Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bukan Main! Hasil Karya Kreatif yang Dibuat dari Kayu

Anehdidunia.com - Kayu sudah sejak lama dimanfaatkan oleh manusia untuk membuat berbagai macam benda. Mulai dari perabotan, rumah, patung, dan lain sebagainya. Seiring kemajuan zaman, penggunaan kayu mulai tergeser oleh benda-benda lain seperti logam, plastik, dan beton.

Namun hal tersebut tidak lantas membuat penggunaan kayu berhenti sama sekali. Pasalnya kayu tergolong sebagai benda yang cukup kuat untuk diolah menjadi aneka macam barang kebutuhan manusia. Berikut ini adalah benda menakjubkan yang ternyata bisa dibuat dengan memakai bahan baku kayu.

Gedung Pencakar Langit

Gedung Pencakar Langit
Gedung Pencakar Langit via archdaily.com

Melihat gedung-gedung yang tingginya mencapai ratusan meter sekarang sudah bukan lagi pemandangan yang aneh. Gedung-gedung macam itu umumnya didirikan di kawasan perkotaan untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan. Karena bisa menampung banyak orang sekaligus, gedung pencakar langit pun lazim digunakan sebagai apartemen dan kantor oleh perusahaan besar.

Supaya gedungnya tidak sampai runtuh, maka gedung-gedung pencakar langit biasanya didirikan dengan memakai bahan yang kokoh seperti beton. Namun tidak demikian halnya dengan gedung T3 ini. Pasalnya gedung yang bersangkutan justru menggunakan kayu sebagai bahan penyusunnya.

T3 merupakan gedung yang terletak di Minneapolis, Amerika Serikat. Gedung tujuh lantai ini sekarang merupakan gedung berbahan kayu tertinggi di Amerika Serikat. Nama T3 pada gedung ini merupakan singkatan dari Timber, Technology, Transit (Kayu, Teknologi, Transit).

Wacana untuk menggunakan kayu sebagai bahan baku alternatif bagi bangunan tinggi sudah lama diapungkan oleh kalangan profesional. Pasalnya bangunan berbahan kayu menghabiskan waktu pembangunan lebih sedikit ketimbang bangunan berbahan beton maupun baja.

Bangunan berbahan kayu juga memiliki dampak lebih positif bagi lingkungan karena bisa membantu menyerap karbon dioksida dan mengurangi efek rumah kaca di kawasan perkotaan.

Di luar Amerika Serikat, perusahaan Sumitomo yang berbasis di Jepang juga berniat mendirikan bangunan pencakar langit yang terbuat dari kayu. Tidak tanggung-tanggung, bangunan yang bersangkutan rencananya bakal memiliki 70 lantai dan bisa dihuni oleh 8.000 orang sekaligus.

Karena proyek tersebut terbilang ambisius, Sumitomo pun ingin melakukan riset mendalam terlebih dahulu supaya bangunannya kelak bisa tetap berdiri kokoh saat kelak terjadi bencana alam, misalnya gempa. Mereka berharap kalau bangunan tersebut kelak bisa berdiri di kota Tokyo pada tahun 2041 mendatang.

Buku

Buku kayu
Buku kayu via painterest.com

Kayu dan buku memiliki hubungan yang amat erat. Jika tidak ada kayu, maka tidak akan ada buku. Alasannya sederhana saja. Kertas yang dibutuhkan untuk mengisi buku merupakan hasil olahan dari kayu.

Seperti buku lainnya, bahan baku Codex Silenda juga berasal dari kayu. Namun tidak seperti buku pada umumnya, kayu yang digunakan untuk Codex Silenda bukanlah kayu yang sudah diolah menjadi kertas, melainkan kayu yang masih berwujud balok triplek.

Brady Whitney adalah orang di balik terciptanya buku ini. Supaya ia memiliki cukup dana untuk menciptakan Codex Silenda, ia membuka kampanye penggalangan dana di situs Kickstarter.

Karena Codex Silenda menggunakan papan kayu sebagai pengganti kertas, Codex Silenda pun nampak seperti buku yang tebal dan berat. Namun faktanya, Codex Silenda aslinya hanya terdiri dari 5 buah halaman.

Meskipun buku ini hanya memiliki sedikit halaman, Codex Silenda sama sekali bukan buku yang membosankan. Pasalnya masing-masing halaman buku ini dilengkapi dengan aneka macam teka-teki yang bisa dipecahkan dengan cara menggeser potongan-potongan kayunya.

Teka-teki tersebut berfungsi sebagai pengunci bagi halaman berikutnya. Dengan kata lain, jika pembaca tidak bisa memecahkan teka-teki yang muncul di suatu halaman, maka ia tidak akan bisa lanjut membaca ke halaman berikutnya.

Buku ini juga tergolong sebagai buku cerita karena ada tulisan singkat yang menjelaskan alur cerita buku ini. Dalam cerita tersebut, ada seorang karakter yang bekerja sebagai asisten Leonardo Da Vinci. Hingga kemudian ia tanpa sengaja menemukan buku ciptaan Da Vinci yang dikesankan sebagai buku ini.

Buku yang bersangkutan menyimpan aneka macam rahasia pemikiran Da Vinci, namun rahasia tersebut tidak bisa dibaca oleh sembarang orang karena rahasianya tersimpan di balik teka-teki rumit yang dibuat oleh Da Vinci. Maka, sang asisten harus memecahkan aneka macam teka teki yang muncul dalam buku ini supaya ia bisa mengetahui rahasia yang dimaksud.

Pakaian

Pakaian
Pakaian via dailymail.co.uk

Fraser Smith adalah nama dari seorang pemahat kayu asal Mississippi, Amerika Serikat. Ia memiliki keahlian menciptakan hasil pahatan yang nampak begitu mirip dengan benda aslinya. Salah satu contoh hasil pahatan tersebut adalah pakaian.

Salah satu contoh hasil karya Fraser yang paling terkenal adalah American Jacket, hasil pahatan yang terlihat menyerupai jaket dengan motif bendera Amerika Serikat. Bagi mereka yang melihatnya, mudah saja bagi mereka untuk berkata bahwa itu aslinya adalah jaket biasa.

Namun faktanya, American Jacket sama sekali bukanlah jaket, melainkan kayu yang sudah dipahat dan diwarnai hingga mirip jaket sungguhan. Jika bagian lekuknya diraba, akan terungkap kalau “jaket” ini aslinya tidak terbuat dari kain, melainkan kayu yang kaku. Berkat ketelatenan Fraser dalam memahat dan membuat lekukan, hasil pahatannya ini nampak begitu mirip dengan pakaian sungguhan.

Jaket bukanlah satu-satunya hasil karya Fraser yang nampak seperti benda yang ditirunya. Fraser juga pernah menciptakan aneka macam pahatan kayu yang berbentuk bola basket, topi, kain, dan lain sebagainya. Karena hasil pahatannya nampak begitu nyata, fraser pun dijuluki sebagai seniman kayu hiperrealistik.

Fraser mengaku kalau ia sudah menggeluti keahliannya ini sejak tahun 1987. Hasil-hasil karyanya tersebut sekarang dapat dijumpai di museum maupun di koleksi pribadi orang-orang yang memesan hasil karyanya.

Fraser juga menjelaskan bahwa alasan mengapa ia gemar membuat karya seni macam ini adalah karena ia ingin membuat ulang sembari mengabadikan benda-benda lawas yang memiliki nilai kenangan tinggi bagi pemilik barang dan orang-orang yang pernah hidup sezaman dengannya.

Torpedo

Torpedo
Torpedo dari kayu via brilio.net

Jika bicara soal senjata yang banyak digunakan dalam perang di laut, maka torpedo adalah nama yang bakal muncul di benak banyak orang. Torpedo sendiri aslinya adalah misil yang bisa bergerak sendiri di dalam air.

Saat torpedo mengenai sasarannya, maka torpedo akan meledak dan menenggelamkan kapal sasarannya tersebut. Torpedo merupakan senjata yang amat lazim dijumpai di kapal selam.

Torpedo normalnya dibuat dari logam karena logam memiliki sifat kuat dan berat jenis yang lebih tinggi dibandingkan air. Namun tahukah anda kalau semasa Perang Dunia Kedua, militer Inggris ternyata pernah menciptakan torpedo yang terbuat dari kayu?

Torpedo kayu ini sendiri bukan dimaksudkan untuk digunakan dalam perang yang sesungguhnya, melainkan untuk keperluan uji coba dan latihan perang. Dalam latihan tersebut, pesawat akan terbang di dekat laut dan menjatuhkan torpedo.

Dengan menganalisa laju torpedo, pihak angkatan laut nantinya bisa memperkirakan apakah taktik macam ini benar-benar efektif saat digunakan dalam perang yang sesungguhnya. Karena sifatnya yang untuk uji coba, torpedo kayu ini tentunya tidak dilengkapi dengan hulu leadak.

Satu dari sekian banyak torpedo kayu tersebut pernah digunakan dalam uji coba di Teluk Stokes, Inggris. Sekarang torpedo kayu tersebut tersimpan di Fleet Air Arm Museum, Inggris, dan menjadi saksi bisu mengenai contoh penggunaan senjata berbahan kayu semasa Perang Dunia Kedua.

Sumber :
https://listverse.com/2018/12/01/10-things-you-wont-believe-people-have-made-out-of-wood/
https://architectmagazine.com/technology/t3-becomes-the-first-modern-tall-wood-building-in-the-u-s_o
https://vsemart.com/hyperrealistic-wood-carving-fraser-smith/