Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Senjata yang Terbuat dari Meteor, Terakhir Ternyata Asalnya dari Indonesia

Anehdidunia.com - Luar angkasa dipenuhi oleh bebatuan yang melayang bebas. Tidak jarang ada sebagian di antara bebatuan tersebut yang jatuh ke Bumi sebagai meteorit.

Karena batu meteorit mengandung unsur logam dan memiliki asal usul yang misterius, sejumlah batu meteorit pun kemudian ada yang diolah menjadi senjata. Oleh pemiliknya, senjata yang terbuat dari meteorit diyakini memiliki kekuatan yang tidak dimiliki oleh senjata biasa.

Pedang Sultan Jahangir

Pedang Sultan Jahangir via cnet.com

India sekarang dikenal sebagai negara yang berpenduduk mayoritas Hindu. Meskipun begitu, bukan berarti tidak ada negara Islam yang pernah berdiri di sana. Di masa silam, India juga pernah menjadi lokasi berdirinya negara Islam yang bernama Mughal.

Kesultanan Mughal atau Moghul pada masa jayanya dikenal sebagai salah satu negara termakmur di dunia. Sampai-sampai nama "moghul" kemudian diadopsi ke dalam kosakata bahasa Inggris untuk menyebut orang-orang dengan kekayaan yang melimpah ruah.

Namun hal menarik seputar Mughal bukan hanya terbatas sampai di sana. Pada tahun 1605 hingga 1627, Mughal pernah dipimpin oleh Sultan Jahangir.

Pada bulan April 1621, sebuah meteorit jatuh di wilayah Punjab. Petugas pajak setempat lantas memerintahkan supaya lokasi jatuhnya meteorit tersebut segera digali.

Menurut catatan yang berasal dari masa itu, lubang tempat jatuhnya meteorit tersebut terasa semakin panas saat digali semakin dalam. Ketika mereka akhirnya berhasil menemukan batu meteorit yang dimaksud, batu meteorit tersebut nampak seperti bongkahan logam yang merah membara.

Saat batu meteorit tersebut sudah mendingin, batu yang sama kemudian dikirim ke kantor lembaga pemerintahan setempat. Sahabat anehdidunia.com saat kabar mengenai jatuhnya meteorit ini akhirnya sampai ke telinga Sultan Jahangir, ia berkeyakinan kalau meteorit tersebut adalah hadiah kiriman dari Tuhan.

Atas dasar tersebut, Sultan Jahangir kemudian memerintahkan kepada pandai besi bawahannya untuk mengolah batu meteorit tadi menjadi senjata. Hasilnya, terciptalah pedang dan belati yang permukaannya penuh dengan ukiran.

Pedang untuk Hadiah Kaisar Rusia

Pedang untuk Hadiah Kaisar Rusia
Pedang untuk Hadiah Kaisar Rusia via royalsocietypublishing.org

James Sowerby adalah ilmuwan Inggris dari abad ke-19 yang menghabiskan banyak waktunya untuk mempelajari meteorit. Ia mengumpulkan begitu banyak sampel meteorit untuk dipajang di museum pribadinya.

Meteorit yang dikoleksi oleh James bukan hanya dijadikan pajangan semata. Ada pula meteorit koleksi James yang kemudian diolah menjadi senjata.

Alasan kenapa ada meteorit milik James yang diolah menjadi semata bukan karena James ingin menggunakannya untuk bertarung, tetapi sebagai hadiah untuk mempererat hubungan Inggris dengan negara-negara sahabatnya.

Rusia adalah salah satu negara tersebut. Kendati hubungan antara Inggris dan Rusia tidak selalu berjalan mulus, Inggris dan Rusia memiliki hubungan yang cukup dekat pada permulaan abad ke-19. Pasalnya kedua negara pada waktu iti sama-sama sedang bermusuhan dengan Perancis yang sedang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte.

Saat perang berakhir dengan tumbangnya rezim Napoleon, James kemudian memanfaatkan momen tersebut untuk mengirimkan bingkisan kepada kaosar Rusia, Aleksander.

Bingkisan tersebut adalah pedang yang bahan bakunya berasal dari batu meteorit yang jatuh di Afrika Selatan. Pedang tersebut juga dibubuhi dengan pesan berisikan informasi kalau pedang ini merupakan hadiah dari pemerintah Inggris untuk Rusia.

Meskipun James bermaksud mengirimkan pedang ini pada tahun 1814, waktu pengerjaan pedang yang molor dan perizinannya yang sulit menyebabkan pedang ini baru sampai ke tangan kaisar Rusia pada tahun 1819.

Pedang Ksatria Inggris

Pedang Ksatria Inggris
Pedang Ksatria Inggris via merdeka.com

Tahun 2010, Terry Pratchett dianugerahi gelar ksatria oleh ratu Inggris. Sebagai ksatria, Terry diperbolehkan memiliki pedang pribadinya.

Namun Terry tidak mau menggunakan pedang pemberian pihak Kerajaan Inggris. Ia menganggap kalau sebuah pedang hanya pantas menjadi miliknya jika pedang tersebut bukan berasal dari bahan baku yang disediakannya sendiri.

Atas sebab tersebut, Terry pun mengumpulkan bongkahan besi mentah seberat 81 kilogram sebagai bahan baku senjata barunya. Bongkahan besi tersebut didapat dari suatu lokasi yang terletak di dekat Wiltshire, kota yang kebetulan juga menjadi tempat asal Terry.

Namun bongkahan besi tadi bukanlah satu-satunya bahan baku yang disiapkan oleh Terry. Ia juga menyediakan beberapa potong batuan meteorit karena ia percaya meteorit mengandung kekuatan ajaib.

Terry kemudian membawa bahan-bahan tadi ke pandai besi kenalannya untui diolah menjadi pedang. Supaya pedangnya terlihat mewah, pedang tersebut juga dilapisi dengan perak.

Terry mengaku sangat puas dengan pedang barunya ini. Pasalnya pedang ini tercipta setelah Terry ikut serta dalam proses pembuatan pedang ini dari nol. Lagipula tidak semua orang berkesempatan untuk memiliki senjata yang salah satu bahan bakunya berasal dari luar angkasa.

Pedang Surga dari Jepang

Pedang Surga dari Jepang
Pedang Surga dari Jepang via mikeshout.com

Jika bicara soal senjata khas Jepang, pedang bakal menjadi senjata yang bakal muncul di benak orang-orang. Wajar-wajar saja, karena Negara Matahari Terbit ini merupakan tanah asal prajurit samurai yang terkenal akan keahlian berpedangnya.

Atas sebab itu pulalah, Jepang pun memiliki banyak pandai besi yang pandai membuat pedang. Meskipun sekarang jumlah pembuat pesang di Jepang tidak lagi sebanyak dulu, bukan berarti profesi pembuat pedang di Jepang sudah benar-benar menghilang.

Yoshindo Yoshiwara adalah satu dari sekian banyak pengrajin pedang di Jepang yang masih menekuni profesinya. Salah satu hasil karyanya yang begitu menarik perhatian adalah Tentetsutou (Pedang Surga).

Yoshindo memiliki alasannya tersendiri kenapa ia berani memberikan nama yang sedemikian sakral untuk pedang buatannya ini. Pasalnya pedang yang dibuat oleh Yoshindo ini terbuat dari batu meteorit.

Meteorit yang digunakan oleh Yoshindo juga bukan sembarang meteorit karena meteoritnya diperkirakan sudah berusia 4 milyar tahun lebih. Meteorit ini ditemukan di Namibia, sebuah negara di Afrika yang berbatasan dengan Samudera Atlantik.

Dengan melihat asal muasalnya, Pedang Surga buatan Yoshindo pun sekarang menjadi salah satu senjata dengan bahan baku tertua di dunia. Sekarang, pedang ini terpajang di Institut Teknologi Chiba, Jepang.

Keris Nusantara

Keris Nusantara
Keris Nusantara via historyindonesia.id

Bukan cuma orang luar negeri yang pernah membuat senjata berbahan meteorit. Orang Indonesia pun ternyata di masa lampau juga pernah melakukannya.

Pada abad ke-18, sebuah meteorit jatuh di kompleks Candi Prambanan. Saat batu meteorit tersebut sudah menghantam tanah, meteorit tersebut pecah menjadi bongkahan-bongkahan yang lebih kecil.

Salah satu bongkahan meteorit tersebut kemudian dibawa ke Keraton Surakarta Solo dan dipajang di sana hingga sekarang, sementara bongkahan meteorit yang lain dijadikan bahan baku untuk membuat keris.

Karena meteorit berasal dari luar angkasa, meteorit pun diyakini memiliki kekuatan ajaib yang tidak dimiliki oleh benda-benda di Bumi. Oleh sebab itulah, meteorit pun kemudian dijadikan bahan baku keris yang diyakini bisa membawa kesaktian bagi pemiliknya.

Meskipun keris memang bisa digunakan untuk menusuk, keris sendiri hampir tidak pernah digunakan sebagai senjata. Keris lebih sering digunakan sebagai aksesoris dan benda ritual. Pasalnya keris dibuat dari bahan-bahan yang tidak mudah didapatkan. Jadi supaya keris senantiasa berada dalam kondisi baik, pemiliknya pun bakal selalu menjaga supaya keris berada dalam kondisi terlindung.


Sumber :
https://www.cnet.com/pictures/swords-from-the-stars-weapons-forged-from-meteoric-iron/2/
https://www.cnet.com/culture/sword-of-heaven-katana-forged-from-meteorite/