Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kejadian Di Luar Nalar Orang-Orang yang Pernah Mengalami Koma

Anehdidunia.com - Koma adalah suatu kondisi di mana seseorang nampak tidak bergerak sama sekali layaknya orang mati, namun masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Bergantung dari tingkat keparahan penyakit yang dideritanya, durasi koma yang dialami orang-orang berbeda satu sama lain.

Orang yang sedang mengalami koma tidak akan bisa melakukan apa-apa. Namun dalam beberapa kasus, ada beberapa orang yang mengalami peristiwa unik selama dan sesudah koma. Berikut ini adalah contoh kasus-kasus tersebut.

Menjuarai Turnamen Sepak Bola Tanpa Bermain

Menjuarai Turnamen Sepak Bola Tanpa Bermain
Menjuarai Turnamen Sepak Bola Tanpa Bermain via bbc.com

Tanggal 28 November 2016 bakal dikenang sebagai salah satu bulan kelam oleh publik sepak bola, khususnya bagi mereka yang bermukim di Amerika Selatan. Pasalnya di tanggal tersebut, terjadi insiden kecelakaan pesawat maskapai LaMia di Kolombia utara. Sebanyak 71 dari total 77 orang yang sedang berada di pesawat dikabarkan meninggal dunia.

Insiden tragis ini begitu menarik perhatian publik sepak bola dunia karena saat kecelakan terjadi, pesawat yang bersangkutan sedang mengangkut para pemain dan staf Chapecoense, klub sepak bola yang berasal dari Brazil.

Jika kecelakaan ini tidak terjadi, Chapecoense rencananya akan melakukan pertandingan leg pertama babak final Copa Sudamericana melawan klub Kolombia, Atletico Nacional. Namun akibat insiden naas ini, pertandingan yang dimaksud pada akhirnya tidak pernah dimainkan.

Hanya ada 3 pemain Chapecoense yang selamat dalam kecelakaan ini. Mereka bertiga adalah bek sayap Alan Ruschel, bek tengah Helio Hermito Zampier Neto, serta penjaga gawang Jakson Follman. Neto diketahui sempat koma selama berminggu-minggu sebelum akhirnya siuman kembali.

Sebagai bentuk solidaritas dan simpati terhadap Chapecoense, Atletico Nacional meminta supaya Chapecoense dinobatkan menjadi pemenang Copa Sudamericana 2016. Permintaan tersebut disetujui oleh CONMEBOL, federasi sepak bola Amerika Selatan.

Keputusan CONMEBOL tersebut secara otomatis menyebabkan para pemain Chapecoense yang masih hidup berhasil memenangkan trofi tanpa bermain sama sekali di partai puncak. Namun tetap saja, pemberian gelar juara ini tetap tidak ada apa-apanya dibandingkan nyawa puluhan orang lainnya yang lenyap dalam kecelakaan.

Jadi Pandai Bahasa Asing

Jadi Pandai Bahasa Asing
Jadi Pandai Bahasa Asing via people.com

Bisa menguasai banyak bahasa sekaligus merupakan hal yang diinginkan banyak orang. Khususnya jika bahasa tersebut merupakan bahasa internasional dengan jumlah penutur yang banyak.

Alasannya tidak lain karena dengan menguasai banyak bahasa, maka peluang orang tersebut untuk mengakses informasi dan mendapatkan pekerjaan bertaraf internasional menjadi terbuka lebih lebar.

Supaya seseorang bisa lancar menguasai banyak bahasa sekaligus, mengikuti kursus bahasa merupakan metode yang lazim ditempuh oleh orang-orang. Namun tahukah anda kalau ada kasus orang yang mengalami koma, lalu mendadak jadi mahir bahasa asing ketika siuman? Padahal orang tersebut sebelum koma sama sekali tidak memahami bahasa yang bersangkutan.

Kasus itulah yang menimpa Reuben Nsemoh. Pada tahun 2016, pemuda asal Amerika Serikat tersebut mengalami koma akibat cedera parah saat bermain sepak bola.

Begitu Nsemoh siuman, terjadilah hal yang sulit dipercaya. Nsemoh mendadak jadi mahir berbicara dalam bahasa Spanyol. Yang lebih anehnya lagi, sesudah beberapa lama, Nsemoh secara perlahan-lahan kehilangan kemahirannya dalam berbicara bahasa Spanyol. Tidak ada yang tahu apa penyebab fenomena aneh yang menimpa Nsemoh ini.

Memecahkan Rekor Dunia

Memecahkan Rekor Dunia
Memecahkan Rekor Dunia via twitter.com

Durasi koma yang dijalani oleh orang-orang berbeda satu sama lain. Ada orang yang hanya mengalami koma alias kehilangan kesadaran selama beberapa hari. Ada pula orang yang bisa mengalami koma hingga berbulan-bulan. Dalam kasus yang amat parah, orang bisa mengalami koma hingga bertahun-tahun lamanya.

Elaine Esposito adalah orang yang pernah memecahkan rekor koma terpanjang. Pada tahun 1941, Elaine yang saat itu baru berusia 6 tahun mengalami koma usai menjalani operasi usus buntu.

Sejak itu, nasib Elaine bak orang yang terjebak di antara dua dunia. Selama bertahun-tahun, Elaine terbaring tak sadarkan diri, namun tetap menunjukkan tanda-tanda masih hidup. Saat Elaine akhirnya benar-benar meninggal dunia pada bulan November 1978, Elaine diketahui sudah mengalami koma selama 37 tahun lebih.

Durasi koma yang dialami Elaine membuat ia sempat tercatat dalam Catatan Rekor Guiness sebagai orang dengan durasi koma terpanjang. Namun gilanya, rekor tersebut ternyata tidak bertahan lama. Di kemudian hari, ada orang yang ternyata pernah mengalami koma lebih lama dibandingkan Elaine!

Edwarda O’Bara adalah nama dari orang tersebut. Pada tahun 1970 saat masih duduk di bangku sekolah menengah, Edwarda mengalami koma akibat komplikasi diabetes. Sejak itu, Edwarda terbaring tak sadarkan diri hingga puluhan tahun lamanya. Saat Edwarda akhirnya meninggal dunia pada bulan November 2012, Edwarda diketahui sudah mengalami koma selama 42 tahun!

Menjadi Gila S3k$

Menjadi Gila Seks
Menjadi Gila Seks via wajibbaca.com

Angelo De Luca adalah pria berusia 81 tahun yang berasal dari Swiss. Pada tahun 2010, Angelo mengalami cedera serius usai jatuh dari puncak pohon plum. Selain mengalami cedera, insiden tersebut juga sempat membuat Angelo tak sadarkan diri.

Tim dokter kemudian melakukan operasi pada Angelo. Hasilnya, Angelo siuman kembali setelah mengalami koma selama 4 bulan. Sepintas kehidupan Angelo bakal kembali seperti sedia kala. Namun tidak ada yang menyangka kalau kepribadian Angelo sejak itu bakal berubah drastis.

Sejak diperbolehkan keluar dari rumah sakit, Angelo menjadi tergila-gila akan s3k$ dan gadis muda. Ia mendadak sangat sering mengunjungi rumah bordil. Saking seringnya Angelo pergi ke rumah bordil, Angelo dikabarkan sudah menghabiskan uang hingga 5.200 dollar (sekitar 73 juta rupiah).

Karena merasa khawatir sekaligus jengkel akan ulah Angelo, putra Angelo memutuskan untuk mengambil alih pengelolaan uang ayahnya. Ia juga mengawasi Angelo dengan amat ketat supaya Angelo tidak bisa leluasa kabur dari rumah.

“Dibunuh” Atas Permintaan Orang Tuanya Sendiri

“Dibunuh” Atas Permintaan Orang Tuanya Sendiri
“Dibunuh” Atas Permintaan Orang Tuanya Sendiri via tribunnews.com

Bulan April 1989 merupakan bulan kelam bagi para pendukung klub Liverpool. Pasalnya di bulan tersebut, sebanyak 96 pendukung Liverpool tewas saat sedang berada di Stadion Hillsborough. Insiden tersebut terjadi dalam pertandingan babak semifinal Piala FA antara Liverpool melawan Nottingham Forest.

Tewasnya puluhan pendukung Liverpool terjadi karena polisi membiarkan terlalu banyak orang memasuki stadion sehingga mereka yang ada di dalam menjadi berdesak-desakan. Saat ada di antara mereka yang kemudian pingsan akibat terjebak dalm situasi pengap dan kurang oksigen, mereka kemudian meninggal akibat terinjak-injak penonton lainnya.

Dari total 96 korban tewas, sebanyak 94 di antaranya diketahui tewas di tempat. Satu dari dua korban tewas yang diketahui masih hidup sebelum kemudian meninggal dalam perawatan adalah Tony Bland.

Dokter menyatakan kalau Tony tidak memiliki peluang untuk sadar kembali. Karena merasa tidak tega melihat anaknya berada dalam kondisi demikian, orang tua Tony meminta supaya pihak rumah sakit menghentikan perawatannya dan membiarkan Tony meninggal dengan tenang.

Perdebatan pun kemudian muncul karena jika keinginan orang tua Tony tersebut dituruti, maka itu tidak ada bedanya dengan membunuh. Namun ada pula yang mendukung keinginan orang tua Tony. Pasalnya Tony dianggap sudah tidak memiliki peluang untuk siuman.

Saat pengadilan Inggris menolak mengabulkan keinginan orang tua Tony, masalah ini kemudian turut dibahas di pengadilan banding dan parlemen Inggris. Hasilnya, orang tua Tony diperbolehkan mengakhiri nyawa anaknya sendiri atas pertimbangan kesehatan.

Tony meninggal dunia setelah infus makanan yang selama ini menempel pada tubuhnya dicabut. Sebelum meninggal, Tony diketahui sudah mengalami koma selama 4 tahun.


Sumber :
https://listverse.com/2018/06/14/10-extraordinary-things-people-did-while-in-a-coma/
https://en.wikipedia.org/wiki/LaMia_Flight_2933