Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Band Rock Diduga Jadi Inspirasi Kriminal

Genre musik Rock yang muncul pada tahun 1950-an, langsung mendapat tantangan dari masyarakat yang masih memiliki cara pandang konservatif. Dan ketika rock berkembang menjadi hard rock, punk dan heavy metal, masyarakat pun kian membencinya. Harus diakui, musik ini memang keras dan cenderung brutal. Hingga akhirnya musik ini beberapa kali dituding sebagai penyebab kejahatan yang terjadi di masyarakat, seperti pemerkosaan, pembunuhan, pengrusakan, dan bahkan bunuh diri. Agak berlebihan memang, karena terlalu sedikit bukti yang bisa menghubungkan antara musik dan kejadian buruk ini, ditambah lagi masih ada faktor lainnya yang bisa mendorong orang untuk berbuat kriminal.

Tapi entah karena media yang ingin agar beritanya laku, pelaku kriminal yang ingin ‘kabur’ dari hukuman berat, atau keluarga yang mencari kambing hitam ketika anaknya menjadi pelaku kejahatan, musik rock dan metal akhirnya sering ‘ditunjuk’ sebagai inspiratornya. Dan sahabat anehdidunia.com inilah band rock yang dituduh menginspirasi tindakan kriminal yang terjadi di masyarakat.

Black Flag

Pada awal 80-an, bassist Black Flag Chuck Dukowski hadir di acara talk show Rona Barrett yang membahas kekerasan yang dilakukan anak punk. Saat itu memang punk rock sedang berkembang pesat di LA, dan di beberapa konser punk sering terjadi kerusuhan, antara anak-anak mohawked dan polisi. Punk dituduh sebagai biang kekerasan dan anti kemapanan, tapi Dukowski dan pemain musik punk lainnya berpendapaat bahwa pemerintah hanya takut pada sesuatu yang tidak mereka pahami, dan satu-satunya yang melakukan kekerasan adalah LAPD (kepolisian kota Los Angeles).

AC/DC

Pada 1980-an, pembunuh berantai Richard Ramirez disidang atas kejahatannya membunuh 12 orang lebih di Los Angeles. Ramirez adalah fans dari AC/DC (terutama lagu “Night Prowler”) dan bahkan menaruh topi berlogo AC/DC di TKP. Hal ini mengarahkan tuduhan pada AC/DC sebagai motivasi Ramirez dalam melakukan aksinya. Di persidangan, Ramirez pun menyatakan bahwa dia terisnpirasi dari lagu Night Prowler untuk menyusup masuk ke rumah orang lain dan membunuh penghuni rumah tersebut. AC/DC sendiri menjelaskan bahwa lagu tersebut mengenai seorang pemuda yang menyusup masuk ke kamar tidur pacarnya pada malam hari.

Drowning Pool


Setelah penembakan di Tucson pada 2011, yang melibatkan Jared Loughner dan beberapa korban lainnya, media mulai mencari siapa atau apa sebenarnya yang menginsprasi tindakan ini. Dan mereka menemukan bahwa salah satu video favorit Loughner di Youtube adalah video tentang seseorang yang membakar bendera Amerika. Video ini memiliki backsound lagu berjudul “Bodies” milik band Drowning Pool. Lagu ini memang sebelumnya sudah menjadi kontroversi karena pada tahun 2003, seseorang remaja telah membunuh orang tuanya sambil mendengarkan lagu ini. Band Drowning Pool telah mengeluarkan pernyataan bahwa lagu ini adalah tentang “persaudaraan dari mosh pit” dan bukanlah lagu tentang pembunuhan.

Mayhem


Pada 1991, Per Yngve Ohlin (vokalis band black metal asal Norwegia) menembak dirinya di rumah milik band ini. Salah satu anggota band bernama Euronymous mengambil foto mayat Ohlin dan memasangnya di album art band ini. Lalu pada tahun 1993, Mayhem/Burzum anggota dari Varg Vikernes menusuk dan membunuh Euronymous. Black metal lalu menjadi pokok pembicaraan rutin di seluruh Norwegia, dan media mulai menganggap musik metal sebagai penyebabnya.

Judas Priest


Band ini disidang pada tahun 1990, karena insiden yang dialami oleh Raymond Belknap dan James Vance. Kedua orang asal Nevada ini menembak dirinya sendiri (Belknap meninggal di lokasi, sedangkan Vance meninggal tiga tahun kemudian) setelah meminum minuman keras dan menggunakan narkoba sambil mendengarkan lagu-lagu Judah Priest. Sahabat anehdidunia.com keluarga mereka menuduh bahwa band ini menyembunyikan pesan subliminal (bawah sadar) di album Stained Class, sehingga mendorong mereka melakukan perbuatan ini. Kasus ini akhirnya dibatalkan.

Sick Of It All

Di 1992, Wayne Lo melakukan penembakan di kampus Simon’s Rock College, Massachusetts, dimana seorang siswa dan profesor terbunuh, sementarah 4 orang lainnya terluka. Pada saat melakukan penembakan, Lo mengenakan T-shirt (kaos) bertuliskan band punk hardcore Sick Of It All, dan lagi-lagi media menuding musik dari band tersebutlah penyebabnya. Band ini sendiri kemudian menyangkal semuanya, dan menjelaskan bahwa Wayne Lo salah dalam memahami lirik lagu mereka.

Slayer

Pelopor musik trash metal ini dituntut dua kali oleh orang tua dari Elyse Pahler, gadis berumur 15 tahun yang diperkosa dan dibunuh. Orang tua Elyse mengklaim bahwa lagu “Postmortem” dan “Dead Skin Mask” memberikan instruksi untuk memperkosa, menyiksa dan membunuh anak mereka. Kedua kasus ini pun dibatalkan.

Ozzy Osbourne


Pada tahun 1986In 1986, Ozzy Osbourne dituntut oleh orang tua dari John McCollum, pemuda yang bunuh diri setelah mendengarkan lagu Osbourne “Suicide Solution” (solusi bunuh diri). Pada lagu tersebut terdapat lirik “Why try? Get the gun and shoot!” (mengapa mencoba? ambil pistol dan tembak!), namun pengacara serta orang tua John gagal membuktikan bahwa Osbourne bertanggung jawab atas kematian anaknya, dan kasus ini akhirnya dibatalkan oleh pengadilan.

The Beatles


Charles Manson meramalkan bahwa akan terjadi perang antar ras antara kulit hitam dan kulit putih, dimana hal ini akan memicu terjadinya kiamat. Manson menyebutnya “Helter Skelter”, dimana nama ini diambil dari salah satu lagu The Beatles yang masuk dalam album The White Album. Manson percaya bahwa lagu ini membenarkan ramalannya, padahal lirik dari lagu Helter Skelter adalah tentang taman hiburan di Inggris. Charles Manson dinyatakan bersalah atas pembuhan 7 orang, dan dia masih dipenjara hingga kini.

Marilyn Manson


Setelah kejadian penembakan di SMU Columbine pada 1999, banyak musik dark/metal yang dituding sebagai penyebabnya. Tapi tudingan terbesar mengarah pada band Marilyn Manson. Diberitakan bahwa pelaku penembakan adalah fans dari band Marilyn Manson, dan pelakunya memang termotivasi karena musik band tersebut. Band ini akhirnya membatalkan sisa konser Rock Is Dead Tour sebagai penghormatan pada para korban penembakan, sambil menegaskan bahwa musik, film, buku dan videogame bukanlah untuk disalahkan.

Apakah anda percaya sahabat anehdidunia.com? bagi kami admin, rock malah akan menambah semangat jika kami sedang bekerja, itu tergantung dari cara kita menerima kehadiran musik rock di telinga kita.


referensi:http://listverse.com/2014/06/24/10-attempts-to-blame-murder-on-music/http://www.kitatv.com/box/10-band-rock-yang-dituduh-menginspirasi-tindakan-kriminal.html