Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gangguan Kesehatan yang Terdengar Aneh dan Mustahil, Namun Benar-Benar Ada

Anehdidunia.com - Meskipun teknologi kedokteran sudah demikian maju, masih banyak hal-hal terkait tubuh manusia yang tidak diketahui oleh dunia medis. Kasus-kasus yang tidak dapat dipecahkan oleh dunia medis umumnya merupakan fenomena kesehatan yang amat langka. Berikut ini adalah 4 contoh gangguan kesehatan aneh yang benar-benar ada dan masih menjadi misteri bagi dunia sains.

Sindrom Tidak Bisa Menyisir Rambut

Sindrom Tidak Bisa Menyisir Rambut
Sindrom Tidak Bisa Menyisir Rambut via suara.com

Rambut adalah mahkota manusia. Berkat keberadaan rambut, seseorang bisa terlihat semakin menarik. Oleh karena itulah, banyak orang yang bersedia meluangkan waktu dan uang tidak sedikit untuk mengubah warna, ukuran, hingga jenis rambutnya.

Namun manfaat rambut bukan hanya untuk faktor penampilan semata. Rambut bisa membantu melindungi kepala pemakainya dari panas matahari dan terpaan hujan. Rambut yang cukup tebal juga bisa membantu melindungi kepala pemakainya dari luka jika terkena sesuatu.

Karena rambut memiliki peran yang begitu penting bagi penampilan pemiliknya, menyisir rambut setiap kali hendak beraktivitas merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh orang-orang. Namun di dunia ini, ternyata ada orang-orang yang tidak bisa menyisir rambutnya karena faktor medis.

Faktor medis yang dimaksud di sini adalah suatu sindrom atau gangguan kesehatan yang dikenal dengan nama uncombable hair syndrome (UHS). Mereka yang memiliki sindrom ini bakal memiliki rambut yang senantiasa nampak acak-acakan meskipun sudah berulang kali disisir.

Di dunia, hanya ada sekitar 100 orang yang memiliki sindrom UHS. Taylor McGowan adalah satu dari sedikir orang tersebut. Sahabat anehdidunia.com Taylor pada awalnya memiliki rambut yang terlihat normal. Namun saat ia menginjak usia 5 tahun, rambutnya mendadak berubah menjadi acak-acakan dan tidak bisa lagi disisir.

Nenek Taylor menduga kalau Taylor memiliki sindrom UHS setelah ia tidak sengaja melihat foto-foto anak kecil pendeirta UHS yang rambutnya nampak mirip dengan rambut Taylor. Orang tua Taylor pada awalnya tidak percaya.

Namun setelah Taylor menjalani tes genetik, akhirnya diketahui kalau Taylor mengalami mutasi pada gen rambutnya. Akibat mutasi ini, Taylor memiliki rambut yang berbeda dibandingkan rambut manusia normal.

Bisa Mendengar Suara, Tapi Tidak Bisa Mendengar Suara Lawan Jenis

Bisa Mendengar Suara, Tapi Tidak Bisa Mendengar Suara Lawan Jenis
Bisa Mendengar Suara, Tapi Tidak Bisa Mendengar Suara Lawan Jenis via detik.com

Suara merupakan hal yang amat penting bagi manusia. Berkat keberadaan suara, hidup seseorang tidak pernah terasa sepi. Suara membuat seseorang bisa menikmati musik, merasakan kondisi alam di sekelilingnya, dan masih banyak lagi.

Suara juga memiliki peran yang amat penting bagi manusia saat berkomunikasi dengan manusia lain secara lisan. Dengan mendengar apa yang dikatakan orang lain, maka sang pendengar bisa mengetahui pesan apakah yang hendak disampaikan kepada dirinya. Seseorang yang sudah mahir juga bisa membedakan orang-orang hanya denga mendengar suaranya.

Namun bagaimana jika ada seseorang yang bisa mendengar segala macam hal, namun justru tidak bisa mendengar suara kekasihnya sendiri. Ternyata kondisi macam itu benar-benar pernah terjadi dan pernah menimpa Chen, seorang wanita yang berasal dari China.

Gangguan kesehatan aneh yang menimpa Chen bermula ketika ia bangun dari tidurnya pada tahun 2019. Ia merasakan dengungan aneh pada telinganya. Namun Chen pada awalnya tidak menganggap dengungan tersebut sebagai hal yang misterius.

Keesokan paginya, saat Chen bercakap-cakap dengan pacarnya, ia tidak bisa mendengar suara pacarnya sendiri. Padahal ia tidak mengalami masalah apa-apa saat mendengar suara lainnya.

Chen kemudian memeriksakan diri ke rumah sakit. Saat dokter – yang kebetulan berjenis kelamin wanita – bercakap-cakap dengan Chen, Chen tidak merasakan masalah apa-apa. Namun saat Chen mencoba mendengar suara pasien pria yang ada di dekatnya, Chen lagi-lagi tidak bisa mendengar apa-apa.

Belakangan diketahui kalau Chen menderita gangguan kesehatan langka yang bernama reverse-slopehearing loss (RSHL). Sahabat anehdidunia.com mereka yang terkena gangguan kesehatan ini tidak akan bisa mendengar suara-suara tertentu. Kalau untuk kasus Chen, suara yang tidak bisa didengarnya adalah suara pria yang beroktaf rendah.

RSHL bisa disebabkan oleh bermacam-macam hal. Mulai dari masalah di pembuluh darah, autoimun, hingga trauma. Dokter menduga kalau Chen terkena RSHL akibat masalah kurang tidur dan tekanan kerja. Untuk menghilangkan masalah RSHL yang menimpanya, dokter pun menganjurkan Chen untuk beristirahat yang cukup.

Buta, Tapi Bisa Melihat Sesuatu yang Bergerak di Depannya

Buta, Tapi Bisa Melihat Sesuatu yang Bergerak di Depannya
Buta, Tapi Bisa Melihat Sesuatu yang Bergerak di Depannya via shopsirestar.com

Milena Canning adalah seorang wanita asal Skotlandia yang harus mengalami nasib malang pada indra penglihatannya. Saat ia menginjak usia 30 tahun, ia harus mengalami kebutaan sebagai dampak dari gangguan kesehatan yang menimpanya secara bertubi-tubi.

Sebelum mengalami kebutaan, Milena diketahui terserang infeksi saluran pernafasan dan stroke. Akibatnya, Milena pun sempat mengalami koma selama 8 bulan namanya. Nyawa Milena pada akhirnya memang bisa diselamatkan. Namun sebagai akibatnya, ia harus mengalami kebutaan.

Beberapa bulan berlalu, fenomena aneh kembali menghampiri Milena. Kendati ia masih mengalami kebutaan, ia ternyata bisa tahu kalau ada sesuatu yang bergerak di hadapannya. Sebagai contoh, Milena bisa melihat gerakan air hujan dari balik jendela, namun jendela itu sendiri tidak bisa dilihat oleh Milena.

Fenomena aneh yang menimpa Milena tersebut lantas mengundang rasa penasaran dari ilmuwan. Maka, Milena pun kemudian melakukan serangkaian tes pada usia 48 tahun. Ilmuwan ingin tahu kondisi aneh macam apa yang tengah menimpa Milena.

Setelah melakukan percobaan, ilmuwan kemudian menyimpulkan kalau Milena mengidap gangguan kesehatan langka yang bernama fenomena Riddoch. Mereka yang mengidap fenomena Riddoch tidak bisa melihat objek dalam kondisi diam, namun bisa melihatnya jika objek tersebut bergerak.

Penderita fenomena Riddoch masih tergolong sebagai pengidap kebutaan, namun mereka berbeda dengan pengidap kebutaan biasa karena mereka bisa tahu jika ada benda yang bergerak di hadapannya.

Fenomena Riddoch biasanya disebabkan oleh rusaknya bagian otak yang bernama occipital lobe. Hal itu pulalah yang menimpa Milena. Ia kehilangan sebagian besar occipital lobe miliknya. Akibatnya, Milena pun tidak bisa melihat benda yang diam, namun masih bisa mengetahui kalau ada benda yang bergerak di dekatnya.

Lumpuh Jika Terkena Sinar Matahari

Lumpuh Jika Terkena Sinar Matahari
Lumpuh Jika Terkena Sinar Matahari via brilio.net

Shoaib dan Abdul Ahmed adalah sepasang saudara kandung asal Pakistan yang nampak tidak berbeda dengan anak-anak normal pada umumnya. Namun situasi macam itu hanya terjadi jika matahari sedang bersinar.

Begitu matahari terbenam, keduanya mendadak nampak seperti orang lumpuh. Mereka sama sekali tidak bisa berbicara, makan, atau bahkan untuk sekedar membuka matanya yang terpejam. Anehnya begitu matahari terbit kembali, mereka bisa beraktivitas seperti sedia kala.

Keluarga Ahmed sudah memeriksakan anak-anaknya pada dokter, namun tidak ada yang bisa membantu mereka karena dokter sendiri belum pernah menjumpai kondisi macam itu sebelumnya.

Tahun 2016, sebuah rumah sakit di Islamabad menawarkan diri untuk menampung Shoaib dan Abdul secara cuma-cuma sambil melakukan serangkaian tes pada keduanya. Namun meskipun sudah melakukan 300 tes berbeda, penyebab fenomena aneh yang menimpa Shoaib dan Abdul ternyata masih belum dapat dipecahkan.

Meskipun Shoaib dan Abdul mengalami lumpuh setiap kali matahari terbenam, faktor cahaya ternyata tidak ada hubungannya dengan penyebab lumpuhnya mereka berdua. Pasalnya saat keduanya ditempatkan dalam ruangan gelap, keduanya bisa beraktivitas secara normal pada pagi hingga senja. Tim dokter juga tidak menemukan gangguan syaraf pada Shoaib dan Abdul.

Dugaan kalau faktor genetis menjadi penyebab fenomena aneh yang menimpa dua bersaudara tersebut lantas merebak. Pasalnya orang tua keduanya diketahui masih memiliki hubungan kekeluargaan karena berstatus sebagai sepupu.

Di masa lampau, orang tua Shoaib dan Abdul juga pernah kehilangan 2 anak kandungnya. Semasa hidup, keduanya juga pernah menderita fenomena lumpuh.

Hal yang lebih aneh lagi adalah seperti halnya Shoaib dan Abdul, kedua anak yang meninggal tersebut semuanya berjenis kelamin pria. Mereka juga memiliki saudara kandung perempuan, namun sang saudari kondisinya ternyata normal-normal saja.

Sumber :
https://listverse.com/2019/03/18/top-10-strange-medical-conditions-that-really-exist/
https://www.livescience.com/64478-reverse-slope-hearing-loss.html