini akan hadir sebagai uap aneh yang sebenarnya bukan gas. Air mencapai keadaan superkritisnya pada suhu 373 derajat Celcius (703 °F) dan tekanan 220 bar. Namun kondisi ini tidak dapat dikompresi kembali ke cairan dalam keadaan itu. Air superkritis (seperti cairan superkritis lainnya) diketahui dapat mengalir melalui padatan seperti gas tetapi masih dapat melarutkan zat lain seperti cairan.

4. Air Plasma

Air Plasma
Air Plasma via plasmaleap.com

Gliese 1214 b adalah salah satu planet yang aneh. Planet ini diketahui berukuran enam kali lebih besar dari Bumi dan diisi dengan air—termasuk air plasma. Yaitu, air yang ada dalam keadaan plasma. Materi dalam keadaan plasma diketahui sedikit mirip dengan gas. Materi ini memiliki kerapatan yang rendah dan tidak memiliki bentuk atau volume yang pasti—seperti halnya gas.

Namun, tidak seperti gas, atom materi ini telah melepaskan elektronnya, dan inti bermuatan positif mampu bergerak bebas tanpa terkecuali. Inilah sebabnya mengapa beberapa ilmuwan menganggap plasma sebagai versi gas yang bermuatan listrik.

Sementara itu, kembali ke Gliese 1214 b. Planet ini diketahui begitu dekat dengan bintangnya sehingga satu tahun hanya berdurasi 38 jam. Sementara bumi 70 kali lebih jauh dari Matahari kita sebagai perbandingan. Suhu siang hari di Gliese 1214 b bisa mencapai 282 derajat Celcius (540 °F), yang akan terlalu panas untuk hal apapun bertahan hidup. Di sisi lain kedekatan Gliese 1214 b dengan bintangnya adalah alasan mengapa air ini mungkin ada dengan bentuk plasmanya di sana.

Sementara itu, temperatur yang sangat tinggi dari bintang dan tekanan tinggi dari planet ini menyebabkan air kemudian memanas dan memampatkan sedemikian rupa sehingga menjadi plasma. Air plasma dianggap sebagai salah satu bentuk air superkritis yang kami sebutkan sebelumnya.

5. Es Terbakar

Es Terbakar
Es Terbakar via deviantart.com

Hidrat metana adalah sejenis es yang benar-benar dapat terbakar, karena kamu dapat membakarnya seperti selembar kertas. Dan di sini Es yang kami maksud adalah yang mengandung metana. Air yang berbentuk jadi es ini diketahui terbentuk secara alami di kedalaman laut tertentu, di lapisan es, dan bahkan di pipa minyak dan gas, di mana dapat menyebabkan penyumbatan. Sementara itu salah satu bagian terakhir adalah bagaimana es ini dapat ditemukan. Berawal pada tahun 1930-an, Es terbakar ini pertama kali ditemukan sebagai metana yang dikompresi dan dibekukan.

Metana beku ini akan segera tertutup es, sehingga mampu menciptakan es yang terbakar. Uniknya, para ilmuwan kini menganggap es tersebut sebagai sumber bahan bakar yang mungkin, mengingat es itu mengandung banyak metana. Sayangnya, banyak negara tidak dapat mengganti batu bara mereka dengan es yang terbakar karena sulit untuk diekstraksi di bawah air. Es ini juga menjadi tidak stabil ketika dibawa ke permukaan. Para ilmuwan juga cukup skeptis dengan mengatakan bahwa pembakaran es ini mampu memperburuk perubahan iklim.

6. Air Kuantum

Air Kuantum
Air Kuantum via popsci.com

Pada tahun 2016, para ilmuwan di Laboratorium Nasional Oak Ridge Departemen Energi Amerika Serikat berhasil menciptakan apa yang disebut sebagai air kuantum baru. Mereka membuat penemuan dengan "memeras" molekul air di antara kristal beryl heksagonal.

Kompresi besar-besaran ini kemudian meningkatkan tekanan sedemikian rupa sehingga atom-atom molekul air menjadi tidak sejajar, di mana air tidak lagi mengikuti sejumlah hukum fisika. Molekul mampu melewati penghalang di tingkat atom, perilaku yang dijelaskan oleh mekanika kuantum dan disebut sebagai "penerowongan."

Perilaku molekul ini diketahui hanya terjadi ketika suatu zat berada dalam keadaan kuantum. Para ilmuwan percaya air sering masuk ke mode kuantum untuk melakukan perjalanan melalui ruang yang sangat sempit di bebatuan, tanah, dan bahkan dinding sel hidup.

7. Aeroice

Aeroice
Aeroice via sciencealert.com

Aeroice adalah versi es paling ringan yang dapat kita temukan. Aeroice ini pertama kali "ditemukan" dalam simulasi pada tahun 2017 oleh para peneliti di Universitas Okayama di Jepang selama percobaan untuk memahami bagaimana air berubah menjadi es.

Tim peneliti ini kemudian berhasil menciptakan es tersebut ketika mereka mencoba mencari tahu apa yang terjadi ketika air membeku tanpa adanya tekanan. Sementara fase es lain yang telah kami sebutkan sejauh ini tercipta setelah tekanan ekstrem diterapkan pada air, sebaliknya hal yang berbanding terbalik terjadi pada es ini.

Simulasi tertentu diperlukan untuk melihat keadaan es pada tekanan negatif. Namun para ilmuwan ini pada akhirnya berhasil "menciptakan" aeroice dengan mengekstraksi dua atom oksigen dalam silikon dioksida (alias silika), sehingga hanya menyisakan silikon.

Kemudian mereka mengganti atom silikon dengan atom oksigen sebelum memasukkan dua atom hidrogen untuk membuat es. Temuan ini pun kemungkinan besar akan berimplikasi pada bagaimana air berperilaku dalam nanotube, nanopori, atau bagian lain dari kosmos.


Sumber :

https://listverse.com/2019/08/26/10-weird-states-and-forms-of-water-you-never-knew-existed/