Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jembatan Akar Yang Unik Di Indonesia

Jembatan akar unik yang ada di Indonesia akan menghiasi bacaan anda kali ini. jembatan yang dibuat dari jalninan akar antara 2 pohon ini memang sangat unik. Kekuatannya juga terletak pada akar daripohon yang dipakai. Kami menemukan 2 buah jembatan akar uniik yang ada di Indonesia. Jika ada sahabat anehdidunia.com yang mengetahui letak jembatan akar lainnya silahkan infokan admin di kolom kontak agar pembaca lainnya mengetahui jika akan plesiran mengetahui obyek wisata unik. Berikut ulasan jembtan akar unik yang ada di Indonesia

Jembatan Akar Bayang


Siapa yang datang di objek wisata jambatan aka (jembatan akar) pasti akan berdecak kagum, siapa tidak kagum dua pohon akar pohon yang akarnya dihubungkan antar sungai menjadi sebuah jembatan yang bisa dilalui 10 orang. Inilah dia objek wisata andalan Kabupaten Pesisir Selatan yang merupakan salah satu jembatan yang terunik di dunia. jembatan yang kuat dan menjadi penghubung dua daerah antara Jorong (Dusun) Puluik-Puluik dan Lubuak Silau, Desa Lubuak Silau, Kecamatan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.

Jarak lokasi dari Kota Padang sekitar 82 Kilometer atau dua jam perjalanan dengan kendaraan roda dua dan mobil pribadi, jalan ini juga bisa menghubungi Muko-muko, Provinsi Bengkulu. Ketika sampai di lokasi anda harus turun sejauh 50 meter dari jalan raya.

Gemuruh aliran sungai yang jernih akan menambah keindahan alam di kawasan jembatan akar apalagi batang (sungai) bayang yang memisahkan dua kampung itu airnya sangat jernih. Konon katanya jika mandi di bawah jembatan akar tersebut akan cepat dapat rezeki dan jodoh, apakah itu sudah terbukti? Belum bisa dijawab.

Karena kawasan itu dihanggap keramat, tak salah jika menjelang puasa banyak yang berdatangan ke kawasan ini untuk balimau (menyucikan diri menjelang puasa) agar amal yang dilakukan selama bulan puasa dapat diterima sang kuasa.

Dari informasi yang berhasil dirangkum salah seorang tokoh masyarakat sekaligus ketua pemuda Pulik-puluik, Herman Datuak Rajo Bandaro, jembatan tersebut dibuat karena seorang ulama yang bernama Pakih Sokan kasihan melihat murid-murid mengajinya dari Pulik-puluik sering tidak datang karena aliran batang bayang kerap meluap.

Pada tahun 1916 Pakih Pohan menanam dua batang jawi-jawi (sejenis pohon beringin yang berdaun lebar), pohon jawi-jawi tersebut ditanam di dua lokasi satu di daerah Pulik-puluik dan satu lagi di daerah Lubuak Silau yang dipisahkan dengan batang bayang. Lalu akarnya yang bergantungan dijalin di batang bambu yang dijadikan jembatan sebagai tulang jembatan akar. Setelah 3 tahun lamanya akar dua pohon jawi-jawi tersebut bertaut namun belum bisa dilalui.

Kemudian Pakih Pohan mengadakan acara mandabiah kambing (potong kambing) dan mandarai aka (memberikan darah pada akar yang bertaut tersebut). "Ini sebagai tanda syukuran bahwa akar jawi-jawi yang dihubungkan sudah bertaut, sebagai tanda akan terjadi pertautan kembali," tambah Herman.

Untuk menjadikan sebuah jembatan yang bisa dilalui membutuhkan waktu selama 20 tahun maka jembatan tersebut bisa ditempuh warga Puluik-puluik yang hendak mau ke Lubuak Silau.

Sampai sekarang jembatan tersebut berukuran panjang 30 meter dan lebar 1 meter dengan ketinggian dari permukaan batang bayang sekitar 10 meter dan saat ini umur jembatan tersebut sudah 93 tahun dan masih bisa dilalui warga dari daerah Pulik-puluik sebanyak 25 kepala keluarga begitu juga warga yang hendak kedaerah Pulik-puluik.

Di bawah jembatan akar tersebut ada ikan larangan yang tidak boleh dipancing dan diambil, ikan larangan itu berada di lubuk posisi di bawah jembatan akar itu.

Jika kita buang makanan ikan-ikan tersebut keluar mengerubungi makanan yang ditebar. Lokasi wisata juga dijadikan tempat mandi-mandi karena airnya segar dan memiliki batu-batuan serta sering dijadikan lokasi arung jeram bagi para pencinta alam.

Agar jembatan yang unik ini lebih terawat Pemkab Pesisir Selatan mengontrak areal tersebut pada Herman Datuak Rajo Bandaro, satu tahun Pemkab Pesisir Selatan mengontrak lokasi sebagai objek wisata.

Selain itu untuk lebih awet dan kuat warga setempat menjalin akar yang bergantungan ke bawah, namun itu akar yang sudah dewasa, kalau akar itu masih putih belum bisa dijalin nanti akan mati, jadi tunggu jika warnanya sudah kuning dan ukuran akar itu sebesar ibu jari dewasa baru dijalin. Setelah dijalin kemudian akar yang baru dijalin itu ditutupi sama batang pisang sebagai pendingin, karena makanan akar jawi-jawi tersebut dari batang pisang.

Jembatan Akar Baduy

Jembtan Akar Baduy

Jembatan akar ini terbentang di atas sungai Cisimeut selebar 30 cm. Keberadaan dari jembatan akar ini menjadi penghubung antara dunia luar dan Suku Baduy. Jembatan ini merupakan salah satu rute yang dapat dijumpai ketika akan masuk ke daerah Suku Baduy dan menjadi ikon utama bila berkunjung ke tempat ini.

Meski hanya terbuat dari ikatan akar-akar pohon, akan tetapi jembatan ini tetap terlihat kokoh dan memesona. Sedangkan bagian bawahnya terdapat bambu yang juga dapat digunakan sebagai jalan.

Jembatan akar ini sendiri berdiri tepat di Desa Batara, Banten. Menurut cerita masyarakat sekitar, dahulu jembatan ini berawal dari hanya pohon bambu di atas kali sebagai lalu lintas warga mengunjungi ladang dan perkampungan mereka.

Tetapi seiring berjalannya waktu, maka bambu-bambu ini dijalar ke akar-akar pohon yang rimbun. Konon, proses penjalaran akar ini berlangsung sekitar 50-70 tahun.

Namun beberapa wargapun mengaku tak ada yang tahu bagaimana jembatan ini tercipta, hingga bisa tetap berdiri kokoh hingga sekarang. Masyarakat menyakini bahwa ini terjadi secara alami dan merupakan bentuk dari pemberian alam kepada masyarakat Baduy, tapi beberapa masyarakat juga memperkirakan jembatan ini merupakan buatan suku Baduy.

Jembatan akar adalah salah satu bukti kehebatan masyarakat Baduy dalam bersinergi dengan alam. Namun, apapun fakta tentang jembatan akar ini, keberadaan jembatan tersebut adalah saksi keberadaan dan kehidupan dari Suku Baduy.

Meski terlihat menakutkan dan tidak semua orang berani melalui jembatan ini, akan tetapi nyatanya jembatan akar inipun sangat aman dilalui oleh wisatawan yang berkunjung. Walau begitu, wisatawan diimbau untuk tetap berpegangan dan berhati-hati saat hendak menyusuri jembatan, mengingat jembatan ini cukup licin, ditambah sungai di bawahnya cenderung memiliki arus yang deras. Sehingga harus menjaga diri agar tidak jatuh.