Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Unik di Balik Upaya Narapidana Kabur dari Penjaranya

Anehdidunia.com - Penjara merupakan tempat yang bakal senantiasa dihindari oleh siapapun. Pasalnya selama berada di dalam penjara, orang tersebut tidak bisa bebas bepergian ke mana-mana. Terlebih lagi jika orang tersebut harus menjalani hukuman penjara hingga bertahun-tahun lamanya.

Itulah sebabnya sepanjang perjalanan sejarah, selalu ada kasus tahanan yang mencoba melarikan diri. Namun karena beragam sebab, tidak jarang upaya melarikan diri tersebut malah berakhir buruk bagi pelakunya. Berikut ini adalah 5 contoh peristiwa tersebut.

Gagal Kabur Gara-Gara Masalah Warna Kulit

Gagal Kabur Gara-Gara Masalah Warna Kulit
Gagal Kabur Gara-Gara Masalah Warna Kulit via themodernrogue.co,

Kenneth Burnum adalah seorang narapidana yang sedang ditahan di Penjara Hamilton. Suatu hari pada tahun 2013, Burnum mencoba untuk melarikan diri. Caranya untuk kabur terbilang sederhana. Saat ada narapidana yang masa tahanannya sudah berakhir, Burnum akan berpura-pura menjadi narapidana tersebut.

Rencana tersebut pada awalnya berjalan sesuai rencana. Saat petugas memasuki kompleks penjara dan memanggil nama narapidana yang hendak dibebaskan, Burnum spontan mengajukan diri dan mengklaim dirinya sebagai narapidana yang dimaksud.

Burnum kemudian diminta mengisi berkas-berkas yang diperlukan supaya ia bisa segera bebas. Ia bahkan turut diserahi barang-barang milik narapidana yang jatah pembebasannya diserobot oleh Burnum. Saat Burnum diminta pergi menuju pos pemeriksaan terakhir, Burnum nampaknya tinggal selangkah lagi untuk menghirup udara bebas.

Semeyakinkan apapun Burnum berusaha, upayanya untuk melarikan diri pada akhirnya batal terwujud. Faktor warna kulit menjadi penyebab utamanya. Napi yang seharusnya dibebaskan pada hari tersebut adalah napi berkulit hitam, namun Burnum adalah pria berkulit putih.

Melihat kejanggalan tersebut, polisi akhirnya tahu kalau Burnum bukanlah napi yang hendak dibebaskan. Atas ulahnya ini, Burnum pun dijebloskan kembali ke dalam penjara. Sudah jatuh tertimpa tangga, masa tahanan Burnum juga ditambah atas tuduhan pemalsuan identitas dan upaya melarikan diri dari penjara.

Kabur dari Penjara Hanya Untuk Ditembak Mati

Kabur dari Penjara Hanya Untuk Ditembak Mati
Kabur dari Penjara Hanya Untuk Ditembak Mati via latimes.com

John Dillinger adalah salah satu penjahat paling terkenal dalam sejarah modern Amerika Serikat. Semasa hidup, Dillinger dan gengnya diketahui pernah merampok lebih dari 30 bank. Lebih gilanya lagi, Dillinger juga pernah melakukan perampokan ke kantor polisi.

Dillinger juga terkenal karena ia menyandang reputasi bak Robin Hood saat masih aktif melakukan perampokan pada medio 1930-an. Pasalnya saat melakukan perampokan bank, Dillinger juga menghancurkan dokumen-dokumen yang tersimpan di bank sehingga ia membantu membebaskan orang-orang miskin dari jerat hutang bank.

Di lain pihak, seringnya Dillinger melakukan perampokan bank menyebabkan orang ini menjadi salah satu buronan paling dicari pada masanya. Dillinger pernah 2 kali berhasil ditangkap oleh polisi. Namun ia selalu berhasil melarikan diri sesudah itu.

Cara Dillinger dalam melarikan diri terbilang unik. Pada bulan Maret 1934, Dillinger menodong polisi dengan memakai pistol bohongan. Pistol tiruan tersebut aslinya adalah kayu yang diukir oleh Dillinger secara diam-diam dalam sel penjaranya.

Namun karena polisi yang ditodong oleh Dillinger sudah terlanjur takut, polisi itupun menyerah dan membiarkan Dillinger melarikan diri. Dillinger tidak tahu kalau keberhasilannya melarikan diri pada hari itu kelak bakal menjadi penyebab kematiannya di kemudian hari.

Karena Dillinger selalu berhasil melarikan diri setiap kali dipenjara, polisi secara diam-diam sepakat untuk membunuh Dillinger di tempat jika mereka berhasil memergokinya. Momen yang ditunggu oleh polisi tersebut akhirnya tiba pada tanggal 22 Juli 1934.

Di hari naas tersebut, Dillinger pergi menonton film di bioskop kota Chicago bersama dengan pacar dan sahabatnya. Saat Dillinger melangkah keluar dari gedung bioskop, Dillinger langsung ditembak hingga tewas oleh polisi yang sudah menunggunya.

Kabur ke Pondok yang Ada Polisinya

Kabur ke Pondok yang Ada Polisinya
Kabur ke Pondok yang Ada Polisinya via kentucky.com

James Edward Russell adalah seorang pria asal negara bagian Washington, Amerika Serikat, yang riwayat hidupnya lekat dengan penjara. Pria berusia 39 tahun tersebut diketahui sudah 4 kali menjalani hukuman penjara. Hukuman penjara terbarunya harus dijalani sejak tahun 1993.

Pada bulan Juni 2011, Russell nekat melarikan diri dari penjara Olympic Correction Center di kota Forks meskipun masa hukumannya baru akan berakhir pada tahun 2014. Begitu berhasil melarikan diri, Russell bergegas pergi menuju pondok terdekat dengan maksud memakai telepon supaya ia bisa meminta kenalannya untuk segera menjemputnya.

Apes bagi Russell, di dalam pondok tersebut ia malah berpapasan dengan petugas penjara yang kebetulan saat itu sedang tidak bertugas. Russell memasuki pondok tersebut dengan masih mengenakan seragam penjara yang berwarna merah.

Petugas penjara yang melihat seragam Russell lantas bergegas menghubungi kompleks penjara tempat Russell seharusnya ditahan. Polisi pun langsung diterjunkan dan mereka berhasil menangkap Russell keesokan harinya.

Supaya tidak bisa melarikan diri, Russell akan dipindahkan ke kompleks penjara dengan tingkat pengamanan lebih tinggi. Nasib Russell hanya semakin sial karena masa tahanannya terancam bakal diperpanjang akibat nekat mencoba melarikan diri.

Kabur Memakai Rakit yang Terbuat dari Jas Hujan

Kabur Memakai Rakit yang Terbuat dari Jas Hujan
Kabur Memakai Rakit yang Terbuat dari Jas Hujan via history.com

Jika bicara soal pulau penjara di Amerika Serikat, Alcatraz adalah salah satu yang paling terkenal. Pasalnya saat penjara di pulau tersebut masih beroperasi, para tahanan kelas kakap diketahui pernah disekap di penjara ini. Tokoh mafia terkenal Al Capone adalah salah satu alumni tahanan Alcatraz yang paling terkenal.

Ada alasan khusus kenapa Alcatraz digunakan untuk menahan napi-napi berbahaya. Lokasinya yang berada di tengah-tengah laut menyebabkan para tahanan Altraz secara teoritis tidak akan bisa melarikan diri. Tapi benarkah demikian?

Frank Morris, John Anglin, dan Clarence Anglin adalah 3 orang yang sedang menjalani hukuman penajra di Alcatraz. Pada tahun 1962, mereka melakukan salah satu tindakan paling nekat dalam sejarah Alcatraz. Mereka mencoba melarikan diri dari pulau tersebut dengan peralatan seadanya.

Mula-mula, mereka melubangi dinding tembok dengan memakai sendok yang bagian ujungnya sudah dibuat menjadi lebih runcing. Setelah selesai membuat lubang yang cukup besar untuk dilewati oleh manusia, ketiga orang tersebut kemudian pergi menuju tepi pantai.

Sesampainya di sana, mereka bertiga lalu pergi menuju laut lepas dengan menaiki rakit yang terbuat dari 50 jas hujan. Nasib mereka bertiga tidak pernah diketahui sesudah itu. Sebagian menduga kalau mereka meninggal di tengah laut. Namun tidak sedikit pula yang meyakini kalau mereka berhasil mencapai tepi pantai dan melanjutkan hidup mereka sebagai orang bebas.

Kabur Sambil Menyamar Jadi Anak Perempuannya Sendiri

Kabur Sambil Menyamar Jadi Anak Perempuannya Sendiri
Kabur Sambil Menyamar Jadi Anak Perempuannya Sendiri via tribunnews.com

Clauvinho da Silva adalah tahanan di penjara Rio de Janeiro yang dijatuhi hukuman penjara 73 tahun lebih akibat terlibat dalam perdagangan narkoba. Namun di balik kengerian yang disandangnya tersebut, ia juga bakal diingat akan upaya kreatif sekaligus konyolnya untuk kabur dari penjara.

Semuanya bermula ketika putri Silva menjenguk ayahnya di penjara. Kunjungan putri Silva tersebut ternyata hanyalah bagian dari rencana Silva untuk melarikan diri. Saat putri Silva masuk ke dalam ruangan sel tempat ayahnya ditahan, Silva kemudian mencoba melarikan diri keluar penjara dengan cara menyamar menjadi putrinya sendiri.

Supaya penyamarannya nampak meyakinkan, Silva mengenakan topeng silikon, rambut palsu, kacamata, dan bra. Namun petugas penjara tidak bisa dibodohi begitu saja. Mereka langsung mencegat Silva dan memerintahkannya untuk segera melepas penyamarannya.

Tidak diketahui apakah Silva sengaja bermaksud meninggalkan putrinya di sel penjara, atau keduanya bermaksud untuk keluar dari penjara pada waktu yang berbeda. Namun yang jelas, putri Silva kini turut terkena getahnya karena ia mencoba membantu narapidana untuk kabur. Polisi pun lantas melakukan investigasi pada putri Silva sesudah itu.

Kelanjutan dari upaya kabur ini sayangnya harus berakir tragis. Entah karena merasa malu atau ada sebab lain, Silva nekat melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri. Jasadnya ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa 3 hari sesudah upaya gagalnya untuk melarikan diri.

Sumber :
https://listverse.com/2021/07/12/top-10-jailbreaks-that-ended-badly/
https://www.bbc.com/news/world-latin-america-49248568
https://www.history.com/news/alcatraz-escape-new-evidence-anglin-brothers
https://www.seattletimes.com/seattle-news/prison-escapee-knocks-on-wrong-door-near-forks/
https://en.wikipedia.org/wiki/John_Dillinger
https://www.wrcbtv.com/story/23269443/officers-stop-attemped-escape-at-hamilton-co-jail