Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kisah Amon Goeth, Anggota Nazi yang Dianggap Terlalu Kejam oleh Nazi

Anehdidunia.com - Nazi adalah partai politik yang pernah berdiri di Jerman. Di negara-negara Barat, Nazi dipandang secara buruk karena organisasi ini dianggap sebagai biang kerok meletusnya Perang Dunia Kedua yang menewaskan jutaan orang.

Nazi juga dibenci karena semasa berkuasa, Nazi melakukan pembunuhan kepada jutaan orang tahanannya sendiri. Dari sekian banyak anggota Nazi dengan reputasi kejam, Amon Goth adalah salah satu yang paling menonjol. Saking kejamnya, petinggi Nazi pun bahkan sampai harus menjatuhkan hukuman kepada Amon supaya ia tidak bisa melanjutkan kekejamannya lebih jauh.

Bukan Orang Asli Jerman

Bukan Orang Asli Jerman
Bukan Orang Asli Jerman via pinterest.de

Nazi terkenal sebagai partai politik yang berasal dari Jerman. Namun Amon sendiri ternyata bukanlah orang asli Jerman. Ia aslinya merupakan orang kelahiran Wina, Austria. Kebetulan Austria memang bertetangga dengan Jerman dan penduduknya juga berbahasa Jerman.

Amon sendiri bukanlah satu-satunya anggota Nazi yang berasal dari Austria. Adolf Hitler selaku pemimpin Nazi pada masa Perang Dunia Kedua aslinya juga merupakan orang kelahiran Austria.

Amon lahir pada tahun 1908 dari keluarga golongan menengah ke atas. Keluarganya mengelola bisnis percetakan yang sukses. Namun di lain pihak, bisnis tersebut juga menjadi penyebab kenapa Amon memiliki masa kecil yang kurang menyenangkan.

Ayah Amon kerap bepergian karena urusan bisnis, sementara ibuny kerap sibuk mengelola perusahaan percetakan di saat suaminya sedang pergi. Karena kerap ditelantarkan oleh ayah dan ibunya sejak kecil, Amon pun memendam kekesalan kepada kedua orang tuanya. Ia menganggap kedua orang tuanya lebih mencintai harta ketimbang dirinya.

Untuk melarikan diri dari suramnya kehidupan di rumah, Amon pun kemudian menumbuhkan kecintaan di bidang olah raga. Kemudian saat Amon sudah lulus dari sekolah menengah, Amon kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di bidang pertanian.

Saat sedang menempuh pendidikan di kampus pulalah, Amon mulai berkenalan dengan ideologi sayap kanan. Ideologi inilah kelak menjadi ideologi atau paham yang diusung oleh Nazi. Karena Amon terlalu tergila-gila saat menyeriuii ideologi sayap kanan, studinya sampai terbengkalai dan ia keluar dari kampus sebelum berhasil menuntaskan studinya.

Nazi sendiri pada waktu itu sudah melebarkan sayapnya hingga ke Austria. Pada tahun 1925, Amon bahkan sampai bergabung dengan Partai Nazi cabang Austria.

Selama menjadi anggota Nazi Austria, Amon giat bepergian ke mana-mana untuk mengumpulkan uang dan senjata sambil memperluas jaringannya. Puncaknya adalah ketika pada tahun 1934, Kanselir Austria tewas akibat dibunuh.

Pemerintah Austria menuduh kalau Nazi adalah pelaku pembunuhan tersebut. Sebagai akibatnya, banyak anggota Nazi yang ditangkap oleh polisi Austria. Amon adalah salah satu di antaranya.

Namun beruntung bagi Amon, ia tidak perlu mendekam terlalu lama di dalam jeruji besi. Sesudah menghirup udara bebas, Amon kemudian pergi ke Jerman. Ia baru kembali ke Austria saat Jerman yang kini sudah dikuasai oleh Nazi berhasil menaklukkan Austria.

Mencari Kaum Yahudi untuk Diperah Sampai Mati

Mencari Kaum Yahudi untuk Diperah Sampai Mati
Mencari Kaum Yahudi untuk Diperah Sampai Mati via kompas.com

Nazi amat membenci kaum Yahudi karena kaum Yahudi dianggap sebagai pengkhianat dan penyebab utama kenapa Jerman bisa kalah dalam Perang Dunia Pertama. Itulah sebabnya ketika Nazi berhasil menjadi penguasa Jerman, Nazi melakukan segala cara untuk menyingkirkan kaum Yahudi dari wilayah kekuasaannya.

Pada tahun 1939, Perang Dunia Kedua meletus setelah pasukan Nazi menginvasi Polandia. Seusai invasi tersebut, wilayah Polandia kini berada di bawah kekuasaan Nazi. Pada tahap inilah, Amon menunjukkan kepiawaian sekaligus kekejamannya yang melegenda.

Pada permulaan tahunn 1940, Amon yang tadinya sedang berada di Austria ditunjuk untuk mengawasi kamp tahanan Yahudi di Polandia selatan. Ia diminta untuk memisahkan kaum Yahudi dari penduduk Jerman lainnya. Sesudah itu, ia bakal mengumpulkan kaum Yahudi setempat dan memberdayakan mereka sebagai pekerja paksa.

Di bawah pengawasan Amon, para tahanan Yahudi tersebut melakukan kerja paksa dan berhasil menghasilkan uang dalam jumlah yang amat banyak. Berkat kelihaiannya tersebut, kamp tahanan yang dikelolanya berhasil memproduksi uang sebanyak jutaan Reichmarks yang kemudian ia kirimkan kepada pemerintah pusat Nazi.

Kamp tahanan yang dikelola oleh Amon pada waktu itu berada di bawah kendali Albrecht Schmelt. Saat kamp tahanan yang dikelola oleh Amon berhasil menghasilkan uang yang begitu besar, sebagian dari uang tersebut kemudian ada yang dikorupsi oleh Albrecht. Ia lantas memanfaatkan uang tersebut untuk memperkaya dirinya sendiri dan membeli rumah mewah.

Namun Amon sendiri nampaknya tidak ambil pusing dengan hal tersebut. Pasalnya dengan membuat Albrecht merasa senang, maka Amon berhasil mendongkrak reputasinya sendiri di mata petinggi Nazi lainnya. Ia kini memiliki peluang lebih besar untuk naik pangkat dan bertindak lebih bebas dibandingkan sebelumnya.

Gemar Menggunakan Anjing Untuk Membunuh Tahanan Hidup-Hidup

Gemar Menggunakan Anjing Untuk Membunuh Tahanan Hidup-Hidup
ilustrasi Gemar Menggunakan Anjing Untuk Membunuh Tahanan Hidup-Hidup via id.rbth.com

Tahun 1943, Amon ditunjuk untuk mengelola kamp tahanan baru di Plaszow. Selama bertugas di sana, kebengisan Amon hanya semakin menjadi. Ia memperlakukan para tahanan bak mainannya sendiri.

Amon memiliki kebiasaan berjalan-jalan menyusuri kompleks tahanan sambil ditemani oleh anjing-anjing peliharaannya. Selama berkeliling, ia bakal mencari tahanan yang menurutnya sedang bermalas-malasan atau tidak bekerja cukup giat.

Saat ia sudah menemukan tahanan yang dimaksud, Amon bakal melepaskan anjingnya untuk menyerang tahanan tadi. Anjing tersebut kemudian akan mengeroyok dan mencabik-cabik tahanan tersebut.

Anjing sendiri bukanlah satu-satunya metode yang digunakan oleh Amon untuk menyiksa tahanan hingga tewas. Ia dan para sipir bawahannya kerap juga kerap menghukum tahanan dengan cara mencambuki mereka.

Satu orang tahanan bisa dicambuk hingga 50 atau bahkan 100 kali. Supaya cambukannya terasa semakin sakit, cambut tersebut bagian ujungnya dilengkapi dengan bola kecil. Sebagai akibatnya, saat cambuk tersebut sudah mengenai kulit, kulit tahanan akan terkelupas dan meninggalkan luka menganga saat cambuknya ditarik kembali.

Dalam kasus lain, Amon akan memerintahkan supaya para tahanan berkumpul di hadapannya kendati para tahanan tersebut tidak melakukan pelanggaran apa-apa. Amon kemudian akan memerintahkan tahanannya untuk menembaki para tahanan tersebut hingga tewas.

Amon juga memiliki kebiasaan menghabisi tahanan secara massal sebagai cara untuk memberikan efek jera dan efek gentar kepada para tahanan yang mencoba melawan. Saat ada sejumlah kecil tahanan yang mencoba melarikan diri, Amon langsung menjatuhkan hukuman mati kepada mereka beserta ratusan orang tahanan lainnya.

Selain memperlakukan para tahanan dengan semena-mena di kamp tahanan, Amon juga merekrut sejumlah tahanan wanita untuk menjadi pelayannya sendiri. Setiap harinya, Amon memukuli para pelayannya tersebut hingga ada di antara mereka yang mengalami ketulian dan gangguan mental akibat kerusakan syaraf. Jika itu masih belum cukup, Amon kadang-kadang juga memaksa para pelayannya bertelanjang bulat sebelum kemudian mencambuki mereka.

Dihukum Nazi dan Dihabisi Sekutu

Dihukum Nazi dan Dihabisi Sekutu
Dihukum Nazi dan Dihabisi Sekutu via liputan6.com

Memasuki akhir tahun 1944, Amon sudah menjabat sebagai pengawas kamp tahanan di Plaszow selama kurang lebih 18 bulan. Sebanyak ribuan orang di kamp tahanan tersebut dikabarkan harus kehilangan nyawanya.

Lama kelamaan, kabar mengenai kekejaman Amon kepada para tahanan akhirnya menyebar di antara para petinggi Nazi. Saat petugas Nazi memeriksa kondisi kamp tahanan yang dikelola oleh Amon, mereka merasa begitu terkejut dan jijik. Bahkan sesama anggota Nazi pun merasa kalau tindakan Amon sudah melampaui batas.

Atas sebab itulah, Amon pun dicpot dari jabatannya sebelum kemudian diadili di pengadilan khusus anggota Nazi. Namun karena Amon dianggap memiliki gangguan mental, mereka memutuskan untuk tidak menghukum Amon. Sebagai gantinya, Amon hanya dikirim ke rumah sakit jiwa di Jerman Barat.

Bulan Mei 1945, pasukan Amerika Serikat berhasil memasuki wilayah Jerman dari arah barat. Amon yang sedang berada di rumah sakit jiwa kemudian dievakuasi oleh pasukan Amerika Serikat.

Saat pasukan Amerika Serikat memeriksa rekam jejak Amon, akhirnya mereka mengetahui kalau Amon bukanlah anggota Nazi biasa. Maka, mereka pun kemudian mengirimkan Amon ke Polandia supaya ia bisa diadili di sana.

Pemerintah Polandia kemudian menjatuhkan hukuman mati kepada Amon karena ia dianggap bersalah atas tewasnya ribuan orang tahanan di Polandia. Hukuman mati yang dimaksud akhirnya dilaksanakan pada bulan September 1946. Dengan tewasnya Amon, berakhir pulalah kisah hidup salah satu anggota Nazi paling kejam yang pernah hidup.

Sumber :
https://www.historydefined.net/amon-goth/
https://en.wikipedia.org/wiki/Amon_G%C3%B6th