Fakta Mencengangkan Seputar Samurai yang Membuatmu Terkejut

Anehdidunia.com - Samurai adalah kasta prajurit Jepang yang kerap digambarkan sebagai sosok ksatria yang heroik. Meskipun samurai cukup sering dimunculkan dalam karya-karya hiburan yang bertemakan zaman feodal Jepang, banyak hal seputar fakta samurai di dunia nyata yang jarang diketahui oleh kalangan awam. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

Samurai Memiliki Kebiasaan Membawa Karung Kecil di Punggungnya

Samurai Memiliki Kebiasaan Membawa Karung Kecil di Punggungnya via kompas.com

Jika diminta menjelaskan penampilan samurai di medan perang, maka orang awam umumnya akan menjelaskan sosok yang mengenakan baju zirah dengan helm yang mengembang di bagian bawahnya.

Selain penampilan di atas, samurai juga memiliki kebiasaan membawa kain umbul-umbul khusus. Kain tersebut disebut horo dan panjangnya bisa mencapai hampir 2 meter. Sahabat anehdidunia.com horo nampak seperti karung kecil karena bagian dalam horo biasanya diisi dengan benda-benda ringan.

Meskipun horo membuat penampilan samurai yang memakainya terlihat kikuk dan lucu, horo memiliki manfaat besar bagi samurai yang membawanya.

Fungsi pertama horo adalah sebagai tanda pengenal. Karena horo biasanya hanya digunakan oleh golongan samurai, seseorang bisa tahu apakah prajurit tersebut berasal dari golongan samurai dengan melihat horo yang dibawanya. Jika samurai yang membawa horo sampai gugur, maka musuh yang hendak memakamkannya akan memperlakukan mayatnya dengan penuh kehati-hatian.

Fungsi lain horo adalah sebagai pelindung. Karena horo dipasang di punggung dan terisi dengan benda-benda ringan, horo bisa membantu melindungi pemiliknya saat dipanah dari belakang.

Senjata Samurai Bukan Cuma Pedang

Senjata Samurai Bukan Cuma Pedang niindo.com

Jika bicara soal fakta samurai, maka orang-orang biasanya akan langsung membayangkan ksatria khas Jepang yang hanya bertarung dengan memakai pedang. Padahal kenyataannya, pedang bukanlah satu-satunya senjata andalan samurai.

Samurai diketahui juga menggunakan busur dan panah di medan perang. Dengan panjang mencapai 2 meter lebih, busur samurai atau yumi menjadi salah satu senjata busur individual terbesar yang pernah ada dalam sejarah.

Kelebihan utama busur jika dibandingkan dengan pedang adalah busur bisa digunakan untuk melukai musuhnya dari jarak yang aman. Jarak tembak busur samurai dilaporkan bisa mencapai 400 meter. Samurai biasanya menggunakan busurnya sambil menunggangi kuda.

Saat senapan mulai banyak digunakan di Jepang pada abad ke-15, penggunaan busur tidak lantas menghilang. Pasalnya senapan pada masa itu memiliki waktu pengisian ulang yang lama dan tidak bisa digunakan saat hujan sedang turun.

Karena busur adalah senjata jarak jauh, senjata ini tidak bisa digunakan dalam jarak dekat. Dalam pertarungan jarak dekat inilah, samurai akan menggunakan pedangnya sebagai senjata.

Berbeda dengan anggapan umum, pedang Jepang atau katana sebenarnya termasuk sebagai pedang yang rapuh. Kendati senjata ini memang bisa digunakan untuk menebas manusia tanpa kendala, katana amat mudah patah jika digunakan untuk memotong baju pelindung yang keras.

Kelemahan pedang terungkap ketika wilayah Jepang diinvasi oleh bangsa Mongol pada abad ke-13. Saat pasukan Jepang mencoba melukai prajurit Mongol yang mengenakan baju pelindung, ternyata pedang mereka malah menyangkut atau patah. Sejak itu, pengrajin pedang Jepang pun mulai membuat pedang yang lebih tebal dan kuat.

Samurai Juga Kerap Mengkhianati Majikannya

Samurai Juga Kerap Mengkhianati Majikannya via wikimedia.org

Di film-film yang bertemakan samurai, samurai kerap digambarkan sebagai sosok yang amat setia pada tuan atau majikannya. Samurai diceritakan lebih suka bertarung sampai mati dibandingkan harus melihat majikannya tewas.

Kenyataannya, sejarah menunjukkan kalau samurai yang mengkhianati majikannya sendiri ternyata bukanlah hal yang jarang terjadi. Samurai tidak segan-segan mencampakkan majikannya jika dirasa perlu.

Samurai dan majikannya bekerja melalui hubungan timbal balik. Jika sang majikan bersedia menanggung segala kebutuhan hidup samurai, maka samurai tersebut diharuskan menggunakan keahlian bertarungnya untuk melindungi sang majikan.

Jika ternyata majikannya tidak bisa mencukupi kebutuhan sang samurai, maka samurai tersebut tidak segan-segan berbalik menyerang majikannya. Saat memberontak, samurai akan bekerja sama dengan rekan-rekan samurainya yang kebetulan memiliki kesamaan kepentingan.

Nitta Yoshisada adalah contoh dari samurai yang pernah mengkhianati majikannya sendiri. Pada awalnya, Yoshisada mengakui Shogun Kamakura sebagai majikannya.

Namun menyusul timbulnya perang antara Kamakura melawan Pangeran Morinaga, Yoshisada memutuskan untuk mengkhianati Kamakura dan balik membantu Morinaga.

Akibat pengkhianatan tersebut, Keshogunan Kamakura mengalami keruntuhan. Sesudah runtuhnya Kamakura, Yoshisada dihadiahi jabatan tinggi dan diperbolehkan memerintah sejumlah provinsi Jepang.

Samurai Juga Menyamar dan Menggunakan Senjata Rahasia

Samurai Juga Menyamar dan Menggunakan Senjata Rahasia via istock.com

Shakuhachi adalah suling khas Jepang yang berukuran besar. Suling ini pada awalnya hanya digunakan oleh kalangan biksu Jepang sebagai suara pengiring dan pengganti bacaan doa.

Dalam perkembangannya, kaum biksu tersebut kerap berparade memainkan sulingnya sambil memakai topi yang bentuknya menyerupai keranjang bambu. Biksu dengan topi bambu tersebut dikenal dengan nama komuso.

Karena topi bambu yang dipakai oleh komuso menutupi hampir seluruh bagian kepala, wajah komuso pun menjadi sulit untuk dikenali. Kaum samurai yang melihat hal tersebut lantas mendapat ide.

Walaupun samurai kerap digambarkan hanya mau bertarung secara terhormat di medan perang terbuka, samurai juga mau melakukan pembunuhan secara sembunyi-sembunyi. Taktik macam ini biasanya digunakan untuk memadamkan pemberontakan mengingat pemberontak sendiri memiliki kebiasaan membaur di tengah masyarakat.

Supaya bisa memata-matai musuhnya, samurai akan berkeliling sambil menyamar sebagai komuso. Saat samurai tersebut menemukan momen yang tepat untuk menjalankan aksinya, ia akan membunuh sasarannya dengan memakai suling yang sudah dipasangi benda tajam. Suling tersebut juga cukup kuat untuk digunakan sebagai senjata pukul layaknya gada.

Samurai Lebih Suka Berhubungan Badan dengan Sesama Pria Ketimbang Wanita

Samurai Lebih Suka Berhubungan Badan dengan Sesama Pria Ketimbang Wanita via wawasanriau.com

Samurai dituntut untuk selalu menunjukkan wibawa dan kejantanannya di hadapan publik. Yang menarik, masyarakat feodal Jepang juga percaya kalau samurai yang terlalu sering menghabiskan waktu dengan wanita akan kehilangan wibawanya.

Menurut keyakinan pada masa itu, samurai yang berhubungan badan dengan wanita lama kelamaan jiwa dan raganya akan melemah. Sahabat anehdidunia.com jika samurai sampai tertangkap basah mencium wanita di depan orang banyak, samurai tersebut bakal dicap sebagai pengecut oleh orang-orang yang melihatnya.

Meskipun begitu, bukan berarti samurai menjauhi wanita sama sekali. Samurai juga melakukan pernikahan demi menjaga kelangsungan garis keturunannya. Namun supaya wibawanya tetap terjaga, samurai tidak akan bermesraan dengan istrinya di hadapan orang lain.

Jika samurai yang terlalu banyak berhubungan badan dengan wanita dianggap lemah, maka tidak demikian halnya jika samurai melakukan hubungan badan dengan pria. Menurut keyakinan kaum samurai, berhubungan badan dengan sesama pria akan meningkatkan keperkasaan mereka.

Atas sebab itulah, samurai pun kerap melakukan hubungan badan dengan shudo atau muridnya. Samurai mengajari teknik bela diri dan filosofi samurai kepada muridnya. Sebagai gantinya, sang murid harus menuruti apa pun perintah samurai majikannya. Termasuk ajakan untuk berhubungan badan.

Sumber :

https://listverse.com/2016/12/01/10-facts-about-samurai-that-movies-usually-leave-out/

https://en.wikipedia.org/wiki/Yumi

https://www.japanesewiki.com/person/Yoshisada%20NITTA.html