Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hewan yang Banyak Digunakan Dalam Pengobatan Tradisional China

Anehdidunia.com - Penduduk China dikenal sangat teguh dalam mempertahankan tradisi leluhur dan budaya turun temurunnya. Itulah sebabnya praktik pengobatan tradisional masih jamak dijumpai hingga sekarang di Negeri Tirai Bambu.

Fenomena demikian bukan hanya dapat ditemukan di China, tetapi juga di negara-negara lain yang banyak dihuni oleh warga keturunan China. Berikut adalah beberapa contoh hewan yang banyak digunakan dalam praktik pengobatan tradisional China.

Kuda Laut

Kuda Laut
Kuda Laut via okezone.com

Kuda laut adalah hewan laut yang diberi nama demikian karena bentuknya menyerupai kuda. Meskipun wujudnya terlihat aneh, kuda laut aslinya tergolong sebagai sejenis ikan. Kuda laut sendiri tergolong sebagai hewan yang tidak pandai berenang. Itulah sebabnya dalam banyak kesempatan, hewan ini lebih sering melilitkan ekornya pada karang atau tumbuhan laut supaya tidak sampai terseret arus.

Wujud kuda laut yang unik lantas menjadi penyebab mengapa hewan ini banyak dipelihara dalam akuarium air asin. Mereka juga memiliki metode reproduksi yang unik karena saat waktunya berkembang biak, kuda laut jantan bisa menyimpan telur di dalam kantong perutnya.

Kuda laut bukan hanya dicari untuk dijadikan hewan peliharaan. Ikan ini juga kerap diolah menjadi bahan makanan dan obat tradisional China. Pasalnya ikan ini dipercaya bisa bermanfaat bagi kesehatan ginjal orang yang mengkonsumsinya.

Manfaat kuda laut bagi tubuh manusia belum berhenti sampai di sana. Sahabat anehdidunia.com kuda laut konon juga bisa membantu meningkatkan gairah seksual dan stamina. Itulah sebabnya ada sejumlah obat kuat yang menggunakan kuda laut sebagai salah satu bahan bakunya.

Kura-Kura Punggung Lunak

Kura-Kura Punggung Lunak
Kura-Kura Punggung Lunak via popbela.com

Kura-kura adalah sejenis reptil yang terkenal karena gemar membawa cangkangnya ke mana-mana. Cangkang tersebut berfungsi sebagai rumah sekaligus tempat perlindungan bagi kura-kura.

Jika kura-kura merasa terancam, ia bisa menarik masuk kaki dan kepalanya ke dalam cangkang. Saat kondisi sekitarnya sudah aman, barulah kura-kura keluar dari cangkangnya dan melanjutkan aktivitasnya seperti sedia kala.

Karena kura-kura menggunakan cangkangnya untuk melindungi diri, maka kura-kura normalnya memiliki cangkang yang keras. Namun hal demikian tidak berlaku bagi kura-kura cangkang lunak. Pasalnya kura-kura ini memiliki cangkang yang teksturnya menyerupai kulit.

Bagi penduduk China sendiri, kura-kura punggung lunak sudah lama dipandang sebagai hewan yang bermanfaat. Pasalnya hewan ini kerap disantap oleh penduduk setempat sebagai hidangan yang berharga mahal.

Mereka meyakini kalau daging kura-kura ini bisa membantu melembabkan kulit, menghindari anemia, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Daging kura-kura ini sendiri memang diketahui banyak mengandung mineral dan kolagen.

Klaim kalau daging kura-kura punggung lunak bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh nyatanya bukanlah klaim yang tidak berdasar. Berdasarkan salah satu hasil penelitian, daging kura-kura punggung lunak memang bisa merangsang produksi immunoglobulin dan memperpanjang usia antibodi tertentu. Dampaknya, orang yang bersangkutan menjadi lebih tahan terhadap penyakit dan tidak mudah jatuh sakit.

Tokek

Tokek
Tokek via kompas.com

Siapa yang tidak tahu tokek? Hewan yang masih berkerabat dengan cicak ini terkenal karena keahliannya memanjat dinding. Tokek juga memiliki kebiasaan mengeluarkan suara yang khas, khususnya pada malam hari.

Tokek memiliki sisik yang berwarna-warni. Itulah sebabnya hewan ini juga kerap dijadikan hewan peliharaan oleh pecinta satwa eksotis. Tokek juga membantu mengurangi populasi serangga hama di tempatnya tinggal karena hewan ini memang memiliki kegemaran memakan serangga.

Lepas dari semua hal tadi, tokek bukanlah hewan yang bisa dipegang sembarangan oleh manusia. Pasalnya jika merasa terganggu, tokek bisa menggigit orang yang mengusiknya. Jika seseorang sampai digigit tokek, maka tokek tersebut tidak akan melepaskan gigitannya selama beberapa waktu.

Meskipun begitu, nyatanya toh tetap banyak orang yang mencari-cari tokek. Kalangan pembuat obat tradisional China menjadi salah satu golongan yang paling getol mencari tokek karena meyakini khasiatnya yang mujarab.

Tokek paling sering digunakan untuk mengobati gangguan pernapasan dan demam. Pasalnya daging tokek diyakini bisa membantu meningkatkan daya tahan paru-paru dan ginjal. Menurut mereka yang pernah mengkonsumsi obat berbahan tokek, penyakit batuk yang parah bisa segera hilang dengan cara rutin mengkonsumsi tokek.

Khasiat tokek bukan hanya terbatas sampai di situ. Obat berbahan tokek juga kerap ditawarkan untuk mereka yang menderita masalah impotensi dan ejakulasi dini.

Jamur Ulat

Jamur Ulat
Jamur Ulat via medcom

Jamur ulat adalah sejenis jamur yang hidup sebagai parasit pada ulat di kawasan pegunungan. Mula-mula, spora jamur ini akan beterbangan. Saat spora jamur ini jatuh di punggung ulat, spora tersebut mulai bertunas dan berkembang menjadi jamur.

Karena jamur ini tumbuh dengan cara menghisap zat gizi dari ulat inangnya, maka ulat yang menjadi inang jamur ini secara berangsur-angsur akan melemah hingga akhirnya mati. Meskipun inangnya mati, jamur ini sendiri akan tetap hidup. Bagi manusia, jamur ulat bentuknya nampak seperti jari manusia.

Meskipun jamur ini memiliki wujud dan pola hidup yang lumayan menakutkan, nyatanya jamur ini dianggap sebagai makanan yang berkhasiat bagi manusia. Sahabat anehdidunia.com jamur ulat banyak dikonsumsi karena dipercaya bisa membantu mengatasi masalah kesehatan yang menimpa hati dan ginjal.

Jamur ulat juga bisa membantu meningkatkan stamina orang yang memakannya. Itulah sebabnya jamur ini kerap dikonsumsi secara teratur oleh kalangan atlet.

Manfaat yang dimiliki oeh jamur ulat sendiri ternyata memang memiliki dasar ilmiah. Menurut sebuah hasil riset, jamur ini bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh dalam memerangi sel-sel kanker. Pengamatan secara seksama menunjukkan kalau jamur ini bisa mengecilkan ukuran tumor, khususnya tumor yang tumbuh pada paru-paru dan kulit.

Kecoa

Kecoa
Kecoa via anratanews.com

Mendengar kata kecoa, maka mungkin ada di antara anda yang seketika merasa jijik. Reaksi yang terbilang wajar karena hewan ini memang dikenal memiliki pola hidup jorok dan kerap dijumpai di tempat-tempat kotor.

Kecoa adalah hewan pemakan segala yang gemar memakan sampah organik, misalnya sisa-sisa makanan manusia. Itulah sebabnya serangga ini kerap dijumpai berkeliaran di tempat sampah.

Tidak jarang ada kuman penyakit yang menempel pada tubuh kecoa saat kecoa sedang mengais-ngais sampah. Saat kecoa pindah ke tempat lain, kuman penyakitnya bakal ikut pindah ke tempat tersebut.

Atas sebab itulah, manusia selalu berusaha untuk membasmi kecoa setiap kali serangga ini menampakkan diri. Namun membasmi kecoa bukanlah perkara mudah karena hewan ini terkenal amat lincah. Kecoa tertentu juga bisa terbang sehingga orang yang berada di dekatnya bakal merasa semakin histeris.

Namun kecoa tidak selamanya hanya membawa dampak negatif bagi manusia. Di China, ternyata kecoa juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Kecoa untuk keperluan tentunya bukan kecoa yang diambil sembarangan, tetapi dari peternakan khusus yang sudah dijaga agar tidak terkontaminasi limbah beracun.

Kecoa biasanya digunakan untuk mengobati radang saluran pencernaan, tuberkulosis, hingga obat luka bakar. Selain untuk dikonsumsi dengan cara dimakan, kecoa juga bisa diolah menjadi bahan baku komstik.

Begitu banyaknya manfaat kecoa bagi penduduk di China lantas menjadi penyebab mengapa ada begitu banyak peternakan kecoa yang beroperasi di negara tersebut. Saat terjadi bencana di sebuah peternakan kecoa pada tahun 2013, jumlah kecoa yang berhasil melarikan diri dilaporkan mencapai jutaan ekor!


Sumber :
https://listverse.com/2018/09/30/10-really-weird-chinese-medical-treatments-and-their-effects/