Mereka Tetap Selamat Meskipun Mengalami Cedera Otak Parah

Anehdidunia.com - Tengkorak adalah tulang yang terletak di bagian kepala manusia. Salah satu fungsi tengkorak adalah melindungi otak, organ tubuh yang mengatur aktivitas seluruh tubuh. Meskipun tengkorak memiliki lapisan yang tebal, tengkorak tetap bisa rusak akibat kecelakaan. Berikut ini adalah 5 peristiwa menakutkan yang menyebabkan korbannya mengalami cedera otak, namun orangnya tetap selamat.

Mencakar Kepala Sendiri Hingga Otaknya Luka

Mencakar Kepala Sendiri Hingga Otaknya Luka via primadaily.com

Seorang wanita dengan nama samaran M memiliki kehidupan yang suram. Setelah bercerai dari suaminya, ia kehilangan hak asuh anaknya. Supaya bisa lari dari tekanan hidupnya, M pun kemudian beralih mengkonsumsi minuman keras dan narkoba jenis heroin.

Setelah dua tahun sejak menjadi pecandu narkoba, M mulai merasakan gatal-gatal hebat pada kepala bagian kanannya. M pun lantas pergi memeriksakan diri pada dokter. Namun dokter tidak bisa menemukan penyebab gatal-gatal tersebut karena dokter tidak menemukan adanya parasit ataupun ruam pada kepalanya.

Dokter kemudian memberikan krim khusus untuk membantu mengurangi rasa gatal pada kepalanya. Namun rasa gatalnya tetap tidak berkurang. Rasa gatal tersebut justru cenderung semakin parah setiap kali M tidur pada malam hari. Saking kerasnya M menggaruk di malam hari, kadang-kadang M terbangun dengan bercak darah di bantalnya.

Suatu malam, M terbangun dengan cairan hijau menetes di wajahnya. M yang merasa panik kemudian menghubungi dokter. Atas rekomendasi dokter, M kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Massachusetts di Amerika Serikat. Di sana, M kemudian menjalani operasi pada kepalanya.

Apa yang ditemukan oleh tim dokter bedah di sana begitu mengejutkan. Cairan hijau yang ada pada wajah M aslinya adalah serpihan otak yang hancur. Saking kerasnya M menggaruk setiap malam, tengkoraknya sampai berlubang sehingga otaknya pun terluka dan merembes keluar.

Jari manusia normalnya tidak cukup kuat untuk menembus tengkorak. Namun karena M pada waktu juga mengalami infeksi bernama osteomyelitis, lapisan tengkorak M menjadi lebih tipis dibandingkan tengkorak manusia normal.

Akibatnya, otak M pun menjadi korban saat M menggaruk kepalanya sendiri. Ia sekarang hanya bisa duduk di atas kursi roda karena sisi kiri tubuhnya mengalami kelumpuhan.

Otak Terpapar Akselerator Partikel

Otak Terpapar Akselerator Partikel via metalfloss.com

Anatoli Bugorski adalah seorang ilmuwan asal Uni Soviet yang mempelajari atom dan molekul. Pada tanggal 13 Juli 1978, Anatoli mengalami musibah yang nyaris saja membuatnya meninggal lebih dini.

Pada tanggal tersebut, Anatoli sedang memperbaiki mesin akselerator partikel yang bernama Synchrotron U-70. Akeselator partikel adalah mesin yang bisa menempakkan partikel atom untuk mengubah susunan molekul suatu senyawa. Mekanisme serupa dapat ditemukan pada reaksi berantai yang berlangsung di dalam reaktor nuklir.

Saat Anatoli sedang memperbaiki mesin tadi, kepalanya tanpa sengaja terjepit di dalam mesin. Saat itulah, ia tanpa sengaja terkena tembakan radiasi proton. Gelombang proton tersebut melaju menembus tengkorak dan otak Anatoli.

Anatoli berhasil melepaskan diri dari mesin tersebut dengan selamat, namun peristiwa horror langsung terjadi pada dirinya tak lama kemudian. Wajah kirinya mengalami pembengkakan. Kulit yang ada di sekitar lukanya juga mulai mengelupas sendiri.

Anatoli kehilangan pendengaran pada telinga kirinya sesudah insiden ini. Ia juga tidak bisa lagi menggerakkan bagian kiri wajahnya. Namun hal tersebut tidak lantas membuat Anatoli merasa trauma. Ia berhasil meraih gelar doktor PhD sesudah insiden ini.

Kehilangan Otak Bagian Atas Akibat Kecelakaan

Kehilangan Otak Bagian Atas Akibat Kecelakaa via cnn.com

Carlos Rodriguez adalah nama dari seorang pria yang tinggal di negara bagian Florida, Amerika Serikat. Carlos diketahui memiliki kebiasaan buruk. Ia gemar mengkonsumsi narkoba setiap hari.

Kebiasaan buruk Carlos tersebut lantas membuat ia nyaris kehilangan nyawanya. Saat Carlos masih berada di bawah pengaruh obat, ia nekat mengendarai mobil. Mendadak, mobil yang dikendarainya menabrak tiang di tepi jalan.

Carlos terlontar dari kursinya dan kemudian terjatuh ke aspal dengan posisi kepala terlebih dahulu. Ia pun kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit. Akibat kecelakaan ini, Carlos harus kehilangan sebagian tengkorak dan otak bagian atasnya. Namun hebatnya, ia tetap selamat seusai peristiwa tersebut.

Saat Carlos sudah selesai menjalani pengobatan, kepala bagian atasnya kini nampak pipih. Penampilan Carlos yang sungguh tidak biasa tersebut lantas membuat dirinya sempat menjadi buah bibir di internet pada tahun 2010. Karena kepalanya kini tinggal separuh, Carlos pun sekarang memperoleh nama julukan “Halfy” (Si Separuh).

Carlos kembali muncul dalam berita pada tahun 2016, namun bukan terkait hal yang positif. Ia ditangkap oleh polisi atas tuduhan percobaan pembunuhan karena hendak membakar rumah beserta 2 orang penghuninya.

Otak Tertembak Pistol

Otak Tertembak Pistol via pondly.com

George adalah nama dari seorang pria asal Kanada yang memiliki kelainan obsesif kompulsif (OCD). Kelainan tersebut mulai muncul pada tahun 1980-an saat masih duduk di bangku sekolah menengah. George selalu merasa kalau tangannya tidak cukup bersih sehingga ia bisa membasuh tangannya sendiri hingga ratusan kali dalam sehari.

Akibat kelainannya ini, George pun terpaksa keluar dari sekolah lebih dini. George memang sudah memeriksakan dirinya pada dokter, namun hasilnya sama saja.

George yang merasa muak akan kelainan yang dideritanya lantas memutuskan untuk bunuh diri pada tahun 1983. Ia melakukannya dengan cara memasukkan moncong pistol ke dalam mulutnya, lalu menembakkannya hingga menembus otaknya.

Peluru tersebut melesat menembus tengkorak dan otak bagian kirinya. Ajaibnya, George ternyata masih selamat sesudah peristiwa ini. Yang lebih uniknya lagi, OCD yang dideritanya juga sembuh sesudah peristiwa ini.

Belakangan diketahui bahwa saat peluru menembus otak George, peluru tersebut menghancurkan bagian otak George yang menyebabkan OCD. Dampaknya saat ia siuman kembali, George tidak lagi menderita OCD. Namun George masih harus mengkonsumsi obat untuk mengatasi masalah depresi yang juga diidapnya.

Otak Tertusuk Pisau

Otak Tertusuk Pisau via suara.com

Xiao adalah seorang pria berusia 57 tahun asal Sichuan, China. Pada bulan Agustus 2014, ia mengalami musibah yang nyaris saja merenggut nyawanya. Saat ia sedang berjalan-jalan, mendadak sebuah pisau jatuh dari balkon lantai 8 bangunan bertingkat.

Pisau tersebut jatuh dengan kecepatan tinggi dan langsung menancap di kepala Xiao. Namun pria tersebut sama sekali tidak merasakan sakit. Ia hanya merasa kalau kepalanya mendadak lebih berat dibandingkan biasanya.

Xiao baru sadar akan apa yang terjadi pada dirinya ketika ia lewat di depan sebuah restoran seafood. Sang pemilik restoran dengan panik berseru kalau ada pisau yang menancap di kepala Xiao. Xiao pun kemudian diantar ke rumah sakit dengan memakai ambulans.

Saat kepala Xiao diperiksa di rumah sakit, pisau tersebut diketahui sudah menembus tengkorak Xiao dan menancap di bagian kiri otak Xiao hingga sedalam 10 cm. Untungnya, nyawa Xiao sendiri tidak berada dalam bahaya.

Dokter yang menangani Xiao kemudian mencabut pisau tersebut dan membalut kepala Xiao supaya dirinya tidak mengalami pendarahan. Xiao sendiri selama berlangsungnya operasi nampak duduk dengan santai dan tidak menunjukkan ekspresi kesakitan.

Menurut polisi yang menangani kasus ini, pisau yang menancap di kepala Xiao merupakan pisau yang biasa digunakan untuk memotong kabel listrik. Polisi juga meyakini kalau insiden ini terjadi murni akibat ketidaksengajaan.

Sumber :

https://listverse.com/2014/04/03/10-strange-stories-about-the-human-brain/

https://edition.cnn.com/2016/10/20/health/half-headed-man-arrested-again-trnd/index.html

https://www.thatsmags.com/china/post/6254/flying-knife-lodges-into-mans-head