Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Misteri Phantom Killer, Pembunuh Berantai Asal Texas yang Tidak Pernah Tertangkap

Anehdidunia.com - Texarkana adalah nama dari sebuah kota yang terletak di negara bagian Texas, Amerika Serikat. Di kota inilah, pernah terjadi salah satu kasus pembunuhan paling misterius di Amerika Serikat. Bahkan saking misteriusnya, kasus ini masih belum dapat dipecahkan hingga sekarang.

Kasus yang dimaksud di sini adalah Texarkana Monnlight Murders (Pembunuhan di Bawah Cahaya Rembulan Texarkana). Nama itu sendiri digunakan karena kasus-kasus pembunuhan yang terjadi semuanya berlangsung pada malam hari.

Kasus pembunuhan berantai ini terjadi pada tahun 1946, namun dampak yang ditimbulkannya tetap terasa hingga bertahun-tahun kemudian. Karena pelaku pembunuhan berantai ini tidak pernah tertangkap, pelaku kasus ini pun lantas dijuluki Phantom Killer (Sang Pembunuh Hantu).

Malam Pertama yang Mencekam

Malam Pertama yang Mencekam
Malam Pertama yang Mencekam via txtoday.com

Semuanya bermula pada malam tanggal 22 Februari 1946. Di hari tersebut, sepasang kekasih yang bernama Jimmy Hollis (25 tahun) dan Jeanne Larey (19) pergi menonton film bersama-sama. Setelah selesai menonton, keduanya kemudian memarkir mobilnya di pinggir jalanan yang sepi dengan maksud bermesraan.

Namun baru 10 menit berada di sana, kemesraan mereka harus terusik. Tiba-tiba saja, ada yang menyorotkan lampu ke arah mereka berdua. Jika itu saja sudah cukup mengangetkan, ternyata itu baru awalnya saja.

Saat mereka melihat keluar jendela mobil, mereka melihat sosok berpakaian serba putih yang mengenakan topeng. Sosok tersebut kemudian memerintahkan kepada keduanya supaya bergegas keluar dari mobil. Berdasarkan suaranya, sosok tersebut diduga adalah seorang pria.

Jimmy dan Jeanne pada awalnya merasa ragu. Namun setelah orang tersebut berkata kalau dia tidak bermaksud membunuh mereka, Jimmy dan Jeanne akhirnya setuju untuk keluar dari mobil. Saat itulah, sosok tersebut secara tiba-tiba memukul Jimmy dengan gagang pistol hingga tak sadarkan diri.

Melihat peristiwa tersebut, Jeanne menduga kalau orang tersebut ingin merampok keduanya. Jeanne pun lantas memohon ampun kepada sosok misterius tersebut sambil berkata kalau mereka tidak punya uang.

Entah apa sebenarnya yang diinginkan oleh sosok misterius ini. Setelah merogoh kemaluan Jeanne dengan ujung pistolnya, sosok tersebut memberi perintah kepada Jeanne supaya bergegas lari sejauh mungkin. Dan itulah yang dilakukan oleh Jeanne. Ia berlari menuju rumah terdekat dan meminta bantuan kepada penghuninya.

Saat polisi tiba di lokasi, sosok tersebut sudah menghilang. Baik Jeanne maupun Jimmy sama-sama berada dalam kondisi selamat. Namun Jimmy harus menerima pengobatan karena ia menderita retak pada tengkoraknya. Peristiwa ini sekaligus menjadi awal mulai dari rentetan malam mencekam yang kelak bakal menghantui Texarkana.

Jatuhnya Korban Tewas Pertama

Jatuhnya Korban Tewas Pertama
Jatuhnya Korban Tewas Pertama via vocal.media

Tanggal 24 Maret 1946 alias hanya sebulan sesudah insiden pertama, Richard L. Griffin (29) dan Polly Ann Moore (17) ditemukan sudah meninggal di dalam mobil yang terparkir di tepi jalanan sepi yang juga biasa dipakai untuk bermesraan. Keduanya ditemukan dengan luka tembak di bagian tengkuknya. Saku Richard nampak terjulur keluar sehingga muncul dugaan kalau pembunuhan ini juga bermotif perampokan.

Yang membingungkan tim penyelidik adalah bagian belakang mobil nampak penuh dengan jejak darah dan lumpur. Dengan kata lain, keduanya dibunuh terlebih dahulu, lalu orang yang membunuh keduanya memasukkan kembali mayat mereka berdua ke dalam mobil.

Teror ini kembali berlanjut sebulan kemudian. Pada tanggal 13 April 1946, Paul Martin (16) and Betty Jo Booker (15) ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di tepi Jalan North Park. Keduanya sama-sama ditemukan dengan badan penuh luka tembak. Pemeriksaan pada jasad keduanya juga menunjukkan kalau mereka sama-sama memberikan perlawanan tepat sebelum dibunuh.

Polisi memastikan kalau pelaku pembunuhan Paul dan Betty adalah orang yang sama dengan pelaku pembunuhan Richard dan Polly. Pasalnya peluru yang digunakan untuk menembak mereka berempat berasal dari senjata api yang sama, yaitu pistol Colt.

Dengan melihat bukti-bukti tersebut, polisi pun menyimpulkan kalau pembunuhan ini dilakukan oleh seorang pembunuh berantai yang masih berkeliaran bebas di luar sana. Investigasi besar-besaran pun kemudian dilakukan oleh polisi.

Sayembara digelar supaya mereka yang memiliki informasi terkait pelaku bersedia memberikan informasi kepada polisi. Namun meskipun polisi sudah bersusah payah, mereka tetap tidak berhasil mengendus keberadaan pelaku yang oleh media kini dijuluki sebagai Phantom Killer (Hantu Pembunuh).

Phantom Killer Kembali Beraksi

Phantom Killer Kembali Beraksi
Phantom Killer Kembali Beraksi via the-line-up.com

Perkembangan kasus ini hanya semakin liar saja setelah pada tanggal 3 Mei 1946, sosok yang diduga sebagai Phantom Killer kembali beraksi. Pada tanggal tersebut, Virgil Starks (37) ditembak dari arah jendela saat sedang duduk santai di dalam rumahnya.

Begitu mendengar suara jendela pecah, Katie selaku istri dari Virgil spontan bergegas menuju lokasi suaminya. Naas bagi Katie, ia justru malah tertembak di bagian pipi dan rahangnya. Ajaibnya, Katie tetap hidup meskipun kini wajahnya berada dalam kondisi rusak. Katie kemudian melarikan diri ke rumah tetangganya dengan maksud mencari perlindungan.

Begitu kabar mengenai penembakan yang menimpa suami istri Starks beredar ke publik, kepanikan langsung melanda penduduk Texarkana. Warga setempat beramai-ramai mengurung diri di dalam rumah. Mereka yang tadinya tidak pernah memegang senjata api kini mulai membiasakan diri untuk tidur dengan senapan di sampingnya.

Ronda malam digelar di sejumlah lokasi. Jalanan Texarkana kini menjadi jauh lebih sepi dan terlihat seperti kota mati pada malam hari. Bahkan suara yang ditimbulkan oleh hembusan angin atau kucing yang mengaduk-aduk tempat sampah sudah cukup untuk membuat penduduk setempat merasa histeris.

Polisi juga tidak kalah sibuk. Selain melakukan penyelidikan dan mengumpulkan petunjuk sebanyak mungkin, polisi juga memasang cegatan di sejumlah titik. Penjualan minuman keras pada malam hari tidak lagi diperbolehkan. Semuanya demi memojokkan Phantom Killer dan menangkapnya sebelum ia kembali merenggut korban.

Mencari Sosok di Balik Topeng Phantom Killer

Mencari Sosok di Balik Topeng Phantom Killer
Mencari Sosok di Balik Topeng Phantom Killer via villains.fandom.com

Salah satu orang yang diduga sebagai identitas asli Phantom Killer adalah Youell Swinney. Ia pada awalnya ditangkap oleh polisi akibat ketahuan mencuri mobil. Namun saat istri Youell mengklaim kalau suaminya tersebut adalah Phantom Killer, polisi pun melakukan penyelidikan mendalam pada Youell.

Alasan lain kenapa Youell diduga kuat sebagai Phantom Killer adalah tepat sesudah Youell ditangkap polisi, aksi-aksi pembunuhan oleh Phantom Killer mendadak juga berhenti. Namun akibat kurangnya bukti, polisi tidak pernah menyatakan kalau Youell adalah sosok asli Phantom Killer.

Youell sendiri pada akhirnya menjalani hukuman penjara seumur hidup hingga kematiannya pada tahun 1994. Namun ia dijatuhi hukuman penjara demikian lama bukan karena ia terbukti sebagai Phantom Killer, melainkan karena sebelum ini ia berulang kali dipenjara atas tuduhan mencuri mobil dan menjual barang palsu.

Pada akhirnya, identitas Phantom Killer tidak pernah diketahui hingga sekarang. Bak kemunculannya yang tiba-tiba, kasus pembunuhan berantai yang dilakukannya juga berhenti begitu saja. Saat Phantom Killer tidak pernah lagi menampakkan diri, penduduk Texarkana pun secara berangsur-angsur kembali ke aktivitas normalnya.

Namun karena Phantom Killer tidak pernah tertangkap hingga sekarang, publik pun hanya bisa menerka-nerka perihal siapa Phantom Killer sebenarnya dan apa motif ia melakukan pembunuhan berantai.

Mungkinkah ia melakukan pembunuhan berantai karena ingin merampok korbannya? Atau mungkin ia juga menaruh rasa cemburu kepada pasangan kekasih sehingga ia cenderung mengincar pasangan kekasih sebagai korban utamanya?

Yang lebih membuat penasaran, apa yang dilakukan Phantom Killer sesudah pembunuhan terakhirnya di bulan Mei 1946? Mungkinkah ia benar-benar berhenti membunuh sesudah itu? Atau dia aslinya masih beraksi di tempat lain? Selama sosok asli Phantom Killer tidak pernah terungkap, selama itu pula kita hanya bisa menerka-nerka.


Sumber :

https://mysteriousuniverse.org/2018/12/the-mysterious-case-of-the-phantom-killer/

https://en.wikipedia.org/wiki/Texarkana_Moonlight_Murders

https://www.texasmonthly.com/the-culture/texarkana-murder-mystery/