Bukti Brutal Korban Ritual Suku Aztec
Menurut Wikipedia kaum Aztek atau Aztec adalah orang Amerika Tengah dari sentral Meksiko yang kaya dengan warisan mitologi dan kebudayaan. Dalam bahasa Nahuatl, bahasa suku Aztek, "Aztek" berarti seseorang yang berasal dari Aztlán". Kaum Aztek juga menyebut diri mereka sebagai Mehika atau Meshika atau Mexica, asal nama Stocking "Meksiko". Penggunaan nama Aztek sebagai istilah yang merujuk kepada mereka yang mempunyai ekonomi, adat, agama, dan bahasa Mexica diawali oleh Alexander von Humboldt.
Sudah lama diketahui, Suku Aztec di Meksiko memiliki ritual pengorbanan manusia. Upacara itu dilakukan atas altar, di puncak piramida. Dengan cara mengambil jantung korban. Sahabat anehdidunia.com temuan sejumlah arkeolog baru-baru ini mengungkap cara lain dalam ritual pengorbanan manusia. Mereka menemukan 50 tengkorak di kuil keramat Aztec, yang berusia 500 tahun.
Temuan dihasilkan dari kuil Templo Mayor, Mexico City. Di situlah upacara Aztec yang paling penting terjadi antara tahun 1325 hingga penaklukan Spanyol pada tahun 1521. Semuanya berada dekat batu kurban berwarna hitam. Lima di antaranya terkubur di bawah batu. Kondisi mereka mirip, ada dua lubang, masing-masing di kedua sisi kepala.
Arkeolog, Raul Barrera dari National Institute of Anthropology and History Meksiko mengatakan, 45 tengkorak lainnya tampaknya dijatuhkan begitu saja ke atas batu.
Agustus lalu, saat merenovasi Templo Mayor, tim juga menemukan tengkorak dan lebih dari 200 tulang rahang. Barerra mengatakan, tengkorak-tengkorak tersebut adalah milik perempuan dan lelaki berusia 20-35 tahun. Bisa jadi ia digali dari situs lain dan dimakamkan kembali di sana. Juga kerangka seorang wanita muda yang dikorbanka mempersonifikasikan dewi, dikelilingi oleh tumpukan hampir 1.800 tulang.
Tim juga menemukan 'pohon suci,' yang terlihat seperti bekas batang pohon ek. Para ahli menduga, pohon itu dibawa dari daerah gunung untuk ritual.
Kembali ke penemuan tengkorak, meski dalam kondisi baik, ada retakan bolong di sisi kepala yang diduga untuk memasukkan kayu, agar bisa digantung dalam rak. Barrera mengatakan kunci dalam penemuan itu adalah batu korban, yang terlihat seperti batu nisan abu-abu.
Tim juga menemukan 'pohon suci,' yang terlihat seperti bekas batang pohon ek. Para ahli menduga, pohon itu dibawa dari daerah gunung untuk ritual.
Kembali ke penemuan tengkorak, meski dalam kondisi baik, ada retakan bolong di sisi kepala yang diduga untuk memasukkan kayu, agar bisa digantung dalam rak. Barrera mengatakan kunci dalam penemuan itu adalah batu korban, yang terlihat seperti batu nisan abu-abu.
"Di bawah batu kurban, kami menemukan lima tengkorak. Tengkorak-tengkorak yang ditusuk dengan tongkat, "katanya. "Ini adalah temuan yang sangat penting." Sementara, arkeolog University of Florida,Susan Gillespie, yang tidak terlibat dalam penggalian, mengatakan, ia tertarik dengan tengkorak dalam rak, atau disebut zompantli, yang dimakamkan secara terpisah.
"Ini menyediakan informasi baru tentang penggunaan dan penggunaan kembali tengkorak untuk acara ritual di Templo Mayor," kata Gillespie. Sebab pengorbanan manusia Aztec selalu diasosiasikan dengan pengambilan jantung. "Ini memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana Aztec menggunakan tubuh manusia dengan cara berbeda dalam ritual mereka.
"Ini menyediakan informasi baru tentang penggunaan dan penggunaan kembali tengkorak untuk acara ritual di Templo Mayor," kata Gillespie. Sebab pengorbanan manusia Aztec selalu diasosiasikan dengan pengambilan jantung. "Ini memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana Aztec menggunakan tubuh manusia dengan cara berbeda dalam ritual mereka.