Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wanita Terkenal yang Nekat Menyamar Menjadi Pria Supaya Diperlakukan Setara

Anehdidunia.com - Masalah kesetaraan hak antara pria dan wanita merupakan topik yang selama beberapa tahun terakhir semakin ramai dibahas. Pasalnya sepanjang perjalanan sejarah, wanita kerap dipandang rendah dan dianggap tidak pantas menempati posisi yang biasanya ditempati oleh kaum pria.

Atas sebab itulah, banyak kaum wanita yang diam-diam nekat menyamar menjadi pria hanya supaya ia bisa mewujudkan ambisi dan cita-citanya. Berikut ini adalah 5 contoh wanita dengan tekad baja tersebut

Rena “Rusty” Kanokogi

Rena “Rusty” Kanokogi
Rena “Rusty” Kanokogi via morbidology.com

Tahun 1959, dilangsungkan turnamen bela diri judo YMCA di New York, Amerika Serikat. Rena yang sudah mendalami judo merasa tertarik untuk mengikuti turnamen tersebut. Permasalahannya adalah Rena berjenis kelamin perempuan, sementara turnamen judo pada masa itu hanya boleh diikuti oleh laki-laki.

Namun Rena masih tidak mau menyerah. Ia mendaftarkan diri dalam turnamen tersebut sambil menyamarkan dirinya sebagai laki-laki. Supaya orang-orang tidak curiga, Rena memotong rambutnya hingga pendek dan mengikat dadanya supaya tidak terlihat menonjol.

Rena lantas menunjukkan kenapa ia merasa percaya diri mengikuti turnamen yang para pesertanya adalah kaum pria. Sepanjang berlangsungnya turnamen, Rena berhasil menyingkirkan lawan-lawannya satu demi satu. Hasilnya, Rena pun berhasil keluar sebagai pemenang.

Pihak panitia ternyata merasa curiga kalau Rena aslinya bukanlah laki-laki. Maka, saat waktu penyerahan medali pemenang tiba, panitia bertanya apakah Rena aslinya perempuan.

Rena terpaksa mengakui kalau dirinya aslinya adalah perempuan. Sebagai akibatnya, Rena pun dicoret dari turnamen dan ia batal mendapatkan medalinya. Semua kerja keras Rena dalam turnamen tersebut nampak sia-sia.

Puluhan tahun berlalu, pola pikir publik secara berangsur-angsur mulai berubah. Mereka kini bersedia menerima kaum wanita dalam turnamen judo resmi. Tahun 1984, untuk pertama kalinya turnamen judo khusus wanita diperlombakan dalam Olimpiade.

Rena meninggal pada tahun 2009 akibat kanker dalam usia 74 tahun. Sekarang ia diakui sebagai salah satu atlet judo wanita paling berpengaruh di dunia. Sampai-sampai pemerintah Jepang selaku negara asal judo mempersembahkan medali kehormatan Ordo Matahari Terbit kepada Rena pada tahun 2008. Gelar tersebut biasanya diberikan pemerintah Jepang kepada orang-orang asing yang sudah memiliki jasa besar bagi Jepang.\

Deborah Sampson

Deborah Sampson
Deborah Sampson via allthtasinteristing.com

Deborah Simpson adalah satu-satunya wanita Amerika Serikat yang mendapatkan uang pensiun militer secara penuh. Deborah mendapatkan santunan tersebut sebagai balas jasa atas keberaniannya ikut mengangkat senjata dalam perang kemerdekaan Amerika Serikat (dikenal juga dengan nama Perang Revolusi Amerika).

Upaya Deborah menjadi tentara pejuang kemerdekaan sendiri pada awalnya tidak berjalan mulus. Karena pada waktu itu biasanya hanya kaum pria yang bisa menjadi tentara, Deborah harus menyamarkan identitasnya.

Saat bergabung dengan pasukan Patriot pada tahun 1782, Deborah menyamar menjadi pria dan menggunakan nama samaran Robert Shurtleff.

Awalnya semuanya berjalan lancar-lancar saja. Ia bahu membahu di medan perang bersama dengan rekan-rekan prianya. Dalam suatu misi, Deborah bahkan sempat dipercaya untuk memimpin pasukan berkekuatan 30 orang tentara.

Tahun 1783, Deborah menderita sakit keras dan harus dilarikan ke rumah sakit. Saat itulah, baru terungkap kalau Deborah aslinya adalah wanita. Deborah pun kemudian diberhentikan secara hormat.

Sesudah dikeluarkan dari militer, Deborah melakukan tur keliling negeri untuk menceritakan pengalamannya semasa menjadi tentara. Ia meninggal pada tahun 1827 dalam usia 66 tahun.

Margaret Ann Bulkley

Margaret Ann Bulkley
Margaret Ann Bulkley via edseed.me

Dari tadi kita membahas para wanita yang jenis kelamin aslinya terungkap saat mereka masih hidup. Sekarang marilah kita berkenalan dengan Margaret Ann Bulkley, seorang wanita yang berhasil menyamarkan identitas dan jenis kelamin aslinya hingga akhir hayatnya.

Margaret secara diam-diam menyamar menjadi pria dan memakai nama samaran James Barry supaya bisa bekerja sebagai Inspektur Jenderal Angkatan Bersenjata Inggris di abad ke-19. James alias Margaret mendapatkan kepercayaan untuk menangani sektor rumah sakit angkatan bersenjata Inggris.

Di bawah kepemimpinannya, kualitas pengobatan untuk para tentara Inggris mengalami peningkatan pesat. Pada periode ini pulalah, tersembul nama Florence Nightingale selaku perawat Inggris yang giat memperjuangkan perbaikan kualitas rumah sakit militer Inggris.

Florence sendiri mengaku kalau ia secara pribadi tidak begitu menyukai Margaret. Pasalnya jika para petinggi Inggris menunjukkan sikap tenang dan terhormat, Margaret menurut Florence kerap bertingkah liar layaknya raksasa.

Di luar kontroversi mengenai sifatnya tersebut, Margaret sendiri memang memiliki kepiawaian di bidang medis. Saat berada di Afrika Selatan, Margaret pernah melakukan operasi caesar untuk mengeluarkan bayi dari perut ibunya dengan selamat.

Tahun 1865, Margaret meninggal dunia. Saat pelayannya sedang menyiapkan jasad Margaret supaya siap untuk dikebumikan, barulah terungkap kalau Margaret aslinya adalah wanita.

Militer Inggris juga tidak kalah terkejut. Untuk mencegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan, pemerintah Inggris memutuskan untuk melarang perilisan dokumen-dokumen resmi terkait Margaret hingga tahun 1950-an.

J.K. Rowling

J.K. Rowling
J.K. Rowling via hot.detik.com

Siapa yang tidak tahu Harry Potter? Ya, itu adalah nama dari karakter penyihir dalam seri novel fantasi hasil karangan J.K. Rowling, seorang penulis asal Inggris. Di dalam novel serta filmnya, Harry Potter diceritakan sebagai remaja berkacamata yang menimba ilmu di sekolah sihir Hogwarts.

Saat melihat nama J.K. Rowling, tidak sedikit orang-orang yang membayangkan kalau penulis seri novel tersebut adalah seorang pria. Faktanya, Rowling aslinya berjenis kelamin wanita.

Rowling memiliki nama lengkap Joanne Rowling. Huruf ‘K’ dalam nama penanya merupakan kependekan dari Kathleen, nama dari neneknya.

Rowling sengaja menambahkan huruf K pada namanya atas usulan dari penerbitnya. Pasalnya novel buatan Rowling menjadikan kalangan remaja laki-laki sebagai target pasar utamanya.

Jika calon pembeli novel Rowling melihat kalau novel yang bersangkutan ditulis oleh seseorang dengan nama wanita, penerbit novel Rowling khawatir kalau pembaca menajdi tidak tertarik dan enggan membelinya.

Usulan tersebut diterima oleh Rowling. Maka, saat novel Harry Potter akhirnya diterbitkan ke publik, Rowling menggunakan nama alias J.K. Rowling pada sampul depan novelnya.

Novel tersebut ternyata meledak menjadi sensasi baru di dunia sastra. Berkat alur ceritanya yang menarik, seri novel Harry Potter sekarang menjadi salah satu seri novel paling laris di dunia. Novel yang bersangkutan juga sudah diterjemahkan ke lebih dari 60 bahasa berbeda.

Joan of Arc

Joan of Arc
Joan of Arc via intisari.grid.id

Perancis di Abad Pertengahan pernah terlibat Perang 100 Tahun melawan negara tetangganya, Inggris. Dalam perang tersebut, Inggris pada awalnya berhasil menguasai sebagian besar wilayah Perancis. Namun berkat kegigihan rakyat Perancis, pasukan Inggris pada akhirnya berhasil dipaksa angkat kaki.

Salah satu tokoh Perancis yang memiliki peran besar dalam kemenangan Perancis adalah Joan of Arc (atau Jeanne d’Arc kalau dama bahasa Perancis). Lahir dari keluarga petani miskin, Joan memutuskan untuk mengangkat senjata karena ia mengaku mendapat bisikan dari Tuhan untuk menyelamatkan Perancis.

Sosok wanita berperang bersama kaum pria bukanlah hal yang wajar pada masa itu. Maka, Joan yang saat itu baru berusia 16 tahun kemudian memotong rambutnya dan menyamar menjadi pria. Berkat penyamaran tersebut, ia berhasil menemui raja Charles VII.

Joan berjanji bakal membantu Charles menjadi raja tanpa gangguan siapapun jika ia bersedia membantunya memerangi Inggris. Charles setuju dan kemudian mempercayakan pasukannya untuk dipimpin oleh Joan.

Berkat kelihaiannya dalam memimpin pasukan Perancis di Orleans, Joan dengan cepat tumbuh menjadi sosok wanita yang disegani oleh kawan dan lawannya. Hingga kemudian pada tahun 1430, Joan berhasil ditangkap oleh pasukan musuh saat sedang melindungi Compiegne.

Joan kemudian dijatuhi hukuman mati atas tuduhan berpakaian seperti pria dan mempraktikkan ilmu sihir. Ia tewas dibakar hidup-hidup di tahun 1431 dalam usia 19 tahun. Namun pengorbanannya tidak sia-sia karena beberapa tahun kemudian, Inggris pada akhirnya berhasil diusir dari Perancis.

Sumber :
https://listverse.com/2019/02/04/10-famous-women-who-disguised-themselves-as-men-to-get-ahead/
https://jkrowling.com/about/