Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Jenis Jenis Ayam Hutan Langka Di Dunia

Ayam binatang yang biasa kita konsumsi adalah bahan pangan yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari hari. bentuknya juga sama seperti ayam yang ada di belahan dunia lainnya. Namun taukah anda sahabat anehdidunia.com bahwa beberapa jenis ayam yang ada di hutan, terdapat beberapa spesies ayam yang sangat jarang kita jumpai. Jenisa dan bentuknya seperti apa saja, silahkan simak artikel dibawah ini

Ayam hutan merah (Gallus gallus Red junglefowl)


Sahabat anehdidunia.com ayam hutan merah atau dalam nama ilmiahnya Gallus gallus adalah sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78cm, dari suku Phasianidae. Ayam betina berukuran lebih kecil, dengan panjang sekitar 46cm. Ayam-hutan jantan memiliki bulu-bulu leher, tengkuk dan mantel yang panjang meruncing berwarna kuning coklat keemasan dengan kulit muka merah, iris coklat, bulu punggung hijau gelap dan sisi bawah tubuh berwarna hitam mengilap. 

Dikepalanya terdapat jengger bergerigi dan gelambir berwarna merah. Ekornya terdiri dari 14 sampai 16 bulu berwarna hitam hijau metalik, dengan bulu tengah ekor yang panjang dan melengkung ke bawah. sahabat anehdidunia.com Kaki berwarna kelabu dengan sebuah taji. Ayam betina memiliki kaki tidak bertaji, bulu-bulu yang pendek, berwarna coklat tua kekuningan dengan garis-garis dan bintik gelap.

Ayam-hutan merah tersebar luas di hutan tropis dan dataran rendah di benua Asia, dari Himalaya, Republik Rakyat Cina selatan, Asia Tenggara, hingga ke Sumatra dan Jawa. Ada lima subspesies yang dikenali. Di Indonesia, subspesies G. g. bankiva ditemukan di Jawa, Bali dan Sumatra.

Ayam Hutan Srilangka (Gallus Lafayetii Srilangka junglefowl)

Gallus Lafayetii Srilangka junglefowl

Ayam ini merupakan ayam endemik yang berada di kepulauan srilanka. Ayam ini juga memiliki warna yang sangat indah untuk dipelihara sebagai ayam hias. Ayam pejantan berukuran 66-73cm dengan berat 0,8-1kg dan ayam betina biasanya sangat kecil sekali yaitu 30-35cm dengan berat 0,5-0,6kg.

Ayam yang memiliki tampilan yang cukup indah ini memiliki ciri ciri yang berwarna dasar hitam dengan warna kuning keemasan pada bagian leher serta warna jingga gelap, pada jenggernya terdapat warna kuning. Ayam jenis ini bisa dibilang susah susah gampang untuk dibudidayakan. Karena ayam jenis ini agak sulit jika diberikan makanan pabrikan dan lebih menyukai makanan berjenis hewan yang hidup.

Artinya akan ada usaha yang lebih dalam merawat ayam jenis ini. Keunggulan tersendiri dari ayam jenis ini adalah keindahan dari bulunya yang sangat menawan dan tidak kalah dari ayam hutan jenis abu abu atau kelabu.

Ayam Hutan Kelabu (Gallus Sonneratii Grey junglefowl)

Gallus Sonneratii Grey junglefowl

Ayam hutan kelabu atau Gallus sonneratii adalah salah satu dari empat spesies ayam hutan. Ayam ini berukuran sedang, dengan panjang sekitar 80cm, dari suku Phasianidae. Ayam betina berukuran lebih kecil, dengan panjang sekitar 38cm. Ayam hutan jantan memiliki bulu-bulu leher, tengkuk dan mantel berwarna kelabu berbintik hitam-putih dengan kulit muka merah, bercak putih di telinga, paruh kuning kecoklatan, iris mata kuning, ekor hitam keunguan dengan bulu tengah ekor yang panjang dan melengkung ke bawah. 

Sisi bawah tubuh berwarna kelabu bergaris putih dan kakinya berwarna kuning kemerahan terang dengan sebuah taji. Ayam betina memiliki kaki tidak bertaji, bulu-bulu yang pendek, berwarna coklat tua dengan bulu-bulu seperti sisik berwarna putih kecoklatan di bagian sisi bawah tubuh.

Ayam hutan kelabu tersebar dan endemik di hutan tropis bercuaca kering di India bagian tengah, barat dan selatan. Ayam betina biasanya menetaskan antara tiga sampai lima butir telur berwarna putih atau putih kemerahan yang dierami oleh induk betina selama kurang lebih tiga minggu.

Ayam Hutan Hijau (Gallus Varius Green junglefowl)

Gallus Varius Green junglefowl

Ayam hutan hijau adalah nama sejenis burung yang termasuk kelompok unggas dari suku Phasianidae, yakni keluarga ayam, puyuh, merak, dan sempidan. Ayam hutan diyakini sebagai nenek moyang sebagian ayam peliharaan yang ada di Nusantara. Ayam ini disebut dengan berbagai nama di berbagai tempat, seperti canghegar atau cangehgar (Sd.), ayam alas (Jw.), ajem allas atau tarattah (Md.). 

Memiliki nama ilmiah Gallus varius (Shaw, 1798), ayam ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Green Junglefowl, Javan Junglefowl, Forktail, atau Green Javanese Junglefowl, merujuk pada warna dan asal tempatnya. Burung yang berukuran besar, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 60 cm pada ayam jantan, dan 42 cm pada yang betina.

Jengger pada ayam jantan tidak bergerigi, melainkan membulat tepinya; merah, dengan warna kebiruan di tengahnya. Bulu-bulu pada leher, tengkuk dan mantel hijau berkilau dengan tepian (margin) kehitaman, nampak seperti sisik ikan. Penutup pinggul berupa bulu-bulu panjang meruncing kuning keemasan dengan tengah berwarna hitam. Sisi bawah tubuh hitam, dan ekor hitam berkilau kehijauan. Ayam betina lebih kecil, kuning kecoklatan, dengan garis-garis dan bintik hitam.

Iris merah, paruh abu-abu keputihan, dan kaki kekuningan atau agak kemerahan.

Ayam yang menyukai daerah terbuka dan berpadang rumput, tepi hutan dan daerah dengan bukit-bukit rendah dekat pantai. Ayam-hutan Hijau diketahui menyebar terbatas di Jawa dan kepulauan Nusa Tenggara termasuk Bali. Di Jawa Barat tercatat hidup hingga ketinggian 1.500 m dpl, di Jawa Timur hingga 3.000 m dpl dan di Lombok hingga 2.400 m dpl.