Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hewan Prasejarah Ini Memiliki Wujud yang Unik dan Menakutkan

Hewan memiliki wujud dan ukuran yang amat beragam. Hal serupa juga berlaku untuk hewan prasejarah. Banyak dari hewan tersebut yang terlihat seperti monster jika dibandingkan dengan hewan-hewan yang hidup di masa kini. Berikut ini adalah beberapa contoh hewan tersebut.

Paus yang Memakan Paus

Basilosaurus isis
Basilosaurus isis via bbc.co,uk

Mesir adalah negara di Afrika Utara yang lokasinya menjadi muara Sungai Nil, salah satu sungai terbesar di dunia. Wilayah Mesir sekarang didominasi oleh padang pasir. Namun di masa jutaan tahun yang lalu, wilayah Mesir aslinya pernah terendam oleh lautan.

Kawasan Wadi Al-Hitan di Mesir sekarang menjadi saksi bisu di Mesir mengenai bagaimana negara tersebut di masa lampau pernah menjadi dasar lautan. Pasalnya di Wadi Al-Hitan, terdapat banyak fosil paus dari masa prasejarah. Wadi Al-Hitan sendiri secara harfiah memiliki arti "Lembah Paus".

Contoh dari fosil paus tersebut pernah ditemukan oleh ilmuwan pada tahun 2010. Fosil tersebut adalah fosil paus purba dengan nama ilmiah Basilosaurus isis. Fosil yang bersangkutan diketahui memiliki panjang hampir 18 meter dan berasal dari masa 34-38 juta tahun yang lalu.

Karena memiliki ukuran yang besar dan mulut yang dipenuhi gigi tajam, B. isis saat masih hidup berperan sebagai hewan predator raksasa layaknya hiu atau paus pembunuh di masa kini. Makanannya mencakup hewan-hewan laut yan ukurannya lebih kecil.

Fosil yang ditemukan pada tahun 2010 tadi sekaligus membenarkan fakta kalau paus ini memang merupakan hewan predator. Pasalnya saat fosil paus ini diteliti dengan seksama, ilmuwan menemukan fosil hewan lain yang berada di bagian perut fosil B. isis ini.

Fosil hewan kecil tersebut adalah sejenis paus purba yang memiliki nama ilmiah Dorudon atrox. Walaupun ukurannya masih lebih besar dibandingkan manusia. D. atrox hanyalah hewan mungil di hadapan B. isis. Pasalnya jika B. isis panjangnya bisa mencapai 18 meter, D. atrox panjangnya hanya sekitar 5 meter.

Pengamatan pada fosil D. atrox menunjukkan adanya bekas gigitan besar pada bagian tengkorak D. atrox. Kebetulan B. isis selaku hewan yang memaka D. atrox ini memang memiliki deretan gigi tajam layaknya serigala.

Buaya Raksasa Madagaskar

Buaya Raksasa Madagaskar
Buaya Raksasa Madagaskar via sci.news

Buaya merupakan hewan yang ditakuti oleh manusia. Alasannya sederhana saja. Reptil ini memiliki mulut yang besar dan penuh dengan gigi tajam. Dengan berbekal mulutnya itulah, buaya bisa menggigit mangsanya hingga tewas.

Buaya juga memiliki perilaku agresif. Hewan yang gemar berendam di air ini tidak segan-segan menyerang manusia yang kebetulan memasuki habitatnya. Atas sebab itulah, jika kebetulan ada buaya yang menampakkan diri di dekat pemukiman manusia, maka buaya tersebut bakal langsung menimbulkan kegemparan.

Buaya yang ada di masa kini ada yang bisa tumbuh begitu besar melebihi manusia. Namun sebesar apapun buaya yang ada di masa kini, ukuran mereka masih belum apa-apa jika dibandingkann dengan buaya purba yang satu ini.

Buaya purba tersebut adalah Razanandrongobe sakalavae. Panjang tengkoraknya saja sudah mencapai 1 meter. R. sakalavae diperkirakan bisa tumbuh hingga sepanjang 7 meter. Bisa dibayangkan bagaimana ngerinya jika monster raksasa ini masih hidup hingga sekarang.

Fosil R. sakalavae pertama kali ditemukan oleh ilmuwan di Madagaskar pada tahun 2017. Karena memiliki ukuran yang besar, R. sakalavae pun memiliki gigi yang tak kalah besar dan mengerikan. Buaya purba ini memiliki gigi berbentuk runcing yang panjangnya mencapai 15 cm.

R. sakalavae hidup pada masa 163 juta tahun yang lalu. Saat masih hidup, R. sakalavae diyakini hidup dari memangsa dinosaurus-dinosaurus lain yang ukurannya lebih kecil.

Dinosaurus yang Punggungnya Dipenuhi Duri

Bajadasaurus pronuspinax
Bajadasaurus pronuspinax via artstation.com

Sauropod adalah jenis dinosaurus yang mudah dikenali dengan melihat kepala dan ekornya yang panjang. Dinosaurus-dinosaurus yang digolongkan sebagai sauropod banyak yang memiliki ukuran fantastis dan tergolong sebagai hewan-hewan darat terbesar pada masanya.

Karena berukuran besar, sauropod tidak memiliki banyak musuh. Namun fosil-fosil yang sudah ditemukan menunjukkan kalau tidak semua sauropod berukuran besar. Lantas, bagaimana cara mereka melindungi diri mengingat sauropod bukanlah hewan yang bisa berlari cepat?

Bajadasaurus pronuspinax adalah contoh sauropod yang tidak berukuran besar. Dengan panjang sekitar 1 meter, dinosaurus ini tergolong berukuran kecil jika dibandingkan dengan jenis sauropod lainnya. Fosil B. pronuspinax pertama kali ditemukan di Argentina.

Saat meneliti fosil B. pronuspinax, ilmuwan juga menemukan tulang yang bentuknya menyerupai duri. Ilmuwan lantas menduga kalau bagian punggung dan tengkuk dinosaurus ini dipenuhi oleh deretan duri yang panjang dan runcing.

Supaya tulang yang menyusun duri tersebut berada dalam kondisi terlindung, ilmuwan menduga kalau duri dinosaurus ini dilindungi oleh lapisan keratin, zat yang juga dapat ditemukan pada tanduk hewan dan kuku manusia.

Dengan deretan duri itulah, dinosaurus tersebut bisa melindungi diri. Dinosaurus predator raksasa yang mencoba menggigit B. pronuspinax bakal menghadapi resiko terluka parah akibat tertusuk oleh duri-duri punggungnya.

Penampilan yang dimiliki oleh B. pronuspinax tersebut lantas bakal mengingatkan kita akan Stegosaurus, jenis dinosaurus yang punggungnya dipenuhi oleh deretan sirip keras. Bedanya adalah jika sirip punggung Stegosaurus bentuknya lebar dan tumpul, maka duri punggung B. pronuspinax bentuknya runcing dan sempit.

Hiu Bergigi Gunting

Hiu Bergigi Gunting
Hiu Bergigi Gunting via eartharcihives.org

Hiu sudah lama dikenal sebagai salah satu hewan paling ditakuti di lautan. Berkat ukurannya yang besar dan mulutnya yang penuh dengan gigi tajam, hiu pun bakal senantiasa menebar teror bagi mangsa-mangsanya.

Manusia juga merasa gentar dengan hiu karena sudah banyak kasus manusia yang pernah menjadi korban serangan hiu di laut lepas. Itulah sebabnya di beberapa pantai, jaring pembatas dipasang di tengah laut supaya pantai tersebut tidak bisa dimasuki oleh hiu.

Hiu sendiri sudah ada sejak era prasejarah. Pada masa 330 juta tahun yang lalu, pernah ada jenis hiu yang lain daripada yang lain. Edestus adalah nama dari hiu tersebut.

Fosil Edestus pertama kali ditemukan oleh manusia di Inggris dan Amerika Serikat pada abad ke-19. Apa yang membuat Edestus begitu unik jika dibandingkan dengan jenis hiu di masa kini adalah Edestus memiliki gigi yang bentuknya sungguh tidak biasa.

Normalnya, hiu memiliki rahang atas dan bawah yang bentuknya menyerupai setengah lingkaran. Namun berbeda halnya dengan Edestus. Hiu purba ini memiliki rahang atas dan bawah yang bentuknya panjang dan lurus.

Karena rahang atas dan bawah Edestus jika dilihat dari atas nampak seperti mata gunting, Edestus pun juga dikenal dengn julukan "hiu gunting". Hingga sekarang, ilmuwan belum pernah menemukan jenis hiu lain yang rahangnya berbentuk serupa.

Mulut Edestus yang berbentuk unik lantas memunculkan pertanyaan. Bagaimana cara hiu ini menggigit mangsanya dan menelannya? Berdasarkan analisa memakai CT scan dan model replika 3 dimensi, ilmuwan menyimpulkan kalau Edestus menggigit mangsanya dengan cara menutup mulutnya.

Saat mulutny menutup, rahang atas dan bawah Edestus akan saling bertemu. Sesudah itu, rahang bawah Edestus akan bergerak ke arah belakang supaya daging mangsanya terkoyak. Daging mangsa Edestus sesudah itu akan terbawa masuk ke dalam saluran pencernaan Edestus.

Sumber :
https://listverse.com/2019/02/21/10-ancient-creatures-with-badass-facts-and-features/